Sejalan dengan pesatnya perkembangan ekonomi syariah, dibutuhkan personil dengan budaya kerja yang baik. Kami memahami budaya kerja dari sudut pandang dan pola pikir yang menumbuhkan keyakinan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang kami yakini dan sangat antusias serta bersungguh-sungguh untuk mencapai prestasi kerja yang terbaik. Sesuai dengan pesatnya perkembangan ekonomi syariah sebagaimana diuraikan di atas, diperlukan sumber daya manusia dengan budaya kerja yang baik. Membangun budaya kerja yang baik membutuhkan orang-orang yang baik. Di era globalisasi saat ini, banyak perusahaan yang menganut budaya asing karena budaya tersebut begitu maju dan berkembang.
Oleh karena itu, budaya kerja dapat dipahami sebagai suatu cara pandang dan suasana hati yang menumbuhkan keyakinan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang diyakini seseorang, memiliki semangat yang besar, dan bersungguh-sungguh dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik. Tujuan dan manfaat budaya kerja ditujukan untuk mengubah sikap dan perilaku sumber daya manusia yang ada guna meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Manfaat lain dari penerapan budaya kerja yang baik antara lain meningkatkan rasa kekeluargaan dan kekeluargaan, serta membangun komunikasi yang lebih baik, meningkatkan produktivitas kerja dan tanggap terhadap perkembangan di dunia luar.
Kualitas kerja sangat erat kaitannya dengan budaya kerja, menciptakan iklim kerja yang berorientasi pada etos kerja dan produktivitas yang tinggi melalui pengembangan budaya kerja ini sangat penting untuk mempengaruhi kualitas dan produktivitas karyawan secara keseluruhan. Menambah khazanah keilmuan di bidang ekonomi dan perbankan pada umumnya, serta menambah wacana keilmuan khususnya terkait penerapan nilai-nilai budaya kerja di Bank Rakyat Indonesia (BRIS) KCP.Tulang Bawang Barat. Tulang Bawang Barat, agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya serta menunjukkan budaya kerja yang optimal.
Penerapan nilai-nilai budaya kerja Sehingga teknik yang digunakan dalam analisis data penelitian adalah teknik induktif.
PENDAHULUAN
- Pertanyaan Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
- Sistematika Pembahasan
- BANK
- Pengertian Bank
- Pengertian Bank Syari’ah
- Kegiatan Bank Umum Syari’ah
- KONSEP BUDAYA KERJA
- Pengertian Implementasi dan Budaya Kerja
- Unsur-unsur Budaya Kerja
- Terbentuknya Budaya Kerja
- Manfaat Budaya Kerja
- Budaya Kerja Islam
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif yang menggunakan metode berpikir induktif. Metode kualitatif artinya data yang diperoleh dideskripsikan sedemikian rupa dan disertai dengan pembahasan kemudian hasil analisisnya dilaporkan dalam bentuk laporan. Metode induktif melibatkan mulai dari fakta khusus, peristiwa konkret, kemudian generalisasi yang bersifat umum ditarik dari fakta atau peristiwa konkret tertentu.
Dalam menganalisis data, peneliti mendeskripsikan data secara deskriptif berdasarkan informasi dari KCP Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS).
PEMBAHASAN
Sejarah Bank Rakyat Indonesia Syari’ah (BRIS) KCP. Tulang Bawang
Selama lebih dari dua tahun, PT BRISyariah hadir menghadirkan bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan yang lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan rangkaian produk sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.Kehadiran PT BRISyariah di tengah industri perbankan nasional ditegaskan dengan pentingnya cahaya yang mengiringi logo perusahaan. Perpaduan warna yang digunakan merupakan turunan dari biru dan putih sebagai benang merah brand PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Aktivitas PT BRISyariah semakin kuat setelah tanggal 19 Desember 2008, akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ditandatangani, untuk melebur ke dalam PT BRISyariah (proses spin-off) yang berlaku efektif pada bulan Januari. 1 Tahun 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan Bapak. Yuliawan Andri Putra selaku direktur utama PT BRISyariah, ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah ke bawah, PT BRISyariah bertujuan untuk menjadi Bank Ritel Modern terkemuka dengan beragam produk dan layanan Perbankan Syariah.
Sejalan dengan visinya, saat ini PT BRISyariah sedang merintis sinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang fokus pada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan berbasis konsumer dalam Prinsip Syariah.
Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia Syari’ah (BRIS) KCP. Tulang
Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia Syari’ah (BRIS) KCP
Budaya kerja dalam suatu organisasi, baik di perusahaan maupun di lembaga keuangan (bank) harus diterapkan dengan baik. Upaya penilaian nilai-nilai budaya kerja yang benar-benar terkait dan kinerja karyawan yang mumpuni diharapkan dapat mendorong karyawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya dengan baik dan benar. Sehingga budaya kerja yang dikembangkan dengan baik akan mampu menghasilkan nilai-nilai inti organisasi yang baik, dan selain profesional harus didukung dengan budaya kerja yang lain seperti mendukung kejujuran.
Dalam praktiknya, budaya kerja memiliki dua dimensi, yaitu dimensi “terlihat” (tangible) dan “intangible”. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, terdapat nilai-nilai budaya kerja di Bank Rakyat Indonesia Syari'ah KCP. Tulang Bawang Barat, berikut nilai-nilai budaya yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Penerapan nilai-nilai budaya kerja pada pegawai diwujudkan dengan sikap senang hati membantu atasan, bawahan dan rekan kerja untuk mencapai tujuan bersama serta memiliki ketangguhan dan ketekunan mengatasi segala gangguan pekerjaan. Penerapan nilai-nilai budaya kerja kepada karyawan diwujudkan dengan memperhatikan dan melaksanakan peraturan, ketentuan, etika profesi dan etika bisnis serta berani menyampaikan kebenaran secara etis berdasarkan nilai-nilai yang diyakininya. Penerapan nilai-nilai budaya kerja diwujudkan dengan menyelesaikan tugas dengan mengutamakan produktivitas, efisiensi dan efektifitas, serta memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dengan sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang optimal bagi perusahaan.
Nilai budaya kerja profesional kurang tercermin pada karyawan karena tindakan yang dilakukan mudah puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada, sehingga cenderung menolak ide-ide baru yang dipandang sebagai kemajuan. Penerapan nilai-nilai budaya kerja tercermin dari karyawan yang berperilaku menyenangkan, sehingga dapat menciptakan suasana nyaman di lingkungan perusahaan dan menjadi pendengar yang baik untuk memahami kebutuhan pelanggan. Penerapan nilai-nilai budaya kerja tercermin pada karyawan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang sehat dan hemat biaya.
Penerapan nilai-nilai budaya kerja tercermin pada karyawan yang bertindak adil dan setara dalam rekrutmen dan seleksi serta mendorong peningkatan kesejahteraan SDM secara terus menerus. Tulang Bawang Barat diwujudkan melalui nilai-nilai budaya kerja dalam kegiatan sehari-hari perusahaan, seperti pembekalan pagi mulai jam WIB, karyawan harus datang tepat waktu. Setiap Jumat pagi, pembekalan ini diawali dengan pembacaan surah Yasin dan diakhiri dengan tausiah, selain untuk mewujudkan nilai-nilai budaya kerja di Bank Rakyat Indonesia Syari'ah KCP.
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa pegawai yang tidak menerapkan nilai-nilai budaya kerja dengan baik pada sudut profesional. Dengan demikian, nilai-nilai budaya kerja secara keseluruhan dapat diterapkan dengan cukup baik bagi pegawai Bank Rakyat Indonesia Syari'ah KCP.
Produk-produk Bank Rakyat Indonesia Syari’ah (BRIS) KCP. Tulang
Budaya Kerja Pada Bank Rakyat Indonesia Syari’ah (BRIS) KCP
Implementasi Nilai Budaya Kerja di Bank Rakyat Indonesia Syari’ah
