SURAT KEPUTUSAN KEPALA RIMAH SAKIT PARINDU NOMOR :
TENTANG
TINDAKAN KLINIS DAN TINDAKAN DIAGNOSTIK Menimbang :
a. Bhawa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat diperlukan adanya kebijakan tentang tindakan klinis dan tindakan diagnostiksebagai pedoman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan di rumah sakit parindu b. Bahwa dengan adanya perubahan standar nasional akreditasi rumah sakit edisi 1 tahun
2018, maka perlu penyesuaian regulasi RS berupa standarisasiasuhan pasien melalui penetapan kebijakan, prosedur dan resiko manajemen
c. Bahwa dengan sehubungan pernyataan pada butir a dan b tersebut diatas maka dipandang perlu diatur dan ditetapkan dengan keputusan kepala rumah sakit parindu
Mengingat :
1. Undang-Undang Negara RI Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik 2. Undang-Undang Negara RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan 3. Undang-Undang Negara RI Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit
4. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 11 tahun 2017 tantang keselamatan pasien
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT RARINDU TENTANG TINDAKAN KLINIS DAN TENTANG TINDAKAN DIAGNOSTIK DI RUMAH SAKIT PARINDU
KESATU : memberlakukan kebijakan tindakan klinis dan tindakan diagnostik di rumah sakit parindu KEDUA : penetapan kebijakan tindakan klinis dan diagnostik di lingkungan rumah sakit parindu
a. Keputusan kepala rumah sakit parindu tentang tindakan klinis dan tindakan diagnostik sebagai rangkaian proses dalam pelayanan pasien dirumah sakiat parindu
b. Tindakan klinis dan tindakan diagnostik dituliskan secara detil melalui pengkajian awal, laporan pengobatan, lembar oprasi dan dan disimpan dalam rekam medis.
Intruksi harus diberikan dalam bentuk tertulis bukan secara lisan kecuali dalam kondisi darurat dimana jika tidak dilakukan dalam waktu cepat akan
mengakibatkan keterlambatan pelayanan pasien.
c. Tindakan klinis dan tindakan diagnostik secara verbal/ lisan/tidak langsung dilakukan oleh DPJP
d. Tindakan klinis dan tindakan diagnostik terkait rencana asuhan pasien ditulis dalam rekam medis dalam waktu 24 jam setelah pasien ruang rawat inap e. Intruksi dokter tertulis dan order verbal hanya ditulis pada format CPPT. Untuk
verbal order dilakukan sesuai prosedur komunikasi efektif.
f. Permintaan pemeriksaan radiologi, laboratorium, dan konsultasi harus mencakup diagnosis dan indikasi klinis yang dibutuhkan untuk interpretasi g. Seluruh staf medis dan non medis yang diperbolehkan menulis pada CPPT adalah mereka yang bertanggung jawab pada pasien tersebut. Hanya yang diijinkan untuk menulis perintah yang melakukan nya, diatur dalam surat tugas yang dikeluarkannya, diatur dalam surat tugas yang dikeluarkan komite medik dan keperawatan.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditepakan di Sanggau Pada tanggal :
Kepala Rumah Sakit Parindu
drg. Armiyadi