HACCP Workbook
HACCP PLAN
PT. MISOEH Ice Cream
DYAH KHOFIFAH WULANDARI 215100100111033 (03) NANDYA JULISNA PERMATASARI 215100100111034 (04) NAILA SHOFWAH SYAHIDA 215100100111037 (06) RAISA ADILLIA IMANY ERIYANTO 215100100111043 (07) AZHAR ADILA NURFALA 215100100111059 (11) MAHIRA NAFA HUWAIDA 215100107111037 (30)
KELAS D
HACCP WORKBOOK
FORM 1. TIM HACCP
Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat) No Nama Departemen
Pelatihan yang sudah
diikuti
Pendidikan Pengalaman Kedudukan 1. Mahira
Nafa Huwaida, S.T.P.
Production CPIM, FSSC 22000, ISO
22000
S1 Ilmu dan Teknologi
Pangan Universitas
Brawijaya
ULIPResearch and Development InternPT.
Unilever Indonesia, Operation Management TraineePT. Frisian Flag Indonesia,Production
ManagerWall’s PT.
Unilever Indonesia (5 tahun)
Ketua Tim HACCP as Production Manager
2. Naila Shofwah Syahida, S.T.P.
Food Safety HACCP, Sertifikasi keamanan pangan
S1 Ilmu dan Teknologi
Pangan Universitas
Brawijaya
Food Testing Laboratory AssistantPT.
Kakao Bhineka Sejahtera,Quality Control Microbiologist PT. Campina Ice Cream
(4 Tahun)
Anggota Tim HACCP as Microbiolog
ist
3. Raisa Adillia Imany Eriyanto, S.T.P.
Quality Assurance
FSSC 22000, ISO
22000
S1 Ilmu dan Teknologi
Pangan Universitas
Brawijaya
Food Production AssistantCV Dea Cake
and Bakery,Quality Assurance AnalystPT.
Indolakto (3 Tahun)
Anggota Tim HACCP as
Quality Assurance
Specialist 4. Azhar Adila
Nurfala, S.T.P.
Sanitation, Hygiene, and Environmental
Sertifikasi keamanan pangan, HACCP, ISO 22000
S1 Ilmu dan Teknologi
Pangan Universitas
Brawijaya
Food Control Assistant PT. Greenfield Indonesia,Food Sanitation ManagerPT.
Ultrajaya Milk Industry (5 Tahun)
Anggota Tim HACCP as
Sanitation and Hygiene
Specialist 5. Nandya
Julisna Permatasar i, S.T.P.
Quality Control
HACCP, ISO 2200
S1 Ilmu dan Teknologi Pangan di UB
Food Technology Research AssistantCV
Lily Bakery,Quality Control InspectorPT.
Mayora Indah (4 Tahun)
Anggota Tim HACCP as
Quality Control Specialist 6. Dyah
Khofifah Wulandari, S.T.P.
Manufacturi ng
HACCP, Sertifikasi keamanan pangan,
Teknik manufaktur
S1 Ilmu dan Teknologi
Pangan Universitas
Brawijaya
Food Processing Equipment Technician
AssistantPG. Kebon Agung Malang,Food Maintenance Manager
PT. Aqua Golden Mississippi (3 Tahun)
Anggota Tim HACCP as
Food Industry Engineer
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Azhar Adila Nurfala, S.T.P.
Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 2
A. DESKRIPSI PRODUK
Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
1. Nama produk Choc’s
2. Komposisi produk Air, gula, susu skim bubuk, bubuk whey, minyak nabati, pemanis (sirup glukosa), bubuk kakao, penstabil, perisa cokelat, pengemulsi, dan pewarna
3. Karakteristik produk akhir yang penting (misalnya Aw, pH, dll)
Aw = ± 0,9 pH = ± 0,7
Kekentalan = 0,3-1,0 cPs
Daya leleh = 10-15 menit setelah dikeluarkan darifreezer Overrun= 70-80%
4. Metode pengolahan Es krim dibuat melalui proses mixing, pasteurisasi, homogenisasi, cooling,aging,freezing, pencetakan, serta pengemasan
5. Metode pengawetan Pendinginan pada suhu rendah
6. Pengemas primer Cupyang terbuat dari polipropilen dengan standarfood grade 7. Pengemas untuk transportasi Mobil box yang dilengkapi dengan pendingin atau yang biasa
disebut truk reefer
8. Kondisi penyimpanan Produk disimpan pada kisaran suhu -13°C hingga -18°C di dalam ruang pendingin (freezer)
9. Umur simpan Produk dapat bertahan selama 23 bulan 20 hari apabila disimpan sesuai standar suhu penyimpanan
10. Metode distribusi Distribusi intensif atau perusahaan akan mendistribusi produk secara intensif kepada pedagang besar dan pedagang kecil agar produk mudah dijangkau oleh konsumen (retail)
11. Petunjuk pelabelan khusus Label pada produk terdiri atas nama perusahaan pangan, nama komersial produk (merk), komposisi produk, kode produksi, tanggal produksi, berat, logo halal, nomor BPOM, informasi nilai gizi, tanggal kadaluarsa, informasi layanan konsumen instruksi penyimpanan, dan kodebarcode.
12. Pengawasan khusus dalam distribusi
Sebelum dilakukan proses distribusi, es krim akan disimpan dalam cold storage. Proses didistribusi dilakukan dengan container berpendingin dengan suhu -18°C. Selain itu, kondisi dan kualitas kemasan produk wajib dilakukan pengecekan berkala agar terhindar dari bahaya kontaminasi.
13. Dimana produk akan dijual Supermarket, minimarket, toko kelontong, danonline shop.
14. Petunjuk penggunaan Ice cream disimpan pada suhu sesuai instruksi penyimpanan dan lebih baik konsumsi saat produk masih dalam keadaan beku
15. Regulasi Mengacu pada SNI 01-3713-1995
Tanggal: 15 April 2023 Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
Nandya Julisna Permatasari, S.T.P.
Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
2B: KOMPOSISI PRODUK
Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
BAHAN BAKU Air, gula, susu skim bubuk, bubuk whey, minyak nabati, penstabil, pengemulsi
BAHAN PENOLONG Pemanis (sirup glukosa), bubuk kakao, perisa cokelat, dan pewarna BAHAN KERING Gula, susu skim bubuk, bubuk whey, bubuk kakao
BAHAN PENGEMAS Kemasancupdari bahan polipropilen sebagai kemasan primer BAHAN LAINNYA Kartonboxsebagai kemasan sekunder selama transportasi
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Naila Syofwah Syahida, S.T.P. Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 3. Penggunaan Produk
Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
Nama Produk Choc’s
Deskripsi cara konsumsi Es krim coklat disarankan untuk disajikan dalam keadaan dingin, setelah dikeluarkan dari freezer atau ruangan pendingin. Es krim cokelat cocok untuk dikonsumsi sebagai makanan ringan atau makanan penutup mulut.
Pengguna produk Ditujukan untuk seluruh kalangan masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja.
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Nandya Julisna Permatasari, S.T.P. Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 4: DIAGRAM ALIR (udah di word jugak tp blm w pindahin sabar yh)
FORM 5: DIAGRAM ALIR YANG SUDAH DIVERIFIKASI (udah di word, don’t worry guys)
FORM 6: PRINSIP 1 ANALISIS BAHAYA
Lembar Kerja 6. Identifikasi Bahaya, Penetapan Tindakan Pencegahan dan Signifikansi Bahaya (Risiko) RENCANA HACCP
Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
Tahap/ Input Bahaya
(M/K/F) Jenis Bahaya Penyebab/Sumber/
Justifikasi bahaya
Tindakan
pengendalian/ pencegahan
Peluang (L/M/H)
Keparahan
(L/M/H) Signifikansi
Penerimaan bahan baku (Susu sapi)
M
E. coli,
Salmonella sp., S.
aureus
- Bakteri yang
mengontaminasi susu sapi saat pemerahan susu yang bersumber dari orang yang menangani, peralatan yang digunakan, lingkungan yang tidak bersih ataupun dari saluran pencernaan sapi.
- Kontaminasi pada pipa pengiriman.
- Pekerja yang menangani pemerahan susu dipastikan dalam keadaan bersih dan menggunakan sarung tangan standar
- Peralatan dan lingkungan yang digunakan untuk memerah susu dalam keadaan steril
- Pembersihan pipa dan penutupan pipa setelah digunakan
H M Signifikan
F
Debu, kotoran, benda asing (rambut, kerikil)
Kontaminasi pada pipa
pengiriman, saat
penyimpanan bahan baku, dan lingkungan yang tidak bersih
- Pembersihan pipa dan penutupan pipa setelah digunakan
- Lingkungan saat penyimpanan dalam keadaan bersih agar tidak ada debu atau kotoran yang jatuh
M L Tidak
Signifikan
K
Antibiotik, aflatoksin, nitrat, nitrit
Peternak sapi
menggunakan antibiotik untuk memerah sapi
- Evaluasi pemasok susu sapi - pengambilan sampel dan
pemeriksaan untuk setiap batch dari bahan
H M Signifikan
Penerimaan bahan tambahan
M
Bakteri dan serangga
Penyimpanan bahan yang tidak sesuai prosedur dan lingkungan yang kotor
Penyimpanan bahan dilakukan
sesuai prosedur penyimpanan H M Signifikan
F
Debu, kotoran, benda asing (rambut, kerikil)
Kontaminasi saat
penyimpanan bahan tambahan, dan lingkungan yang tidak bersih
- Lingkungan saat penyimpanan dalam keadaan bersih agar tidak ada debu atau kotoran yang jatuh - Pemeriksaan setiap barang yang
datang
M L Tidak
Signifikan
K
Penyimpanan Bahan Pengemas
M
F
Debu atau kotoran
- Lingkungan pengemasan dan penyimpanan yang tidak bersih sehingga debu atau kotoran dapat jatuh
- Sanitasi alat dan pekerja yang tidak bersih
- Packaging sisa yang dibiarkan terbuka dan tidak disimpan dengan baik
- Lingkungan pengemasan dan penyimpanan dipastikan bersih dan dilakukan pembersihan secara rutin
- Menjaga kebersihan alat dan pekerja di bagian pengemasan dan penyimpanan
- Packaging sisa harus dibungkus setelah digunakan dan disimpan dengan baik
M L Tidak
Signifikan
K
Penyimpanan bahan tambahan
M
Mikroorganisme patogen
- Bahan tambahan tidak disimpan sesuai prosedur yang telah ditetapkan - Kontaminasi pada saat
penyimpanan bahan tambahan
- Menyimpan bahan tambahan sesuai prosedur yang berlaku.
- memastikan wadah atau tempat penyimpanan telah bersih sehingga mengurangi risiko kontaminasi
H H Signifikan
F K
Mixing M
E.colidan Salmonella
- kontaminasi saat proses mixing karena suhu yang tidak tepat dan sterilisasi pada wadah pencampur.
- pertumbuhan
- Memastikan wadahmixingsudah bersih.
- lakukan sterilisasi pada wadah mixing adar tidak ada mikroorganisme patogen yang
H H Signifikan
mikroorganisme saat pencampuran.
tertinggal
F
Residu logam, debu, dan kotoran.
- Logam yang tersisa ketika prosesmixing.
- Lingkungan yang tidak bersih
- sanitasi alat dan pekerja yang tidak bersih
- Memperhatikan kebersihan lingkungan serta fasilitas yang tersedia.
- Para pekerja menggunakan APD ketika prosesmixing
H M Signifikan
K
Pasteurisasi
M
Bacillus cereus, Salmonella, campylobacter, S.
aureus, E. coli, Clostridium perfringens.
- Suhu serta waktu pemanasan yang belum tepat
- terjadi kontaminasi akibat peralatan yang kurang bersih.
- Bahan baku
terkontaminasi oleh pekerja
- Memonitor suhu dan waktu pasteurisasi
- Membersihkan mesin dan peralatan
- Para pekerja menggunakan APD lengkap
H H Signifikan
F K
Homogenisasi
M
F
Debu atau kotoran
- Lingkungan yang tidak bersih sehingga debu atau kotoran dapat jatuh - Sanitasi alat dan pekerja
yang tidak bersih
- Lingkungan dipastikan bersih dan dilakukan pembersihan secara rutin
- Menjaga kebersihan alat dan pekerja
M M Signifikan
K
Cooling
M
Bacillus cereus, E.coli, S. aureus, Listeria
monocytogenes
- Berasal dari lingkungan yang terkontaminasi - Kontaminasi pada alat
yang tidak bersih
- Alat dan lingkungan dipastikan bersih dan steril
- Pengendalian suhu air pendinginan (0-4 )℃
H M Signifikan
F
Debu atau kotoran - Lingkungan yang tidak bersih sehingga debu atau kotoran dapat jatuh - Sanitasi alat dan pekerja
yang tidak bersih
- Lingkungan dipastikan bersih dan dilakukan pembersihan secara rutin
- Menjaga kebersihan alat dan pekerja
M M Signifikan
K
Kontaminasi glikol - Berasal dari sealingpelat
yang mengalami
kebocoran
Dilakukan pemeliharaan sealing pelat untuk sehingga kebocoran sealingbisa dicegah
L H Signifikan
Aging
M
Listeria
monocytogenes
- Sanitasi alat dan pekerja yang tidak bersih
- Laju pendinginan pada aging dipertahankan agar tidak mudah terkontaminasi oleh mikroba - Alat aging disegel dengan
hati-hati
L M Tidak
Signifikan
F K
Freezing
M
Bacillus cereus, E.coli, S. aureus, Listeria
monocytogenes
- Berasal dari lingkungan yang terkontaminasi - Bahaya biologi, berupa
TPC kemungkinan berasal dari proses sebelumnya
- Memastikan lingkungan berada dalam kondisi yang steril dan bersih, begitu pula dengan semua peralatan yang digunakan dan pekerja
- Memastikan bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga tidak mengontaminasi proses selanjutnya
L H Signifikan
F K
Pencetakan M
TPC - kemungkinan berasal dari proses sebelumnya
- Memastikan bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga
L H Signifikan
tidak mengontaminasi proses selanjutnya
F
Debu atau kotoran - Lingkungan yang kurang bersih sehingga debu atau kotoran dapat jatuh - Sanitasi alat dan pekerja
yang tidak bersih
- Memastikan lingkungan bersih serta melakukan pembersihan secara rutin
- Menjaga kebersihan alat maupun pekerja
L M Tidak
Signifikan
K
Packaging
M
TPC - Kemungkinan berasal
dari proses sebelumnya
- Memastikan bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga tidak mengontaminasi proses selanjutnya
L H Signifikan
F K
Penyimpanan produk akhir
M
Pertumbuhan bakteri patogen, seperti Listeria monocytogenes, Salmonella enterica,danS.
aureus.
Penyimpanan makanan pada suhu dan waktu yang tidak tepat
Penyimpanan dingin secara terus-menerus sesuai suhu standar penyimpanan
H H Signifikan
F K
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Azhar Adila Nurfala, S.T.P.
Dyah Khofifah Wulandari, S.T.P.
Naila Shofwah Syahida, S.T.P.
Raisa Adillia Imany Eriyanto, S.T.P.
Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 7: PENENTUAN TKK /CCP
RENCANA HACCP Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream
Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
Tahap Bahaya Penyebab/Sumber/
Justifikasi bahaya
Pelua ng (H, L,
M)
Kepa raha n (H, L, M)
Tindakan pengendalian/
pencegahan
P1 P2 P3 P4 P5 CCP /
CP Alasan keputusan
Penerimaan bahan baku (Susu Sapi)
- Mikrobiologi (E. coli, Salmonella sp., S. aureus) - Fisik (Debu,
Kotoran, benda asing) - Kimia
(Antibiotik, aflatoksin, nitrat, nitrit)
- Bakteri yang mengontaminasi susu sapi saat pemerahan susu yang bersumber dari orang yang menangani, peralatan dan lingkungan yang tidak bersih ataupun dari saluran
pencernaan sapi.
- Kontaminasi
pada pipa
pengiriman - Peternak sapi
menggunakan antibiotik untuk memerah sapi
H M
- Pekerja yang menangani
pemerahan susu dipastikan dalam keadaan bersih dan menggunakan sarung tangan standar - Peralatan dan
lingkungan yang digunakan untuk memerah susu dalam keadaan steril
- Pembersihan pipa dan penutupan pipa setelah digunakan - Evaluasi pemasok
susu sapi dan pengambilan sampel serta pemeriksaan untuk setiap batch dari bahan
Y T Y Y - Bukan CCP
Proses penerimaan bahan baku susu sapi tidak dapat menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya sampai batas yang diterima, namun tahap selanjutnya dapat mengurangi resiko bahaya pada produk
Penerimaan bahan tambahan
- Mikrobiologi (Bakteri dan serangga) - Fisik (Debu,
Kotoran, benda asing)
- Penyimpanan bahan yang tidak sesuai prosedur dan lingkungan yang kotor - Kontaminasi saat
penyimpanan bahan tambahan, dan lingkungan yang tidak bersih
H M
- Penyimpanan bahan dilakukan sesuai prosedur
penyimpanan
- Lingkungan saat penyimpanan dalam keadaan bersih agar tidak ada debu atau kotoran yang jatuh - Pemeriksaan setiap
barang yang datang
Y T Y Y - Bukan CCP
Proses penerimaan bahan baku tambahan tidak dapat menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya sampai batas yang diterima, namun tahap selanjutnya dapat mengurangi resiko bahaya pada produk
Penyimpanan Bahan Pengemas
Fisik (Debu atau kotoran)
- Lingkungan pengemasan dan penyimpanan yang tidak bersih sehingga debu atau kotoran dapat jatuh - Sanitasi alat dan
pekerja yang tidak bersih - Packagingsisa
yang dibiarkan terbuka dan tidak disimpan dengan baik
M M
- Lingkungan
pengemasan dan penyimpanan
dipastikan bersih dan dilakukan
pembersihan secara rutin
- Menjaga kebersihan alat dan pekerja di bagian pengemasan dan penyimpanan - Packaging sisa harus
dibungkus setelah digunakan dan disimpan dengan baik
Y T T - - Bukan CCP
Proses penyimpanan bahan pengemas tidak dapat menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya sampai batas yang diterima
Penyimpanan bahan tambahan
Mikroorganisme patogen
- Bahan tambahan tidak disimpan sesuai prosedur yang telah ditetapkan - Kontaminasi
pada saat penyimpanan bahan tambahan
H H
- Menyimpan bahan tambahan sesuai prosedur yang berlaku.
- memastikan wadah
atau tempat
penyimpanan telah bersih sehingga mengurangi risiko kontaminasi
Y T Y Y - Bukan CCP
Proses penyimpanan bahan tambahan tidak dapat menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya sampai batas yang diterima, namun tahap selanjutnya dapat mengurangi resiko bahaya pada produk
Mixing
- Mikrobiologi (E.colidan Salmonella) - Fisik (Residu
logam, debu, kotoran)
- Kontaminasi saat prosesmixing karena suhu yang tidak tepat dan sterilisasi pada wadah pencampur.
- Pertumbuhan mikroorganisme saat
pencampuran - Logam yang
tersisa ketika prosesmixing - Lingkungan
yang tidak bersih - Sanitasi alat dan
pekerja yang tidak bersih
H H
- Memastikan wadah mixingsudah bersih.
- Lakukan sterilisasi pada wadahmixing adar tidak ada mikroorganisme patogen yang tertinggal - Memperhatikan
kebersihan
lingkungan serta fasilitas yang tersedia.
- Para pekerja menggunakan APD ketika prosesmixing
T T Y Y - Bukan CCP
Proses pengadukan tidak dapat mengurangi resiko bahaya produk hingga batas yang diterima dan berpotensi untuk menambah resiko bahaya, namun tahap selanjutnya dapat mengurangi resiko bahaya pada produk
Pasteurisasi
Mikrobiologi (Bacillus cereus, Salmonella, Campylobacter, S. aureus, E. coli, Clostridium perfringens)
- Suhu serta waktu pemanasan yang belum tepat - Terjadi
kontaminasi akibat peralatan yang kurang bersih.
- Bahan baku terkontaminasi oleh pekerja
H H
- Memonitor suhu dan waktu pasteurisasi - Membersihkan mesin
dan peralatan - Para pekerja
menggunakan APD lengkap
Y Y - - - CCP Proses pasteurisasi dapat mengurangi resiko bahaya produk hingga batas yang diterima sehingga produk aman untuk dikonsumsi oleh konsumen dan umur simpannya menjadi lebih lama
Homogenisasi
Debu atau kotoran
- Lingkungan yang tidak bersih sehingga debu atau kotoran dapat jatuh - Sanitasi alat dan
pekerja yang tidak bersih
M M
- Lingkungan
dipastikan bersih dan dilakukan
pembersihan secara rutin
- Menjaga kebersihan alat dan pekerja
T T Y Y - Bukan CCP
Proses homogenisasi tidak dapat mengurangi resiko bahaya produk hingga batas yang diterima dan berpotensi untuk menambah resiko bahaya, namun tahap selanjutnya dapat mengurangi resiko bahaya pada produk
Cooling
- Mikrobiologi (Bacillus cereus, E.coli, S. aureus, Listeria
monocytogenes) - Fisik (Debu
atau kotoran) - Kimia
(Kontaminasi glikol)
- Berasal dari lingkungan yang terkontaminasi - Kontaminasi pada
alat yang tidak bersih
- Lingkungan yang tidak bersih sehingga debu atau kotoran dapat jatuh
- Sanitasi alat dan
H M
- Alat dan lingkungan dipastikan bersih dan steril
- Pengendalian suhu air pendinginan (0-4
℃)
- Lingkungan
dipastikan bersih dan dilakukan
pembersihan secara rutin
- Menjaga kebersihan
Y Y - - - CCP Proses cooling dapat mengurangi resiko bahaya produk hingga batas yang diterima sehingga produk aman untuk dikonsumsi oleh konsumen dan umur simpannya menjadi lebih lama
pekerja yang tidak bersih
- Berasal dari sealingpelat yang mengalami kebocoran
alat dan pekerja - Dilakukan
pemeliharaansealing pelat untuk sehingga kebocoransealing bisa dicegah
Aging
Listeria
monocytogenes
- Sanitasi alat dan pekerja yang tidak bersih
L M
- Laju pendinginan
pada aging
dipertahankan agar
tidak mudah
terkontaminasi oleh mikroba
- Alat aging disegel dengan hati-hati
Y T Y Y - Bukan CCP
Proses aging tidak dapat menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya sampai batas yang diterima dan berpotensi untuk menambah resiko bahaya, namun tahap selanjutnya dapat mengurangi resiko bahaya pada produk
Freezing
Mikrobiologi (Bacillus cereus, E.coli,
S. aureus, Listeria monocytogene)
- Berasal dari lingkungan yang terkontaminasi - Bahaya biologi,
berupa TPC
kemungkinan berasal dari proses
sebelumnya
L H
- Memastikan pekerja, peralatan, dan lingkungan dalam kondisi yang steril dan bersih
- Memastikan bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga tidak mengontaminasi proses selanjutnya
Y Y - - - CCP Proses freezing dapat mengurangi resiko bahaya produk hingga batas yang diterima sehingga produk aman untuk dikonsumsi oleh konsumen dan umur simpannya menjadi lebih lama
Pencetakan
- Mikrobiologi (TPC) - Fisik (Debu
atau kotoran)
- kemungkinan berasal dari proses sebelumnya - Lingkungan yang kurang bersih sehingga debu atau kotoran dapat jatuh
- Sanitasi alat dan pekerja yang tidak bersih
L H
- Memastikan bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga tidak mengontaminasi proses selanjutnya - Memastikan
lingkungan bersih serta melakukan pembersihan secara rutin
- Menjaga kebersihan alat maupun pekerja
Y T T - - Bukan CCP
Proses pencetakan tidak dapat menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya sampai batas yang diterima
Packaging
TPC - kemungkinan
berasal dari proses sebelumnya
L H
- Memastikan bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga tidak mengontaminasi proses selanjutnya
Y T T - - Bukan CCP
Proses packaging tidak dapat menghilangkan atau mengurangi resiko bahaya sampai batas yang diterima
Penyimpanan produk akhir
Mikrobiologi (Pertumbuhan bakteri patogen, seperti Listeria monocytogene, Salmonella enterica,dan S.
aereus.)
Penyimpanan makanan pada suhu dan waktu yang tidak tepat
H H
Penyimpanan dingin secara terus-menerus sesuai suhu standar penyimpanan
Y T Y T - CCP Proses penyimpanan dapat mengurangi resiko bahaya produk hingga batas yang diterima sehingga produk aman untuk dikonsumsi oleh konsumen dan umur simpannya menjadi lebih lama
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Azhar Adila Nurfala, S.T.P.
Naila Syofwah Syahida, S.T.P.
Nandya Julisna Permatasari, S.T.P.
Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 8: PENENTUAN BATAS KRITIS/CL
RENCANA HACCP Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream
Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
Prinsip 1 Prinsip 2 Prinsip 3
Tahap/ Input Bahaya Tindakan Pengendalian CCP Batas Kritis
Pasteurisasi
Mikrobiologi (Bacillus cereus, Salmonella, campylobacter, S. aureus, E. coli, Clostridium perfringens)
- Memonitor suhu dan waktu pasteurisasi - Membersihkan mesin dan peralatan - Para pekerja menggunakan APD
lengkap
CCP
- Dilakukan pada suhu 80-85°C selama 15 detik
Cooling
- Fisik (Debu atau kotoran),
- Mikrobiologi (Bacillus cereus, E.coli, S. aureus, Listeria monocytogenes) - Kimia (Kontaminasi glikol)
- Lingkungan dipastikan bersih dan dilakukan pembersihan secara rutin - Menjaga kebersihan alat dan pekerja - Berasal dari lingkungan yang
terkontaminasi
- Kontaminasi pada alat yang tidak bersih - Dilakukan pemeliharaan sealing pelat
untuk sehingga kebocoran sealing bisa dicegah
CCP
- Dilakukan pada suhu kurang dari 5°C - Tidak terjadi kebocoran
Freezing
Mikrobiologi (Bacillus cereus, E.coli, S. aureus, Listeria monocytogenes)
- Memastikan lingkungan berada dalam kondisi yang steril dan bersih, begitu pula dengan semua peralatan yang digunakan dan pekerja
- Memastikan bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga tidak mengontaminasi proses selanjutnya
CCP
- Dilakukan pada suhu -3 s/d -6°C - Tidak terdapat kotoran setelah
pembersihanfreezer
- Produk harus memiliki karakteristik seperti, tekstur yang lembut,overrun 80%, dan sebagainya.
Penyimpanan produk akhir
Pertumbuhan bakteri patogen, seperti Listeria monocytogenes, Salmonella enterica,danS. aereus.
Penyimpanan dingin secara terus-menerus
sesuai suhu standar penyimpanan CCP
- Dilakukan pada suhu -15 s/d -20°C
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Naila Shofwah Syahida, S.T.P.
Nandya Julisna Permatasari, S.T.P.
Dyah Khofifah Wulandari, S.T.P.
Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 9: PENENTUAN PROSEDUR MONITORING
RENCANA HACCP Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream
Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
Prinsip 1 P 2 Prinsip 3 Prinsip 4
Tahap/
Input Bahaya Tindakan
Pengendalian CCP Batas Kritis
Pemantauan
What Where How When Who
Pasteur isasi
Mikrobiologi (Bacillus cereus, Salmonella, campylobacter, S. aureus, E. coli, Clostridium perfringens)
- Memonitor suhu
dan waktu
pasteurisasi - Membersihkan
mesin dan
peralatan
- Para pekerja menggunakan APD lengkap
CCP
Dilakukan pada suhu 80-85°C selama 15 detik
- TPC di atas 10.000/g - Coliform
diatas 3/gram - Suhu dan
waktu pasteurisasi (80-85°C selama 15 detik) - Alat yang
digunakan saat proses pasteurisasi
Ruang proses pasteuris asi
Menggunakan termometer dan flowmeter
Setiap proses pasteurisasi berlangsun g
- Staff Operator - Quality
Control Specialist
Cooling
- Fisik (Debu atau kotoran), - Mikrobiologi
(Bacillus cereus, E.coli, S. aureus, Listeria monocytogen es)
- Kimia (Kontaminasi glikol)
- Lingkungan
dipastikan bersih dan dilakukan pembersihan secara rutin
- Menjaga
kebersihan alat dan pekerja
- Berasal dari lingkungan yang terkontaminasi - Kontaminasi pada
alat yang tidak bersih
- Dilakukan pemeliharaan sealing pelat untuk sehingga kebocoran sealing bisa dicegah
CCP
- Dilakuka n pada suhu kurang dari 5°C - Tidak
terjadi kebocora n
- TPC diatas 10.000/g - Coliform di
atas 3/gr - Suhu dan
waktu pendinginan (<5°C) - Kebersihan
alat dan area yang akan
digunakan.
Area Proses pendingi nan
Menggunakan termometer
Sejak awal hingga akhir proses pendingina n
berlangsun g
- Staff Operator - Staff
Teknisi
Freezing
Mikrobiologi (Bacillus cereus, E.coli, S. aureus, Listeria
monocytogenes)
- Memastikan lingkungan berada dalam kondisi yang steril dan bersih, begitu pula dengan semua peralatan yang digunakan dan pekerja
- Memastikan bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah
CCP
- Dilakuka n pada suhu -4 s/d -6°C - Tidak
terdapat kotoran setelah pembersi han freezer - Produk
- Suhu freezer(-4 s/d -6°C) - Suhu
produk - Bahaya
kontaminasi mikroba - Viskositas
produk (26-34) - Overrun
Area freezing process
- Pemantauan suhu freezer dilakukan secara otomatis menggunakan mesin continous freezer
- Pengecekan suhu produk dapat dilaksanakan dengan membuat indikator suhu
- Bebas dari
Monitor dilakukan setiap 8 jam atau setiap batch
- Quality Control Specialist - Sanitation
and Hygiene Specialist - Microbiol
ogist
terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga tidak mengontaminasi proses selanjutnya
harus memiliki karakteris tik seperti, tekstur yang lembut, overrun 80%, dan sebagainy a.
produk (80%)
kontaminasi
mikroba dengan melakukan metode kultur sel pada produk
- Perhitungan persen overrun produk dapat dilakukan secara otomatis menggunakan mesin continous freezer atau menggunakan alat karburator
Penyim panan produk
akhir
Pertumbuhan bakteri patogen, seperti Listeria monocytogenes, Salmonella enterica, dan S.
aureus.
Penyimpanan dingin secara terus-menerus sesuai suhu standar penyimpanan
CCP
Dilakukan pada suhu -15 s/d -20°C
- Suhu
penyimpanan - Bahaya
kontaminasi mikroba
Storage area
- Pemantauan suhu ruang penyimpanan dari display ruang penyimpanan - Pemantauan
kesehatan para pekerja
- Pemeriksaan kebersihan alat
Suhu dimonitor setiap 8 jam
- Staff Gudang Penyimpa nan Produk Akhir
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
Raisa Adillia Imany Eriyanto, S.T.P.
Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 10: PENENTUAN TINDAKAN KOREKSI
RENCANA HACCP Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream
Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
Prinsip 1 P2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5
Tahap/
Input Bahaya Tindakan
Pengendalian CCP Batas Kritis Pemantauan Tindakan koreksi
What Where How When Who What & Who
Pasteuris asi
Mikrobiologi (Bacillus cereus, Salmonella, campylobact er, S.aureus, E. coli, Clostridium perfringens)
- Memonitor suhu dan waktu pasteurisasi - Membersihk
an mesin dan peralatan - Para pekerja
menggunaka n APD lengkap
CCP
Dilakukan pada suhu 80-85°C selama 15 detik
- TPC di atas 10.000/g - Coliform
diatas 3/gram - Suhu dan
waktu pasteurisasi (80-85°C selama 15 detik) - Alat yang
digunakan saat proses pasteurisasi
Ruan g proses pasteu risasi
Menggunakan termometer dan
flowmeter
Setiap proses pasteurisasi berlangsun g
- Staff Operator - Quality
Control Specialist
Segera:
Melakukan repasteurisasi dan menaikkan suhu sampai di atas batas kritis
Pencegahan:
Melakukan pengecekan suhu pada setiap batch proses pasteurisasi
Who Dilakukan oleh QCspecialist
Cooling
- Fisik (Debu atau
kotoran), - Mikrobiolo
gi (Bacillus cereus, E.coli, S.
aureus, Listeria monocytog enes) - Kimia
(Kontamin asi glikol)
- Lingkungan dipastikan bersih dan dilakukan pembersihan secara rutin - Menjaga
kebersihan alat dan pekerja - Berasal dari
lingkungan yang terkontamin asi
- Kontaminasi pada alat yang tidak bersih - Dilakukan
pemeliharaa nsealing pelat untuk sehingga kebocoran sealingbisa dicegah
CCP
- Dilakukan pada suhu kurang dari 5°C - Tidak
terjadi kebocoran
- TPC diatas 10.000/g - Coliform di
atas 3/gr - Suhu dan
waktu pendingina n (<5°C) - Kebersihan
alat dan area yang akan digunakan.
Area Prose s pendi ngina n
Menggunaka n termometer
Sejak awal hingga akhir proses pendingina n
berlangsun g
- Staff Operator - Staff
Teknisi
Segera:
Melakukan repasteurisasi dan menurunkan suhu cooling (<5°C), serta pembersihan alat
Pencegahan:
Melakukan pengecekan suhu pada setiap batch dan pengecekan sealing pelat sebelum proses cooling
Who:
Dilakukan oleh QCspecialist
Freezing
Mikrobiologi (Bacillus cereus, E.coli, S. aureus, Listeria monocytogene s)
- Memastikan lingkungan berada dalam kondisi yang steril dan bersih, begitu pula dengan semua peralatan yang digunakan dan pekerja - Memastikan
bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminasi bakteri sehingga tidak mengontami nasi proses selanjutnya
CCP
- Dilakukan pada suhu -4 s/d -6°C - Tidak
terdapat kotoran setelah pembersih anfreezer - Produk
harus memiliki karakteristi k seperti, tekstur yang lembut, overrun 80%, dan sebagainya .
- Suhu freezer(-4 s/d -6°C) - Suhu
produk - Bahaya
kontaminasi mikroba - Viskositas
produk (26-34) - Overrun
produk (80%)
Area freezing process
- Pemantaua n suhu freezer dilakukan secara otomatis menggunak an mesin continous freezer - Pengecekan
suhu produk dapat dilaksanaka n dengan membuat indikator suhu - Bebas dari
kontaminasi mikroba dengan melakukan metode kultur sel pada produk - Perhitunga
n persen overrun produk dapat dilakukan
Monitor dilakukan setiap 8 jam atau setiap batch
- Quality Control Specialist - Sanitation
and Hygiene Specialist - Microbio
logist
Segera:
- Mencuci ulang freezersetiap breakdown, dan dibilas selama 1-2 jam - Menyortir dan
memisahkan produk yang telah
terkontaminasi dengan yang belum
terkontaminasi.
Pencegahan:
- Mengatur dan memastikan suhu telah sesuai dengan prinsip dan prosedur yang telah ditetapkan.
- Memastikan alat
dan area
pembekuan telah steril dari segala kontaminasi.
Who:
Dilakukan oleh Sanitation and Hygiene Specialist
secara otomatis menggunak an mesin continous freezeratau menggunak an alat karburator
Penyim panan produk
akhir
Pertumbuhan bakteri patogen, seperti Listeria monocytogen es,
Salmonella enterica, dan S. aureus
- Penyimpana n dingin secara terus-meneru s sesuai suhu standar penyimpanan
CCP
Dilakukan pada suhu -15 s/d -20°C
- Suhu
penyimpanan - Bahaya
kontaminasi mikroba
Stora ge area
- Pemantaua n suhu ruang penyimpan an dari display ruang penyimpan an
- Pemantaua n kesehatan para pekerja - Pemeriksaa
n
kebersihan alat
Suhu dimonitor setiap 8 jam
- Staff Gudang Penyimpa nan Produk Akhir
Segera - Memindahkan
produk yang masih bagus ke tempat
penyimpanan
lain dan
membuang produk apabila suda dalam konsisi buruk.
Pencegahan - Memastikan
suhu telah sesuai dengan prinsip dan prosedur yang telah ditetapkan.
Who:
Dilakukan oleh Staff Gudang
Penyimpanan Produk Akhir
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Dyah Khofifah Wulandari, S.T.P.
Raisa Adilla Imany Eriyanto, S.T.P. Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 11: PENETAPAN PROSEDUR VERIFIKASI
TABEL RENCANA HACCP Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream
Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
Prinsip 1 P2 Prinsip
3 Prinsip 4 Prinsip 5 Prinsip 6
Tahap/
Input Bahaya Tindakan Pengendalia
n
CC P
Batas Kritis
Pemantauan Tindakan
koreksi Verifikasi What Where How When Who What & Who What & Who
Pasteurisasi
Mikrobi ologi (Bacillus cereus, Salmonel la, campylo bacter, S.
aureus, E. coli, Clostridi um perfringe ns)
- Memonitor suhu dan waktu pasteurisasi - Membersih kan mesin dan peralatan - Para
pekerja menggunak an APD lengkap
CCP
Dilakuka n pada suhu 80-85°C selama 15 detik
- TPC di atas 10.000/
g - Colifor
m diatas 3/gram - Suhu
dan waktu pasteur isasi (80-85°
C selama 15 detik) - Alat
yang diguna kan
Ruang proses pasteuri sasi
Menggunak an
termometer dan
flowmeter
Setiap proses pasteur isasi berlang sung
- Staff Ope rato r - Qua
lity Con trol Spe ciali st
Segera:
Melakukan repasteurisasi dan menaikkan suhu hingga di atas batas kritis
Pencegahan:
Melakukan pengecekan pada setiap proses
pasteurisasi Who:
Dilakukan oleh QCspecialist
What - Melakukan uji
mikrobiologis untuk
memastikan agar tidak ada bakteri pada susu yang dipasteurisasi - Memastikan
kondisi setiap alat
(pasteurizer) dan suhu yang digunakan dalam setiap batch pasteurisasi
Who Dilakukan oleh QC dan
saat proses pasteur isasi
departemen engineering bagian peralatan
Cooling
- Fisik (Debu atau kotoran ), - Mikrob
iologi Bacillu s cereus, E.coli, S.
aureus, Listeri a monoc ytogen es - Kimia
(Konta minasi glikol)
- Lingkungan dipastikan bersih dan dilakukan pembersiha n secara rutin - Menjaga
kebersihan alat dan pekerja - Berasal dari
lingkungan yang terkontamin asi
- Kontaminas i pada alat yang tidak bersih - Dilakukan
pemelihara ansealing pelat untuk sehingga kebocoran sealingbisa dicegah
CCP
- Dilaku kan pada suhu kurang dari 5°C - Tidak
terjadi keboco ran
- TPC diatas 10.000/
g - Colifor
m di atas 3/gr - Suhu
dan waktu pendin ginan (<5°C) - Kebersi
han alat dan area yang akan diguna kan.
Area Proses pending inan
Mengguna kan
termometer
Sejak awal hingga akhir proses pendin ginan berlan gsung
- Staff Ope rato r - Staff
Tek nisi
Segera:
Melakukan repasteurisasi dan
menurunkan suhucooling (<5°C), serta pembersihan alat
Pencegahan:
Melakukan pengecekan
suhu pada
setiap batch dan pengecekan sealing pelat sebelum proses cooling
Who:
Dilakukan oleh QCspecialist
What - Melakukan uji
mikrobiologis untuk
memastikan agar tidak ada bakteri pada susu yang dipasteurisasi - Melakukan
peninjauan kondisi alat pendingin tiap kali digunakan - Pengecekan dan
mendata pada dokumen mengenai suhu pendinginan dan lama waktu yang digunakan
Who Dilakukan oleh
QC bagian
cooling
Freezing
Mikrobiol ogi (Bacillus cereus, E.coli, S.
aureus, Listeria monocyto genes)
- Memastika n
lingkungan berada dalam kondisi yang steril dan bersih, begitu pula dengan semua peralatan yang digunakan dan pekerja - Memastika
n bahwa setiap tahapan proses pembuatan es krim telah terbebas dari kontaminas i bakteri sehingga tidak mengontam inasi proses selanjutnya
CCP
- Dilaku kan pada suhu -4 s/d -6°C - Tidak
terdapa t kotoran setelah pember sihan freezer - Produk harus memili ki karakte ristik seperti, tekstur yang lembut, overrun 80%, dan sebagai nya.
- Suhu freezer (-4 s/d -6°C) - Suhu
produk - Bahaya
kontami nasi mikroba - Viskosi
tas produk (26-34) - Overru
n produk (80%)
Area freezing process
-Pemantau an suhu freezer dilakukan secara otomatis mengguna kan mesin continous freezer -Pengeceka
n suhu produk dapat dilaksanak an dengan membuat indikator suhu -Bebas dari
kontamina si mikroba dengan melakukan metode kultur sel pada produk -Perhitung
an persen overrun produk dapat
Monit or dilaku kan setiap 8 jam atau setiap batch
Segera:
- Mencuci ulangfreezer setiap breakdown, dan dibilas selama 1-2 jam
- Menyortir dan memisahkan produk yang telah
terkontaminas i dengan yang belum
terkontaminas i.
Pencegahan:
- Mengatur dan memastikan suhu telah sesuai dengan prinsip dan prosedur yang telah
ditetapkan.
- Memastikan alat dan area pembekuan telah steril dari segala kontaminasi.
What - Melakukan uji
mikrobiologis untuk
memastikan agar tidak ada mikroba pengontaminan pada produk, sebelum dilakukan proses freezing - Melakukan
peninjauan secara berkala pada alat yang digunakan untuk proses freezing - Memastikan
bahwa es krim difreezerpada suhu yang sesuai - Melakukan
pengecekan dan mendata pada dokumen mengenai suhu freezerdan lama waktu yang digunakan secara berkala
dilakukan secara otomatis mengguna kan mesin continous freezer atau mengguna kan alat karburator
Who:
Dilakukan oleh Sanitation and Hygiene
Specialist
mingguan atau bulanan
Who Dilakukan oleh QC bagian freezing
Penyimpan an produk
akhir
Pertumb uhan bakteri patogen, seperti Listeria monocyt ogenes, Salmonel la enterica, dan S.
aereus
- Penyimpana n dingin secara terus-mener us sesuai suhu standar penyimpana n
CCP
Dilakuka n pada suhu -15 s/d -20°C
- Suhu penyimp anan - Bahaya
kontami nasi mikroba
Storage area
-Pemantau an suhu ruang penyimpa nan dari display ruang penyimpa nan -Pemantau
an kesehatan para pekerja -Pemeriksa
an kebersiha n alat
Suhu dimon itor setiap 8 jam
- Segera
- Memindahkan produk yang masih bagus ke tempat penyimpanan
lain dan
membuang produk apabila suda dalam konsisi buruk.
Pencegahan - Memastikan
suhu telah sesuai dengan prinsip dan prosedur yang telah
ditetapkan.
What - Memastikan
kondisi lingkungan penyimpanan tetap steril - Melakukan
perawatan dan pembersihan rutin secara berkala - Memastikan
produk yang baik dan buruk terpisahkan - Melakukan
pemeliharaan alat pendingin pada ruangan
Who
- Melakukan metode penyimpanan first in first out.
Who:
Dilakukan oleh Staff Gudang Penyimpanan Produk Akhir
Dilakukan oleh Sanitation and Hygiene Specialist
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Azhar Adila Nurfala, S.T.P.
Dyah Khofifah Wulandari, S.T.P.
Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
FORM 12: PENETAPAN SISTEM DOKUMENTASI
RENCANA HACCP TABEL RENCANA HACCP Perusahaan/PT : PT. MISOEH Ice Cream
Produk : Choc’s (Es Krim Cokelat)
Prinsip 1 P2 P3 Prinsip 4 Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7
Tahap/
Input Bahaya Tindakan Pengendali
an
C CP
Batas Kritis
Pemantauan Tindakan
koreksi Verifikasi
Dokumentasi What Where How When Who What &
Who
What &
Who
Pasteurisa si
Mikrobio logi (Bacillus cereus, Salmonel la, campylob acter, S.
aureus, E. coli, Clostridi um perfringe ns)
- Memonito r suhu dan waktu pasteurisa si
- Membersi hkan mesin dan peralatan - Para
pekerja mengguna kan APD lengkap
CC P
Dilakuka n pada suhu 80-85°C selama 15 detik
- TPC di atas 10.000/
g - Colifor
m diatas 3/gram - Suhu
dan waktu pasteuri sasi (80-85°
C selama 15 detik) - Alat
yang diguna kan
Ruang proses pasteur isasi
Menggunaka n
termometer dan
flowmeter
Setiap proses pasteur isasi berlan gsung
- Staff Operat or - Qualit
y Contro l Specia list
Segera:
Melakukan repasteuris asi dan menaikkan suhu sampai di atas batas kritis Pencegahan:
Melakukan pengeceka
n pada
setiap proses pasteurisasi Dilakukan oleh QC specialist
What - Melakukan
uji
mikrobiologi s untuk memastikan agar tidak ada bakteri pada susu yang
dipasteurisasi - Memastika
n kondisi setiap alat (pasteurize r) dan suhu yang digunakan dalam setiap batch pasteurisasi
- Memfoto dan merekam hal yang
termasuk dari rencana HACCP - Logbook
kondisi mesin pasteurisasi - Pencatatan
suhu pasteurisasi secara otomatis - Logbook
batchyang tidak lolos uji
saat proses pasteuri sasi
Who Dilakukan oleh QC dan departemen engineering bagian peralatan
Coolin g
- Fisik (Debu atau kotoran ), - Mikrob
iologi Bacillu s cereus, E.coli, S.
aureus, Listeria monocy togenes - Kimia
(Konta minasi glikol)
- Lingkunga n
dipastikan bersih dan dilakukan pembersih an secara rutin - Menjaga
kebersihan alat dan pekerja - Berasal
dari lingkunga n yang terkontami nasi - Kontamin
asi pada alat yang tidak bersih - Dilakukan
pemelihar
CC P
- Dilaku kan pada suhu kurang dari 5°C - Tidak
terjadi keboco ran
- TPC diatas 10.000/
g - Colifor
m di
atas 3/gr - Suhu
dan waktu pendin ginan (<5°C) - Kebersi
han alat dan area yang akan diguna kan.
Area Proses pendin ginan
Menggunak an
termometer
Sejak awal hingga akhir proses pendin ginan berlan gsung
- Staff Operat or - Staff
Teknis i
Segera:
Melakukan repasteuris asi dan menurunka
n suhu
cooling (<5°C), serta pembersiha n alat Pencegahan:
Melakukan pengeceka
n suhu
pada setiap batch dan pengeceka n sealing pelat sebelum proses cooling
What - Melakukan
uji
mikrobiologi s untuk memastikan agar tidak ada bakteri pada susu yang
dipasteurisasi - Melakukan
peninjauan kondisi alat pendingin tiap kali digunakan - Pengecekan
dan mendata pada
dokumen mengenai suhu
pendinginan dan lama
- Memfoto dan merekam hal yang
termasuk dari rencana HACCP - Logbook
kondisi mesin cooling - Pencatatan
suhucooling secara otomatis - Logbook
batchyang tidak lolos uji
aan sealing pelat untuk sehingga kebocoran sealing bisa dicegah
Who:
Dilakukan oleh QC specialist
waktu yang digunakan
Who Dilakukan oleh QC bagian cooling
Freezing
Mikrobiolo gi
(Bacillus cereus, E.coli, S.
aureus, Listeria monocytog enes)
- Memastik an lingkunga n berada dalam kondisi yang steril dan bersih, begitu pula dengan semua peralatan yang digunakan dan pekerja - Memastik
an bahwa setiap tahapan proses
CCP
- Dilaku kan pada suhu -4 s/d -6°C - Tidak
terdapa t kotoran setelah pember sihan freezer - Produk
harus memili ki karakte ristik seperti, tekstur yang
- Suhu freezer (-4 s/d -6°C) - Suhu
produk - Bahaya
kontam inasi mikrob a - Viskosi
tas produk (26-34) - Overru
n produk (80%)
Area freezin g process
- Pemantau an suhu freezer dilakukan secara otomatis mengguna kan mesin continous freezer - Pengeceka
n suhu produk dapat dilaksanak an dengan membuat indikator suhu - Bebas dari
kontamina si mikroba dengan
Monit or dilaku kan setiap 8 jam atau setiap batch
- QC Specia list - Sanitat
ion and Hygie ne Specia list - Micro
biologi st
Segera:
- Mencuci ulang freezer setiap breakdow n,dan dibilas selama 1-2 jam - Menyorti
r dan memisah kan produk yang telah terkonta minasi dengan yang belum terkonta
What - Melakukan
uji
mikrobiologi s untuk memastikan agar tidak ada mikroba pengontamin an pada produk es krim, sebelum dilakukan proses freezing - Melakukan
peninjauan secara berkala pada alat yang digunakan untuk proses
- Memfoto dan merekam hal yang
termasuk dari rencana HACCPP - Logbook
kondisi mesin freezing - Pencatatan
suhufreezing secara otomatis - Logbook
batchyang tidak lolos uji
pembuata n es krim telah terbebas dari kontamina si bakteri sehingga tidak mengonta minasi proses selanjutny a
lembut, overru n80%, dan sebagai nya.
melakuka n metode kultur sel pada produk - Perhitunga
n persen overrun produk dapat dilakukan secara otomatis mengguna kan mesin continous freezer atau mengguna kan alat karburator
minasi.
Pencegahan:
- Mengatur dan memastik an suhu telah sesuai dengan prinsip dan prosedur yang telah ditetapka n.
- Memastik an alat dan area pembeku an telah steril dari segala kontamin asi.
Who:
Dilakukan oleh Sanitation and Hygiene
freezing - Memastikan
bahwa es krim di freezerpada suhu yang sesuai - Melakukan
pengecekan dan mendata pada
dokumen mengenai suhufreezer dan lama waktu yang digunakan secara berkala mingguan atau bulanan
Who Dilakukan oleh QC bagian freezing
Specialist
Penyim panan produk
akhir
Pertumbu han bakteri patogen, seperti Listeria monocyto genes, Salmonel la enterica, dan S.
aereus
- Penyimpan an dingin secara terus-mene rus sesuai suhu standar penyimpan an
CCP
- Dilaku kan pada suhu -15 s/d -20°C
- Suhu penyim panan - Bahaya
kontam inasi mikrob a
Storag e area
- Pemantau an suhu ruang penyimpa nan dari display ruang penyimpa nan - Pemantau
an kesehatan para pekerja - Pemeriksa
an
kebersihan alat
Suhu dimoni tor setiap 8 jam
- Staff Gudan g Penyi mpana n Produ k Akhir
Segera - Memindah
kan produk yang masih bagus ke tempat penyimpa nan lain dan membuan g produk apabila suda dalam konsisi buruk.
Pencegahan - Memastik an suhu telah sesuai dengan prinsip dan prosedur yang telah ditetapkan.
- Melakuka
What - Memastikan
kondisi lingkungan penyimpanan tetap steril - Melakukan
perawatan dan
pembersihan rutin secara berkala - Memastikan
produk yang baik dan buruk terpisahkan - Melakukan
pemeliharaan alat
pendingin pada ruangan
Who Dilakukan oleh Sanitation and Hygiene Specialist
- Memfoto dan merekam hal yang
termasuk dari rencana HACCP - Logbook
kondisi mesin penyimpanan - Pencatatan
suhu
penyimpanan secara otomatis - Logbook
batchyang tidak lolos uji
n metode penyimpa nan first in first out.
Who:
Dilakukan oleh Staff Gudang Penyimpana n Produk Akhir
Tanggal: Dibuat oleh: Disetujui oleh:
15 April 2023 Tim HACCP Mahira Nafa Huwaida, S.T.P.
LAMPIRAN HACCP A. Prosedur
1. Penerimaan dan penyimpanan bahan baku (material)
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSES PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU
ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/01 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 2
a. Permintaan material: Jumlah material yang diinginkan disesuaikan dengan rencana produksi yang telah disusun oleh tim PPIC (Production Planning and Inventory Control)
b. Pengiriman material: Supplier menyerahkan surat jalan atau Purchase Order (PO) kepadastaff logistik → surat jalan akan distempel dan dibuat memo kiriman barang oleh staff logistik → pengiriman material olehsupplier
c. Pemeriksaan material dari segi kuantitas dan kualitas: Material akan dicek dari segi kuantitas dan kualitas oleh tim QC (Quality Control). Apabila barang tidak sesuai, material akan dikembalikan kepadasupplieruntuk pengiriman material baru sesuai permintaan
d. Produk akan dimasukkan ke dalam gudang: Tim PIC danstaff gudang dapat berkolaborasi untuk penataan material di dalam gudang. Staff gudang memberikan label yang berisikan nomor lot, tanggal expired material, dan tanggal kedatangan barang (pemenuhan standar FIFO). Material juga dapat dibedakan menjadi material mentah yang mudah busuk atau mencair dan material kering
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSES PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU
ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/01 No. Revisi 02
Halaman 2 dari 2
e. Pemberitahuan ke pihak logistik (Head of Logistics): Tahapan ini diperlukan agar jadwal kedatangan dan ketentuan material telah sesuai dengan perjanjian antarasupplierdanbuyer f. Pembuatan dan pencetakan bon migo: Tahapan ini diperlukan untuk memberikan bukti bahwa
material telah diperiksa dan diterima oleh pihak logistik dan gudang. Bon migo berisi jumlah material yang diminta telah sama dengan material yang diterima.
2. Mixing
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSESMIXING ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/02 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 1
a. Bahan baku di masukkan: Bahan baku pembuatan ice cream seperti susu, gula, air, dsb yang telah diterima dimasukkan ke dalam mesin mixer setinggi dua pertiga dari volume mixer.
b. Kunci bagian bawah dan atas mixer : Setelah bahan baku diletakkan, pastikan bagian atas dan bawah mixer telah tertutup dengan sempurna agar saat pencampuran bahan tidak keluar dari mesin mixer.
c. Mesin dinyalakan dan diatur kecepatan pengaduk menjadi 30-100 putaran permenit:
Pengadukan sebanyak 30-100 per menit agar bahan baku dapat tercampur dengan optimal.
d. Pemeriksaan organoleptik produk: Ketika mesin mixer telah dimatikan, bahan yang telah tercampur diperiksa terlebih dahulu, apakah telah tercampur merata atau belum. Bila bahan belum tercampur merata, maka dilakukan rework, namun bila sudah tercampur dengan merata, produk akan dipindahkan ke mesin pasteurisasi untuk melakukan proses pasteurisasi.
3. Pasteurisasi
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSES PASTEURISASI ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/03 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 1
4. Homogenisasi
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSES HOMOGENISASI ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/04 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 1
a. Hubungkan kabel mesin ke stop kontak untuk menyalakan mesin dan baru dilanjutkan dengan mengalirkan produk ke dalam mesin
b. Atur suhuhomogenizerdan pastikan laju aliran bahan telah sesuai: Suhu minimal yang digunakan pada proses homogenisasi adalah 60°C sebab mampu membuat lipase susu akan tidak aktif, i membatasi penggumpalan lemak, dan mengurangi energi yang dibutuhkan untuk menjalankan homogenizer. Laju aliran bahan juga harus disesuaikan dengan penentuan tekanan yang akan digunakan
c. Atur tekanan untuk first stage sebesar 2300 psi dan second stage sebesar 700 psi: Pengaturan tekanan yang berbeda tersebut memiliki tujuan tersendiri.
d. Tekan tombol “START/STOP” untuk memulai proses homogenisasi dan akan didapatkan campuran bahan es krim yang telah homogen
e. Mengeluarkan produk dari homogenizer: Produk yang telah homogen akan dialirkan menuju tahapan selanjutnya pada mesinplate heat exchanger.
5. Cooling
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSESCOOLING ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/05 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 1
a. Produk setelah proses homogenisasi: Campuran bahan-bahan yang telah dihomogenisasi dipindahkan ke dalam wadah untuk selanjutnya dilakukan prosescooling
b. Masukkan campuran pembuat es krim dalam PHE: dengan cara mengalirkannya sesuai laju aliran bahan dan pastikan seluruh bahan telah terdistribusi secara merata ke seluruh permukaan alat tersebut
c. Proses cooling dilakukan pada suhu 0℃ - 4℃ selama ± 20-30 menit: Operatorcooling mengatur suhu alat PHE 0℃- 4℃selama kisaran waktu 20-30 menit
d. Produk es krim: Es krim telah selesai dibuat
e. Mengeluarkan produk es krim dari alat PHE: Mengeluarkan produk es krim dari PHE dilakukan oleh operatorcooling
f. Pemeriksaan tekstur dan suhu: Dilakukan oleh QCcooling, apabila produk tidak sesuai maka akan di rework kembali pada tahap awalcooling
g. Produk es krim memasuki proses freezing: Apabila produk es krim telah lolos pemeriksaan maka dapat dilanjutkan dengan prosesfreezing.
6. Aging
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSESAGING ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/06 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 1
a. Produk setelah proses cooling: Produk yang telah dilakukan prosescoolingdipindahkan keaging tankdengan cara mengeluarkan produk dari PHE ke dalam wadah tangki
b. Memasukkan produk keaging tank: Mengisi produk yang akan dilakukanagingke dalamaging tankoleh operatorfreezer
c. Proses aging dilakukan pada suhu 4°C selama 3 jam: Operatoraging tankmengatur aging tank pada suhu 4°C selama 3 jam. Suhu aging dijaga maksimum 8°C dan penyimpanan tidak boleh melebihi 3 hari agar tidak terjadi kontaminasi. Tahapan ini diperlukan untuk melembutkan tekstur, menambah kehalusan, pengembangan volume es krim yang dihasilkan, dan mudah dibentuk.
d. Mengeluarkan produk dari aging tank: Produk yang telah dilakukan aging selama 3 jam dikeluarkan dariaging tankke dalam wadah tangki oleh operatoraging tank
e. Pemeriksaan total padatan, fat, pH, densitas, suhu: Produk akan dilakukan pemeriksaan total padatan, fat, pH, densitas, dan suhu oleh QC (Quality Control). Apabila pemeriksaan telah sesuai maka akan lanjut ke proses selanjutnya. Apabila produk tidak sesuai akan dilakukan standarisasi dan pengembalian ke dalamfreezer
f. Produk dipindahkan ke freezer: Produk yang lolos dari pemeriksaan total padatan, fat, pH, densitas, dan suhu, akan dipindahkan ke prosesfreezing
7. Freezing
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSESFREEZING ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/07 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 1
a. Produk setelah proses aging: Produk yang telah dilakukan proses aging dipindahkan ke continuous freezerdengan cara mengeluarkan produk dariaging tankke dalam wadah tangki b. Mengatur desinfeksi dan pembersihan mesin: Sebelum memulai produksi, dilakukan desinfeksi
dan pembersihan mesin menggunakan detergen, lap bersih, dan air bersih.
c. Memasukkan produk ke continuous freezer: Mengisi produk yang akan dilakukan freezing menggunakan pipa hisap pompa yang diletakkan ke wadah tangki
d. Proses aging dilakukan pada suhu -4°C selama 30 menit: Operatorfreezer mengaturcontinuous freezerpada suhu -4°C selama 30 menit
e. Mengeluarkan produk dari continuous freezer: Produk yang telah dilakukanfreezingselama 30 menit dikeluarkan menggunakan pipa hisap pompa oleh operatoraging tank
f. Pemeriksaan overrun, suhu, viskositas: Produk akan dilakukan pemeriksaan overrun, suhu, dan viskositas oleh QC (Quality Control). Apabila produk tidak sesuai akan dilakukan standarisasi dan pengembalian ke dalamcontinuous freezer
g. Produk dipindahkan ke ice cream filling machine: Produk yang lolos dari pemeriksaanoverrun, suhu, viskositas, akan dipindahkan ke prosesfilling
8. Filling
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSESFILLING ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/08 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 2
a. Produk setelah proses freezing: Produk yang telah melalui proses freezingdipindahkan menuju ruangfillingmenggunakan wadah tangki
b. Memasukkan cup beserta tutupnya ke dalam ice cream filling machine: Cup dan tutupnya diletakkan pada wadahcupyang terdapat padaice cream filling machine
c. Memasukkan produk ke dalam ice cream filling machine: Produk dikeluarkan dari tangki dan dimasukkan ke dalam wadah produk pada ice cream filling machine menggunakan selang dan pompa
d. Produk diisi ke dalam cup dan ditutup dengan penutup cup: Pada tahap ini, cup akan diisikan produk dengan berat yang seragam dan ditutup dengan penutupnya
e. Produk diambil dariice cream filling machine: Produk yang telah melalui prosesfillingdiambil
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSESFILLING ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/08 No. Revisi 02
Halaman 2 dari 2 dari mesin dan disusun
f. Pemeriksaan berat dan organoleptik produk: Produk akan diperiksa dari segi berat serta organoleptiknya. Apabila tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, maka akan dilakukan rework pada produk yang gagal
g. Produk dipindahkan ke ruang pengemasan: Produk yang lolos dari pemeriksaan berat dan organoleptik akan disusun dan dipindahkan ke ruang pengemasan
9. Pengemasan
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSES PENGEMASAN ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/9 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 1
a. Memasukkan produk ke dalam kardus pengemas: Produk yang telah di filling dimasukkan ke dalam kardus pengemas
b. Memberikan tanggal dengan number stamp pada kardus: Karyawan memberikannumber stamp untuk tanggal produksi beserta tanggal kadaluwarsa
c. Simpan kardus pengemas pada suhu dingin : Disimpan pada suhu dingin agar produk tetap beku.
10.Penyimpanan produk akhir
PT. MISOEH Ice Cream
PROSEDUR KERJA Tgl. Dokumen 15 – 04 – 2023
PROSES PENYIMPANAN PRODUK AKHIR ES KRIM PERBATCH
No. dokumen PK/MIC/UPMI/10 No. Revisi 02
Halaman 1 dari 1
a. Produk setelah proses pengemasan: Produk yang telah dikemas di dalam kardus dibawa menuju freezer storagemenggunakanforklift
b. Pengaturan suhufreezer storagepada suhu -18℃: Suhu diatur pada suhu umum penyimpanan es krim agar es krim tidak meleleh dan umur simpannya lebih lama
c. Memasukkan produk ke dalamfreezer storage:Staffgudang memasukkan produk ke dalam freezer storagedan menyusunnya dengan rapi
d. Pencatatan data barang yang masuk: Seluruh produk yang masuk ke dalamfreezer storagedicatat tanggal masuk beserta jumlah stoknya.