TUGAS PERTEMUAN PERTAMA
MATA KULIAH : GEOGRAFI PARIWISATA DOSEN PENGAMPU : Dr. Yurni Suasti, M.Si
OLEH:
VIERY ARMENSYAH 20136081
JURUSAN GEOGRAFI ( NK ) FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A. KAITAN ANTARA 10 KONSEP GEOGRAFI DENGAN KEPARIWISATAAN
1. LOKASI
Konsep lokasi membahas tentang letak atau posisi spasial dari objek tertentu di permukaan bumi. Secara umum, lokasi terbagi menjadi dua yaitu lokasi absolut (berdasarkan garis lintang dan garis bujur) dan lokasi relative (melihat daerah sekitarnya).
Berdasarkan penjelasan diatas (pada buku geografi SMA kelas X) saya berpendapat bahwasanya konsep lokasi ini memiliki keterkaitan dengan kepariwisataan. Hal itu sangat jelas, yangmana pada ilmu kepariwisataan; lokasi merupakan salah satu aspek atau unsur dalam kepariwisataan.
2. JARAK
Jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek. Sama halnya dengan lokasi; jarak juga merupakan salah satu unsur dalam kepariwisataan. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwasanya konsep jarak pada geografi memiliki kaitan dengan kepariwisataan.
3. KETERJANGKAUAN
Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan yang dialami. Seiring majunya teknologi transportasi dan ekonomi membuat keterjangkauan semakin tinggi sehingga jarak menjadi sangat singkat dan dunia menjadi global yang lebih mudah dijangkau.
Dari penjelasan diatas, sudah dapat kita simpulkan bahwasanya konsep keterjangkauan juga memili keterkaitan dengan kepariwisataan. Mengapa demikian?, hal itu terdapat pada poin- poin penting pada penjelasan diatas; biaya, waktu, dan perekonomian. Nah, poin-poin itulah yang menjadi bukti bahwasanya konsep keterjangkauan berkaitan dengan kepariwisataan.
4. POLA
Konsep pola merupakan bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam maupun sosial budaya. Dengan demikian, sudah jelas; konsep pola dengan ketiga konsep diatas sama-sama memiliki keterkaitan dengan kepariwisataan. Jelasnya, pada kegiatan kepariwisataan pastinya terdapat interaksi antara alam dengan budaya dan manusia (sosial).
Maka dari itu saya simpulkan bahwa, konsep pola berkaitan dengan kepariwisataan.
5. MORFOLOGI
Tanpa harus mendeskripsikan secara spesifik, kita sudah sama-sama memahami bahwasanya morfologi merupakan suatu penggambaran terhadap kondisi (fisik) pada suatu wilayah ataupun daerah. Sehingga dari istilah tersebut kita dapat memahami bahwasanya konsep morfologi juga berkaitan dengan kepariwisataan.
6. AGLOMERASI
Persebaran yang bersifat mengelompok adalah pengertian dari konsep aglomerasi. Pada kegiatan pariwisata (kepariwisataan) pastinya juga terdapat persebaran jenis wisata (pengelompokan wisata); wisata alam, wisata hayati, wisata hewani, wisata modern, dan lain- lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konsep aglomerasi juga berkaitan dengan kepariwisataan.
7. INTERAKSI DAN INTERDEPENDENSI
Membangun hubungan timbal balik dalam kebutuhan hidup merupakan makna yang ada pada konsep ini. Dengan demikian, saya mengasumsikan bahwa konsep ini juga memiliki keterkaitan dengan kepariwisataan; manusia membutuhkan uang untuk kelangsungan hidup dan alam membutuhkan manusia sebagai pengelola; alam tersebut tetap hidup dan terjaga. Maka dari itulah, kedua objek tersebut saling membutuhkan satu sama lain dan saling bergantungan antara keduanya.
8. NILAI KEGUNAAN
Nilai kegunaan mengacu pada kelebihan yang dimiliki suatu tempat atau wilayah tertentu dan memiliki nilai kegunaan yang berbeda berdasarkan fungsinya. Dari penjelasan tersebut sudah jelas bahwasanya nilai kegunaan juga termasuk pada konsep geografi yang berkaitan dengan kepariwisataan.
9. DIFERENSIASI AREA
Diferensiasi area menggambarkan keunikan atau karakteristik antara wilayah satu dengan yang lainnya. Saya tidak melihat adanya keterkaitan antara konsep ini dengan kepariwisataan.
Karena, berdasarkan pemahaman saya terhadap kepariwisataan; wisata mengacu pada perekonomia, budaya, dan alam. Jadi kalua adanya penggambaran perbedaan atau perbandingan terhadap wisata satu dengan wisata lainnya, itu akan melunturkan sifat dari kepariwisataan itu sendiri. Maka untuk konsep yang satu ini tidak berkaitan dengan kepariwisataan.
10. KETERKAITAN RUANG
keterkaitan keruangan menunjukkan tingkat hubungan antar wilayah. Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain atau adanya saling keterkaitan antar wilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Dari penjelasan disamping, dapat disimpulkan bahwasanya konsep geografi yang satu ini menjadi konsep terakhir yang berkaitan dengan kepariwisataan. Hal itu karena sifat- sifat yang ada pada konsep ini dapat mengacu suatu ide atau gagasan menarik terhadap kepariwisataan, begitu juga dengan konsep-konsep lainnya.
B. ISTILAH-ISTILAH DALAM KEPARIWISATAAN
Berdasarkan artikel yang saya baca, kepariwisataan memiliki banyak sekali istilah-istilah yang harus kita pelajari. Namun untuk mencapai tujuan dari resume yang saya buat ini; saya akan menjabarkan secara keseluruhan namun untuk penjelasan lebih dalam hanya beberapa saja diantara semuanya. Baik, berikut saya jabarkan; inbound tourism (perjalanan wisata), industrial tourism (kunjungan wisata ke situs industry), international tourism (perjalanan wisata lintas negara), overlanding (perjalanan jarak jauh), overtourism (wisatawan yang berlebihan), virtual tourism (kunjungan wisata melalui teknologi/jarak jauh, tanpa harus mengunjungi objek wisata tsb). Virtual tourism sendiri baru hadir sekitaran tahun 2015-an dan semakin populer pada 2020;
disaat pandemic covid-19.
C. PARIWISATA SEBAGAI SUATU KEGIATAN INDUSTRI
Usaha pariwisata tergolong bidang industri karena industri pariwisata adalah kumpulan dari bermacam macam perusahaan yang secara bersama sama menghasilkan barang dan jasa (goods and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travel pada umumnya. Pariwisata dikatakan sebagai industri, karena di dalamnya terdapat berbagai aktivitas yang bisa menghasilkan produk berupa barang dan jasa.
D. MENJELASKAN UNSUR DEMAND
Dalam kegiatan pariwisata yang dimaksud dengan komponen permintaan (demand) adalah pengunjung. Permintaan atau demand pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan jumlah wisatawan secara kuantitatif.
Adapun faktor yang memengaruhi permintaan pariwisata Indonesia secara signifikan adalah word of mouth, biaya transportasi, promosi pariwisata, dan infrastruktur jalan di negara tujuan.
E. KECENDRUNGAN PARIWISATA DUNIA
Kecendrungan terhadap pariwisata dunia saat ini sedang dihadapi globalisasi yang antara lain berbentuk liberalisasi dan aliansi perdagangan jasa-jasa seperti tertuang dalam Persetujuan Umum Tarif Jasa (GATS). Tujuan liberalisasi adalah untuk menghilangkan hambatan dalam hal perdagangan; transaksi, sumber daya modal (investasi), dan pergerakan manusia. Akibatnya persaingan/kompetisi antar bangsa adalah faktor kunci yang menuntut setiap negara untuk menyiapkan strategi dan langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi era perdagangan bebas, misalnya di bidang pariwisata melalui peningkatan kualitas dan pelayanan produk pariwisata, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi telah memacu terjadinya kontak antarbudaya secara lebih intensif, baik secara personal (tatap muka) maupun impersonal; radio, televisi, komputer, internet,koran, dan majalah. Kemajuan teknologi di bidang transportasi, telekomunikasi, dan informasi telah menciptakan dunia tanpa batas, memudahkan terjadinya mobilitas manusia antarnegara maupun pertukaran informasi melalui dunia maya (virtual). Oleh karena itu, kerjasama dan pergaulan yang semakin global dengan memanfaatkan kemajuan Iptek, harus pula diimbangi dengan upaya mengangkat unsur budaya lokal yang semakin besar perannya dalam membentuk karakter dan identitas bangsa serta meningkatkan keunggulan kompetitif.
F. APAKAH SETIAP PERJALANAN MERUPAKAN KEGIATAN WISATA?
JELASKAN!
Kegiatan wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan baik individu maupun grup dari tempat tinggal menuju suatu tempat tertentu untuk mendapatkan pengalaman diluar aktivitas kesehariannya; bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dll) dalam waktu yang sementara.
Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa kegiatan wisata dilakukan bukan di rumah atau di kediaman si pelaku kegiatan, melainkan di suatu tempat tujuan tertentu, sehingga kegiatan tersebut memerlukan proses perjalanan, baik menggunakan media transportasi darat/laut/udara maupun tidak. Oleh karena itu, terdapat keterkaitan antara kegiatan wisata dengan kegiatan
perjalanan (travel). Keterkaitannya adalah bahwa kegiatan wisata termasuk dalam kegiatan perjalanan, tetapi untuk semua kegiatan perjalanan tidak tergolong kepada kegiatan wisata.
Sumber Bacaan :
- Buku Geografi SMA kelas X - Artikel dari “AkuPintar.id”
- Website “Eticon.co.id”
- Undang-Undang nomor 10 tentang Kepariwisataan sebagai dasar, Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
- Website “Dominique.com” - Artikel “nurdin hidayah”.