Nama Anggota Kelompok 7
Ista Pratiwi (19.01.061.071)
Siti Andari Putri Susilowati (19.01.61.028) Tsabita Atiqa Zahra (19.01.061.044)
Teori Dinamika Holistik
Abraham Maslow
Abraham Horald Maslow lahir di Manhattan, New York, 1 April 1908.
Maslow merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara.
Masa kecilnya dihabiskan di Brooklyn, yang dipenuhi dengan perasaan malu, rendah diri, dan depresi yang kuat.
Ayahnya, Samuel Maslow adalah seorang imigran rusia yahudi yang bekerja
mempersiapkan tong. Sedangkan ibunya Rose Schilosky Maslow menjadi ibu rumah tangga.
Sedari kecil Maslow sangat membenci ibunya karena, sang ibu tak pernah memberi kasih sayang.
Biografi Abraham Horald Maslow
Namun, ketika Maslow bersekolah di Boys High School, nilai-nilai akademiknya lumayan meningkat dari nilai rata-rata.
Lulus dari sana, Maslow melanjutkan perkuliahan nya di City College, New York. Disini Maslow diminta oleh ayahnya untuk mengambil jurusan hukum yang bukan minatnya.
Pada akhirnya Maslow meninggalkan kelas hukum yang diminta ayahnya, Maslow pun mengambil mata kuliah filosofi.
Di semester ke tiga, Maslow pindah ke Cornell University pada bagian utara New York.
Awal bulan Desember Maslow menikah dengan Bertha yang merupakan kekasih serta sepupunya sendiri.
Maslow mendapat gelar sarjana filosofi di Universitas of Wisconsin, dari sini Maslow tertarik dengan pandangan behaviorisme yang
diajarkan John B. Watson.
Tahun 1934, Maslow mendapat gelar doctornya di bidang psikologi, Ph. D.
Di tahun 1935, beliau kembali ke New York untuk menjadi asisten peneliti E.L Thorndike di Teachers College, Columbia University.
Bertemu dengan tutor-tutornya di New York, tahun 1930-1940an.
Ia bertemu dan belajar pada Erich Fromm, Karen Horney, Max Wertheimer, dan Kurt Goldstein.
Ruth Beneditch yang merupakan mentornya di bidang antropolog mendukungnya untuk melakukan penelitian antropologi pada
orang-orang Indian Northern Blackfoot dari Alberta, Canada.
Perang dunia II tahun 1941, ditengah perang Maslow memulai studi dengan meneliti dua mentornya, Ruth Beneditch
(Antropolog) dan Max Wertheimer (psikolog). Maslow membuat laporan mengenai perilaku manusia.
Maslow menerima posisi sebagai kepala departemen psikologi di Brandeis University yang baru berdiri di Waltham,
Massachusetss.
Usianya menginjak 38 tahun, Maslow mulai menderita penyakit aneh.
Hingga akhirnya pada tanggal 8 juni 1970 di usia 62 tahun,
Maslow terkena serangan jantung dan meninggal di tempat.
1.) Toward a Phsychology of Being (1962) 2.) Religious and Peak Experiences (1964)
3.) Eupsychian Management: A Journal (1965)
4.) The Psychology of Science: A Reconnaissence (1966)
5.) Humanistic Science and Transcendent Experiences. Journal of Humanistic Psychology – J HUM PSYHCOL, vol. 5, no. 2,
pp.219-227, (1965)
6.) A Dynamic Theory of Human Motivation, (1958)
7.) Motivation and Personality (Vol. 2). New York: Harper & Row (1970)
8.) The Superior Person. Journal: Society, vol. 1, no. 4, pp. 254- 262, (1961)
Beberapa karyanya yang fenomenal yaitu:
Gambaran umum teori holistik–dinamis menurut Abraham maslow
Beberapa sebutan teori
kepribadian Abraham
Maslow
teori humanistik
teori transpersonal
teori kebutuhan
teori aktualisasi diri
kekuatan keempat dalam kepribadian
kekuatan ketiga dalam psikologi
NAMUN…
Di tahun 1970, Maslow menyebutnya sebagai Theory Holistik – Dinamis karena teori ini
menganggap bahwa kepribadian dari tiap indvidu terus – menerus terMOTIVASI oleh kebutuhan satu arah atau lebih dan tiap orang mempunyai potensi
untuk tumbuh menuju kesehatan psikologis, yaitu
AKTUALISASI DIRI.
Anggapan Maslow terhadap motivasi yang menjadi dasar pembentukan
kepribadian.
Motivasi tersebut
utuh
Sering kali tak disadari
Berlangsung keterusan
Berlaku pada tiap orang
Aktualisasi diri dapat dicapai setelah individu telah mencapai dan memenuhi hierarki
kebutuhan yang paling dasar yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta dan kasih sayang, kebutuhan penghargaan, baru
kemudian memenuhi aktualisasi diri.
Kebutuhan hierarki atau konsep hierarki kebutuhan (hierarchy of needs), Maslow beranggapan jika
kebutuhan-kebutuhan di level terendah harus terpenuhi atau lebih baik terpenuhi lebih dulu sebelum yang lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.
5 kebutuhan yang membentuk hierarki ini adalah kebutuhan konatif (conative needs), kebutuhan-
kebutuhan ini bentuknya dorongan atau memotivasi.
TEORI HIRARKI KEBUTUHAN DASAR MENURUT ABRAHAM
MASLOW
Kebutuhan paling mendasar bagi manusia berada pada tingkat fisiologis (physicological needs).
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang mempunyai kekuatan atau pengaruh paling besar dari semua kebutuhan. Makanan, air, oksigen, istirahat, dan lain sebagainya.
Perbedaan kebutuhan fisiologis dengan kebutuhan lainnya ada 2:
Kebutuhan fisiologis
contohnya: ketika seseorang merasa lapar ia akan termotivasi untuk makan, bukan mencari teman atau bahkan pasangan, dengan ini motivasi utama nya ialah mencari sesuatu yang dapat dimakan.
Merupakan satu-satunya kebutuhan yang dapat dipenuhi atau selalu
terpenuhi.
Kemampuannya dalam muncul kembali.
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, manusia termotivasi akan kebutuhan akan keamanan (safety needs) yang mencakup keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari kekuatan –kekuatan yang mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, rasa takut, kecemasan, bahaya, kerusuhan, dan bencana alam.
Perbedaannya dengan kebutuhan fisiologis dalam hal
ketidakmungkinan kebutuhan akan keamanan yang terpenuhi secara total. Manusia tidak dapat benar-benar berlindung dari meteor, kebakaran, tsunami, dan bencana alam lainnya.
Kebutuhan akan keamanan
Setelah manusia memenuhi kebutuhan fisiologis akan keamanan, mereka akan termotivasi dengan kebutuhan akan cinta dan keberadaan (love and belongingness needs), seperti keinginan untuk berkawan, keinginan untuk memiliki pasangan dan anak, keinginan untuk menjadi bagian dari keluarga, perkumpulan, lingkungan masyarakat atau negara. Kebutuhan ini mencakup beberapa
aspek seksualitas dan hubungan dengan manusia lain juga kebutuhan untuk memberi dan mendapatkan cinta (Maslow, 1970).
Terdapat 3 kelompok manusia akan kebutuhan cinta:
Kebutuhan akan cinta dan keberadaan
Kelompok manusia yang
sedari kecil kebutuhan cinta
dan
keberadaannya cukup terpenuhi.
Kelompok manusia yang
tidak pernah merasakan cinta dan keberadaan.
Kelompok manusia yang menerima cinta dan keberadaan
dalam jumlah sedikit.
Setelah terpenuhinya kebutuhan akan cinta dan keberadaan, manusia bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) yang mencakup penghormatan diri, kepercayaan diri, kemampuan, dan prestasi.
2 tingkatan kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan
Reputasi ialah persepsi akan
gengsi,
pengakuan, atau ketenaran yang dimiliki seseorang,
dilihat dari sudut pandang orang
lain.
Harga diri ialah perasaan pribadi seseorang bahwa
dirinya bernilai atau bermanfaat dan percaya diri.
Terkadang hanya sebagian orang yang ingin bergerak menuju tingkatan aktualisasi diri. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs) berisi pemenuhan diri, sadar akan potensi diri, dan keinginan menjadi
seseorang yang kreatif (Maslow, 1970). Tiap orang yang telah mencapai pada tingkat aktualisasi diri akan menjadi manusia seutuhnya, mereka sangat alami dalam mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan dasarnya, mempertahankan penghargaan diri mereka, bahkan ketika mereka
dicemooh atau diremehkan orang lain. Mereka akan menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung terhadap dipenuhinya kebutuhan cinta maupun
kebutuhan akan penghargaan.
Kebutuhan akan
aktualisasi diri
Prosentase Pemuasan Kebutuhan
No
Kebutuhan terpuaskan Prosentase terpuaskan sampai
1. Fisiologis 85%
2. Keamanan 70%
3. Cinta dan keberadaan 50%
4. Penghargaan 40%
5. Aktualisasi diri 10%
Namun…
Maslow mengidentifikasikan tiga kategori kebutuhan lainnya, yaitu:
Terpenuhinya kebutuhan estetika dan kognitif sama dengan tercapainya kebutuhan psikologis, dan bila keduanya kurang terpenuhi akan mengakibatkan kemunculan hal-hal patologis.
Sedangkan kebutuhan neurotik mengacu pada munculnya hal-hal patologis, baik terpenuhi atau tidak nya kebutuhan itu.
Estetika Kognitif Neurotik
Kebutuhan estetika (aestethic needs) bersifat universal, ini yang
membedakannya dengan kebutuhan konatif. Namun sebagian orang di tiap budaya termotivasi kebutuhan akan keindahan dan pengalaman yang
menyenangkan secara estetis (Maslow, 1967).
Individu yang kebutuhan estetika nya kuat mengharapkan lingkungan yang indah juga teratur, jika kebutuhan ini tak terpenuhi mereka akan merasakan sakit seperti rasa sakit pada kebutuhan konatif.
Kebutuhan
estetika
Maslow menyebutkan keinginan akan mengetahui, memecahkan
misteri, memahami, dan jadi penasaran, merupakan kebutuhan kognitif (cognitive needs). Jika kebutuhan satu ini tidak terpenuhi, otomatis
kebutuhan lainnya dalam hierarki Maslow akan terancam tidak terpenuhi, dikarenakan pengetahuan merupakan kebutuhan yang sangat penting
untuk memenuhi kelima kebutuhan konatif diatas. Bisa dikatakan peran dari kebutuhan kognitif berdampak positif bagi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan cinta dan keberadaan, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri lebihnya.
Dampak negative terhadap individu yang tidak terpenuhi kebutuhan kognitif nya, yang sering berbohong, yang rasa penasarannya terhambat, atau yang menolak informasi kedalam dirinya akan terjangkit sikap skeptic, kecewa, serta sinis.
Kebutuhan
kognitif
Kebutuhan neurotik (neurotic needs) mengarah pada stagnasi dan penyakit (Maslow, 1970).
Kebutuhan neurotik tidak produktif. Biasanya kebutuhan ini bersifat reaktif, dimana kebutuhan ini berperan sebagai ganti ruginya atas kebutuhan-kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi.
contohnya…
Seseorang yang termotivasi akan kekuasaan dapat mencapai kekuasaan yang tak terbatas, tetapi ini juga yang membuat orang tersebut tidak menginginkan kekuasaan tambahan.
Kebutuhan neurotik
Karakteristik individu yang mengaktualisasi diri, antara lain:
Memiliki persepsi akan kenyataan yang lebih efisien.
Menerima dirinya sendiri, orang lain,
dan alam.
Memiliki spontanitas,
kesederhanaan, dan kealamian.
Kehidupannya melakukan pendekatan yang
berpusat pada masalah.
Memiliki kebutuhan akan privasi.
Lanjutaaan…
Memiliki kemandirian.
Ber-inovasi dalam mendapat
penghargaan.
Menjalin hubungan interpersonal yang
kuat.
Memiliki
ketertarikan social.
Mengalami pengalaman-
pengalaman puncak.
Eehh ada lagii…
Memiliki sikap demokratis.
Memiliki kemampuan membedakan tujuan dan cara.
Memiliki rasa humor yang
filosofis.
Mempunyai kreativitas.
Tidak mengikuti enkulturasi/apa yang diharuskan
oleh kultur.
Jika kelima kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi kebutuhan patolog, seperti:
Kebosanan Putus asa Egois
Apatisme (tak acuh, tidak peduli, masa bodoh)
Lanjut yaa…
Tidak memiliki
rasa humor. Keterasingan.
Kehilangan selera dan sebagainya.
Referensi…
• Maslow, A. H. (1943). A theory of human motivation.
Psychological Review, 50, 370-396.
• Maslow, A. H. (1968). Motivation and personality (Edisi kedua).
New York: Harper & Row.
• Hadori, mohamat. (2015). Aktualisasi-Diri; Sebuah Manifestasi Puncak Potensi Individu Berkepribadian Sehat. Jurnal
Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 9(2), 207-220.
• Hikma, Nur. (2017). Kajian Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Sebuah Jurnal Aspek Psikologis.
• Rini, Puji Setya. (2017). Hubungan Konsep Diri Dengan
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Secara Holistik
Berdasarkan Teori Abraham Maslow.
Terima kasih…