Pancasila dalam Era Digital Menghadapi Tantangan dan Peluang
Muhammad Randi Hayya Putra Universitas Sebelas Maret
Pendahuluan:
Perkembangan teknologi digital telah mengubah secara fundamental dunia kita. Era digital membawa perubahan yang signifikan di berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi membawa tantangan yang kompleks dan peluang menarik bagi masyarakat global. Di tengah perubahan yang terus berlangsung ini, keberadaan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia semakin penting dalam menghadapi tantangan baru dan memanfaatkan peluang yang ada. Pancasila, sebagai ideologi bangsa Indonesia, tidak bisa dipisahkan dari perkembangan zaman. Pada era digital ini, Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi tantangan baru yang muncul akibat kemajuan teknologi. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah perubahan sosial dan pergeseran nilai budaya. Era digital memberikan kemudahan akses informasi, namun juga membawa risiko penyebaran konten negatif yang berpotensi merusak moral dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam Pancasila.
Pancasila sebagai dasar moral dan etika bangsa Indonesia memiliki peran yang penting dalam membimbing perilaku individu dan masyarakat saat berinteraksi di dunia digital. Prinsip- prinsip Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan, dapat menjadi pedoman dalam menjaga kerukunan sosial dan membangun kesadaran akan tanggung jawab bersama dalam menggunakan teknologi secara bijak. Namun, Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai benteng melawan dampak negatif teknologi digital, tetapi juga memberikan peluang besar dalam mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Era digital membuka peluang bagi inovasi dan kreativitas yang tak terbatas. Pancasila, sebagai sumber inspirasi dan prinsip dasar pembangunan bangsa, dapat menjadi pijakan untuk mengoptimalkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital. (Khoirunisa et al., 2022)
Dalam konteks ekonomi, teknologi digital telah mengubah pola bisnis dan menciptakan ruang baru bagi para pelaku usaha. Pancasila, dengan prinsip ekonomi kerakyatan dan keadilan sosial, dapat menjadi panduan dalam menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif, menguntungkan semua pihak, dan meningkatkan daya saing bangsa di tingkat global. Pancasila bukanlah sekadar simbol atau representasi negara semata. Pancasila merupakan hasil penggalian dari nilai-nilai mulia yang ada dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu, kemudian dikonsepkan menjadi ideologi nasional. Pancasila adalah identitas sejati setiap individu bangsa Indonesia yang harus dikembangkan dan diimplementasikan secara bersama-sama. Untuk mewujudkan identitas bangsa yang berlandaskan Pancasila, penting bagi masyarakat untuk memiliki pemahaman yang mendalam mengenai Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya (Khoirunisa et al., 2022)
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat di era saat ini, kita menyaksikan adanya pergeseran moral yang signifikan akibat pengaruh negatif globalisasi. Fenomena ini terlihat jelas dalam maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Merebaknya penyalahgunaan narkoba di berbagai kalangan telah menjadi tantangan serius bagi aparat penegak hukum yang kesulitan mengendalikan situasi tersebut. Generasi muda khususnya menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba, yang semakin dimudahkan dengan kemajuan
teknologi digital yang canggih untuk menjalankan aksinya dan memancing para remaja agar terjebak dalam perangkapnya. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menyadari dampak negatif yang ditimbulkan oleh peredaran narkoba serta mengambil tindakan yang tepat guna melindungi generasi muda dari ancaman ini (Wibowo, Najicha 2022)
Selain itu, Pancasila juga memiliki peran strategis dalam membangun sistem pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi. Pendidikan yang berbasis Pancasila akan menghasilkan individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi digital, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika, dan kearifan lokal.
Pembahasan :
Era digital yang pesat, nilai-nilai Pancasila menghadapi tantangan signifikan terkait dengan perkembangan teknologi dan akses internet yang mudah. Salah satu tantangan utama adalah menurunnya moralitas akibat paparan masyarakat terhadap konten negatif seperti pornografi, kekerasan, dan berita palsu (hoaks). Konten-konten negatif tersebut mengancam nilai-nilai Pancasila yang menganjurkan keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, perlu diwaspadai bahwa konten-konten tersebut dapat menghancurkan moralitas dan integritas masyarakat.Tantangan lainnya adalah penyalahgunaan teknologi dalam bentuk ujaran kebencian dan cyberbullying, yang dapat merusak persatuan dan kesatuan yang menjadi prinsip Pancasila. Aktivitas-aktivitas negatif tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang mendorong gotong royong dan persaudaraan antarwarga. Dampaknya adalah terganggunya kerukunan sosial dan munculnya konflik antarindividu atau kelompok.
Selanjutnya, ketimpangan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi juga merupakan tantangan penting dalam era digital. Walaupun era digital menawarkan peluang besar, masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang tidak memiliki akses yang memadai terhadap internet dan teknologi digital. Ketimpangan ini dapat menyebabkan kesenjangan informasi, pendidikan, dan kesempatan di berbagai bidang kehidupan, yang bertentangan dengan prinsip inklusivitas dan kesejahteraan bersama yang dijunjung dalam Pancasila. (Afgrinadika Wibowo et al., n.d.) Era digital membawa peluang yang signifikan dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila.
Beberapa peluang tersebut memungkinkan partisipasi yang lebih aktif dari masyarakat dalam proses demokrasi dan pengambilan keputusan publik. Platform media sosial dan forum online memungkinkan individu untuk menyuarakan pendapat, berbagi ide, dan mengorganisir aksi- aksi sosial. Hal ini mendukung prinsip keadilan sosial dan kesejahteraan bersama yang terdapat dalam Pancasila.Teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam berbagai sektor. Pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan publik dan administrasi pemerintahan dapat mempercepat proses, mengurangi birokrasi, dan meningkatkan transparansi. Hal ini sejalan dengan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan efisiensi yang dijunjung tinggi dalam Pancasila. Era digital harus dihadapi dengan serius, dan peran serta penggunaan teknologi harus dikelola dengan tepat agar dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam kehidupan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pemahaman, pembelajaran, dan penggunaan teknologi yang tepat dan benar. Penting bagi anak-anak dan remaja untuk memahami baik kekuatan maupun kelemahan era digital ini.
Orang tua juga perlu memahami agar dapat mengendalikan perilaku anak terhadap teknologi dan mengarahkan penggunaannya dengan baik dan bertanggung jawab.(Saputri & Anggraeni Dewi, n.d.)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat memiliki dampak signifikan terhadap perubahan yang cepat dalam dunia pendidikan. Kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut sektor pendidikan untuk terus beradaptasi agar tidak tertinggal. Dalam konteks perkembangan ini, terdapat berbagai masalah yang timbul, salah satunya adalah penurunan karakter generasi muda. (Abraham et al., 2022)
Pertumbuhan Ekonomi: Teknologi digital membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi. Dengan memanfaatkan platform digital, pelaku usaha dapat memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan menciptakan inovasi baru. Ini mendukung prinsip kesejahteraan bersama dan keadilan ekonomi dalam Pancasila. Inovasi dan Pengembangan Teknolog dalam era digital memungkinkan inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih cepat. Kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), Internet of Things (IoT), dan komputasi awan (cloud computing) memberikan peluang untuk menciptakan solusi inovatif dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Ini sejalan dengan prinsip inovasi dan kreativitas dalam Pancasila. Teknologi digital juga memfasilitasi kolaborasi internasional dan pertukaran informasi antarbangsa. Melalui komunikasi digital, individu dan organisasi dapat bekerja sama dalam mengatasi masalah global dan mempromosikan nilai-nilai persatuan, persaudaraan, dan gotong royong yang terdapat dalam Pancasila.(Suryana & Muhtar, 2022)
Saat ini, globalisasi telah menyebar ke semua aspek kehidupan yang penting dan menimbulkan tantangan dan permasalahan baru yang perlu dihadapi dan dipecahkan agar kita dapat memanfaatkan manfaat globalisasi untuk kebaikan hidup. Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat telah mengubah lanskap kehidupan global dan berdampak langsung pada perubahan di berbagai negara. Pancasila, sebagai ideologi negara dan panduan hidup bagi masyarakat Indonesia, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat, memiliki peran yang penting dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut (Wibowo, Najicha 2022)
Pemanfaatan peluang-peluang ini dalam era digital memerlukan kesadaran dan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila serta kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi digital yang bertanggung jawab, inklusif, dan berkelanjutan.
Kesimpulan:
Era digital, Pancasila sebagai ideologi dan identitas nasional Indonesia dihadapkan pada tantangan dan peluang yang memerlukan perhatian serius. Tantangan tersebut mencakup degradasi moral akibat kemajuan teknologi, penyalahgunaan teknologi, dan kesenjangan akses terhadap teknologi informasi. Sementara itu, peluang dalam era digital mencakup partisipasi demokrasi, efisiensi dan transparansi, pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan kolaborasi internasional.Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya seperti penguatan pendidikan nilai Pancasila, peningkatan kesadaran digital, dan pengembangan regulasi yang sesuai. Pendidikan nilai Pancasila perlu diperkuat untuk mengajarkan pemahaman yang mendalam kepada generasi muda karakter. (n.d.) Kesadaran digital juga penting agar masyarakat dapat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Selain itu, regulasi yang tepat harus dikembangkan untuk melindungi nilai-nilai Pancasila, membatasi konten negatif, dan mengatasi penyalahgunaan teknologi.
Di sisi lain, peluang dalam era digital harus dimanfaatkan untuk mempertahankan dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila. Partisipasi aktif masyarakat dalam demokrasi digital,
pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inovasi teknologi, dan kolaborasi internasional dapat menjadi landasan untuk menguatkan dan meluaskan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam era digital, peran semua pihak sangat penting. Masyarakat, pemerintah, pendidik, dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam mempromosikan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, inklusif, dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, Pancasila akan tetap relevan dan menjadi landasan yang kokoh dalam menghadapi tantangan dan mengoptimalkan peluang dalam era digital yang terus berkembang
DAFTAR PUSTAKA
Afgrinadika Wibowo, K., Ulfatun Najicha, F., & Artikel Abstrak, I. (n.d.). Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Era Globalisasi.
Khoirunisa, N., Rise Lestari, V., Damayanti, F. A., Marhamah, A. A., Fadilah, H., & Nugraha, R.
G. (2022). PENERAPAN BUDAYA LITERASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DI ERA DIGITAL. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1).
Gunawan, R. Z., Fatma, &, & Najicha, U. (2022). PERAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER MORAL PELAJAR DI ERA MODERN. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1).
Saputri, S., & Anggraeni Dewi, D. (n.d.). Tantangan Nilai-Nilai Pancasila pada Generasi Milenium di Era Digital.
Jurnal, H., Manaransyah, S., Tinggi, S., & Bengkulu, T. A. (n.d.). Jurnal Teologi Injili Berteologi di Era Post Truth dan Disrupsi: Tantangan Vs Peluang.
Abraham, A. B., Rahmah, F., Mirani, A. N., Nurlanda, B. Y., Syifa Imani, P., & Satino, &. (2022).
PENANGKALAN RADIKALISME DI ERA DIGITAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT MELALUI NILAI-NILAI BELA NEGARA. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1).
Suryana, C., & Muhtar, T. (2022). Implementasi Konsep Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara di Sekolah Dasar pada Era Digital. Jurnal Basicedu, 6(4), 6117–6131.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3177