PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk membangun koperasi simpan pinjam atau Badan Usaha Simpan Pinjam (KSP/USP) yang sehat, tangguh dan mandiri, perlu diterapkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) bagi koperasi dan badan usaha simpan pinjam atau good Corporate Governance. Tata Kelola Koperasi atau tata kelola KSP/USP yang baik untuk mencapai pengelolaan KSP/USP yang efektif sesuai dengan 7 (tujuh) asas koperasi, yaitu adanya asas yang mengacu pada: 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; . 2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis; 3) Pembagian SHU dilakukan secara adil berdasarkan jumlah jasa usaha yang diberikan masing-masing anggota; 4) Memberikan kompensasi modal secara terbatas; 5) Kemerdekaan; 6) Pendidikan koperasi; 7) Kerjasama antar koperasi. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) merupakan koperasi yang menjalankan kegiatan usahanya hanya dalam bidang usaha simpan pinjam. Unit Koperasi Simpan Pinjam (USP) merupakan unit usaha koperasi yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam. kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.
Tujuan
Jatidiri Koperasi
Identitas Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
Keikutsertaan anggota sebagai pengguna tercermin dari aktifnya pelaksanaan transaksi simpan pinjam dalam usaha simpan pinjam koperasinya. Pelaporan keuangan unit simpan pinjam koperasi harus dikonsolidasikan dengan unit usaha lain dari koperasi yang bersangkutan sedemikian rupa sehingga menjadi pelaporan keuangan koperasi.
Asas Good Cooperative Governance (GCG)
Dengan menerapkan seluruh prinsip tersebut, maka terwujudlah Koperasi KSP/USP sebagai suatu kesatuan ekonomi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang bersifat sosial. Kerja sama ini dapat dilakukan antar koperasi KSP/USP di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional.
Komitmen Penerapan GCG
Pedoman Praktis Pelaksanaan Good Corporate
Dengan adanya GCG KSP/USP maka tujuan utama pengelolaan koperasi yaitu mensejahterakan seluruh koperasi khususnya anggota harus tercapai agar anggota merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab atas kemajuan KSP/USP-nya. Proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan anggota KSP/USP baik langsung maupun tidak langsung harus disepakati melalui rapat anggota KSP/USP.
Tahapan Implementasi GCG adalah
Bupati/Walikota menerbitkan izin usaha Koperasi KSP/USP yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) wilayah Kabupaten/Kota; Bagi anggota lainnya, Koperasi KSP/USP harus memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan anggota yang bersangkutan.
GCG ORGAN USAHA SIMPAN PINJAM
Struktur Governance
Pengurus melakukan pengurusan untuk kepentingan Koperasi KSP/USP dan sesuai dengan maksud dan tujuan Koperasi KSP/USP. Klien harus dilaporkan secara berkala mengenai pelaksanaan rencana kerja, kebijakan kerjasama KSP/USP dan pengawasannya.
Proses Good Cooporative Governance
Pedoman GCG koperasi KSP/USP perlu terus disosialisasikan kepada seluruh jajaran koperasi KSP/USP. Persyaratan, tugas dan tanggung jawab, hak dan wewenang KSP/USP koperasi serta prinsip penerapan GCG.
Persyaratan, Tugas & Tanggung Jawab, Hak
Pinjaman dari KSP/USP Koperasi tetap digunakan dan efektif dialihkan ke KSP/USP (untuk pinjaman produktif). Bagi Anggota Penalaran, Koperasi KSP/USP wajib melindungi dan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhannya.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Pengendalian Intern Koperasi
Melaporkan hasil pekerjaan buku besar dan pembantu Hubungan antara unit kompetensi “pekerjaan buku besar dan buku pembantu” dengan unit kompetensi yang “melaksanakan pengendalian intern” pada koperasi jasa keuangan ini terletak pada pekerjaan yang saling mendukung (terkait). dan bersifat langsung yaitu: unsur “yang menyusun buku besar dan buku pembantu”. Pekerjaan/elemen ini berarti seluruh transaksi keuangan yang dicatat baik tunai maupun non tunai ditindaklanjuti secara prosedural dengan memasukkannya ke dalam buku besar dan buku pembantu. Kebenaran data yang berkaitan dengan pemindahbukuan uang tunai dan non tunai ke buku besar dan buku pembantu hanya dapat dibuktikan oleh unit kompetensi yang melakukan pengendalian intern di KJK.
Beberapa Pengertian dalam Pengendalian
Setelah mempelajari topik ini, kami berharap Anda dapat melakukan pengendalian internal berupa: .. bentuk pinjaman kepada anggota dan calon anggota serta masyarakat yang memenuhi persyaratan tertentu. Manajemen bertanggung jawab atas pengembangan sistem pengendalian internal, serta aktivitas pemantauan sistem pengendalian internal.
Menyiapkan Pelaksanaan Pengendalian
Untuk mendorong kepatuhan terhadap aturan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan untuk memenuhi tujuan di atas, terdapat beberapa elemen yang merupakan karakteristik terpenting dari sistem pengendalian internal. Tanggung jawab pengembangan sistem pengendalian internal terletak pada manajemen, begitu pula aktivitas pengawasan sistem pengendalian internal itu sendiri.
Etiket Pelayanan Anggota KSP/USP
Sesuai dengan aspek profesionalisme dan keadilan dalam Good Cooperative Governance maka salah satu aspek untuk mewujudkannya adalah pelayanan prima.Selain itu, setiap KSP/USP agar dapat tumbuh dan berkembang dengan bertambahnya jumlah anggota harus memberikan pelayanan yang Memuaskan anggota KSP/USP, karena usahanya Pelayanan simpan pinjam koperasi memerlukan kepercayaan dan kepedulian dari anggotanya Kepercayaan anggota ditanamkan selain citra KSP/USP, juga harus ditanamkan pelayanan yang baik demi pelayanan yang baik. oleh setiap pengurus, pengurus, dan pengawas KSP/USP. Setiap KSP/USP wajib memberikan pelatihan pelayanan prima bagi setiap pengurus dan pengelola KSP/USP.
Citra KSP/USP
Setiap pengurus dan pengelola mempunyai sikap disiplin dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengelolaan simpan pinjam anggota.
Produk Simpanan dan Pinjaman KSP/USP
Penanganan Keluhan dan Permasalahan
Gubernur menerbitkan izin usaha bagi Koperasi KSP/USP yang wilayah keanggotaannya melintasi wilayah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi; Sehubungan dengan perkumpulan lain yang terkait dengan Koperasi KSP/USP yang bersangkutan, Koperasi KSP/USP.
PENDIRIAN, PENGEMBANGAN JARINGAN&
Pendirian KSP/USP
Pendirian Perusahaan Simpan Pinjam oleh koperasi harus mempunyai visi, misi dan tujuan yang ditujukan untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan perekonomian para anggotanya, sehingga menjadi kuat, sehat, mandiri dan tangguh. Per /M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi pada bab Pendirian dan Sahihnya Usaha Simpan Pinjam.
Pengembangan Jaringan Layanan KSP/USP
Sedangkan syarat pembukaan mesin kasir adalah sebagai berikut : . A. memiliki anak perusahaan dan afiliasi; . B. nama calon kasir.
Penutupan USP dan Pembubaran KSP
Tahap pertama, Koperasi KSP/USP harus merasionalisasi seluruh kegiatannya agar dapat berfungsi secara efisien.
STANDAR PENGELOLAAN KSP/USP
Kelembagaan KSP/USP Koperasi
Jalur karir yang jelas konsisten dengan penghargaan dan prestasi diberikan kepada administrator dan manajer melalui pertemuan anggota. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya manusia oleh pimpinan dan pengurus koperasi sesuai dengan pertumbuhan anggota.
Manajemen Usaha KSP/USP
Kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas biasa disebut analisis pinjaman, yang bertujuan untuk meyakinkan pemberi pinjaman/KSP/USP tentang kesediaan membayar dan kemampuan membayar. Salah satu pendekatan yang paling sering digunakan KSP/USP dalam menganalisis pinjaman yang diajukan calon peminjam adalah pendekatan model Five C yang meliputi.
Manajemen Keuangan
Kegiatan usaha merupakan kemampuan KSP/USP untuk menjaga kestabilan usahanya agar dapat bertahan dan berkembang secara mandiri. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan kekayaan bersih (harta dikurangi kewajiban) suatu KSP/USP yang timbul dari kegiatan usaha untuk memperoleh keuntungan.
Pengelolaan Aset dan Hutang KSP/USP
Koperasi KSP/USP dapat memberikan perlindungan simpanan kepada nasabah penyimpannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. Jika anggota sudah menerima pembayaran pinjaman secara penuh, Pengurus Koperasi KSP/USP dapat melayani calon anggota.
KESEJAHTERAAN & PROGRAM JAMINAN
Kesejahteraan Anggota
Sesuai dengan prinsip Koperasi dan GCG Koperasi yaitu berkeadilan, maka kesejahteraan anggota merupakan hal terpenting yang harus kita perhatikan.
Kesejahteraan Pengurus, Pengelola dan
Program Jaminan Ketenagakerjaan dan
Denda atas keterlambatan pembayaran atau kekurangan pembayaran karena ketidaksesuaian laporan ditanggung dan dibayar oleh KSP/USP. Penyelenggaraan program penjaminan dapat bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau lembaga penjaminan lainnya yang mempunyai reputasi sesuai rapat anggota.
Program Jaminan Kecelakaan Kerja
KSP/USP wajib melaporkan kecelakaan secara lisan (manual) atau elektronik kepada lembaga asuransi paling lambat 2 kali dalam waktu 24 jam setelah kecelakaan, dan KSP/USP segera melanjutkan laporan yang disusun dengan mengirimkan formulir kecelakaan tahap I di pekerjaan, dilengkapi dengan bukti.
Program Jaminan Kesehatan
Program Jaminan Kematian
Program Jaminan Hari Tua
Analisis kemauan membayar (analisis kualitatif), meliputi karakter/disposisi, dan komitmen terhadap kewajiban sebagai peminjam pada Koperasi KSP/USP. Terkait dengan negara, Koperasi KSP/USP harus mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan serta penyelenggara negara.
MANAJEMEN RESIKO PERMODALAN
KEGIATAN USAHA & PENGEMBANGAN
MANAJEMEN RESIKO PINJAMAN
Resiko Pinjaman Bermasalah
Faktor Penyebab Pinjaman Bermasalah
Adalah keadaan dimana Peminjam ingkar janji atau wanprestasi atas pembayaran bunga dan/atau pokok yang jatuh tempo sehingga mengakibatkan terlambatnya pembayaran atau tidak ada pembayaran sama sekali. KSP/USP jarang melakukan analisis arus kas, status pinjaman, KSP/USP tidak memantau penggunaan pinjaman, komunikasi antara KSP/USP dan peminjam tidak lancar;
Kriteria Pinjaman Bermasalah
Penanganan Pinjaman Bermasalah
Tahap ketiga, dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan manfaat bagi anggota, akan meningkatkan daya saing Koperasi KSP/USP.
MANAJEMEN RESIKO PENGHIMPUNAN &
Manajemen Resiko Pada Penghimpunan Dana
Koperasi KSP/USP hanya diperbolehkan menghimpun dana dari calon anggota, Koperasi lain dan anggotanya apabila Koperasi KSP/USP mempunyai. Cara penghitungan bunga tabungan berdasarkan saldo harian akan menghasilkan nilai bunga yang wajar baik bagi penabung maupun Koperasi KSP/USP.
Manajemen Resiko Pada Penyaluran Dana
Memantau perkembangan koperasi KSP dan USP secara berkala melalui laporan keuangan koperasi KSP dan USP yang bersangkutan; Terhadap Dewan Koperasi KSP/USP, Asosiasi Koperasi KSP/USP wajib mengikuti peraturan yang telah dikeluarkan dan memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Dewan Koperasi.
PEMBINAAN, PENGAWASAN & PELAPORAN
Pembinaan
KSP dan USP koperasi primer/sekunder yang wilayah keanggotaannya dalam wilayah kabupaten/kota dilaksanakan oleh bupati/walikota; KSP dan USP koperasi primer/sekunder yang wilayah keanggotaannya berada pada wilayah kabupaten/kota dalam 1 (satu) wilayah provinsi dilaksanakan oleh Gubernur;
Pengawasan
KSP dan USP koperasi primer/sekunder yang wilayah keanggotaannya lintas provinsi dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pembiayaan. Penilaian kesehatan koperasi KSP dan USP sesuai dengan standar kesehatan koperasi KSP dan USP yang diatur dalam peraturan yang berlaku;
Pelaporan
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan keuangan KSP/USP koperasi dengan kepentingan keuangan pribadi pengurus dan pengawas serta bawahannya, anggota atau pihak-pihak yang berkaitan dengan pengurus, pengawas atau pengurus, yang dapat merugikan perusahaan. KSP/USP koperasi Oleh karena itu, benturan kepentingan dapat mempunyai pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan kebijakan dan penerapan GCG pada Koperasi KSP/USP. Permohonan perubahan Kerangka KSP/USP dapat dilakukan oleh pengurus, pengawas, anggota dalam rapat anggota tahunan.
PENGATURAN RAPAT
Rapat Anggota
Rapat Pengurus dan Pengawas Koperasi
Risalah rapat anggota harus disahkan setelah perbaikan risalah rapat selesai dan dilaksanakan sekurang-kurangnya sebelum rapat berikutnya. Risalah rapat merupakan salah satu buku, catatan dan dokumen yang wajib disimpan oleh Ketua Pengurus Koperasi dalam rangka kepengurusan koperasi.
Efektifitas Rapat Anggota, Pengawas Koperasi
Rapat Lainnya
Sedangkan anggota tabungan wajib melakukan hubungan usaha yang beretika dan menghormati peraturan yang berlaku serta ikut serta dalam pengendalian sosial yang obyektif terhadap penerapan GCG di lingkungan KSP/USP Koperasi. Sedangkan anggota lainnya wajib melaksanakan hubungan usaha yang beretika dan menjunjung tinggi peraturan yang berlaku serta ikut serta dalam pengendalian sosial yang obyektif terhadap penerapan GCG di lingkungan KSP/USP Koperasi.
FAKTOR PENUNJANG PELAKSANAAN GCG
Perencanaan Strategis
Rancangan RJP yang telah ditandatangani pengurus koperasi diserahkan kepada rapat anggota untuk mendapat pengesahan. Pengawas dan Pengurus dapat melakukan perubahan terhadap RK Koperasi yang telah disetujui, sepanjang mendapat persetujuan rapat anggota.
Pengelolaan Resiko
Rancangan RK harus disetujui oleh rapat anggota paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tahun anggaran berjalan. Hasil penelitian manajemen risiko wajib disajikan dalam laporan berkala dan laporan tahunan yang disampaikan kepada rapat anggota.
Pengelolaan Informasi
Pengelolaan risiko bersifat berjenjang, yaitu menyeluruh dan berlaku bagi koperasi, yang meliputi antara lain risiko lingkungan hidup, risiko pasar, dan risiko usaha utama koperasi, yang antara lain mencakup risiko penjaminan dan risiko bagi hasil; Informasi rahasia yang diperoleh selama menjabat sebagai anggota auditor eksternal, komite audit, dan staf koperasi harus tetap dirahasiakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Nilai-Nilai Governance Usaha Simpan Pinjam
Aturan Perilaku
Seluruh pengurus koperasi dilarang mengadakan perjanjian-perjanjian yang tidak berkaitan dengan kepentingan koperasi atas beban koperasi. Seluruh anggota koperasi tidak boleh menggunakan nama, logo, hak cipta dan berbagai aksesoris milik koperasi untuk kepentingan pribadi.
Hubungan Usaha Jasa Koperasi dengan
Sedangkan Anggota Peminjam wajib melunasi pinjaman dan menaati peraturan yang berlaku serta ikut serta dalam kontrol sosial yang obyektif atas penerapan GCG di lingkungan KSP/USP Koperasi. Sedangkan mitra usaha wajib melakukan hubungan usaha yang beretika dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ikut serta dalam kontrol sosial yang obyektif atas penerapan GCG di lingkungan KSP/USP Koperasi.
Benturan Kepentingan
Anggota Pengawas berhak menerima penghasilan bulanan, tunjangan, tantiem, dan biaya pelayanan yang jenis dan besarnya ditentukan oleh anggota KSP/USP dan rapat pengurus sebagai biaya koperasi. Kerangka Kerja Sama ini dinyatakan efektif sejak ditetapkan melalui Rapat Anggota Tahunan atau Rapat Anggota Tahunan Luar Biasa.
PENILAIAN KINERJA DAN REMUNERASI
Penilaian Kinerja
Kinerja harus dinilai secara menyeluruh dan berkala dengan menggunakan ukuran kinerja yang telah ditetapkan.Hasil penilaian kinerja disampaikan kepada seluruh pihak yang terkait dan mempunyai kepentingan terhadap pelaksanaan program kerjasama. Kinerja yang akan dijadikan standar pengukuran Kinerja Manajemen ditentukan sebelum penilaian kinerja dilakukan.
Remunerasi
Untuk hal-hal yang tidak diatur dalam Kerangka Koperasi tetap mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Rapat Anggota Tahunan bertugas melakukan pemutakhiran sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan masyarakat, teknologi dan informasi. Anggota mengetahui susunan pengurus dan tata kelola KSP/USP; ..j) Terdapat laporan manajemen risiko di Koperasi.
TINDAKAN SANKSI ADMINISTRATIF
PENUTUP
Evaluasi Penyelenggaraan GCG
Kerangka Good Collaborative Governance dijadikan acuan utama dalam tata kelola kolaboratif oleh Majelis Anggota, Pengurus, Pengawas, Pengurus, Pegawai dan Anggota. Kerangka Kerja Koperasi ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk menyesuaikan dengan kebutuhan Koperasi dan perubahan dalam lingkungan bisnis.
Pemutakhiran GCG