• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Implementansi Audit Meet 6

N/A
N/A
Meira Hafshah

Academic year: 2024

Membagikan "Tugas Implementansi Audit Meet 6 "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Implementansi Audit Meet 6 1402220247

Meira Hafshah A AK 46 08

INVESTASI BURSA EFEK INDONESIA

Bursa Efek Indonesia (BEI) memfasilitasi perdagangan instrumen investasi berupa beragam jenis surat berharga. Saat ini, ada tujuh jenis surat berharga yang ditransaksikan di BEI:

Saham

Lembaran yang menandakan bahwa seorang investor ‘menitipkan uangnya’ atau menyertakan modalnya pada suatu perusahaan untuk dikelola. Pihak yang menerbitkan saham untuk dijual adalah perusahaan-perusahaan terbuka yang disebut sebagai emiten. Dengan membeli saham, berarti investor memiliki hak atas bagi hasil yang kelak diberikan. Keuntungan investor dengan berinvestasi saham adalah dividen (bagi hasil) yang dibagikan dari laba bersih yang diperoleh emiten tiap tahun, juga dari capital gain atau selisih harga beli dan harga jual.

Obligasi

Surat utang. Pihak yang menerbitkan surat utang adalah korporasi dan negara. Ketika menerbitkan obligasi, boleh dibilang korporasi dan negara tengah menawarkan diri untuk berutang pada investor. Dana yang didapat dari utang ini akan digunakan untuk pengembangan usaha atau pembangunan infrastruktur dan pembiayaan APBN. Seperti utang pada umumnya, obligasi memiliki jangka waktu. Obligasi bersifat jangka pendek dan menengah.

Reksa Dana

Wadah yang menghimpun dana dari masyarakat untuk dikelola oleh manajer investasi. Dana tersebut kemudian diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan pasar uang. Reksa dana memungkinkan investor dengan modal terbatas untuk berpartisipasi dalam pasar modal.

Exchange Traded Fund (ETF)

Produk investasi yang diperdagangkan di bursa seperti saham. ETF mengikuti indeks tertentu dan memberikan diversifikasi portofolio dengan cara menginvestasikan dana pada sejumlah saham yang ada dalam indeks tersebut.

DIRE (Dana Investasi Real Estate) dan DINFRA (Dana Investasi Infrastruktur)

Reksa dana yang khusus menginvestasikan dana pada sektor real estate dan infrastruktur.

Derivatif

Kontrak keuangan yang nilainya berasal dari aset lain (seperti saham, indeks saham, atau komoditas). Selain itu, BEI juga memfasilitasi perdagangan produk derivatif seperti, Kontrak Opsi yaitu memberikan hak (tapi bukan kewajiban) kepada pembeli opsi untuk membeli (opsi beli) atau menjual (opsi jual) aset tertentu pada harga dan waktu tertentu serta ada Kontrak Futures adalah kesepakatan untuk membeli atau menjual aset tertentu pada harga dan waktu yang telah ditetapkan di masa depan.

Waran terstruktur

(2)

Instrumen yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Waran terstruktur memiliki karakteristik khusus yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan investor

Jenis Instrumen Investasi pada Bursa Efek Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah 1. Saham

• UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal: Merupakan regulasi utama yang mengatur pasar modal di Indonesia, termasuk perdagangan saham.

• POJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Penawaran Umum Saham

• POJK No. 14/POJK.04/2017 tentang Penerbitan Efek Bersifat Ekuitas Berkelanjutan

• POJK No. 22/POJK.04/2021 tentang Tata Cara Penawaran Umum Saham dan Pencatatan Saham di Bursa Efek

2. Obligasi

• UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Berharga Negara: Mengatur penerbitan dan perdagangan Surat Berharga Negara (SBN), termasuk obligasi pemerintah.

• PMK No. 133/PMK.08/2021 tentang Penerbitan Surat Berharga Negara

• PMK No. 173/PMK.08/2018 tentang Tata Cara Penawaran Umum Surat Berharga Negara 3. Reksa Dana

• UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal: Mengatur pengelolaan dan perdagangan reksa dana.

• POJK No. 15/POJK.04/2014 tentang Reksa Dana

• POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Kustodian dan Bank Kustodian 4. Exchange Traded Fund (ETF)

• POJK No. 31/POJK.04/2014 tentang Exchange Traded Fund: Mengatur penerbitan dan perdagangan ETF.

5. DIRE (Dana Investasi Real Estate) dan DINFRA (Dana Investasi Infrastruktur)

• POJK No. 23/POJK.04/2013 tentang Dana Investasi Real Estate (DIRE): Mengatur penerbitan dan perdagangan DIRE.

• POJK No. 7/POJK.04/2015 tentang Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA): Mengatur penerbitan dan perdagangan DINFRA.

6. Derivatif

• UU No. 32 Tahun 1999 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi: Mengatur perdagangan derivatif, termasuk kontrak opsi dan futures.

• Peraturan Bappebti No. 12/BAPPEBTI/PER/04/2010 tentang Transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai Tukar

• Peraturan Bappebti No. 8/BAPPEBTI/PER/02/2008 tentang Transaksi Derivatif atas Indeks Saham

7. Waran Terstruktur

• POJK No. 16/POJK.04/2013 tentang Waran Terstruktur: Mengatur penerbitan dan perdagangan waran terstruktur.

Jenis Instrumen Investasi pada Bursa Efek Indonesia sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

(3)

1. Saham

• Klasifikasi: Aset lancar (PSAK 10)

• Pengukuran: Nilai wajar (PSAK 55)

• Penyajian: Di neraca sebagai aset lancar (PSAK 1) 2. Obligasi

• Klasifikasi: Aset keuangan (PSAK 55)

• Pengukuran: Biaya perolehan diamortisasi (PSAK 55)

• Penyajian: Di neraca sebagai aset tidak lancar (PSAK 1) 3. Reksa Dana

• Klasifikasi: Investasi pada instrumen keuangan (PSAK 55)

• Pengukuran: Nilai wajar (PSAK 55)

• Penyajian: Di neraca sebagai aset lancar (PSAK 1) 4. Exchange Traded Fund (ETF)

• Klasifikasi: Aset keuangan (PSAK 55)

• Pengukuran: Nilai wajar (PSAK 55)

• Penyajian: Di neraca sebagai aset lancar (PSAK 1)

5. DIRE (Dana Investasi Real Estate) dan DINFRA (Dana Investasi Infrastruktur)

• Klasifikasi: Aset keuangan (PSAK 55)

• Pengukuran: Nilai wajar (PSAK 55)

• Penyajian: Di neraca sebagai aset tidak lancar (PSAK 1) 6. Derivatif

• Klasifikasi: Aset keuangan atau liabilitas keuangan (PSAK 60)

• Pengukuran: Nilai wajar (PSAK 60)

• Penyajian: Di neraca sebagai aset atau liabilitas (PSAK 1) 7. Waran Terstruktur

• Klasifikasi: Instrumen keuangan derivatif (PSAK 60)

• Pengukuran: Nilai wajar (PSAK 60)

• Penyajian: Di neraca sebagai aset atau liabilitas (PSAK 1)

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan pengungkapan aset tetap PT Nasmoco Semarang dengan PSAK No.16 Semarang, ditemukan bahwa penyajian jumlah aset tetap dalam neraca telah sesuai namun

Dalam laporan audit keuangan historis, PSAK memberikan kriteria yang luas untuk mengevaluasi penyajian secara wajar, dan tujuan audit dapat memfasilitasi kriteria yang lebih

PSAK 68 tidak secara material mempengaruhi pengukuran nilai wajar aset atau liabilitas Perusahaan, dengan perubahan yang terbatas pada penyajian dan pengungkapan,

Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pada penyajian Laporan Keuangan tidak menyajikan aset keuangan, investasi property berdasarkan nilai wajar, asset biologic diukur dengan harga perolehan dan nilai

Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan

Aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 24: Imbalan Kerja;1. Investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18:

Aset dan Liabilitas Keuangan Dalam rangka penerapan PSAK 50 Revisi 2006 Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 Revisi 2006 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan