Oleh: Ellynsia Salwa Fawwaziara NIM: 2398011216
Filosofi
Pendidikan Indonesia
Topik 3. K oneksi Antar Mat eri
MANUSIA INDONESIA DA RI
PERSPEKTIF YANG BERA GAM
Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara merupakan awal dari sejarah pendidikan Indonesia. Kurikulum merdeka,
merupakan suatu bentuk realisasi pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang belum diimplementasikan pada kurikulum sebelumnya.
Mengenal pendidikan Indonesia dari zaman kolonial hingga sekarang dimana didalamnya terdapat perjuangan-
perjuangan luar biasa dari beberapa pihak terutama Ki Hadjar Dewantara sehingga kami sebagai masyarakat
Indonesia menjadi lebih menghormati adanya pendidikan Indonesia.
Dapat disimpulkan hal apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkan Pendidikan yang saya inginkan. Hal yang bisa saya terapkan di kelas saya adalah melakukan diagnosis awal untuk mengetahui kemampuan siswa, bakat, dan keinginan siswa dalam pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
TOPIK 1 – SOSOK KI HADJAR
DEWANTARA DAN
PEMIKIRANNYA
Setiap peserta didik memiliki bakat masing-masing, sehingga guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam
pembelajarannya. Saya tidak akan fokus pada nilai kognitif saja namun nilai-nilai lain bahkan keterampilan juga sangat dibutuhkan.
Saya akan merubah pemikiran saya bahwa pengajar satu- satunya sumber belajar namun pengajar adalah salah satu fasilitator anak untuk membantu anak mengembangkan bakatnya. Menyiapkan Pendidikan bagi anak menghadapi
Pendidikan abad 21 yaitu tentang kesadaran budaya, inovasi, penyelesain masalah, komunikasi, bertanggungjawab
dengan membuat kelas dinamis sesuai perkembangan zaman saat ini.
LANJUTAN..
TOPIK 1 – SOSOK KI HADJAR
DEWANTARA DAN
PEMIKIRANNYA
Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara diartikan sebagai “tuntunan dalam
hidup tumbuhnya anak-anak”. Artinya pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.
Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara harus sesuai dengan kodrat anak yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Di mana, kodrat alam yaitu pendidikan harus
disesuaikan dengan kondisi alam dan kultur budaya dari anak berada. Sedangkan kodrat zaman yaitu keadaan zaman anak tumbuh untuk saat ini di abad 21 dan revolusi industri 4.0, di mana penggunaan teknologi dapat menyesuaikan anak- anak harus memiliki kemampuan kompetensi abad 21 yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah, komunikasi efektif, dan kolaborasi.
Pendidikan yang menuntun yaitu pendidikan yang memfasilitasi dan melayani setiap peserta didik yang diharapkan dapat menebalkan budi pekerti yang baik dari setiap peserta didik.
TOPIK 2 – PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL
BUDAYA
Pendidikan dengan perspektif global, KHD
mengingatkan bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan atau
konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia.
Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik. Artinya, kekuatan sosial budaya
berpengaruh terhadap karakter dan latar belakang yang dimiliki oleh peserta didik.
LANJUTAN...
TOPIK 2 – PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL
BUDAYA
TOPIK 3 – IDENTITAS
MANUSIA INDONESIA
Identitas manusia Indonesia dalam keberagaman nilai-nilai luhur adalah sekumpulan individu yang
hidup dan tinggal di Indonesia dengan
keberagaman yang memiliki nilai-nilai luhur yang sudah mengakar kuat dan menjadi pedoman dalam
kehidupan.
Nilai Kebhinekaan: Pentingnya penguatan nilai luhur kebhinekatunggalikaan dalam
pendidikan adalah pemahaman mengenai keberagaman peserta ddidik di Indonesia. Baik berdasarkan dengan agama, suku, budaya, bahasa, dll. Dalam hal ini tercermin dalam
dimensi berkebhinekaan global dan gotong royong.
Nilai Pancasila: Pentingnya penguatan nilai Pancasila dalam pendidikan adalah sebagai jiwa bangsa Indonesia. Pendidikan di Indonesia diberikan kebebasan dan hak yang sama antar individu.
Nilai Religiositas: Pentingnya nilai religius dalam pendidikan adalah untuk menyatukan 2 sisi insani, yaitu sisi jasmaniah dan rohaniah. Ketika agama tidak didasari religiusitas
maka akan kehilangan daya dan menjadi sekedar kegiatan sosial-politik tanpa visi kemanusiaan yang utuh.
Tiga hal hakiki nilai kemanusiaan khas Indonesia yaitu kebhinekaan, pancasila, dan religiusitas.