• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Belajar Humanistik

N/A
N/A
Ratna Rustiyah

Academic year: 2024

Membagikan " Teori Belajar Humanistik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Belajar Humanistik

Muh. Rais

(2)

• Abraham Maslow

• Mazhab ketiga dalam perkembangan psikologi ini, lahir sebagai reaksi atas teori-teori Behaviorisme (kental dengan sifat behavioristik, asosianistik dan eksperimental) dan Psikoanalisis (depth psychology dengan sifat klinis-pesimistik).

• Suatu telaah terhadap sisi-sisi yang lebih bermanfaat, bermakna dan dapat diterapkan bagi kemanusiaan, yang kemudian menjadi titik tolak bagi

pengembangannya.

Sejarah

(3)

Kebutuhan Fisiologis

bersifat homeostatis (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) Makan, Minum,

Kebutuhan akan Rasa Aman

keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum,

keteraturan, batas, kebebasan dari takut dan cemas.

Belongingness and love needs Keinginan untuk dimiliki

dan dicintai mencintai Harga Diri

1. Menghargai diri sendiri 2. Dihargai oleh orang lain

Aktualisasi

Diri

(4)

• Teori belajar humanistik  bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Hal ini menjadikan teori belajar humanistik bersifat sangat elektif.

• Banyak tokoh penganut aliran humansitik, diantaranya adalah

Kolb yang terkenal dengan “belajar empat tahap”,

 Honey dan Mumford dengan “pembagian tentang macam-macam siswa”,

 Habermas dengan “tiga macam tipe belajar”

 Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan “taksonomi bloom.”

Pengertian

(5)

Eksperimen aktif

(melakukan)

Pengalaman konkrit (merasakan)

Refleksi pengamatan

(Melihat)

Konseptualisasi abstrak

(Berpikir)

Dimensi Pemahaman

Dimensi Proses

Akomodator/

aktivis

Diverger/

reflektor

Assimilator / theoritis Converger /

pragmatis

(Loo, 2004,Journal of Educational Psychology, vol. 24, No. 1, Feb 2004, hal 101)

(6)

• pentingnya kesadaran akan perbedaan individu, dengan memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan. Menggali dan menemukan sisi-sisi kemanusiaan, pada taraf tertentu akan sampai pada penemuan diri.

• Proses belajar yang ada pada diri manusia adalah proses untuk sampai pada aktualisasi diri (learning how to be).

• Belajar adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang anda miliki, apa langkah-langkah yang anda ambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan yakini, kearah mana perkembangan kita akan menuju.

• Belajar di satu sisi adalah memahami bagaimana anda berbeda dengan yang lain (individual differences), dan di sisi lain adalah memahami bagaimana anda menjadi manusia samaseperti manusia yang lain (persamaan dalam specieshood or

humanness).

Teori Maslow

(7)

Menurut Habermas, belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial, sebab antara keduanya tidak dapat dipisahkan.

Menurutnya ada 3 tipe belajar :

Belajar Teknis (technical learning)  bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. Pengetahuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan dan perlu dipelajari agar mereka dapat menguasai dan mengelola lingkungan sekitarnya dengan baik.

Belajar Praktis (practical learning) bagaimana seseorang dapat berinterkasi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang disekelilingnya dengan baik.

 Kegiatan belajar lebih mengutamakan terjadinya interaksi yang harmonis antara sesama manusia. Pemahaman dan keterampilan seseorang dalam mengelola lingkungan alamnya tidak dapat dipisahkan dengan kepentingan manusia pada umumnya. Interaksi yang benar antara individu dengan lingkungan alamnya hanya akan tampak dari kaitan atau relevansinya dengan kepentingan manusia.

Teori Belajar Humanistik

(8)

Teori Belajar Humanistik

Belajar Emansipatoris (emancipatory learning)  menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya.

Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang benar untuk mendukung terjadinya transformasi kultural tersebut. Pemahaman dan kesadaran terhadap

transformasi kultural inilah yang oleh Habermas dianggap sebagai tahap belajar yang

paling tinggi, sebab transformasi kultural adalah tujuan pendidikan yang paling tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

perbuatan belajar. Motivasi belajar yang dimilki seseorang akan mempengaruhi pula gaya belajarnya. Motivasi belajar yang tinggi dan baik, pasti akan mudah memahami dan mengerti

• BELAJAR: memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri secara optimal.. • Mementingkan isi yang dipelajari dari pada

Teori Belajar Humanistik dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa 199 Dengan terwujudnya cita-cita pendidikan di atas diharapkan siswa mampu meningkatkan prestasi

 Hasil belajarnya adalah kemampuan peserta didik mengambil tanggung jawab dalam menentukan apa yang dipelajari dan menjadi individu yang mampu.. mengarahkan diri sendiri

– Teori belajar yang digunakan dalam kurikulum masa depan yang memperhatikan keragaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik tidak boleh lagi hanya mendasarkan diri

Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling

Teori belajar humanistik bertujuan bahwa belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika telah memhami lingkungan dan

Tugas pendidikan pada dasarnya bukan untuk mentrasformasikan pengetahuan sebanyak- banyaknya pada anak didik tetapi bagaimana seorang pendidik melakukan pengembangan potensi pada