• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transformasi Pendidikan di Era Digital: Tantangan dan Peluang

N/A
N/A
Febri Maizul resha (Resha)

Academic year: 2025

Membagikan "Transformasi Pendidikan di Era Digital: Tantangan dan Peluang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Transformasi Pendidikan di Era Digital Tantangan dan Peluang

Rachmi1, Arie Surachman2, Desfita Eka Putri3, Adi Nugroho4, Salfin5

STIT Misbahul Ulum Gumawang1, Universitas Indraprasta PGRI2, Politeknik LP3I Pekanbaru3, Universitas Negeri Semarang4, Akademi Manajemen Informatika Dan Komputer Global5 [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3,

[email protected]4, [email protected]5

Informasi Artikel Abstract

E-ISSN : 3026-6874, Vol: 2, No: 2 Februari 2024 Halaman : 52-63

Keywords:

Transformation digital era education

The digital age has brought about a profound transformation in education, shifting the traditional learning paradigm to a more dynamic and connected environment. While there are many opportunities, there are also a number of challenges that need to be overcome for the benefits of this transformation to be felt equally. One of the main challenges is the unequal access to technology among students. While technology enables distance learning, not all students have equal access to devices and internet connectivity. This can create a learning gap and requires inclusive solutions for all students to keep up with digital education. The shift in learning paradigm from teachers as information deliverers to facilitators also poses challenges. Teachers need to adapt their role as advocates for students' self-directed learning, which demands mastery of technology skills and changes in teaching methods. The technology learning curve for teachers needs to be addressed through continuous training. However, this transformation opens up a number of significant opportunities. Teachers can make learning more personalized and relevant by leveraging technology. Project-based learning approaches, the use of artificial intelligence and global collaboration are opportunities to design more meaningful learning experiences. With an awareness of the challenges and the ability to capitalize on these opportunities, the transformation of education in the digital era can be the foundation for creating an inclusive, innovative and age-appropriate learning environment.

Abstrak

Era digital telah membawa transformasi mendalam dalam bidang pendidikan, mengubah paradigma pembelajaran tradisional menjadi lingkungan yang lebih dinamis dan terkoneksi. Meskipun banyak peluang yang muncul, terdapat pula sejumlah tantangan yang perlu diatasi agar manfaat transformasi ini dapat dirasakan secara merata. Salah satu tantangan utama adalah ketidaksetaraan akses teknologi di kalangan siswa. Meskipun teknologi memungkinkan pembelajaran jarak jauh, tidak semua siswa memiliki akses yang setara terhadap perangkat dan konektivitas internet. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan pembelajaran dan memerlukan solusi inklusif agar semua siswa dapat mengikuti perkembangan pendidikan digital. Pergeseran paradigma pembelajaran dari guru sebagai penyampai informasi menjadi fasilitator juga menimbulkan tantangan. Guru perlu mengadaptasi peran mereka sebagai pendukung pembelajaran mandiri siswa, yang menuntut penguasaan keterampilan teknologi dan perubahan dalam metode pengajaran. Kurva belajar teknologi bagi guru perlu diatasi melalui pelatihan yang kontinu. Meski demikian, transformasi ini membuka sejumlah peluang signifikan. Guru dapat menciptakan pembelajaran lebih personal dan relevan dengan memanfaatkan teknologi.

Pendekatan pembelajaran berbasis proyek, penggunaan kecerdasan buatan, dan kolaborasi global menjadi peluang untuk merancang pengalaman belajar yang lebih bermakna. Dengan kesadaran akan tantangan dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang ini, transformasi pendidikan di era digital

(2)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 53 dapat menjadi fondasi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, inovatif, dan sesuai dengan tuntutan zaman.

Kata kunci : trasformasi, era digital, pendidikan PENDAHULUAN

Transformasi pendidikan di era digital menjadi suatu fenomena yang tak terhindarkan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan ini menciptakan suatu paradigma baru dalam proses pembelajaran, memengaruhi seluruh aspek dari dunia pendidikan(Soeratin & Fanani, 2023). Penerapan teknologi dalam pendidikan tidak hanya sebatas penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga melibatkan perubahan fundamental dalam cara pendidikan diimplementasikan.

Era digital membawa tantangan signifikan sekaligus peluang besar bagi dunia pendidikan.

Tantangan tersebut mencakup masalah ketidaksetaraan akses, pergeseran paradigma pembelajaran, hingga keamanan data(Arrazaq, 2023). Di sisi lain, peluang-peluang tersebut melibatkan inovasi pembelajaran, peningkatan akses pendidikan global, dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam terhadap dinamika transformasi pendidikan di era digital menjadi krusial. Artikel ini bertujuan untuk menggali secara komprehensif tantangan dan peluang yang muncul seiring transformasi pendidikan ini, memberikan pandangan yang holistik terhadap dampaknya pada berbagai aspek masyarakat dan memberikan landasan untuk merumuskan kebijakan pendidikan yang responsif terhadap tuntutan zaman.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan yang signifikan dalam penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan. Fenomena ini tidak hanya mencakup penggunaan perangkat keras seperti komputer dan tablet, tetapi juga melibatkan pemanfaatan berbagai aplikasi dan platform digital untuk mendukung proses pembelajaran.

Salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah kebutuhan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tuntutan masyarakat yang semakin digital dan global.

Teknologi memberikan akses lebih luas terhadap sumber daya pembelajaran, memungkinkan siswa untuk belajar di luar batas kelas, dan membuka pintu menuju pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan terpersonal.

Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan juga mencakup pengembangan platform pembelajaran daring, di mana siswa dapat mengakses materi pelajaran, tugas, dan sumber daya pendidikan lainnya secara elektronik(Ainun dkk., 2022). Selain itu, adopsi teknologi dalam pembelajaran juga mendukung penggunaan metode pembelajaran yang inovatif, seperti pembelajaran berbasis proyek, simulasi, dan penggunaan kecerdasan buatan untuk personalisasi pembelajaran.

Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan oleh penggunaan teknologi dalam pendidikan, tantangan juga muncul, termasuk kesenjangan akses, tantangan integrasi teknologi oleh pendidik, dan keamanan data. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi penerapan teknologi dalam pendidikan guna memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan tidak meninggalkan siapapun di belakang.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah menginduksi suatu era transformasi digital, yang tak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi, tetapi juga mempengaruhi setiap aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Transformasi digital mencakup penerapan teknologi digital dalam berbagai aspek kegiatan sehari-hari, dan dalam konteks pendidikan, fenomena ini melibatkan perubahan mendalam dalam proses pembelajaran dan pengajaran.

Pergeseran ini terlihat dari adopsi perangkat keras dan perangkat lunak canggih di ruang kelas hingga pemanfaatan platform daring untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Selain itu,

(3)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 54 transformasi digital juga mencakup penggunaan alat-alat interaktif, sumber daya pembelajaran berbasis digital, dan pengembangan konten pendidikan yang dapat diakses secara elektronik.

Di tengah transformasi digital ini, paradigma tradisional pembelajaran mengalami perubahan signifikan. Guru dan siswa kini memiliki akses ke informasi secara instan, menyajikan peluang baru untuk eksplorasi ilmu pengetahuan dan kolaborasi global. Penerapan kecerdasan buatan dan analisis data dalam pembelajaran juga menjadi bagian integral dari transformasi ini, memungkinkan personalisasi pembelajaran dan pemahaman yang lebih baik terhadap kebutuhan setiap siswa.

Meskipun transformasi digital membawa berbagai keuntungan, tantangan juga muncul, seperti ketidaksetaraan akses, keamanan data, dan perubahan tuntutan terhadap keterampilan pendidik. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap fenomena transformasi digital menjadi penting agar pendidikan dapat memanfaatkan peluang yang ada sambil mengatasi hambatan yang timbul dalam proses adaptasi ini.

Transformasi pendidikan di era digital menempatkan guru di tengah perubahan signifikan dalam perannya dalam proses pembelajaran. Tradisionalnya, guru berperan sebagai penuntun utama pengetahuan, tetapi dengan masuknya teknologi digital, peran ini mengalami pergeseran yang mendalam(Verawati dkk., 2023). Dampak pertama yang muncul adalah perubahan paradigma pembelajaran, di mana guru tidak lagi hanya memberikan informasi secara unilateral, melainkan menjadi fasilitator yang mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam pengalaman pembelajaran.

Tantangan utama yang dihadapi oleh guru dalam menghadapi transformasi ini adalah tingkat kesiapan dan pemahaman terhadap teknologi. Beberapa guru mungkin merasa canggung atau kurang akrab dengan penggunaan alat-alat digital dan platform pembelajaran online. Selain itu, ketidaksetaraan akses terhadap teknologi di kalangan siswa dapat menciptakan kesenjangan dalam peluang pembelajaran, dengan sebagian siswa mungkin kesulitan mengikuti pembelajaran digital.

Di sisi lain, transformasi ini membawa peluang untuk memperkaya pengalaman pembelajaran.

Guru dapat menggunakan sumber daya digital seperti video pembelajaran, simulasi interaktif, dan platform kolaboratif untuk meningkatkan daya tarik pembelajaran. Personalisasi pembelajaran juga menjadi lebih mungkin, di mana guru dapat menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman individu siswa. Peluang kolaborasi global melalui koneksi online membuka pintu bagi siswa untuk belajar dari pengalaman dan perspektif internasional.

Titik permasalahan utama adalah bagaimana guru dapat secara efektif mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, sekaligus mengatasi tantangan ketidaksetaraan akses dan memaksimalkan peluang pembelajaran yang ditawarkan oleh transformasi digital ini. Perlu adanya pendekatan holistik dan dukungan yang memadai untuk memastikan bahwa setiap guru dan siswa dapat merasakan manfaat dari perubahan ini.

Tujuan Penelitian Menilai dampak transformasi pendidikan di era digital terhadap peran tradisional guru dalam proses pembelajaran. Menganalisis tantangan yang dihadapi oleh guru dalam mengadaptasi diri terhadap perubahan peran mereka sebagai akibat dari transformasi pendidikan digital. Dengan merinci tujuan penelitian ini, diharapkan akan tercipta landasan yang kuat untuk menganalisis secara komprehensif dampak, tantangan, dan peluang yang terkait dengan transformasi pendidikan di era digital, khususnya dalam peran guru dalam proses pembelajaran.

METODE

Penelitian ini akan mengadopsi pendekatan kualitatif dengan mengandalkan analisis pustaka sebagai metodologi utama. Pendekatan ini dipilih untuk memahami secara mendalam dampak transformasi pendidikan di era digital terhadap peran tradisional guru, serta untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul.

(4)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 55 Penelitian ini mengidentifikasi dan pemilihan pustaka-pustaka relevan yang mencakup aspek- aspek utama dari transformasi pendidikan di era digital. Pustaka-pustaka ini akan melibatkan artikel jurnal, buku, dan sumber-sumber akademis lainnya yang menyajikan hasil penelitian, teori, dan pandangan ahli terkait(Anam, 2023).

Analisis konten akan dilakukan secara kualitatif. Ini melibatkan pembacaan menyeluruh terhadap materi yang terkandung dalam pustaka untuk mengekstrak temuan-temuan kunci terkait dampak, tantangan, dan peluang transformasi pendidikan di era digital.

Temuan-temuan dari pustaka akan dikategorikan berdasarkan tema utama, seperti perubahan peran guru, tantangan dalam mengadopsi teknologi, dan peluang yang muncul dalam konteks pendidikan digital. Kategorisasi ini akan membantu menyusun struktur analisis yang jelas. Setiap temuan yang diidentifikasi akan diselaraskan dengan tujuan penelitian untuk memastikan relevansi dan kontribusi terhadap pemahaman(Tersiana, 2022).

Analisis pustaka akan disajikan secara holistik, dengan penekanan pada sintesis temuan yang dapat memberikan gambaran komprehensif tentang dampak, tantangan, dan peluang yang terkait dengan peran guru dalam transformasi pendidikan di era digital.

Dengan mengadopsi metode penelitian kualitatif pustaka, penelitian ini dapat menyajikan pemahaman mendalam dan nuansawan mengenai topik yang dibahas, memberikan kontribusi berharga terhadap literatur, serta memberikan landasan bagi rekomendasi kebijakan dan praktik pendidikan di masa depan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Definisi dan Konsep Transformasi Pendidikan

Transformasi pendidikan mengacu pada perubahan mendalam dalam paradigma, metode, dan proses pembelajaran serta pengajaran dalam suatu sistem pendidikan. Transformasi ini tidak hanya mencakup aspek teknologi, tetapi juga perubahan dalam nilai-nilai, tujuan, dan metode evaluasi(Edu, 2023). Secara esensial, transformasi pendidikan menciptakan pergeseran fundamental dalam cara pendidikan diorganisir dan diimplementasikan untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang terus berubah.

Konsep transformasi pendidikan melibatkan pemikiran inovatif dan pembaruan yang berkelanjutan dalam menghadapi perubahan dinamis di era saat ini. Hal ini mencakup penerapan teknologi canggih, pengembangan kurikulum yang relevan, serta perubahan dalam peran guru dan siswa. Transformasi pendidikan juga melibatkan peningkatan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, orang tua, dan masyarakat(PRAMONO & SIP, 2023).

Dalam konteks konsep ini, transformasi pendidikan bukan hanya sekadar penggunaan alat-alat teknologi, tetapi melibatkan restrukturisasi total sistem pendidikan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, berorientasi pada hasil, dan mampu menjawab tantangan zaman. Konsep ini mendorong adopsi model pembelajaran yang kolaboratif, kreatif, dan adaptif agar dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global dan memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat. Transformasi pendidikan, dalam esensinya, bertujuan untuk menciptakan pemimpin masa depan dan warga negara yang terampil, kritis, dan mampu beradaptasi dalam era digital.

Transformasi pendidikan juga mencakup perubahan dalam penilaian dan pengukuran keberhasilan pendidikan. Selain mengukur pencapaian akademis tradisional, konsep ini menekankan pentingnya pengukuran keterampilan 21st century, seperti kreativitas, kolaborasi, pemecahan masalah, dan literasi digital. Evaluasi pendidikan diarahkan untuk menggambarkan kemajuan siswa dalam

(5)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 56 mengembangkan keterampilan yang tidak hanya relevan dengan dunia kerja masa depan, tetapi juga untuk menjadi anggota masyarakat yang aktif dan berkontribusi(Rahmayanti, 2021).

Pentingnya transformasi pendidikan juga muncul dari kebutuhan untuk menanggapi diversitas siswa. Pendidikan harus menjadi inklusif, mengakomodasi berbagai gaya belajar, latar belakang budaya, dan tingkat kemampuan. Ini menciptakan lingkungan di mana setiap siswa merasa dihargai dan didukung dalam mencapai potensinya.

Selain itu, transformasi pendidikan juga menuntut adanya perubahan dalam pola pikir dan pola kerja guru. Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran, pembimbing, dan inovator(Saifudin & Rindanigsih, 2024). Guru perlu terus mengembangkan keterampilan teknologi, berkolaborasi dengan rekan kerja, dan mempraktikkan metode pembelajaran inovatif agar dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan menarik bagi siswa.

Dengan mengadopsi konsep dan menerapkan transformasi pendidikan, diharapkan pendidikan dapat menjadi motor penggerak perubahan positif dalam masyarakat. Melalui pembelajaran yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi pada keterampilan masa depan, transformasi pendidikan dapat menjadi kekuatan utama dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi dinamika dunia modern.

B. Peran Teknologi dalam Transformasi Pendidikan

Teknologi telah menjadi kekuatan pendorong utama dalam mengubah wajah pendidikan, membawa perubahan signifikan dalam cara kita belajar dan mengajar. Peran teknologi dalam transformasi pendidikan tidak hanya sebatas pada pengenalan perangkat keras dan perangkat lunak canggih, tetapi juga melibatkan perubahan mendalam dalam paradigma pembelajaran. Salah satu dampak terbesar adalah pembukaan akses terbuka ke sumber daya pendidikan, menghilangkan batas geografis dan memberikan kemampuan kepada siswa untuk menjelajahi materi pembelajaran secara mandiri(Latifah & Ngalimun, 2023).

Pembelajaran jarak jauh menjadi pilar utama dalam transformasi ini, di mana teknologi memungkinkan penggunaan platform daring, aplikasi edukasi, dan alat kolaborasi untuk memfasilitasi pembelajaran tanpa terbatas oleh lokasi fisik. Siswa dapat mengakses materi, berpartisipasi dalam diskusi, dan berkolaborasi dengan sesama siswa dari berbagai belahan dunia.

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) juga memberikan kontribusi besar dalam pembelajaran adaptif. Sistem pembelajaran yang dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan individu siswa, memberikan materi tambahan saat diperlukan, dan memberikan umpan balik yang lebih personal, membantu menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa(Destari, 2023).

Pentingnya inovasi metode pembelajaran juga tergambar dalam pemanfaatan simulasi, permainan edukatif, dan pembelajaran berbasis proyek. Teknologi menciptakan suasana pembelajaran yang lebih interaktif, memancing minat dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Tidak hanya memengaruhi proses pembelajaran, tetapi teknologi juga memainkan peran penting dalam peningkatan efisiensi administratif di lembaga pendidikan. Pengelolaan data siswa, evaluasi, dan analisis kinerja dapat dilakukan dengan lebih efisien, memberikan ruang bagi pendidik untuk lebih fokus pada aspek pengajaran(Nagel, 2020).

Peningkatan kolaborasi global juga menjadi aspek krusial dalam transformasi pendidikan melalui teknologi. Melalui platform daring dan alat kolaborasi, siswa dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka di berbagai belahan dunia. Ini tidak hanya membantu dalam

(6)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 57 pertukaran ide, budaya, dan perspektif, tetapi juga membentuk keterampilan interpersonal dan pemahaman global yang penting dalam konteks dunia yang semakin terhubung.

Selain itu, teknologi memberikan kemampuan untuk mendukung pembelajaran mandiri dan pemecahan masalah. Siswa dapat mengakses beragam sumber daya pembelajaran secara online, merancang proyek-proyek kreatif, dan mengasah keterampilan pemecahan masalah mereka. Dengan adanya alat analisis data, guru juga dapat memantau kemajuan siswa dengan lebih cermat dan memberikan umpan balik yang lebih terarah.

Peran guru juga mengalami pergeseran signifikan dengan adanya teknologi. Guru bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran, pembimbing, dan inovator.

Peningkatan keterampilan teknologi menjadi penting bagi para pendidik untuk memaksimalkan potensi teknologi dalam pembelajaran(Purba & Saragih, 2023).

Potensi dan keuntungan, tantangan juga muncul. Ketidaksetaraan akses terhadap teknologi di kalangan siswa dan pendidik dapat menciptakan kesenjangan pembelajaran. Selain itu, perlindungan data dan etika digital menjadi isu penting yang harus diatasi dalam mengimplementasikan teknologi dalam pendidikan.

Dengan pemahaman mendalam terhadap peran teknologi ini, diharapkan masyarakat pendidikan dapat memanfaatkan teknologi secara optimal untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, adaptif, dan mempersiapkan siswa untuk sukses dalam masyarakat digital yang terus berkembang. Transformasi pendidikan ini tidak hanya menjadi langkah maju dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga membuka pintu menuju masa depan pendidikan yang lebih inovatif dan relevan.

C. Tantangan Pendidikan di Era Digital

Era digital membawa sejumlah tantangan yang perlu dihadapi oleh sistem pendidikan. Salah satu tantangan utama adalah ketidaksetaraan akses terhadap teknologi. Meskipun teknologi menjadi semakin merata, masih ada disparitas di antara siswa yang dapat mengakses perangkat digital dan internet dengan mudah dan yang menghadapi kendala aksesibilitas.

Tantangan lainnya adalah perubahan paradigma pembelajaran. Penerapan teknologi membutuhkan perubahan signifikan dalam cara guru menyampaikan materi dan siswa memahaminya.

Para pendidik perlu mengatasi kurva belajar teknologi mereka sendiri dan menyusun strategi untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum secara efektif(Haw, 2023).

Keamanan dan privasi data menjadi isu kritis dalam pendidikan digital. Dengan banyaknya data siswa yang dikumpulkan oleh platform pembelajaran daring, perlu ada upaya ekstra untuk memastikan bahwa informasi pribadi siswa terlindungi dengan baik. Perlindungan data menjadi kebutuhan mendesak dalam menghadapi ancaman siber dan potensi penyalahgunaan informasi.

Tantangan muncul dalam menilai kualitas pendidikan digital. Kurangnya standar evaluasi yang konsisten dapat mengakibatkan ketidakpastian dalam mengevaluasi efektivitas platform pembelajaran daring. Diperlukan kerangka kerja penilaian yang komprehensif untuk memastikan bahwa pendidikan digital memberikan nilai tambah yang sebanding dengan pendekatan konvensional.

Ketidaksetaraan dalam pemahaman teknologi antara guru juga menjadi hambatan. Beberapa pendidik mungkin kurang percaya diri dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam metode pengajaran mereka, sehingga diperlukan pelatihan dan dukungan yang memadai untuk meningkatkan kompetensi teknologi para pendidik(Astriani & Marzuki, 2021).

Tantangan lainnya adalah ketegangan antara penggunaan teknologi dan kelestarian nilai-nilai tradisional dalam pendidikan. Peningkatan penggunaan teknologi dapat memunculkan pertanyaan

(7)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 58 tentang bagaimana mempertahankan nilai-nilai kritis seperti interaksi manusiawi, etika, dan kepemimpinan dalam pembelajaran digital. Penting untuk menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan pelestarian inti-nilai pendidikan yang mendasar.

Perubahan cepat dalam teknologi juga menciptakan tantangan dalam penyusunan kurikulum.

Kurikulum harus terus diperbarui untuk mencerminkan perkembangan teknologi terbaru dan memastikan siswa memiliki keterampilan yang relevan. Tantangan ini menuntut fleksibilitas dan adaptabilitas dari lembaga pendidikan dalam menyesuaikan kurikulum mereka dengan kebutuhan masa kini.

Tantangan berkelanjutan adalah perubahan dalam peran guru. Guru tidak hanya perlu mengajar materi akademis, tetapi juga menjadi pemimpin dalam memandu siswa melalui dunia digital yang kompleks. Pendidik harus mengembangkan keterampilan teknologi, pemahaman akan perkembangan terkini, dan kemampuan untuk membimbing siswa dalam menggunakan teknologi secara etis.

Penting untuk dicatat bahwa ketidaksetaraan akses tidak hanya terbatas pada perangkat keras dan konektivitas internet, tetapi juga mencakup kesenjangan dalam literasi digital. Siswa perlu diberdayakan dengan keterampilan literasi digital untuk dapat memanfaatkan teknologi secara efektif, memahami informasi secara kritis, dan melibatkan diri secara positif dalam dunia digital.

Dalam menghadapi semua tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, industri, dan masyarakat sangat penting. Upaya bersama ini dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, adil, dan responsif terhadap perkembangan teknologi. Dengan memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini, pendidikan di era digital dapat menjadi kekuatan positif yang membawa manfaat bagi semua pihak terlibat(Irfani, 2023).

Dengan menyadari dan mengatasi tantangan-tantangan ini, sistem pendidikan dapat lebih siap menghadapi dinamika era digital dan memaksimalkan potensi positif teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.

D. Peluang Transformasi Digital

Transformasi digital membawa sejumlah peluang signifikan dalam dunia pendidikan. Salah satu peluang utama adalah terciptanya akses terbuka terhadap sumber daya pendidikan. Melalui platform daring dan aplikasi edukasi, siswa dapat dengan mudah mengakses beragam materi pembelajaran, buku digital, dan sumber daya pendidikan lainnya, memungkinkan pembelajaran mandiri dan eksplorasi pengetahuan yang lebih luas.

Pembelajaran jarak jauh menjadi peluang nyata dengan adanya transformasi digital. Siswa tidak lagi terbatas oleh batas geografis, sehingga mereka dapat mengikuti kursus dan mengakses pengajaran dari institusi pendidikan di seluruh dunia(Rosmiati dkk., 2023). Peluang ini membawa diversitas dalam pengalaman pembelajaran dan membuka pintu bagi kolaborasi internasional di antara siswa dan guru.

Adopsi teknologi juga memberikan peluang untuk pembelajaran adaptif. Sistem pembelajaran yang dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kecepatan belajar individu siswa dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Personalisasi pembelajaran melalui teknologi memungkinkan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka.

Kemajuan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) membuka peluang baru dalam analisis data dan pemahaman lebih mendalam tentang kemajuan siswa. Sistem AI dapat memberikan rekomendasi personalisasi, membantu guru memahami kebutuhan siswa secara lebih baik, dan memberikan umpan balik yang lebih sesuai.

(8)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 59 Inovasi metode pembelajaran juga menjadi peluang besar. Aplikasi pembelajaran berbasis permainan, simulasi interaktif, dan proyek-proyek kolaboratif dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar.

Peluang yang muncul melalui transformasi digital menciptakan potensi untuk mencetak generasi yang lebih terampil, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan memanfaatkan peluang ini secara optimal, pendidikan dapat menjadi pendorong utama dalam mempersiapkan individu untuk sukses dalam era digital yang terus berkembang(Liriwati & Marpuah, 2024).

E. Tantangan Transformasi Pendidikan di Era Digital

Ketidaksetaraan Akses Teknologi Pendidikan salah satu tantangan utama dalam dunia pendidikan di era digital adalah ketidaksetaraan akses teknologi. Meskipun teknologi terus berkembang, kesenjangan dalam aksesibilitas tetap menjadi hambatan signifikan bagi beberapa kelompok siswa dan lembaga pendidikan. Berbagai faktor dapat menyebabkan ketidaksetaraan ini.

Perbedaan ekonomi di masyarakat dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam kepemilikan perangkat teknologi dan akses internet. Siswa yang berasal dari latar belakang ekonomi yang lebih rendah mungkin menghadapi kesulitan dalam memperoleh perangkat seperti laptop atau tablet, serta koneksi internet yang stabil.

Selain itu, ketidaksetaraan geografis juga menjadi faktor yang signifikan. Siswa yang tinggal di daerah terpencil atau wilayah dengan konektivitas internet yang terbatas mungkin menghadapi hambatan akses yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang berada di daerah perkotaan yang lebih terkoneksi.

Faktor pendidikan juga dapat memengaruhi ketidaksetaraan akses. Lembaga pendidikan yang memiliki anggaran terbatas mungkin kesulitan untuk menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti laboratorium komputer, pelatihan guru, atau sumber daya digital yang diperlukan(Zaelani dkk., 2023).

Dampak dari ketidaksetaraan akses teknologi dapat menciptakan kesenjangan pembelajaran di antara siswa. Mereka yang memiliki akses terbatas mungkin ketinggalan dalam memanfaatkan sumber daya digital, kursus daring, atau aplikasi pembelajaran yang dapat meningkatkan pengalaman mereka.

Untuk mengatasi ketidaksetaraan ini, perlu dilakukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta. Program subsidi perangkat, inisiatif peningkatan konektivitas, dan pelatihan teknologi untuk pendidik dapat menjadi langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi kesenjangan akses teknologi dan memastikan bahwa semua siswa dapat merasakan manfaat dari kemajuan pendidikan digital.

F. Solusi untuk Mengatasi Ketidaksetaraan 1. Program Subsidi dan Hibah:

Pemerintah dapat memperkenalkan program subsidi atau hibah untuk mendukung siswa dari keluarga dengan pendapatan rendah dalam memperoleh perangkat teknologi seperti laptop, tablet, atau smartphone. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban finansial keluarga dan memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses ke perangkat yang diperlukan.

2. Infrastruktur dan Akses Internet:

(9)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 60 Upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur dan akses internet di daerah-daerah terpencil atau wilayah dengan konektivitas yang terbatas. Pemerintah dapat bekerja sama dengan penyedia layanan internet dan lembaga swasta untuk memperluas jaringan dan menyediakan akses yang lebih luas bagi masyarakat.

3. Pendidikan dan Pelatihan Teknologi:

Program pelatihan teknologi harus diperluas untuk siswa dan guru. Ini mencakup pelatihan dalam penggunaan perangkat keras, perangkat lunak, serta literasi digital. Pendidikan ini dapat membantu mengurangi kesenjangan kompetensi teknologi di antara siswa dan pendidik.

4. Pembelajaran Hibrid:

Mengadopsi model pembelajaran hibrid yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka dapat memberikan fleksibilitas kepada siswa dengan akses terbatas. Dengan cara ini, siswa dapat tetap terlibat dalam pembelajaran, bahkan jika mereka tidak selalu memiliki koneksi internet yang stabil(Kosasi, 2020).

5. Kemitraan dengan Sektor Swasta:

Kerjasama dengan perusahaan teknologi dan lembaga swasta dapat membantu menyediakan perangkat dengan harga terjangkau atau mengadakan program pinjaman perangkat untuk siswa.

Kemitraan ini dapat membantu mengatasi kendala keuangan yang mungkin dihadapi oleh siswa.

6. Kurikulum yang Responsif:

Penyusunan kurikulum harus responsif terhadap realitas ketidaksetaraan akses teknologi.

Guru perlu memodifikasi metode pengajaran mereka untuk mencakup berbagai sumber daya, baik yang berbasis daring maupun luring, sehingga siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran dari berbagai aspek.

7. Komunitas Belajar Daring:

Mendorong terbentuknya komunitas belajar daring yang inklusif dapat membantu siswa berbagi sumber daya dan pengalaman. Siswa dapat saling mendukung dan berkolaborasi untuk mengatasi kesenjangan akses teknologi.

G. Peluang Transformasi Pendidikan di Era Digital

Inovasi pembelajaran di era digital membuka peluang yang menjanjikan untuk meningkatkan efektivitas dan relevansi proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu metode inovatif yang dapat diadopsi. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam proyek praktis. Pembelajaran berbasis proyek merangsang kreativitas, pemecahan masalah, dan kemampuan kolaborasi siswa.

Selain itu, peluang transformasi pendidikan juga terwujud melalui penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran. Implementasi AI dapat memperkaya pengalaman pembelajaran dengan menyediakan analisis data yang mendalam tentang kemajuan siswa. Sistem pembelajaran yang menggunakan AI dapat secara adaptif menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa, menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif.

Pemanfaatan kecerdasan buatan juga memungkinkan penilaian yang lebih holistik terhadap kemampuan siswa. Dengan analisis data yang canggih, guru dapat memahami pola pembelajaran siswa dan memberikan umpan balik yang lebih terarah. Ini membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing siswa(Sukana, 2024).

(10)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 61 Ketika AI digunakan secara bijak, dapat membuka pintu bagi pendekatan pembelajaran yang lebih adaptif dan inovatif. Kemungkinan penggunaan teknologi ini melampaui pengajaran tradisional dan menciptakan panggung untuk eksplorasi konsep-konsep baru dalam pendidikan di era digital.

Melalui inovasi pembelajaran, pendidikan dapat menjadi lebih dinamis, relevan, dan dapat membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

KESIMPULAN

Transformasi pendidikan di era digital memberikan dampak yang signifikan terhadap peran tradisional guru dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator, pembimbing, dan inovator dalam penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran siswa. Perubahan ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis, responsif, dan melibatkan partisipasi aktif dari siswa.

Salah satu dampak utama adalah pergeseran paradigma dari guru sebagai pusat pengetahuan menjadi mitra pembelajaran. Guru bukan hanya sumber informasi utama, melainkan pemimpin yang membimbing siswa dalam eksplorasi pengetahuan. Siswa kini dapat mengakses berbagai sumber informasi melalui teknologi, dan guru berperan membimbing mereka dalam mengembangkan pemahaman yang mendalam dan kemampuan berpikir kritis.

Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran juga membuka peluang untuk diferensiasi pembelajaran. Guru dapat menyajikan materi pembelajaran dengan berbagai cara melalui aplikasi edukatif, sumber daya daring, atau platform pembelajaran khusus. Ini memungkinkan penyesuaian metode pengajaran sesuai dengan gaya belajar individual siswa, menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan relevan.

Bersamaan dengan peluang tersebut, transformasi pendidikan di era digital juga membawa sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurva belajar teknologi bagi sebagian guru yang mungkin tidak terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam konteks pendidikan. Pelatihan dan dukungan kontinu dibutuhkan untuk memastikan guru dapat memaksimalkan potensi teknologi dalam pembelajaran.

Tantangan lainnya adalah ketidaksetaraan akses teknologi di kalangan siswa. Siswa yang tidak memiliki akses stabil ke perangkat dan internet mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran online. Guru perlu mencari solusi kreatif dan inklusif untuk memastikan bahwa semua siswa dapat merasakan manfaat dari transformasi pendidikan ini.

Transformasi pendidikan di era digital mengubah peran guru menjadi lebih dinamis dan responsif. Dengan kesadaran akan tantangan dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang, guru dapat memimpin siswa menuju masa depan pembelajaran yang lebih inovatif dan inklusif.

IMPLIKASI

Transformasi pendidikan di era digital memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Adopsi teknologi dalam proses pembelajaran memperluas akses pendidikan, memungkinkan partisipasi lebih luas dari berbagai kalangan masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa kesenjangan akses teknologi dapat menciptakan divisi dalam masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk memastikan bahwa manfaat transformasi pendidikan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Peningkatan literasi digital juga menjadi kunci untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengoptimalkan potensi pendidikan digital ini.

REKOMENDASI

1. Infrastruktur Teknologi:

(11)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 62 Pemerintah perlu fokus pada pengembangan infrastruktur teknologi pendidikan, termasuk akses internet yang merata di seluruh wilayah. Program subsidi atau hibah untuk perangkat teknologi juga dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan akses.

2. Pelatihan dan Pengembangan Guru:

Kebijakan pendukung perlu diterapkan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan teknologi kepada guru. Guru yang terampil dalam menggunakan teknologi dapat mengoptimalkan potensi inovatifnya dalam proses pembelajaran.

3. Kurikulum yang Responsif:

Kebijakan perlu mendukung penyusunan kurikulum yang responsif terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Ini mencakup integrasi keterampilan digital, kecerdasan buatan, dan inovasi pembelajaran dalam kurikulum.

4. Kolaborasi dengan Sektor Swasta:

Pemerintah dapat mendorong kolaborasi dengan perusahaan teknologi dan lembaga swasta untuk menyediakan perangkat dengan harga terjangkau, memberikan akses kepada siswa dari keluarga berpenghasilan rendah.

REFERENCES

Ainun, F. P., Mawarni, H. S., & ... (2022). Identifikasi Transformasi Digital Dalam Dunia Pendidikan Mengenai Peluang Dan Tantangan Di Era Disrupsi. Dalam Jurnal .

download.garuda.kemdikbud.go.id.

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3034640\&val=20674\&title=Id entifikasi%20Transformasi%20Digital%20Dalam%20Dunia%20Pendidikan%20Mengenai%2 0Peluang%20Dan%20Tantangan%20Di%20Era%20Disrupsi

Anam, H. S. (2023). Metode Penelitian (Kualitatif, Kuantitatif, Eksperimen, dan R&D). PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.

Arrazaq, Z. (2023). Filantropi Pendidikan Islam Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Era Transformasi Digital di Indonesia. Nusantara: Jurnal Pendidikan Indonesia.

http://journal.rumahindonesia.org/index.php/njpi/article/view/185

Astriani, Y., & Marzuki, I. (2021). PJJ: Digital transformasi daring pada evaluasi pendidikan di era

pandemi Covid-19. Dalam Rausyan Fikr. academia.edu.

https://www.academia.edu/download/80390192/pdf.pdf

Destari, D. (2023). Pendidikan Global di Era Digital: Transformasi dalam Skala Internasional. Jurnal

Pendidikan West Science. https://wnj.westscience-

press.com/index.php/jpdws/article/view/602

Edu, A. L. (2023). Inovasi Teknologi Pembelajaran Sekolah Dasar dan Transformasi Paradigma Pendidikan di Era Digital. Dalam ILMU PENGETAHUAN DAN PEDAGOGI DALAM …. academia.edu.

https://www.academia.edu/download/106987697/eBook_L_Ilmu_Pengetahuan_dan_Pedagog i_dalam_Terapan_serta_Teknologi.pdf#page=74

Haw, C. (2023). PERKEMBANGAN TERKINI DALAM TEKNOLOGI SISTEM PENDIDIKAN TRANSFORMASI PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI ERA DIGITAL. Dalam Jurnal Teknologi Terkini.

teknologiterkini.org. http://teknologiterkini.org/index.php/terkini/article/view/405

Irfani, A. R. K. (2023). STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENGHADAPI TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL STUDI DI MTs MA’ARIF PUCANG KABUPATEN …. digilib.uin- suka.ac.id. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58797

Kosasi, S. (2020). Transformasi Pendidikan Di Era Disrupsi Digital 4.0. Dalam JUDIMAS (Jurnal Inovasi Pengabdian Kepada ….

(12)

https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr 63 Latifah, L., & Ngalimun, N. (2023). Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi Melalui Transformasi Digital

Dengan Pendekatan Manajemen Pendidikan Islam Di Era Society 5.0. Jurnal Terapung: Ilmu-Ilmu Sosial. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/terapung/article/view/10576

Liriwati, F. Y., & Marpuah, S. (2024). Transformasi Kurikulum Merdeka Di Madrasah; Menyongsong Era

Pendidikan Digital. Pendidikan .

http://ejournal.yayasanpendidikandzurriyatulquran.id/index.php/ihsan/article/view/103 Nagel, J. (2020). Peningkatan SDM Indonesia yang Berdaya Saing melalui Pendidikan di Era Transformasi

Digital dan Teknologi yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi ….

http://ejurnal.itats.ac.id/sntekpan/article/view/1212

PRAMONO, B., & SIP, M. (2023). KEPEMIMPINAN STRATEGIS: Menyongsong Indonesia Emas di Era Transformasi Digital Pendidikan. Mia Aksara.

Purba, A., & Saragih, A. (2023). Peran Teknologi dalam Transformasi Pendidikan Bahasa Indonesia di Era Digital. All Fields of Science Journal Liaison . https://www.j- las.lemkomindo.org/index.php/AFoSJ-LAS/article/view/619

Rahmayanti, R. N. (2021). … Learning Management System Berbasis Moodle Dalam Flipped Classroom Sebagai Transformasi Digital Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Agama Islam Di Era ….

etheses.iainkediri.ac.id. http://etheses.iainkediri.ac.id/4339/

Rosmiati, R., Trisnawati, W., Aryanti, P. T., & ... (2023). TRANSFORMASI KONSEP ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL. Tunas Pendidikan.

https://ejournal.ummuba.ac.id/index.php/pgsd/article/view/1231

Saifudin, M., & Rindanigsih, I. (2024). … OF HUMAN RESOURCE MANAGEMENT IN EDUCATION IN THE DIGITAL ERA: TRANSFORMASI MANAJEMEN SDM DALAM PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL.

Journal Multidisciplinary (IJMI .

https://journal.antispublisher.com/index.php/IJMI/article/view/42

Soeratin, H., & Fanani, A. I. (2023). Digital Leadership di Era Multieduhealthtainment 5.0: Transformasi Peningkatan Mutu Pendidikan di Madrasah. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan.

http://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/6027

Sukana, S. (2024). Transformasi Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) di Era Digital: Tantangan dan

Peluang Tahun 2024. Jurnal Pendidikan Tambusai.

https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/13000

Tersiana, A. (2022). Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam Yogyakarta:

Anak Hebat Indonesia.

Verawati, U. J., Alifa, Y. D. N., Millah, Z., & ... (2023). Implementasi Pembelajaran E-Learning Sebagai Transformasi Pendidikan di Era Digital. Social Science .

https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/ssa/article/view/3532

Zaelani, Z., Junaidi, J., Muhammad, M., & ... (2023). Transformasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Perkembangan Terkini dan Tantangan di Era Digital. … Pasca Sarjana IAIN ….

https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/schemata/article/view/7678

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, sentralitas dan strategisnya peran guru bukan tidak mengandung berbagai tantangan terutama di era digital ini.Tantangan tersebut antara lain, guru harus

Era digital membawa tantangan tersendiri bagi generasi muda dan juga berbagai pihak yang bergulat pada pendampingan kaum muda. Kemajuan teknologi dan berbagai kemudahan

Bapak Ocky Eka Dhanurwinarto mengatakan: “alhamdulliah Bank Syariah Indonesia KCP Balikpapan Baru 1 kesiapkan dalam menghadapi era digital ini sangat banyak melakukan perubahan dalam

1 Transformasi Arsip Sebagai Solution Provider Untuk Mewujudkan SDG’S 2030 dan Indonesia Emas 2045 TRANSFORMASI ARSIP DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL Muhammad Fitri Program Studi

Teknologi Kognitif dan Pengembangan Keterampilan terhadap Kinerja Karyawan di Era Transformasi Digital H₁: Teknologi Kognitif dan Pengembangan Keterampilan berpengaruh positif dan

Dokumen ini membahas tantangan dalam menghayati Pancasila di era digital dan

Tantangan etika di era digital menuntut adanya peraturan yang jelas untuk mengoptimalkan kinerja tanpa mengorbankan nilai-nilai

Dokumen ini membahas solusi inovatif untuk tantangan pendidikan di era