• Tidak ada hasil yang ditemukan

teknik seft (spiritual emotional freedom tech

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "teknik seft (spiritual emotional freedom tech"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana proses penerapan teknik SEFT (Spiritual Emotional Freedome Tehnique) dan terapi puasa pada siswa yang kecanduan merokok. Apa kendala penerapan teknik SEFT (Spiritual Emotional Freedom Tehnique) dan terapi puasa pada siswa yang kecanduan merokok.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup dan Seting Penelitian

Namun peneliti sendiri lebih menekankan pada Santeri untuk mengembangkan atau lebih pada aspek pengembangan diri studi kasus siswa kelas XII MA NW Putra Narmada yang memiliki kebiasaan merokok dengan teknik SEFT dan terapi puasa agar mampu untuk mengurangi kebiasaan merokok. Penelitian ini difokuskan pada santri atau santeri Kelas XII MA yang memiliki kebiasaan merokok sebelum menjadi santri atau santeri di Pesantren MA NW Putra Narmada.

Telaah Pustaka

Penelitian ini membahas bagaimana kerjasama antara guru PAI dan guru BK dalam mengatasi kenakalan siswa. Metode yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah metode yang sama dengan menggunakan Metode Kualitatif Diskritif.

Kerangka Teori

Yang melakukannya adalah mereka yang wajib berpuasa, bukan mereka yang terkecuali daripada berpuasa. Begitu juga orang yang berpuasa akan sentiasa menjaga perbuatan dan perbuatannya daripada segala bentuk kezaliman, tipu daya dan segala tipu daya.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti sendiri menggunakan teknik pengumpulan data yang disesuaikan untuk dapat menggali informasi atau data yang dibutuhkan selama proses penelitian, oleh karena itu peneliti menggunakan teknik sebagai berikut. Teknik observasi yang digunakan peneliti sendiri adalah teknik pengumpulan data kualitatif untuk memperoleh data deskriptif. Teknik observasi berasal dari kata observasi yang berarti observasi.23Ciputra“Blog Ciputra.net, Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian”. dalam http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/methode-pengummpulan-data-dalam- penelitian diakses 3 Agustus 2020 di 13.15. . digunakan untuk memahami pola, norma, dan makna perilaku dari informan dan objek yang diteliti 24. Mengenai proses pelaksanaan pengumpulan data melalui teknik observasi, peneliti akan bekerja secara langsung atau menunjuk non-partisipan untuk memfasilitasi pengamatan perilaku dan kehidupan sehari-hari objek. penyelidikan.

Pada tahap observasi partisipan, peneliti terlibat langsung dalam kegiatan siswa kelas XII MA NW Putra Narmada. Disinilah peneliti/partisipan memantau dan mengarahkan alur proses penerapan terapi bagi siswa perokok kelas XII MA NW Putra Narmada.

Sistematika Pembahasan

  • Waktu Penelitian (Time Schedulle)

Dalam penerapannya, teknik SEFT dan terapi puasa itu sendiri harus menekankan niat dari perokok itu sendiri. Analisis proses penerapan teknik SEFT dan terapi puasa untuk mengurangi kebiasaan merokok dalam puasa untuk mengurangi kebiasaan merokok pada santri. Terapi puasa dan terapi puasa memiliki proses penerapan yang bersamaan sebagaimana penerapan teknik SEFT dan terapi puasa pada umumnya.

Dikarenakan keterbatasan waktu dan situasi selama proses penerapan teknik SEFT pada siswa yang memiliki kebiasaan merokok. Dalam penerapan teknik SEFT dan terapi puasa terdapat masalah pengendalian diri pada Konselor M dan Konselor F yang merupakan siswa yang terbiasa merokok.

Table 1 :  Rencana Kegiatan
Table 1 : Rencana Kegiatan

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Struktur Kepengurusan Guru Bimbingan Konseling Santri

Dalam memfasilitasi tugas masing-masing Guru Bimbingan Konseling (GBK), telah dibentuk struktur kepengurusan divisi. Dalam struktur ini, masing-masing Guru Bimbingan Konseling (KK) bertugas di bawah Ketua Yayasan dan Majelis Asrama Islam melalui seorang Pembina yang tugasnya telah ditentukan oleh Pimpinan Asrama, dalam hal ini menjaga masalah-masalah kedisiplinan yang terjadi di lingkungannya. Kediaman. Dalam tahapannya, Konselor Konseling (CC) diharapkan melaporkan semua kegiatan dan kegiatan yang berlangsung selama beberapa bulan pengabdian di Pondok.

Deskripsi Umum Objek Penelitian

Tanggal Lahir : Sintung, 5 Januari 2003 Hobi : Sepak Bola dan Senam Lantai Alamat : Tanak Paruh Pemangket, Sintung Divisi : IPA.

Tahap Penanganan Kebiasaan Merokok Pada Santri Yang

Berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP), pimpinan pondok pesantren memiliki konsep dasar dalam menangani pendisiplinan santri yang melanggar tata tertib khususnya merokok. Adapun tarif santri yang melanggar tata tertib, khususnya santri yang kedapatan merokok menurut tata cara yang telah ditetapkan oleh pimpinan pondok sebagai berikut. Jika siswa yang sama mengulangi kesalahan yang sama, kedua orang tua atau wali anak dipanggil.

Pada fase ini, orang tua merupakan tangan kanan pimpinan yang menindaklanjuti untuk melapor ke pihak Pondok Pesantren sebagai pemberitahuan segala proses dan keputusan akhir terkait kebijakan pondok terhadap santri yang berulang kali melanggar tata tertib. Berdasarkan kebijakan dari pengelola Pesantren MA NW Putra Narmada, maka dapat disimpulkan bahwa semua tahapan yang dilakukan oleh Pembina Konseling memiliki tahapan yang telah ditentukan berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah disepakati. ) agar siswa yang melakukan pelanggaran khususnya masalah per rokok dapat ditangani semaksimal mungkin.

Peroses Penerapan Teknik SEFT Dan Terapi Puasa Untuk

Majelis Orang Tua Santri dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh santri yang telah dibentuk dalam Kelompok Kerja Santri Nurul Haramain (OSNH). Mengenai aturan bagi siswa yang ketahuan merokok, tidak ada yang mengizinkan siswa untuk merokok walaupun sudah mendapat izin dari orang tuanya. Dengan harapan kedepannya teman-teman pengajar juga bisa melakukannya bersama dengan siswa lainnya.

Namun lama kelamaan saya menyadari bahwa saya ingin berhenti merokok, tetapi saya takut dihukum nanti.”42 Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa yang dirawat adalah anak-anak yang secara alami ingin berhenti merokok, tetapi takut. ketika orang tua mengetahui bahwa siswa tersebut adalah seorang perokok. Kemudian pelaksanaannya sering dibatasi oleh siswa yang sulit bangun subuh. Dalam Program Kerja Bagian Peduli Santri dan Ubudiyah dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki kebiasaan merokok diterapi dengan tahapan Tun.

Jadi, siswa yang berniat berpuasa harus bangun jam tiga pagi untuk makan sahur.

Kendala Penerapan Teknik SEFT Dan Terapi Puasa Untuk

Berdasarkan pernyataan di atas dan berdasarkan data yang ditemukan di lapangan mengenai tahapan penerapan teknik SEFT dan terapi puasa untuk mengurangi kebiasaan merokok pada siswa Kelas XIII MA NW Putra Narmada sudah tepat dan jelas dilaksanakan berdasarkan tahapan yang berlaku dan berdasarkan tentang kebijakan Dewan Pesantren. Namun, terapi fase Tun In dan terapi puasa memiliki tujuan dan efek yang luar biasa selama penerapannya. Selama proses pelaksanaan, Guru Bimbingan Bimbingan dan Bimbingan Ubudiyah selalu menekankan kepada Konseli M dan F untuk mengutamakan fase Tun In dan terapi puasa ini dengan niat beribadah kepada Allah SWT.

Berdasarkan kutipan teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hanya selama proses penerapan Tun In dan terapi puasa pada mahasiswa. Bagi mahasiswa pada umumnya diharapkan dapat mempraktekkan teknik SEFT dan Fasting Therapy sebagai salah satu cara pengobatan alternatif untuk menyembuhkan kebiasaan merokok.

PEMBAHASAN

Analisis Peroses Penerapan Teknik SEFT dan Terapi Puasa

Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses penggunaan Tune In dan dikombinasikan dengan terapi puasa sudah sesuai dengan apa yang dikatakan. mengharapkan. Namun pada dasarnya guru atau ustad hanya ingin memberikan pendampingan, efek jera dan mengobati santri tersebut melalui teknik SEFT dan terapi puasa ini melalui penerapan tahapan Tun In dan terapi puasa ini. Kemudian, berdasarkan analisis berdasarkan pembahasan sebelumnya, ketika perasaan negatif tersebut muncul di hati dan mulut Dewan M, dia mulai berkata "Ya Allah, saya rela, saya pasrah." Pada langkah Tun In dan Faste therapy, pembimbing Konseling menekankan bahwa konselor M dan F pada dasarnya memiliki proses penerapan yang sama dan sesuai dengan bimbingan dan data temuan sebelumnya.

Menurut penerapan tingkat Tun In dan terapi puasa di Kon-. Berbeda dengan M dan F, dimana selama proses pelaksanaannya, pihak orang tua selalu berpesan agar puasa tetap karena Allah SWT. Dapat ditegaskan kembali bahwa penggunaan terapi puasa pada siswa yang memiliki kebiasaan merokok sangat efektif untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok pada siswa kelas XII MA NW Putra Narmada karena kegiatan dan proses melakukan terapi ini selalu diiringi dengan taklim. bagian.

Kendala Penerapan Teknik SEFT dan Terapi Puasa Pada Santri

Pada hasil akhir penelitian ini, guna mendapatkan data yang valid, peneliti melakukan follow up untuk memastikan progres Konsil M dan Konsil F bahwa mereka benar-benar menggunakan terapi secara mandiri hingga mampu berhenti merokok selama-lamanya, selama masih dalam kerangka pesantren, maka alangkah baiknya jika efek penggunaan Teknik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan Terapi Puasa untuk mengurangi kebiasaan merokok santri masih terasa sampai dengan Pembimbing M dan Konselor F melanjutkan pendidikan di luar. Dari hasil observasi tersebut, satu-satunya kendala yang muncul terletak pada kemauan sendiri untuk berhenti merokok. Namun seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa saya ingin berhenti merokok, tetapi saya takut akan dihukum nanti. Berdasarkan kutipan wawancara di atas, con-.

Bagi siswa Kelas XII MA NW Putra Nramada agar gigih dalam mempraktekkan teknik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan terapi puasa dapat digunakan secara mandiri agar nantinya dapat berhenti merokok. Tapi lama kelamaan saya menyadari bahwa saya ingin berhenti merokok, tapi saya takut akan dihukum nanti."

PENUTUP

Kesimpulan

Selama proses penerapan terapi SEFT di kalangan santri, peneliti berkesimpulan bahwa latar belakang munculnya kebiasaan merokok di kalangan santri Pesantren Nurul Haramain kelas XII MA NW Putra Narmada. Berdasarkan hasil penelitian siswa sudah mulai merokok sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), sehingga peneliti dan guru pembimbing bekerja sama menggunakan teknik SEFT untuk mengurangi kebiasaan merokok pada siswa. Dan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa berinisial M dan F memiliki niat yang baik untuk berhenti merokok dengan mengikuti terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan terapi puasa dengan penuh kesabaran dan keikhlasan serta selama proses aplikasi dari beberapa tahapan mulai dari tahap Setup , kemudian dilanjutkan dengan tahap Tun In dipadukan dengan terapi puasa, kemudian tahap terakhir adalah tahap Tapping, konselor M dan F melakukan sesuai bimbingan guru BK dari tahapan yang telah peneliti lalui, disimpulkan dengan teknik SEFT dan Terapi puasa siswa berinisial M dan F sudah mengurangi kebiasaan merokoknya, sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik SEFT dan terapi puasa sangat efektif dalam mengatasi masalah kebiasaan merokok pada siswa.

Kendala penerapan teknik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan terapi puasa untuk mengurangi kebiasaan merokok adalah kurangnya pengendalian diri siswa sehingga sulit untuk mengatasi kebiasaan buruk tersebut. Kendala yang paling mempengaruhi kebiasaan merokok adalah kendala lingkungan, serta pergaulan teman-teman siswa M dan F yang sering mempengaruhi siswa tersebut untuk mengulangi kebiasaan tersebut. Dewan Pengurus dan staf pengajar Ponpes Nurul Haramain NW Putra Narmada melakukan banyak upaya untuk mengatasi kebiasaan merokok para santri yang didatangkan dari luar sehingga menjadi kebiasaan buruk di lingkungan pesantren.

Saran-Saran

Agus Prasetiyo, "Mendefinisikan Penelitian Kualitatif Deskriptif", di https://www.linguistikid.com penelitian-deskriptif-kualitatif. Bola.com, 30 Kata Mutiara Bahasa Arab Beserta Artinya Penuh Makna dan Melembutkan Hati di https://www.bola.com/ragam/baca kata-kata-mutiara-dalam-bahasa-arab-beserta-artinya-bermakna- dan - melembutkan hati 2 Juni 2020. Efektivitas terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) untuk mengurangi perilaku merokok remaja paruh baya, Vol.9, No.(1), 86-95.

Suroso, “Journal of Psychology Tabularasa” Efektivitas Terapi SEFT (Spritual Emotional Freedom Technique) Untuk Mengurangi Perilaku Merokok Remaja Madya, Journal of Psychology, Vol 9 No.1, April 2014. Santri Ya baiklah pak, ijinkan saya untuk teman untuk di terapi SEFT nanti.

Gambar

Tabel 01 Rencana Kegiatan…..…………………….…………...............17  Tabel  02  Struktur  Kepengurusan  Pengasuhan  Santri  Ponpes  Nurul   Ha-ramain NW Putra Narmada 2021..……………………………..............20
Gambar 1 Peroses Tapping…………………………………..………..…29  Gambar 2 Titik Tapping Versi Pendek……………………………….…30  Gambar 3 Tapping Points………………………….……………...…….31
Table 1 :  Rencana Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillahi rabbil‟alamin puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat-Nya, sehingga pada kesempatan ini peneliti dapat