• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS ASISTENSI SC-1 BANDARA ADI SOEMARMO

N/A
N/A
Ghiffary Muhammad Ramadan

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS ASISTENSI SC-1 BANDARA ADI SOEMARMO"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS ASISTENSI SC-1

BANDARA ADI SOEMARMO

Sistem Penerbangan, Sistem Bandar Udara, & Prasarana Sisi Darat dan Sisi Udara

222023602 | Ghiffary Muhammad Ramadan

JURUSAN TEKNIKSIPIL

FAKULTAS TEKNIKSIPILDAN PERENCANAAN INSTITUTTEKNOLOGINASIONAL BANDUNG

SIB-314 REKAYASA BANDARA

(2)

Gambaran Umum Sejarak Terbentuk 01

Sistem Bandara 02

Moda

Transportasi 03

Topik Pembahasan

Penyelenggaraan

Kegiatan 04

Jenis, Penggunaan, &

Hierarki Bandara 05 Sisi Udara

Bandara 06

(3)

Gambar Konseptual Bandara Internasional Adi Soemarmo

1. Gambaran Umum

Bandara Internasional Adi Soemarmo (Adi Soemarmo International Airport) (IATA: SOC, ICAO: WAHQ) merupakan bandar udara yang terletak 24 km barat laut dari Kota Surakarta (Solo), tepatnya terletak di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, merupakan bandara yang melayani Kota Surakarta (Solo), yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero).

Selain itu bandara ini dijadikan Embarkasi Haji untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta serta Bandara Enclave Sipil, yaitu selain berfungsi sebagai lapangan terbang militer juga digunakan untuk kegiatan pelayanan angkutan udara komersial, baik Domestik maupun Internasional.

(4)

1940-1942

Pangkalan Udara (Lanud) Panasan

basis militer penerbangan angkatan laut (Kaigun Bokusha)

23 April 1974

Penerbangan komersial oleh Garuda Indonesia

1. Sejarah Terbentuk

1 Mei 1946

“Penerbangan Surakarta” : Pangkalan Udara Panasan

25 Juli 1977

Pangkalan Udara Utama Adi Sumarmo

31 Maret 1989

Bandara Internasional: Solo-Kuala Lumpur & Singapura

Perusahaan Umum Angkasa Pura I – Persero Angkasa Pura I

1 Januari 1992 - 1993

(5)

20

1)

Meningkatkan nilai pemangku kepentingan

2)

Menjadi mitra pemerintah dan pendorong pertumbuhan ekonomi

3)

Mengusahakan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan prima yang memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan

4)

Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas dan inovasi

5)

Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan hidup.

Visi Misi – Bandara Internasional Adi Soemarmo Visi

Misi

Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di Asia.

(6)

Terdapat 3 subsistem utama pada Bandara Internasional Adi Soemarmo, yaitu diantaranya adalah :

Subsistem sisi Udara (airside)

Subsistem sisi Darat (landside)

Subsistem Manajemen Lalu Lintas

2. Sistem Bandara

(7)

Jalur pesawat take off (lepas landas) maupun landing(pendaratan)

Landasan pacu (

runway

)

Jalur perpindahan pesawat dari apron menuju runway atau sebaliknya

Landasan hubung (

taxiway

)

area parkir pesawat, mengisi bahan bakar, kegiatan pemeliharaan, memuat serta menurunkan penumpang atau barang

Landasan parkir (

Apron

)

Subsistem sisi Udara ( Airside )

(8)

20

Landasan pacu ( Runway )

Panjang Runaway 08/26 = 2.600 m Lebar 45 m KODE (D)

Panjang Close Runway = 50,38 m Lebar Air Strip = 9,05 m

Luas area terverifikasi sebesar 117.000 m2.

Konstruksi yang digunakan adalah Aspal Hotmix.

Landasan pacu memiliki (Pavement Clasification Number) PCN 68 F/C/X/T.

BANDARA ADI SOEMARMO

(9)

Landasan hubung ( Taxiway )

3 taxiway menuju Apron Utara 1 taxiway menuju Apron Selatan 1 taxiway menuju Apron militer Lebar taxiway = 22,6 m

Lebar taxiway + shoulder = 41,8 m KODE (IVD).

Jarak antar taxiway = 248 m

Luas area terverifikasi taxiway 1 utara = 5.520 m2 (Pavement Clasification Number) PCN 68 F/C/X/T

Luas area terverifikasi taxiway 2 utara = 2.300 m2 (Pavement Clasification Number) PCN 31 F/C/X/T

Luas area terverifikasi taxiway 3 utara = 5.520 m2 (Pavement Clasification Number) PCN 68 F/C/X/T

BANDARA ADI SOEMARMO

(10)

Landasan parkir ( Apron )

BANDARA ADI SOEMARMO

2 Apron untuk penerbangan komersil - Apron Utara, luas = 420 m x 135 m - Apron Selatan, luas = 135 m x 70 m

1 Apron untuk militer, luas = 110 m x 90 m

Bentuk apron linier

11 stand parkir untuk pesawat,

- jalur 1-5 biasanya untuk penerbangan domestik - jalur 6-11 untuk penerbangan internasional / - Jalur 11-12 untuk Jemaah haji/umroh

Luas area terverifikasi apron = 9.225 m2

(11)

Subsistem sisi Darat ( Landside )

Bangunan bandara yang berfungsi sebagai tempat perpindahan penumpang (baik datang, pergi maupun transit).

Tempat pengurusan perjalanan udara seperti pembelian tiket, pemeriksaan, hingga menunggu jadwal keberangkatan. Terdapat fasilitas-fasilitas lain seperti ruang tunggu, restoran, dan berbagai toko.

Terminal

area dimana penumpang naik-turun dari kendaraan menuju atau meninggalkan terminal bandara

Crub (Crubfronts dan Cru)

jembatan berdinding atau beratap yang berfungsi untuk menghubungkan ruang tunggu pesawat di terminal ke pintu pesawat terbang Garbarata

Tempat parkir kendaraan

Ketersediaan lahan parkir menjadi fasilitas yang harus tersedia dalam kawasan bandara.

Selain pengunjung dan penumpang, lahan parkir digunakan untuk karyawan, taksi, suburban, persewaan mobil, dan orang yang berkepentingan dengan usaha di bandara.

(12)

Terminal Penumpang

2 terminal penumpang, kapasistas = 1.525.013 penumpang/tahun

• Luas Terminal 1 = 33.350 m2

dapat menampung sebanyak 1.355.000 orang

• Luas Terminal 2 = 3.517 m2

dapat menampung sebanyak 150.000 orang Bangunan terminal terdiri dari 3 lantai

- Lantai dasar = pelayanan penumpang yang dibedakan antara Domestik dan Internasional. Kemudian juga lokasi kedatangan penumpang dibedakan

- Lantai 2 = perkantoran dan beberapa fasilitas umum, misalnya tempat untuk ibu menyusui (nursery room), ruang komersial, seperti berbagai toko dan restoran

- Lantai 3 = ruang tunggu penumpang dengan kapasitas 600 tempat duduk. Ruang tunggu tersebut dibedakan yaitu ruang tunggu Domestik dan Internasional

BANDARA ADI SOEMARMO

(13)

20

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Bandara Internasional Adi Soemarmo:

1. Terminal keberangkatan dan kedatangan domestik 2. Terminal keberangkatan dan kedatangan internasional 3. Terminal kargo

4. Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) 5. PKPPK

6. Stasiun Meteorologi 7. Menara Pengawas 8. Kantor imigrasi 9. Ruang karantina 10. Fasilitas kesehatan 11. Peralatan x-ray 12. Bea cukai

13. International baggage claim 14. Lounge

15. Bank

16. Smoking area 17. Money changer 18. Toilet

19. Musholah

20. Trolley

Layout Fasilitas Komersial Lantai 1 di Terminal Bandara

(14)

20 Layout Fasilitas Komersial Lantai 3 di Terminal Bandara

Layout Fasilitas Komersial Lantai 2 di Terminal Bandara

(15)

Alat Navigasi Keselamatan

Bandara ini juga ditunjang dengan peralatan navigasi keselamatan penerbangan dan mampu menampung 2,5 juta pengunjung per tahun.

Tower Pengawas Bandara Adi Soemarmo

BANDARA ADI SOEMARMO

(16)

Terminal Kargo

Terminal Kargo Bandara

BANDARA ADI SOEMARMO

1 terminal kargo, luas = 883 m2 Kapasitas = 48 tonnes (105.000 lbs) - Gudang = 574m² (6,178sq ft)

- Fasilitas = kargo domestik, karantina hewan, fasilitas kesehatan, peralatan X-ray, bahan berbahaya, GPU, sabuk berjalan kargo, dan kursi roda

Terdapat beberapa perusahaan kargo di Bandara Adi Soemarmo, diantaranya :

1. MSA Kargo Bandara

2. DMK (Dian Mega Kurnia) Cargo 3. Dea Cargo Bandara

4. Empu Cargo ATT Solo

5. PT Monang Sianipar Abadi – APO SOC

(17)

Tempat Parkir Kendaraan

BANDARA ADI SOEMARMO

Bandara Internasional Adi Sumarmo dikenal sebagai bandara ramah kendaraan karena menyediakan

lapangan parkir

luas area = 13.673 m²

Kapasitas = 330 kendaraan mobil

Tempat Parkir Kendaraan di Bandara

(18)

Garbarata

4 buah garbarata yang menghubungkan menghubungkan ruang tunggu pesawat di terminal ke pintu pesawat terbang

Garbarata Bandara

BANDARA ADI SOEMARMO

(19)

20

Subsistem Manajemen Lalu Lintas

1. Threshold = ambang landasan pacu, garis awal bagian landasan pacu yang digunakan untuk pendaratan.

2. Runway edge markings = garis kontinu berwarna putih yang menandai batas perkerasan runway dan area bahu yang berdekatan ambang landasan pacu

3. Landing designator = angka dan huruf yang mengidentifikasi arah dan posisi landasan pacu. Landasan pacu tersebut didasarkan pada arah magnetis landasan pacu.

4. Centerline = garis kontinu berwarna putih yang menandai bagian tengah landasan pacu

5. Touchdown zone markings = berbentuk persegi panjang berwarna putih menunjukkan area dimana pesawat harus mendarat di landasan yang terletak di kedua sisi centerline, jarak interval 150 m

6. Aiming point = sasaran visual bagi pesawat yang mendarat. Hal ini ditandai dengan dua persegi panjang putih di setiap sisi centerline runway.

Marka dan Rambu

Marka adalah suatu tanda yang ditulis atau digambarkan pada jalan di daerah pergerakan pesawat udara dengan maksud untuk memberikan suatu petunjuk, menginformasikan suatu kondisi, dan batas- batas keselamatan penerbangan.

Rambu menggunakan tiang besi penyangga berada di atas jalan,suatu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk.

(20)

20

Subsistem Manajemen Lalu Lintas

1. Runway edge light = rambu penerangan landasan pacu, terdiri dari lampu-lampu yang dipasang pada jarak tertentu di tepi kiri dan kanan landasan pacu

2. Runway end light = rambu penerangan sebagai alat bantu untuk menunjukan batas akhir/ujung landasan, dipasang pada batas ambang landasan pacu dengan memancarkan cahaya merah 3. Threshold light = angka dan huruf yang mengidentifikasi arah

dan posisi landasan pacu. Landasan pacu tersebut didasarkan pada arah magnetis landasan pacu.

4. PAPI (Precision Approach Path Indicator) =rambu penerangan yang memancarkan cahaya untuk memberi informasi kepada penerbang mengenai sudut luncur yang benar, dan memandu penerbang melakukan pendekatan menuju titik pendaratan pada daerahtouch down.

5. Apron light = rambu penerangan yang terdiri dari lampu-lampu yang memancarkan cahaya merah yang dipasang di tepi Apron untuk memberi tanda batas pinggir Apron

6. Traffic light = penerangan sebagai tanda untuk pengaturan kendaraan umum

Airfield Lighting System (AFL)

Alat bantu pendaratan visual yang berfungsi membantu dan melayani pesawat terbang selama tinggal landas, mendarat dan melakukan taxi agar dapat bergerak secara efisien dan aman.

(21)

20

Marka pada Runway

Marka pada Runway (Landasan Pacu)

Airfield Lighting System (AFL)

Airfield Lighting System pada Runway (Landasan Pacu)

(22)

20

Marka pada Runway

Kondisi Eksisting Marka pada Runway (Landasan Pacu)

BANDARA ADI SOEMARMO

Pada runway sudah terdapat marka-marka yang diperlukan untuk membantu penerbang dalam melakukan pendaratan maupun lepas landas, seperti threshold, runway edge marking, landing designator, centerline, touchdown zone markings, dan aiming point.

(23)

4. Moda Transportasi

Terdapat 80 penerbangan. Maskapai penerbangan yang dilayani ada berbagai macam, seperti Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Wings Air, Batik Air dan Indonesia Air Asia.

Solo dijadikan Embarkasi Haji untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, juga berfungsi sebagai lapangan terbang militer.

Transportasi Udara

Maskapai Tujuan

Airfast Indonesia Makassar, Timika

Batik Air Jakarta-Halim Perdanakusuma, Jakarta-Soekarno Hatta Musiman: Jeddah

Citilink Jakarta-Halim Perdanakusuma, Jakarta-Soekarno Hatta Musiman: Jeddah

Garuda Indonesia Jakarta-Soekarno Hatta

Musiman: Banda Aceh, Jeddah, Madinah Indonesia AirAsia Jakarta-Soekarno Hatta, Denpasar

Lion Air Denpasar

Musiman: Jeddah Super Air Jet Balikpapan, Denpasar

Maskapai Penerbangan di Bandara Adi Soemarmo

(24)

Transportasi antarmoda yang baik antara pesawat dengan kereta api, bus dan pengguna jalan tol mempunyai banyak keuntungan.

Berikut merupakan transportasi darat yang tersedia untuk melayani transportasi antarmoda ke Bandara Adi Soemarmo : 1. Kereta Api Bandara

2. Bus Rapid Transit (BRT) 3. Damri

4. Taksi

5. Travel & Sewa Rental Kendaraan

Transportasi Darat

Integrasi Moda Transportasi di Bandara Adi Soemarmo

(25)

Kereta Api Bandara Internasional Adisoemarmo (disingkat KA BIAS, terkadang disebut juga KA Bandara BIAS) adalah layanan kereta api bandara yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menghubungkan Stasiun Klaten dan Stasiun Bandara Adi Soemarmo melalui Solo Balapan.

a. Kereta Api Bandara

Kereta Api Bandara Adi Soemarmo

Angkutan perkotaan di Kota Solo menghubungkan penumpang di sejumlah titik yang terbagi menjadi enam koridor. Bus Rapid Transit yang digunakan dalam aksesibilitas menuju bandara Adi Soemarmo adalah Batik Solo Trans yang terintegrasi di koridor 1A melayani beberapa titik daerah di Kota Solo.

b. Bus Rapid Transit (BRT)

Bus Rapid Transit (BRT)

(26)

Damri, dengan rute Terminal Tirtonadi ke Bandara Adi Soemarmo. Shekter Damri di Bandara Adi Sumarno berada sekitar 200 meter dari pintu keluar domestik.

c. Damri

Damri Bandara Adi Soemarmo

Tersedia layanan taksi online ataupun yang menggunakan argo.

Layanan taksi online yang tersedia meliputi Grab dan Gojek.

d. Taksi

Taksi Bandara Online e. Travel & Sewa Rental Kendaraan

Ada beberapa layanan travel berupa jasa layanan tour, sewa travel, rental mobil mapun antar jemput penumbang, diantaranya :

1. Rara Travel & Tour (rute Semarang-Solo)

2. Qurina Tour & Travel (rute Solo-Karanganyar/sekitarnya; melayani sewa jasa kendaraan juga, seperti mobil Elf, maupun mobil Toyota Innova/Avanza, dan mobil city car lainnya).

3. Belvania Trans (rute Semarang-Solo) 4. Dan lain-lain

(27)

Bandar udara memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan/atau pengusahaan (Permenhub No. 39, 2019).

Kegiatan Pemerintahan :

1) Pembinaan Kegiatan Penerbangan 2) Kepabeanan (Bea Cukai)

3) Keimigrasian 4) Kekarantinaan 5) Kemiliteran Kegiatan Pengusahaan :

1) Pelayanan Jasa Kebandarudaraan 2) Badan Usaha Angkutan Udara

4. Penyelenggaraan Kegiatan

BANDARA ADI SOEMARMO

(28)

Kegiatan Pemerintahan

Pembinaan kegiatan penerbangan yang dilaksanakan oleh otoritas bandar udara.

Pelaksanaan pembinaan kegiatan penerbangan Bandara Adi Soemarmo berada di Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III – Surabaya, yang juga mengatur, mengendalikan dan mengawasi bandara-bandara lain yang berada di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

1) Pembinaan Kegiatan Penerbangan 2) Kepabeanan (Bea Cukai)

Segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu-lintas barang yang masuk atau keluar. Bea Cukai Surakarta bertugas mengawasi barang yang tiba di Bandara Adi Soemarmo.

Hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar Wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara. Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta adalah pelaksana fungsi keimigrasian di Bandara Adi Soemarmo.

Kegiatan Kepabeanan di Bandara

3) Keimigrasian

(29)

Kegiatan Pemerintahan

4) Kekarantinaan

Upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

Setiap pesawat udara yang datang dari luar negeri berada dalam Pengawasan Kekarantinaan Kesehatan.

Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan.

5) Kemiliteran

Bandara Adi Soemarmo juga berperan penting pada penerbangan nasional karena difungsikan sebagai penerbangan militer. Bandara ini berfungsi sebagai Pangkalan Udara TNI AU (Angkatan Udara).

Bandara berfungsi sebagai pangkalan TNI AU

(30)

Kegiatan Pengusahaan

2) Badan Usaha Angkutan Udara

Badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas atau koperasi, yang kegiatan utamanya mengoperasikan pesawat udara untuk digunakan mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos dengan memungut pembayaran :

a) Garuda Indonesia, b) Citilink Indonesia, c) Sriwijaya Air, d) Lion Air, e) Wings Air, f) Batik Air, g) Super Air Jet,

h) Airfast Indonesia, dan i) Indonesia Air Asia

1) Pelayanan Jasa Kebandarudaraan

Dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) meliputi pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, barang, dan pos yang terdiri atas penyediaan dan/atau pengembangan :

a) Fasilitas kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, manuver, parkir, dan penyimpanan pesawat udara;

b) Fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang, kargo, dan pos;

c) Fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah buangan; dan

d) Lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta gedung atau bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.

(31)

5. Jenis, Pengunaan, &

Hierarki Bandara

Jenis Bandara

Berdasarkan jenisnya, Bandara Internasional Adi Soemarmo tergolong ke dalam jenis Bandar Udara Umum, dikarenakan fungsi bandara tersebut diperuntukkan untuk kepentingan umum, seperti penerbangan yang bersifat komersil.

Jenis bandara menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan Bandar Udara Pasal 192 terbagi menjadi 2 yakni :

1) Bandar Udara Umum

Bandara udara umum adalah bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umum.

2) Bandar Udara Khusus

Bandara udara khusus adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya.

(32)

5. Jenis, Pengunaan, &

Hierarki Bandara

Penggunaan Bandara

Penggunaan bandara menurut Menteri Perhubungan Republik Indonesia (2013) terdiri dari bandara internasional dan bandara domestik. Adapun pengertiannya sebagai berikut :

1) Bandara Internasional

Bandara yang melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri

2) Bandar Domestik

Bandara yang melayani penerbangan dalam negeri.

Berdasarkan penggunaannya, Bandara Internasional Adi Soemarmo tergolong ke dalam Bandara Internasional, dikarenakan bandara tersebut melayani rute penerbangan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri, salah satunya merupakan bandara yang diperuntukkan untuk penerbangan haji internasional.

(33)

20

5. Jenis, Pengunaan, & Hierarki Bandara

Hierarki Bandara

Hierarki bandara menurut Menteri Perhubungan Republik Indonesia (2013) dibagi menjadi bandara pengumpul (hub) dan bandara pengumpan (spoke). Adapun pengertiannya sebagai berikut :

1) Bandara Pengumpul (Hub)

Cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi.

2) Bandar Pengumpan (Spoke)

Cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi lokal. Bandar udara pengumpan digunakan sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan kegiatan lokal dan sebagai bandara tujuan atau penunjang dari bandar udara pengumpul.

Berdasarkan hierarkinya, Bandara Internasional Adi Soemarmo tergolong ke dalam Bandar udara pengumpul skala pelayanan sekunder (Hub), dikarenakan bandara tersebut mempunyai cakupan pelayanan yang luas dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi, serta mampu melayani penumpang dengan jumlah 1.525.013 penumpang per tahun.

(34)

Kode Bandara Organisasi Penerbangan Sipil

Internasional

Kode bandara dan maskapai penerbangan merujuk pada kode unik yang dimiliki oleh tiap-tiap bandara dan maskapai penerbangan yang beroperasi.

- ICAO ( International Civil Aviation Organization ) beranggotakan negara-negara

- IATA ( International Air Transport Association )

beranggotakan maskapai penerbangan

(35)

ICAO IATA

Jumlah Digit 4 digit 3 digit

Kegunaan dipakai oleh ATC (Air Traffic Control), stasiun cuaca dan maskapai penerbangan.

dipakai untuk pemesanan tiket, tarif, interline, pengiriman kargo dan bagasi oleh maskapai penerbangan Sistem

penamaan

Kode ICAO satu digit

pertama untuk

mengidentifikasian benua.

Digit kedua untuk mengidentifikasikan suatu negara, dan digit terakhir atau ketiga sebagai kode bandara.

IATA memberikan kode bukan hanya berdasarkan lokasi atau kota semisal Yogyakarta (JOG), nama negara seperti Singapore (SIN) atau nama bandara misalnya Juanda International Airport (SUB) untuk kota Surabaya.

Sebagai contonhnya bandara PEKING di China. Kode ICAO-nya adalah ZBAA jika diuraikan Z untuk China dan BAA untuk bandara Peking. Untuk kode IATA-nya Adalah PEK

Kode Bandara Organisasi Penerbangan Sipil

Internasional

Tabel Perbedaan Kode ICAO dan IATA

Bandara Internasional Adi Soemarmo memiliki kode (IATA: SOC, ICAO: WAHQ).

Berdasarkan pengertian dan penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka kode ICAO-nya adalah WAHQ, jika diuraikan W untuk negara Indonesia (Wilayah Maritim Asia Tenggara) dan AHQ untuk Bandara Adi Soemarmo. Untuk kode IATA- nya adalah SOC, merupakan kode khusus nama bandara.

BANDARA ADI SOEMARMO

(36)

Berikut merupakan sketsa sederhana dari Bandara Adi Soemarmo, yang menunjukkan sisi udara dan sisi darat :

6. Sisi Udara Bandara

(37)

Gambar

Gambar Konseptual Bandara Internasional Adi Soemarmo
Tabel Perbedaan Kode ICAO dan IATA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penyusunan tugas akhir ini adalah bahwa penerjemah bahasa China di Tourist Information Centre Bandara internasional Adi Soemarmo Surakarta sangat

Tingkat pengaruh tinggi yaitu (1) pengaruh perkembangan fasilitas Bandara Internasional Adi Soemarmo terhadap perubahan fungsi dan KLB guna lahan perdagangan dan jasa pada

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNIT APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO.. Surakarta : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik,

Bandara Internasional Adi Soemarmo sudah dilengkapi dengan landasan pesawat berbadan lebar, serta fasilitas lain seperti money changer, pelayanan Tourism

Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, diperoleh hasil bahwa Prosedur Tata Naskah (Takah) Dinas dilakukan oleh

Maka dari itu pengembangan terhadap peningkatan kapasitas terminal penumpang Bandara Internasional Adi Soemarmo diharapkan menjadi alternatif bagi pengelola bandara(PT.. Latar

Pembagian kuesiuner pada penelitian ini dibagikan kepada calon penumpang pada terminal keberangkatan dan pada terminal kedatangan bandar udara Adi Soemarmo, dengan dua jenis

Data Terminal Keberangkatan Lama Dan Baru Terminal Keberangkatan Lama Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Boyolali Jenis Data Kapasitas Penumpang Check In Counter