• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam

N/A
N/A
aom Yusron

Academic year: 2024

Membagikan "Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Aom Yusron

Topik 2-Mulai dari Diri

Kelas 3B PPG Prajabatan 2024

Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang identitas manusia Indonesia menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses belajar. Mahasiswa membangun perspektif kritis dengan mengacu pada Mata Kuliah Sosio-Kultural dan Mata Kuliah Psikologi Perkembangan untuk melihat bagaimana latar belakang sosial budaya dan pola asuh serta Mata Kuliah Pendidikan di Daerah Khusus.

Topik 1 – sosok Ki Hadjar Dewantara dan pemikirannya

Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara merupakan awal dari sejarah pendidikan Indonesia. Kurikulum paradigma baru merupakan suatu bentuk ingin merealisasikan pemikiranpemikiran Ki Hajar Dewantara yang belum diimplementasikan pada kurikulum sebelumnya.

Mengenal pendidikan Indonesia dari zaman kolonial hingga sekarang dimana didalamnya terdapat perjuangan-perjuangan luar biasa dari beberapa pihak terutama Ki Hajar Dewantara sehingga kami sebagai masyarakat Indonesia menjadi lebih menghormati adanya pendidikan Indonesia.

Dapat saya simpulkan hal apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkan Pendidikan yang saya inginkan. Hal yang bisa saya terapkan di kelas saya adalah melakukan diagnosis awal untuk mengetahui kemampuan siswa, bakat, dan keinginan siswa dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Menyadari tiap anak punya bakat masing-masing, tidak boleh memaksakan harus bisa matematika. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam pembelajarannya. Saya tidak akan fokus pada nilai kognitif saja namun nilai-nilai lain bahkan keterampilan juga sangat dibutuhkan.

Saya akan merubah pemikiran saya bahwa pengajar satu-satunya sumber belajar namun pengajar adalah salah satu fasilitator anak untuk membantu anak mengembangkan bakatnya. Menyiapkan Pendidikan bagi anak menghadapi Pendidikan abad 21 yaitu tentang kesadaran budaya, inovasi, penyelesain masalah, komunikasi, bertanggungjawab dengan membuat kelas dinamis sesuai perkembangan dunia saat ini.

Topik 2 – Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan makna yang lebih dalam antara lain : budi pekerti, penjelasan sistem among, pendidikan Indonesia dan kodrat alam serta zaman.

Budi pekerti

(2)

Budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (cognitive), karsa (afeksi) sehingga menciptakan sebuah karya (prsikomotor). Hal tersebut erat kaitannya dengan konsep Trilogi KHD.

System among

Kata “among” berarti menuntun. Dapat diartikan bahwa seorang pendidik harus mampu membimbing peserta didik agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sesuai dengan kodratnya.

Pendidikan Indonesia

Pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada daya intelektualitas peserta didik saja, namun juga nilai budaya. Nilai-nilai pada diri mereka dan menciptakan sikap profil pelajar Pancasila sesuai dengan filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara.

Kodrat alam dan zaman

Seorang pendidik baiknya memberikan pengajaran kepada peserta didik disesuaikan dengan perkembangan lingkungan dan zamannya.

Pada topik 3 – identitas manusia Indonesia

Identitas Manusia Indonesia berarti manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai jiwa, hasrat, martabat, sosialitas, relasionalitas, genuitas, dialogalitas, dan beragam tradisi manusia Indonesia dari waktu ke waktu.

Tiga hal hakiki nilai kemanusiaan khas Indonesia yaitu kebhinekaan, pancasila, dan religiositas.

Nilai Kebhinekaan

Pentingnya penguatan nilai luhur kebhinekatunggalikaan dalam pendidikan adalah pemahaman mengenai keberagaman peserta ddidik di Indonesia. Baik berdasarkan dengan agama, suku, budaya, bahasa, dll. Dalam hal ini tercermin dalam dimensi berkebhinekaan global dan gotong royong.

Nilai Pancasila

Pentingnya penguatan nilai Pancasila dalam pendidikan adalah sebagai jiwa bangsa Indonesia. Pendidikan di Indonesia diberikan kebebasan dan hak yang sama antar individu.

Nilai Religiositas

Pentingnya nilai religius dalam pendidikan adalah untuk menyatukan 2 sisi insani, yaitu sisi jasmaniah dan rohaniah. Ketika agama tidak didasari religiositas maka akan

(3)

kehilangan daya dan menjadi sekedar kegiatan sosial-politik tanpa visi kemanusiaan yang utuh.

Kesimpulan dari Topik III dengan Topik I dan Topik II

Pada Topik I membahas tentang perjalanan pendidikan Indonesia. Pada Topik II Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan makna yang lebih dalam mengenai budi pekerti, penjelasan sistem among, pendidikan Indonesia dan kodrat alam serta zaman.

Dalam hal ini mengidentifikasi bahwa kurikulum merdeka mengimplementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pembelajaran haruslah student center. Dengan hal itu pendidik haruslah mengetahui karakteristik peserta didik tiap individu. Sikap dan perilaku peserta didik sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Keberagaman bangsa Indonesia melandasi pendidikan yang mampu merangkul semua perbedaan.

Dengan identitas manusia Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan siswa yang memiliki kesadaran akan budaya dan kebudayaan Indonesia, serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan toleransi dalam masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Ki Hajar Dewantara mengatakan setelah mengetahui tentang pokok isinya pengajaran budi pekerti, yaitu segala apa yang mengandung maksud memelihara keinsyafan dan kesadaran

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang guru professional sebagaimana uraian diatas, terlihat dengan jelas pada pembentukan karakter bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai Agama dan

Meskipun Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh nasionalis, namun sebagai seorang muslim, pemikiran Ki Hajar Dewantara tidak terlepas dari nilai-nilai Islam dan

Berdasarkan tabulasi data di atas, terdapat kesesuaian pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan Hadits-Hadits Nabi SAW tentang pendidikan keluarga. Pemikiran pertama,

Hal tersebut juga didukung teori trikon yang disampaikan oleh Ki hajar Dewantara tentang pentingnya pendidikan budaya untuk pembangunan bangsa, karakter, dan pe- lestarian budaya,

(2016 ) Ki Hadjar Dewantara, bapak pendidikan Indonesia, telah menandaskan secara eksplisit bahwa “Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi

ini adalah tugas merangkum pemikiran pemikiran ki hajar dewantara, khususnya mengenai pemikiran beliau tentang pembelajaran berpihak pada

Biografi KI Hajar Dewantara merupakan catatan singkat tentang kelahiran, kehidupan, dan karya pendidikan Ki Hajar