TEORI
PSIKOANALI SIS
Dibuat Oleh :dr. Masnaeni Awaliah C065231003 dr. Maya Angela Lisal C065231006 dr. Riskawaty Salim C065231007
Dosen Pengampu :
Umniyah Saleh, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Pendahul
uan
Ilmu psikologi mulai diakui sebagai ilmu yang mandiri sejak tahun 1879 saat Wilhelm Mundt mendirikan laboratorium
psikologi di Jerman.
Sejak saat itu, ilmu psikologi berkembang pesat yang ditandai dengan lahirnya
berbagai aliran-aliran di dalamnya.
Salah satu aliran dalam ilmu psikologi
tersebut adalah konsep kepribadian.
Konsep ini pun akhirnya dimaknai
oleh banyak ahli dengan definisi yang
beragam, Salah satunya,
pemaknaan konsep
kepribadian dari aliran
psikoanalisis
Teori psikoanalisis klasik merujuk pada istilah yang dipopulerkan oleh Freud. Secara garis besar, teori ini menyatakan bahwa “ketidaksadaran” pada individu memiliki peran yang utama dalam diri seseorang.
Teori kepribadian psikoanalisis memandang perilaku manusia dipengaruhi oleh peristiwa, kejadian, dan masalah-masalah yang terjadi di masa lalu, traumatik saat kelahiran yang
menimbulkan kecemasan berpengaruh hingga sepanjang kehidupan seseorang.
Teori psikoanalisis merupakan teori yang menjadi usaha untuk menjelaskan tentang hakikat dan perkembangan kepribadian manusia.
Unsur utama teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya.
Teori ini beransumsi bahwa kepribadian
berkembang ketika terjadi konflik-konflik
dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang
pada umumnya terjadi pada anak-anak atau
usia dini
Tokoh – Tokoh Teori
Psikoanalisis
Sigmund Freud
01
Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian manusia didasarkan pada pengalaman- pengalaman yang dialaminya.
Gagasan Sigmund Freud adalah bahwa kesadaran itu hanyalah bagian kecil saja dari kehidupan mental, sedangkan bagian
terbesarnya adalah justru
ketidaksadaran atau alam tak sadar.
Tingkat Kesadaran
Struktur Kepribadian
Struktur Kepribadian
Tahap Perkembangan
Psikoseksual
Carl Jung
02
Teori psikoanalisis Carl Jung, yang sering disebut sebagai psikoanalitik,
mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang struktur dan fungsi pikiran manusia dibandingkan dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud.
Menurut Carl Jung, kepribadian adalah
keseluruhan pikiran, perasaan dan tingkah laku, baik sadar maupun tidak sadar, yang berfungsi untuk membimbing orang
menyelesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penekanan Jung pada masa depan,
menyebabkan teorinya berbeda dengan teori Freud, yang menekankan pada masa lampau dan motif – motif atau insting
sebagai sebab – sebab utama tingkah laku manusia.
Ketidaksadaran Kolektif
Persona Anima/Animus Shadow Self
Kesadaran Ketidaksadaran Personal
Struktur Kepribadian
Sikap
Introversion
Extraversion
Fungsi
Thinking
Feeling
Intuition
Sensing
Struktur Kepribadian
Fungsi Sikap
Introversion Extraversion
Thinking
Cenderung berfokus pada analisis logis dan
pengembangan konsep internal
Cenderung berfokus pada organisasi eksternal dan pengambilan keputusan berdasarkan fakta dan logika yang terlihat di luar
Feeling
Cenderung memprioritaskan nilai-nilai pribadi, moralitas, dan emosi dalam
pengambilan keputusan
Cenderung lebih terhubung dengan perasaan orang lain, memperhatikan kebutuhan sosial, dan memprioritaskan hubungan interpersonal
Intuition
Cenderung memiliki wawasan mendalam, mencari makna tersembunyi, dan melihat kemungkinan di masa depan
Cenderung terbuka terhadap ide baru, mencari berbagai kemungkinan, dan menciptakan hubungan antara konsep yang berbeda
Sensing
Cenderung lebih
memperhatikan detail konkret dan memiliki ingatan yang kuat terhadap pengalaman pribadi
Tipe yang lebih terhubung dengan dunia fisik eksternal, menikmati pengalaman sensorik langsung, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar secara langsung
Melanie Klein
03
Melanie Klein menekankan pentingnya hubungan objek dalam perkembangan
kepribadian individu. Objek dalam konteks ini merujuk pada representasi mental dari orang lain, seperti ibu, ayah, atau figur signifikan lainnya dalam kehidupan anak.
Teori Relasi Objek menjelaskan proses
pengembangan pikiran sebagai salah satu perkembangan dalam hubungannya dengan orang lain dalam lingkungan. Relasi objek pada awalnya terbentuk selama interaksi awal
dengan pemberi perawatan primer.
Teori relasi objek tidak terlalu menekankan
dorongan biologis dan lebih menekankan pada pentingnya pola yang konsisten dalam
hubungan interpersonal.
Pentingnya
Tingkat Kehidupan 4-6 Bulan
Pertama:
Kehidupan Psikis pada Bayi
Fantasi
Objek
Posisi-Posisi (Fase-Fase Pembentukan
Kepribadian)
Posisi Paranoid Schizoid
Posisi Depresif
Mekanisme Pertahanan Psikis
Introyeksi
Proyeksi
Pemisahan
Identifikasi Proyeksi
Internalisasi
Ego
Superego
Oedipus complex
Erik
Erikson
04
Erikson mengembangkan
teori psychosocial development, yaitu
bagaimana kebutuhan individu seseorang (psycho) tergabung dengan keperluan dan tuntutan masyarakat (social).
Erikson mengajukan 8 tahapan yang harus kita lewati dalam proses perkembangan kita.
Pada setiap tahapan tersebut, terdapat sebuah konflik yang harus dihadapi dan di selesaikan agar kita memiliki
perkembangan yang normal.
Teori Erikson menekankan pentingnya pengalaman sosial dan emosional dalam pembentukan kepribadian dan
perkembangan sepanjang hidup.
Kelebiha n &
Kekuran
gan
KELEBIHAN KEKURANGAN
1) Freud membuat jelas bahwa manusia sering berpikir dan berprilaku dengan dorongan yang tidak mereka akui.
2) Freud berani dan tanggap melakukan observasi yang
membuahkan teori kepribadian pertama dan teknik psikoterapi pertama yang efektif.
3) Freud mengidentifikasikan pengaruh dini bentuk
perkembangan kepribadian yang berimplikasi pada
perkembangan anak.
4) Psikoanalisis adalah sebuah
sistem yang memiliki kesesuaian yang tinggi antara teori dan
teknik.
5) Teori psikoanalisis menjelaskan kepribadian manusia secara komprehensif dan kompleks.
1) Freud menjelaskan bahwa perilaku seseorang hanya disebabkan oleh dorongan- dorongan seksual.
2) Istilah id, ego, super-ego, dan sebagainya tak punya definisi operasional : artinya mereka tidak dijabarkan dalam operasi atau perilaku yang spesifik.
Peneliti harus menyusun sendiri definisi untuk sederetan istilah psikoanalisis.
3) Banyak teori freud yang tidak bisa direka ulang.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
, infographics & images by Freepik
Terima
Kasih
Alfred Adler
0
Adler memperkenalkan konsep psikologi individual, yang menekankan bahwa individu harus dipahami sebagai keseluruhan yang unik. Dia menekankan bahwa orang-orang bertindak bukan hanya karena dorongan bawaan (seperti yang diajukan oleh Freud), tetapi juga karena tujuan-tujuan pribadi mereka.
Adler percaya bahwa rasa inferioritas adalah perasaan awal dari ketidakmampuan dan kelemahan yang dialami oleh individu. Ini bisa menjadi kekuatan yang mendorong individu untuk berkembang dan meningkatkan diri mereka sendiri (kompetisi positif), atau bisa menjadi sumber ketidakbahagiaan dan masalah mental (kompetisi negatif).
Adler menekankan bahwa individu memiliki hasrat bawaan untuk mencapai kekuasaan atau superioritas pribadi. Dia menyebutnya sebagai hasrat untuk kekuasaan yang konstruktif, yang merupakan dorongan yang positif untuk berkembang dan berkontribusi pada masyarakat.
Adler mengusulkan bahwa setiap individu mengembangkan pola pikir dan perilaku yang konsisten sepanjang hidup mereka, yang disebut sebagai "stil hidup." Stil hidup ini tercermin dalam cara individu berinteraksi dengan orang lain, tantangan, dan kehidupan sehari-hari.
Adler memandang individu sebagai keseluruhan yang lebih besar dari sekadar bagian- bagiannya. Ini berarti bahwa setiap aspek kehidupan seseorang (misalnya, fisik, mental, sosial, dan spiritual) saling terkait dan memengaruhi satu sama lain.
Prinsip Rasa Rendah Diri (Inferiority
Principle)
Prinsip Superior (Superiority
Principle)
Prinsip Gaya Hidup (Style of
Life Principle)
Prinsip Diri Kreatif (Creative
Self Principle)
Prinsip Diri yang Sadar
(Conscious Self Principle)
Prinsip Tujuan Semu (Fictional Goals Principle)
Prinsip Minat Sosial (Social
Interest Principle)