1. Apa saja syarat-syarat campuran kontruksi perkerasan lentur?
Jawab:
Untuk membuat campuran konstruksi perkerasan lentur, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, komponen perkerasan lentur terdiri atas:
Tanah Dasar (sub grade): Permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.
Lapis Pondasi Bawah (sub base course): Bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis pondasi bawah antara lain: sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban roda, mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi), untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi, dan sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
Lapis Pondasi (base course): Bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah). Fungsi lapis pondasi antara lain: sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda, sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
2. Sebutkan pengertian dari stabilitascampuran,dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai stabilitas suatu campuran?
Jawab:
Stabilitas campuran adalah kemampuan campuran beraspal dalam melawan deformasi plastis atau perubahan bentuk permanen akibat beban lalu lintas . Nilai stabilitas menunjukkan kemampuan lapis keras untuk menahan
deformasi yang terjadi akibat adanya beban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap seperti gelombang, alur (routing) ataupun bleeding . Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai stabilitas suatu campuran antara lain: sifat saling mengunci antar agregat penyusunnya (internal friction) yang
tergantung dari tekstur permukaan, bentuk butiran, gradasi dan kadar aspal . Fungsi dari aspal adalah untuk memberikan ikatan yang kuat antar agregat
sehingga menjadi satu kesatuan yang padat dan kompak sehingga nilai stabilitas dapat dicerminkan oleh nilai kepadatan (density)
3. Sebutkan beberapa alur langkah pengujian dan perhitungan secara umum Jawab:
Untuk menguji stabilitas campuran, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah beberapa alur langkah pengujian dan perhitungan secara umum stabilitas :
1. Menyiapkan benda uji.
2. Menentukan berat jenis bulk dari benda uji.
3. Mengecek nilai stabilitas dan flow.
4. Menghitung sifat volumetrik benda uji.
4. jelaskan perbedaan antara unit campuran aspal (amp) jenis takaran (batch plat mix)dan jenis drum(drum mixer plat)dari segi pengunaan material agregat dan proses pencampuran aspal dengan agregat?
Jawab:
Terdapat dua jenis aspal yang sering digunakan, yaitu aspal curah dan aspal drum. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, namun terdapat
perbedaan signifikan antara keduanya . Aspal curah diproduksi dalam jumlah besar dan diangkut dalam bentuk cair. Proses produksi aspal curah melibatkan pencampuran material pengisi dengan bitumen dalam skala besar. Hasilnya adalah aspal yang siap digunakan di lokasi proyek pengaspalan. Keuntungan utama penggunaan aspal curah adalah efisiensi dalam jumlah produksi besar.
Dalam proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan tol atau landasan pacu bandara, aspal curah menjadi pilihan yang populer. Namun, penggunaan aspal curah juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah kesulitan dalam pengangkutan dan penyimpanan karena keadaannya yang cair.
Aspal drum, seperti namanya, adalah aspal yang dikemas dalam drum atau wadah berbentuk silinder. Proses produksi aspal drum mirip dengan aspal curah, namun aspal drum dikemas dalam bentuk padat. Hal ini memudahkan
pengangkutan dan penyimpanan aspal drum. Keuntungan utama penggunaan aspal drum adalah kemudahan dalam pengangkutan dan penyimpanan. Aspal
drum juga lebih mudah diaplikasikan pada proyek-proyek kecil yang
memerlukan volume aspal yang lebih sedikit. Meskipun demikian, penggunaan aspal drum memiliki kelemahan seperti keterbatasan jumlah produksi dan proses pengaplikasian yang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja . Sementara itu, Asphalt Mixing Plant (AMP) adalah mesin yang digunakan untuk memproduksi campuran aspal dan agregat. Terdapat dua jenis AMP yang umum digunakan, yaitu AMP jenis takaran dan jenis drum pencampur. AMP jenis takaran mempunyai saringan panas (hot screen), bin panas (hot bin), timbangan (Weight hopper) dan pencampur (pugmill/mixer). Sedangkan AMP jenis Drum pencampur tidak memiliki . Perbedaan utama keduanya ialah dalam hal kelengkapan dan proses kerja. AMP jenis takaran cocok untuk proyek- proyek besar yang memerlukan volume produksi aspal yang besar, sedangkan AMP jenis drum pencampur lebih cocok untuk proyek-proyek kecil yang memerlukan volume produksi aspal yang lebih sedikit .
5. sebutkan fungsi dari core drill test?
Jawab
Core Drill Test adalah metode pengambilan sampel beton pada suatu struktur bangunan untuk dilakukan pengujian seperti Kuat Tekan, Karbonasi dan Pullout Test . Core Drill Test berfungsi untuk menentukan dan mengambil sample dari perkerasan aspal di jalan sehingga dapat mengetahui ketebalan perkerasannya, karakteristik serta campurannya dari aspal tersebut . Pengujian core drill ini bertujuan untuk menentukan dan mengambil sampel perkerasan di lapangan sehingga dapat diketahui tebal dan karakteristik campuran perkerasan .
6. kerusakan pada kontruksi jdalan dapat di sebabkan beberapa faktor,sebutkan!
dan apa saja yang menjadi bentuk kerusakan aspal?
Jawab:
Kerusakan pada konstruksi jalan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti desain yang buruk, material yang tidak memenuhi standar,
kurangnya perawatan, dan lain-lain 12.
Bentuk kerusakan pada aspal dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Retak : Retak pada aspal dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti retak memanjang, melintang, diagonal, reflektif, blok, kulit buaya, dan bentuk bulan sabit, halus, susut .
Deformasi : Deformasi pada aspal dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti bergelombang, alur, amblas, sungkur, mengembang, benjol, dan turun .
Kerusakan di pinggir perkerasan : Kerusakan ini dapat berupa pinggir retak/pecah dan bahu turun .
Kerusakan tekstur permukaan : Kerusakan ini dapat berupa butiran lepas, kegemukan, agregat licin, dan stripping .
7. Apa yang dimaksud dengan pavement condition index (PCI)? Serta sebutkan metode-metode survey dari PCI (pavement condition index)!
Jawab:
Pavement Condition Index (PCI) adalah indeks numerik antara 0 dan 100 yang digunakan untuk menunjukkan kondisi umum suatu bagian jalan raya . PCI banyak digunakan dalam manajemen aset dan teknik sipil transportasi, dan banyak pemerintah daerah menggunakannya untuk mengukur kinerja infrastruktur jalan mereka dan tingkat layanan mereka . PCI adalah alat komunikasi yang sederhana dan efektif, namun ketika digunakan sendiri, tidak cukup untuk memilih strategi rehabilitasi dan preservasi yang tepat pada waktu yang tepat untuk memaksimalkan efektivitas biaya pendanaan jalan .
PCI dihitung menggunakan data terperinci terkait kerusakan permukaan jalan yang diamati dalam survei kondisi jalan. Survei kondisi
mengidentifikasi jenis kerusakan dalam suatu bagian jalan, tingkat keparahan kerusakan, dan seberapa luas kerusakan tersebut di bagian tersebut. PCI dihitung dengan menggunakan data tipe, tingkat keparahan, dan luas yang terperinci: Persamaan mengonversi tingkat keparahan dan luas setiap kerusakan menjadi “nilai pengurangan”; persamaan pengurangan yang berbeda digunakan untuk jenis kerusakan yang berbeda. Semua nilai pengurangan yang diperoleh dari semua jenis kerusakan kemudian
dijumlahkan dan dikurangkan dari 100. Hasilnya adalah PCI pada skala 0 hingga 100 .
Berikut adalah beberapa metode survei PCI yang umum digunakan:
Metode Survey Visual: Metode ini melibatkan survei visual kerusakan permukaan jalan dan mencatat jenis kerusakan, tingkat keparahan, dan luas
kerusakan. Metode ini memerlukan pengamatan langsung oleh inspektur jalan.
Metode Survey Non-Destruktif: Metode ini melibatkan penggunaan peralatan khusus untuk mengukur ketebalan lapisan aspal dan kondisi
lapisan bawah tanah. Metode ini tidak merusak jalan dan memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada metode survei visual .
Metode Survey Core Drill : Metode ini melibatkan pengambilan sampel beton pada suatu struktur bangunan untuk dilakukan pengujian seperti Kuat Tekan, Karbonasi dan Pullout Test . Core Drill Test berfungsi untuk
menentukan dan mengambil sample dari perkerasan aspal di jalan sehingga dapat mengetahui ketebalan perkerasannya, karakteristik serta campurannya dari aspal tersebut .