• Tidak ada hasil yang ditemukan

Test of practicality by the students shows that LKS based on guided discovery is very practical: 89,27%

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Test of practicality by the students shows that LKS based on guided discovery is very practical: 89,27%"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA

MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII

SMP 1 BAYANG UTARA

Sri Yuli Helda*), Anna Cesaria, M. Pd**), Anny Sovia, S. Si, M. Pd**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**

)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research motivated by the need of teaching material in the learning process.

The teaching material is expected to facilitate and guide the students to learn independently and to make easier in finding and understanding the concept correctly. There is only text book used as the teaching material. There is only text book used as the teaching material. Therefore, it is developed the LKS as teaching material base on guided discovery learning in the social aritmatic topic. This research is suppose to find out validity and practicality of LKS base on guided discovery. The type of this research is development research used 4-D model consists of fours steps: phase define, design, develop, and disseminate. The result of LKS validation based on guided discovery by the validator shows that LKS based on guided discovery got high validity: 4,33. Test of practicality by the students shows that LKS based on guided discovery is very practical: 89,27%. It can be conclude that LKS based on guided discovery is very valid and very practical.

Key Words: LKS, Discovery Learning, social aritmatic

PENDAHULUAN

Matematika sangat penting peranannya dalam upaya membina dan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Dalam hal ini mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar

sampai Sekolah Menengah Atas untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama, agar dapat menghadapi tantangan perkembangan teknologi dimasa depan.

Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di sekolah salah satunya adalah aritmatika sosial,

1

(2)

materi aritmatika sosial merupakan pelajaran yang diberikan kepada siswa matematika (Sekolah Menengah Pertama) SMP kelas VII Semester 1. Berdasarkan silabus SMPN 1 Kompetensi Dasar materi ini adalah: menggunakan konsep aljabar dalam menyelesaikan masalah aritmatika sosial sederhana.

Berdasarkan hasil observasi tanggal 22 sampai 25 November 2013 Keberhasilan dalam materi aritmatika sosial dapat dikatakan belum tercapai sepenuhnya, karena siswa kesulitan memahami materi. Hal ini dikuatkan dengan hasil nilai ulangan harian materi aritmatika sosial siswa kelas VII SMP 1 Bayang Utara, masih banyak siswa mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah.

kriteria ketuntasan SMP 1 Bayang Utara adalah 75,00, artinya siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang diperolehnya sama dengan 75,00 atau lebih.

Selama ini guru menggunakan media pendukung proses pembelajaran yaitu buku paket, tapi siswa kurang mempunyai motivasi untuk membaca buku, siswa lebih cenderung menunggu guru menjelaskan lalu mencatat yang

dijelaskan guru serta mengerjakan latihan. Menurut siswa bahasa buku paket yang digunakan sulit untuk dipahami, berbelit-belit, tidak menyajikan secara langsung pada sasaran kompetensi yang akan dicapai siswa. Mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu bahan ajar, Bahan ajar yang akan dikembangkan adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Menurut Prastowo (2011:

203) lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran- lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.

LKS yang dikembangkan adalah LKS berbasis penemuan terbimbing, Suherman (2003: 212) mengemukakan bahwa kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa dan penemuan dapat dilakukan secara terbimbing. Dengan LKS berbasis penemuan terbimbing siswa akan bebas mengembangkan daya pikirnya, siswa tidak akan mendapatkan konsep secara langsung seperti yang terjadi pada buku paket, namun siswa mampu menemukan

(3)

konsep sendiri. Dengan menemukan konsep sendiri akan lebih lama ingat oleh siswa (siswa tidak menghafal rumus). LKS berbasis penemuan terbimbing adalah LKS yang didalamnya terdapat perintah- perintah yang bertujuan membimbing siswa untuk menemukan suatu konsep. Siswa didorong untuk berfikir sendiri, sehingga dapat menemukan konsep berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan dalam LKS.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan model ini menggunakan model 4-D yang dikemukakan oleh thiagarajan dkk dalam trianto (2011: 189). Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah LKS berbasis penemuan terbimbing untuk siswa kelas VII SMP 1 bayang utara.

Prosedur model pengembangan ini terdiri dari 4 tahap yang dikemukakan dalam Trianto (2011: 177) adalah:

a. Tahap pendefinisian (define) yaitu tahapan yang bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan pembelajaran;

b. Tahap perancangan (design), yaitu perancangan prototipe LKS;

c. Tahap pengembangan (develop), yaitu yang bertujuan untuk menghasilkan LKS;

d. Tahap penyebaran (dessiminate), yaitu tahap penggunaan LKS yang dikembangkan.

Pada penelitian ini tahap penelitian terbatas sampai tahap develop saja yaitu sampai tahap validitas dan praktikalitas. Untuk tahap keempat yaitu tahap penyebaran (desiminate) tidak dilakukan karena memerlukan waktu yang panjang dan jumlah sampel yang banyak. Pada tahap define yang dilakukan adalah analisis silabus, analisis buku rujukan, analisis literatur, analisis karakteristik siswa dan wawancara guru. Tahap design yang dilakukan adalah merancang LKS pada materi aritmatika sosial berbasis penemuan terbimbing.

Tahap Develop yang dilakukan adalah validasi dan praktikalitas LKS Pada Materi aritmatika sosial berbasis penemuan terbimbing.

Instrumen yang digunakan untuk instrumen validasi adalah lembar validasi dan instrumen yang digunakan untuk instrumen praktikalitas adalah pedoman wawancara dan angket praktikalitas.

Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data dari instrumen validasi adalah hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai

(4)

dan disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dicari rerata skor untuk lembar validasi seperti yang dikemukaan oleh Walpole (1993: 24).

Teknik analisis data dari instrumen praktikalitas adalah hasil wawancara dengan siswa serta hasil angket yang diisi oleh siswa terhadap seluruh aspek yang dinilai dan disajikan dalam bentuk tabel. Rerata skor untuk pedoman wawancara seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Nyimas (2007: 62), dan rerata skor untuk angket praktikalitas seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2013:

89).

HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian, diperoleh perangkat pembelajaran matematika pada materi aritmatika sosial yang sangat valid dan sangat praktis. Kegiatan untuk mendapatkan LKS yang sangat valid dan sangat praktis diawali dengan melewati tahap pendefinisian. tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan permasalahan, analisis silabus, dan analisis buku rujukan. Didapatlah gambaran kriteria LKS yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran dan memfasilitasi siswa. Berdasarkan analisis silabus

Secara garis besar materi yang dibahas pada LKS ini memiliki empat kegiatan belajar:

1. Nilai suatu barang serta harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi, kegiatan belajar 2. Persentase untung dan rugi,

kegiatan belajar

3. Diskon, pajak, bruto, tara, dan netto, kegiatan belajar

4. Bunga tunggal.

Hasil analisis buku teks adalah isi buku sudah sesuai dengan kompetensi dalam silabus.

selanjutnya hasil tahap perancangan, Karakteristik LKS yang telah dirancang memuat:

a. Cover LKS Pada cover terdapat gambar yang berhubungan dengan aritmatika sosial, selain itu juga terdapat identitas penulis, judul LKS, nama siswa, nomor induk siswa dan sekolah.

LKS

Lembar Kerja Siswa

Berbasis Penemuan Terbimbing ARITMATIKA SOSIAL Untuk Siswa SMP

NAMA :

NIS : SEKOLAH : NAMA :

NIS :

SEKOLAH:

Kelas VII SRI YULI HELDA

STKIP PGRI SUMBAR

b. Uraian materi memuat materi yang akan dibahas dalam semua materi pokok. Uraian materi didominasi oleh masalah-masalah dan ilustrasi. Materi diuraikan dengan metode penemuan oleh siswa.

(5)

c. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) diambil dari kurikulum matematika SMP.

d. Indikator dikembangkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan pada kurikulum matematika SMP materi aritmatika sosial.

e. Tujuan pembelajaran yang dirancang menggambarkan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa sesuai kompetensi yang ada.

f. Materi pokok berisi uraian materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut.

g. Strategi pembelajaran berisi pendekatan dan metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran berisi pendekatan scientific dan kooperatif.

h. Kegiatan pembelajaran di awali dengan masalah-masalah yang sering ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil validasi oleh validator menunjukkan bahwa validitas LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi aritmatika sosial pada pembelajaran matematika siswa kelas VII SMPN 1 Bayang Utara memperoleh rata-rata skor validasi adalah 4,33. Dengan merujuk kepada kriteria, LKS berbasis penemuan terbimbing dikatakan sangat valid dari segi isi dan konstruk. Berdasarkan hasil uji coba, rata-rata persentase skor yang diperoleh adalah 89,27% artinya LKS sudah sangat praktis.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) LKS berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan pada materi aritmatika sosial sudah sangat valid.

2) LKS berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan pada materi aritmatika sosial sudah sangat praktis digunakan

(6)

menurut siswa setelah diuji cobakan secara uji coba terbatas.

Saran yang dapat

dikemukakan diantaranya sebagai berikut:

1. LKS yang diuji cobakan sebaiknya diuji cobakan di sekolah lain.

2. LKS berbasis penemuan terbimbing yang sangat valid dan sangat praktis dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran aritmatika sosial di kelas VII SMP.

3. LKS berbasis penemuan terbimbing dapat dijadikan contoh bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan LKS lainnya.

Perbaikan terus dilakukan asal tetap memperhatikan prinsip pembelajaran berbasis penemuan terbimbing.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Prastowo, Andi (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Yokyakarta: Diva Press.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Muda.

Bandung : Alfabeta.

Suhaisimi. 1995. “ Pengaruh Penerapan LKS dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SMPN 9 Padang” Skripsi. Padang:

FMIPA IKIP Padang.

Suherman, Erman.2003. strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.

Walpole, Ronald.1993.Pengantar Statistika.Jakarta:PT Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

™ The structure will be Indicators Performance criteria Excellent 4 Good 3 Average 2 Need improvement 1 Marks Organization Strong logical organization according