• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan mengunakan pendekatan kualitatif. Pada pendekatan kualitatif, jenis-jenis bidang pendekatan metodelogis antara lain : etnografis, tugas lapangan, soft data, intraksionisme simbolik, naturalistik, deskriftif, study lingkungan kehidupan, Observasi, review Doku- men, partisipan Observer dan story.21

Berdasarkan dengan judul dan latar belakang penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriftif, metode ini merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering juga disebut sebagai metode penelitian naturalistik karna penelitiannya dialakukan pada konsdisi yang alamiah ( natural seting), disebut ju- ga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.

Disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang

20 Ahmad Karomi, Puasa Senin Kamis : Sebuah Telaah Ma‟Anil Hadith, Sekolah Tinggi Agama Islam- Badrussholeh Purwosari Kediri.

21 Algi Anggito dan Johan Setiawan , Metodology Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: 2018).hlm 18.

terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan an- tara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya.22

1) Kehadiran Peneliti.

Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sangatlah perlu se- bagai instrument kunci yang dimana peneliti sendiri terlibat aktif dan langsung terjun ke lokasi penelitian untuk melihat langsung kejadian serta mengumpulkan data-data yang nantinya sebagai hasil temuan di lapangan.Kemudian peneliti di tuntut terjun lang- sung sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan sehingga nant- inya data-data yang di dapatkan sesuai dengan tujuan penelitian.

2) Sumber Data

Adapun pihak-pihak terkait sebagai sumber data merupa- kan Guru, Wali Kelas, Guru Bimbingan Konseling, Teman seba- ya dan lingkungan sosial sekitar. Dalam kesempatan ini Peneliti aktif mencari data informasi dari berbagai macam pihak yang ada di sekolah. Kemudian data penilitian bersumber dari website- website Internet terkait data penelitian, data penelitian bersumber dari beberapa Documentasi, Arsip data dari beberapa pihak sekolah yang terkait dan masih banyak sumber-sumber data lainnya. Dan untuk menghindari informasi dan data yang tidak sesuai peneliti juga mencari data dari teman sebayanya, yang di- mana teman sebayanya tau keseharian dari objek penelitian.

3) Teknik Pengumpulan data.

Dalam penelitian ini peneliti sendiri menggunakan teknik pengumpulan data yang disesuaikan untuk dapat menggali infor- masi atau data yang di perlukan selama peroses penelitian, oleh karena itu peneliti mengunakan teknik sebagai berikut :

22Agus Prasetiyo, “Pengertian Penelitian Deskriftif Kualitatif”, dalam https://www .linguistikid.com /2016 /09 /pengertian-penelitian-deskriptif-kualitatif.

html 07 diakses 15 November 2020, pukul 21.00.

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dil- akukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Dalam Wawancara tersebut peneliti ingin mencari kebenaran informasi yang di terima dari pihak terkait terhadap permasalahan yang ada. sekaligus mem- bangun komunikasi yang baik dengan pihak-pihak terkait, khususnya santri kelas XII MA NW Putra Narmada.

Dalam peroses wawancara ini penelitian sebelumnya melakukan Tanya jawab dengan beberapa santri kelas XII MA NW Putra Narmada, mengenai data temuan di lapan- gan.

Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya tele- pon, email, atau What Up.

1) Wawancara tidak terstruktur.

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas.

Dalam metode ini peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik yang sudah di susun, namun hanya memuat poin penting dari masalah yang ingin digali dari objek penelitian.23 Da- lam tahap ini peneliti hanya melakukan wawancara dengan pihak terkait atau narasumber tanpa terpaku ter- hadap instrument atau pedoman yang telah dibuat, peneliti sendiri melakukan wawancara tersebut dengan mengajukan pertanyaan bebas yang terkait dengan penelitian kedepannya.

b. Observasi

Teknik observasi yang di gunakan oleh peneliti sendiri adalah teknik pengumpulan data kualitatif untuk mendapat- kan data-data deskriptif. Teknik observasi berasal dari kata observation yang berarti pengamatan. Teknik observasi

23Ciputra”Ciputra.net blog, Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian”

dalam http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam- penelitian diakses 3 Agustus 2020, pukul 13.15.

digunakan untuk memahami pola, norma, dan makna per- ilaku dari informan dan objek yang diteliti.24 Dari segi peroses pelaksana pengumpulan data melalui teknik ob- servasi, peneliti akan terjun langsung ataupun menunjuk non partisipan untuk kelapangan melakukan observasi terhadap perilaku dan keseharian dari objek penelitian. Nantinya peneliti dapat menyelaraskan data temuan di lapangan dengan data yang lainnya. Dalam hal ini observasi yang akan di lakukan di bagi menjadi dua yaitu:

1) Observasi partisipan

Dimana dalam observasi ini, peneliti terlibat lang- sung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang di- amati atau yang di gunakan sebagai sumber informasi data penelitian. Pada tahap Observasi partisipan ini peneliti terlibat langsung dengan kegiatan siswa Kelas XII MA NW Putra Narmada. Yang di mana peneli- ti/partisipan memantau dan membimbing jalannya peroses pengaplikasian terapi terhadap siswa perokok kelas XII MA NW Putra Narmada.

2) Observasi Non Partisipan

Dalam observasi ini peneliti tidak harus ikut terli- bat secara langsung ke lapangan, akan tetapi peneliti dapat di wakili oleh orang-orang yang dipilih sebagai pengganti kehadiran peneliti di lapangan. Dalam hal ini peneliti membangun kerjasama antara wali kelas atau- pun pengurus sekitar ruang lingkup sekolah untuk mem- bantu mengamati perubahan dalam peroses penelitian setelah di berikannya terapi terhadap siswa atau santeri yang terbiasa merokok pada kelas XII MA NW Putra Narmada.

Adapun observasi non partisipan di bagi menjadi dua yaitu :

24“Blog Ruang Guru” Teknik Pengumpulan Data pada Penelitian Kualitatif, dalam https://blog.ruangguru.com/teknik-mengumpulkan-data-pada-penelitian- kualitatifMei 23 2018. Diakses 25 Oktober 2020 pukul, 14.00.

a) Observasi Terstruktur adalah observasi yang telah di rancang secara sistematis, tentang apa yang akan di amati selama penelitian, kapan dan dimana tempatnya serta waktu yang tepat untuk terjun ke lokasi penelitian.

b) Observasi Tidak Terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa saja yang di lakukan selama observasi.

Dalam hal ini peneliti terlibat dengan objeck penelitian, peneliti ikut serta melaksakan kegiatan dan aktivitas dengan objek, guna mendapatkan hasil yang valid. Sehingga peneliti memahami kondisi serta seting ruang lingkup penelitian secara valid.

c. Dokumentasi

Dalam peroses pengumpulan data Metode Dokumentasi peneliti mempelajari penyebab dari akar permasalahan, sekaligus melakukan “Need Asisment” terhadap santri yang terbiasa merokok pada santri Kelas XII MA NW Putra Nar- mada. Peneliti mulai mengumpulkan data atau dokumentasi yang bersumber dari data Guru Bimbingan Konseling di sekolah maupun data pelanggaran dari Wali Kelas XII MA NW Putra dan pihak terkait yang memicu kepada permasala- han siswa atau santri kelas XII MA di Madrasah.

Dokumen merupakan suatu catatan peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. Dokumen bisa berupa tulisan, gambar, karya monumental seorang. Dokumen berbentuk tu- lisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histo- ries), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen ber- bentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa. Doku- men berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, bangunan peninggalan sejarah, film. Studi dokumen merupakan salah satu bagian dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kuali- tatif.25

Dokumen terkait