PERANCANGAN METODE PERANCANGAN METODE
KERJA
KERJA
Tujuan dari method engineering adalah Tujuan dari method engineering adalah
melakukan perbaikan metode kerja disetiap melakukan perbaikan metode kerja disetiap
bagian untuk meningkatkan fleksibilitas bagian untuk meningkatkan fleksibilitas
sistem kerja, kepuasan pelanggan dan sistem kerja, kepuasan pelanggan dan
meningkatkan produktivitas kerja.
meningkatkan produktivitas kerja.
STUDI KERJA (
STUDI KERJA (WORK STUDYWORK STUDY))
Perbaikan proses, prosedur dan tata cara Perbaikan proses, prosedur dan tata cara
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
Perbaikan dan penghematan penggunaan Perbaikan dan penghematan penggunaan
material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga
kerja.
kerja.
Perbaikan tata ruang kerja yang mampu Perbaikan tata ruang kerja yang mampu
memberikan suasana kerja/lingkungan memberikan suasana kerja/lingkungan
kerja yang lebih aman dan nyaman.
kerja yang lebih aman dan nyaman.
Pendayagunaan usaha manusia dan Pendayagunaan usaha manusia dan
pengurangan gerakan-gerakan (
pengurangan gerakan-gerakan ( motion motion ) ) kerja yang tidak perlu ataupun
kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (
penyederhanaan kerja ( work work simplification
simplification ). ).
Tujuan penyederhanaan kerja
Tujuan penyederhanaan kerja : :
Mencari cara kerja yang terbaik (lebih Mencari cara kerja yang terbaik (lebih
mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan
menghindari pemborosan material, menghindari pemborosan material,
waktu, tenaga dll).
waktu, tenaga dll).
Lima langkah penyederhanaan kerja : Lima langkah penyederhanaan kerja :
1.1. Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.
lambat dan ingin diperbaiki.
2.2. Pengumpulan dan pencatatan data / faktaPengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.
kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.
3.3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya.
yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya.
4.4. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif, Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba.
coba.
5.5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru.
Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.
untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.
PETA PETA KERJA PETA PETA KERJA PETA PROSES (
PETA PROSES (PROCESS CHARTPROCESS CHART))
Pendekatan tradisional yang digunakan untuk Pendekatan tradisional yang digunakan untuk menganalisis metode kerja.
menganalisis metode kerja.
Merupakan alat yang menggambarkan kegiatan Merupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dari tahap awal sampai kerja secara sistematis dari tahap awal sampai akhir.
akhir.
Lambang yang digunakan : Lambang yang digunakan : = Operasi
= Operasi
= Transportasi= Transportasi
= Pemeriksaan = Pemeriksaan = Penyimpanan = Penyimpanan
= Menunggu = Menunggu
MACAM PETA KERJAMACAM PETA KERJA
• Peta Proses Operasi Peta Proses Operasi
• Diagram AliranDiagram Aliran
• Peta Pekerja dan MesinPeta Pekerja dan Mesin
• Peta Tangan Kiri dan Tangan KananPeta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta Proses Operasi Peta Proses Operasi
Diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang Diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi akan dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan pemeriksaan.
dan pemeriksaan.
Kegunan peta aliran prosesKegunan peta aliran proses
1.1. Mengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai Mengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitas berakhir.
aktivitas berakhir.
2.2. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung.
proses berlangsung.
3.3. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja
metode kerja
4.4. Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.
Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Operasi.
Operasi.
1.1. Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas- aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu aktivitas dasar termasuk transportasi, menunggu dan penyimpanan. Sedangkan peta proses operasi dan penyimpanan. Sedangkan peta proses operasi terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.
terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.
2. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibandingkan peta proses operasi.
3.3. Peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk Peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan.
keseluruhan.
4. Peta aliran proses hanya menggambarkan dan digunakan untuk menganalisa salah satu komponen dari produk yang dirakit.
CONTOH PETA PROSES CONTOH PETA PROSES
OPERASI
OPERASI
PENGUKURAN KERJA PENGUKURAN KERJA ((WORK MEASUREMENTWORK MEASUREMENT))
1.
Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh seorang operator (yg memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal.
2.
Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time study), yaitu waktu standar atau waktu baku.
Pengukuran waktu : Pengukuran waktu :
1.
Pengukuran waktu secara langsung :
Pengukuran dengan stop watch
Sampling kerja
2.
Pengukuran waktu secara tidak langsung
Data waktu baku
Data waktu gerakan, dll.
Pengukuran Waktu dengan Stop WatchPengukuran Waktu dengan Stop Watch Prosedur/urutan Pengukuran Waktu Kerja Prosedur/urutan Pengukuran Waktu Kerja
Waktu Siklus
Waktu Siklus Rata-rata
Waktu Normal
Waktu Standar (Baku) Pengujian
Kecukupan data
Pengujian keseragaman
data
Faktor Penyesuaian
Faktor Kelonggaran
PENGUJIAN DATA PENGUJIAN DATA
Uji kecukupan data.
Untuk memastikan bahwa data yang telah dikumpulkantelah cukup secara obyektif. Pengujian kecukupan data dilakukan dengan berpedoman pada konsep statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat keyakinan/
kepercayaan. Derajat ketelitian dan
tingkat keyakinan adalah
mencerminkan tingkat kepastian yang
diinginkan oleh pengukur setelah
memutuskan tidak akan melakukan
pengukuran dalam jumlah yang
banyak (populasi).
Derajat ketelitian (degree of accuracy) Derajat ketelitian (degree of accuracy)
Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian
pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.
sebenarnya.
Tingkat keyakinan (convidence level) Tingkat keyakinan (convidence level)
Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.
dan dikumpulkan.
Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :
Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. :
2 2/ 2
X
X X
N s
N’ = k
Dengan :
k = Tingkat keyakinan k = 99% = 3
k = 95% = 2
s = Derajat ketelitian
N = Jumlah data pengamatan N’ = Jumlah data teoritis
Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data
dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan
penambahan data.
penambahan data.
Contoh :
Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95%
dan derajat ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup?
Pengamatan (menit)
Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6 9 8 9 6 8 5 5 9 6
X = 107 (X)2 = 11449
X2 = 791
k = 95% = 2
s = 10%
N’ = / 2
2 2
X
X X
N s
k 14,53
107
11449 791
15 1
, 0 /
2 2
x
Karena N’ < N , maka data dianggap cukup.
Karena N’ < N , maka data dianggap cukup.
Uji Keseragaman data Uji Keseragaman data
Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system yang sama dan untuk
berasal dari system yang sama dan untuk
memisahkan data yang memiliki karakteristik memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda.
yang berbeda.
BKABKA = X + k= X + k BKBBKB = X - k= X - k
= = 1
2
N
X X ) (
Dengan : Dengan :
BKA BKA = Batas Kontrol Atas = Batas Kontrol Atas BKB BKB = Batas Kontrol Bawah = Batas Kontrol Bawah X X = Nilai Rata-rata = Nilai Rata-rata
= Standar Deviasi = Standar Deviasi
k k = Tingkat Keyakinan = Tingkat Keyakinan
Contoh:
Contoh:
Suatu pengukuran elemen kerja Suatu pengukuran elemen kerja
dilakukan
dilakukan sebanyak sebanyak 15 15 kali kali dengan menggunakan stop watch, dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol ± 3. Tentukan jika batas kontrol ± 3. Tentukan
apakah data seragam atau tidak.
apakah data seragam atau tidak.
Pengamatan (menit)
Pengamatan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Data Pengamt. 8 7 7 6 8 6 9 8 9 6 8 5 5 9 6
X = 7,13
(X – X)2 = 27,73
= 1,4
BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33 BKB = 7,13 – 3 (1,4) = 2,93
Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakan seragam
1.1. Sering Sering terjadi terjadi bahwa bahwa operator operator dalam dalam melakukan melakukan pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi wajar, pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa kesungguhan, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja.
kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja.
2.2. Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan menilai seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus menormalkannya dengan melakukan pengukur harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian.
penyesuaian.
3.3. Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian (p).
siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian (p).
4.4. Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :
Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p nya lebih besar dari satu (p > 1).
harga p nya lebih besar dari satu (p > 1).
Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya lebih kecil dari satu (p< 1).
harga p nya lebih kecil dari satu (p< 1).
Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p = 1).
dengan satu (p = 1).
Penyesuaian (Rating Factor)
Metode-metode untuk menentukan Metode-metode untuk menentukan penyesuaian
penyesuaian
1. 1. The Westing House SystemThe Westing House System
Sistem ini dikembangkan oleh Westing House Sistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric
Electric Corporation dengan Corporation dengan mempertimbangkan empat factor
mempertimbangkan empat factor al : al :
ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.
ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.
2. 2. Synthetic RatingSynthetic Rating
Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-
Rating meng- evaluasi kecepatan operator evaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakan
dari nilai waktu gerakan yang sudah yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
ditetapkan terlebih dahulu.
3. Speed Rating/Performance Rating3. Speed Rating/Performance Rating
Sistem ini mengevaluasi performansi dengan Sistem ini mengevaluasi performansi dengan
mempertimbangkan tingkat ketrampilan mempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuan
persatuan waktu saja.waktu saja.
4. 4. Objective RatingObjective Rating
Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk
Metode ini tdk hanya menentukan hanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga
kecepatan aktivitas, tetapi juga
mempertimbangkan tingkat kesulitan mempertimbangkan tingkat kesulitan
pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal kaki, anggota badan yang digunakan, pedal kaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan tangan, penanganan dan bobot.
dengan tangan, penanganan dan bobot.
Kelonggaran (
Kelonggaran (AllowanceAllowance))
Adalah faktor koreksi yang harus diberikan Adalah faktor koreksi yang harus diberikan
kepada waktu kerja operator, karena operator kepada waktu kerja operator, karena operator dalam melakukan pekerjaannya sering
dalam melakukan pekerjaannya sering
tergangu pada hal-hal yang tidak diinginkan tergangu pada hal-hal yang tidak diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu
namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).
penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).
Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga Kelonggaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
yaitu :
1.1.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi : Kegiatan yang termasuk kebutuhan pribadi :
minum untuk menghilangkan rasa haus, pergi minum untuk menghilangkan rasa haus, pergi
ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan
sesama pekerja, dll.
sesama pekerja, dll.
2.2.Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue).
(fatigue). Rasa fatigue tercermin antara lain Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi, bila rasa dari menurunnya hasil produksi, bila rasa
fatique ini berlangsung terus maka akan fatique ini berlangsung terus maka akan
terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk terjadi fatigue total, yaitu anggota badan tdk dapat melakukan gerakan kerja sama sekali.
dapat melakukan gerakan kerja sama sekali.
Untuk mengurangi kelelahan si pekerja dapat Untuk mengurangi kelelahan si pekerja dapat
mengatur kecepatan kerjanya sedemikian mengatur kecepatan kerjanya sedemikian
rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan rupa sehingga lambatnya gerakan-gerakan
kerja ditujukan untuk mengilangkan rasa kerja ditujukan untuk mengilangkan rasa
fatigue tersebut.
fatigue tersebut.
3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak 3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari.
dapat dihindari.
Beberapa kelonggaran untuk hambatan tak Beberapa kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan :
terhindarkan :
1. Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas.
2. Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong (komponen) yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dll.
3. Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang.
4. Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll.
Waktu Baku (Waktu Standar) Waktu Baku (Waktu Standar)
Setelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, Setelah penentuan penyesuaian dan kelonggaran, maka untuk menghitung waktu baku dapat
maka untuk menghitung waktu baku dapat menggunakan formulasi sebagai berikut : menggunakan formulasi sebagai berikut : WB = [ W siklus x RF ] x
WB = [ W siklus x RF ] x
Waktu NormalWaktu Normal
Keterangan : Keterangan :
WBWB = waktu baku= waktu baku
RFRF = Penyesuaian (Rating Faktor/Performance = Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating)
Rating)
AllAll = Kelonggaran (Allowance)= Kelonggaran (Allowance)
ALL
100 100
Contoh Contoh
Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardus terdiri dari empat elemen kegiatan dengan kardus terdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen kegiatan dilakukan 10 kali setiap elemen kegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table berikut. Apabila pengamatan seperti pada table berikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu standar.
kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu standar.
unit menit/ 61
, 15 0 100
100
unit menit/ 61
, 15 0 100
100
Elemen
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X X RF WN
1 Mengambil Kotak Kardus
0,06 0,08 0,07 0,05 0,07 0,06 0,08 0,08 0,07 0,06 0,68 0,07 1,1 0,07
2 Memasukkan Barang
0,15 0,17 0,14 0,14 0,16 0,15 0,17 0,15 0,14 0,16 1,53 0,15 0,9 0,13
3 Menutup Kotak Kardus
0,21 0,23 0,22 0,21 0,25 0,24 0,23 0,26 0,22 0,22 2,29 0,23 1,05 0,24
4 Meletakan Hasil
0,08 0,10 0,09 0,12 0,11 0,08 0,08 0,11 0,12 0,08 0,97 0,09 0,95 0,08
Waktu Normal = 0,52 menit/unit Waktu Baku =
Waktu Baku = 0,52 x0,52 x
Pengukuran Waktu dengan Sampling Pengukuran Waktu dengan Sampling
Kerja Kerja
Melakukan pengamatan dengan mengamati apakah tk dalam kondisi kerja atau menganggur.
Pengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan hanya sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara acak/random.
Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya secara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang waktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilangan random yang dikonversi ke satuan waktu.
Misal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan waktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatan tk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalam kondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisi idle/menganggur adalah 10/100
=0,1
Pengujian Data Pengujian Data
Kecukupan Data
SP =
N’ =
Dengan :
S = Derajat ketelitian
p = Prosentase sibuk/produktif k = Tingkat keyakinan
N’ = Ukuran sample/data n
p k p(1 )
p S
p k
2 2 1
Batas kontrol untuk p
BKA=
BKB=
Dengan pengertian sbb:
BKA = Batas kontrol atas BKB = Batas kontrol bawah
p = Prosentase sibuk/produktif k = Tingkat keyakinan
n p k p
p (1 )
n p k p
p (1 )
• Keseragaman Data Keseragaman Data
Contoh : Contoh :
Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan jam. Ukuran sample adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan 99% dan derajat ketelitian 5%. Tentukan kecukupan dan 99% dan derajat ketelitian 5%. Tentukan kecukupan dan keseragaman data.
keseragaman data.
Tgl Pengamatan 1/1 2/1 3/1 4/1 5/1 6/1 7/1 8/1 9/1 10/1
Kondisi idle 5 6 8 10 7 3 4 5 6 4
Kondisi kerja 45 44 42 40 43 47 46 45 44 46
Prosentase idle 0,1 0,12 0,16 0,2 0,16 0,06 0,08 0,1 0,12 0,08
Prosentase kerja 0,9 0,88 0,84 0,8 0,86 0,94 0,92 0,9 0,88 0,92
Prosentase idle = 0,116,
prosentase kerja (p) = 1 –0,016 = 0,884 k = 99% = 3 N = 500 S = 0,05 n = 50
N’ =
Karena N’ < N, maka data dianggap cukup
BKA =
BKB =
019 , 50 1
) 884 , 0 1 ( 884 , 3 0 884 ,
0
748 , 50 0
) 884 , 0 1 ( 884 , 3 0 884 ,
0
39 , ) 472
884 ,
0 ( ) 05 , 0 (
) 884 ,
0 1
( 3
2 2
Karena nilai prosentase kerja semuanya masuk dalam range BKA dan BKB, maka data seragam.
Waktu Baku
Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung dengan menggunakan rumus :
Waktu Normal =
Waktu Baku =
dihasilkan yang
produk Jumlah
RF Factor Rating
x sibuk osentase
x waktu
Total Pr ( )
) (
100
100
All n
Kelonggara x
Normal Waktu
Waktu Normal (Wn)
Waktu Normal (Wn) = = Waktu Baku (Wb)
Waktu Baku (Wb) = = Output Standar
Output Standar = =
Jadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran surat Jadi, pekerja mampu mengerjakan penyortiran surat
sebanyak 4 surat per menit.
sebanyak 4 surat per menit.
Contoh :
Seorang pekerja kantor pos bekerja delapan jam sehari untuk melakukan penyortiran surat-surat. Dari pengamatan yang
dilakukan ternyata 85% pekerja tersebut dalam kondisi bekerja dan 15% dalam kondisi menganggur. Apabila jumlah surat
yang disortir sebanyak 2345 surat, maka tentukan waktu bakunya dengan asumsi rating factor adalah 115% dan kelonggaran 20%.
surat menit
x x
menit
/ 2
, 2345 0
15 , 1 85 , 0
480
surat menit
x 0,25 /
20 100
2 100 ,
0
menit surat
Wb 4 /
25 , 0
1
1