• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH ELYA MUTHAFIRAH

N/A
N/A
Khaerun Nisa

Academic year: 2025

Membagikan "TUGAS MAKALAH ELYA MUTHAFIRAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH

SAINS DALAM PERSFEKTIF FILSAFAT

NAMA: ELYA MUTAFFIRAH NIM : 202402902290135

MK : PENGANTAR FILSAFAT

FAKULTAS EKONOMI

INSTITUT AGAMA ISLAM NURUL HAKIM KEDIRI

2024/2025

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan izinnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Pengantar Filsafat yang berjudul “Sains Dalam Perspektif Filsafat”

Shalawat serta salam saya tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW.Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Pengantar Filsafat Hukum yang telah memberikan tugas kepada saya.Saya sangat berharap makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan pengatahuan bagi para pembaca.Bahkan saya berharap lebih jauh makalah ini dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya penulis dan umumnya bagi pembaca.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan maklah ini,karena keyerbatasan pengetahuan dan pengalamans saya.Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalh ini.

Kediri, 03 Oktober 2024 Penulis,

Elya Mutaffirah

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan...

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat...

B. Pengertian Ilmu...

C. Hakikat Ilmu...

D. Pengertian Filsafat Ilmu Dan Tujuan Mempelajari Filsafat Ilmu...

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...

B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Secara umum,manusia memiliki rasa ingin tahu yAng besar dan sulit untuk terpuaskan.apabila satu atau beberapa kebutuhannya tercapai,maka dia akan berkeinginan untuk meraih kebutuhan lainnya yang lebih tinggi.

Untuk memuaskan rasa ingin tahunya,maka manusia melakukanberbagi usaha baik usaha dengan sadar maupun tidak sadar.usaha yang dilakukan tanpa kesadaran (maksudnya tanpa rancangan atau langkah yang jelas),antara lain melalui praduga,trial and error,dan lain lain.Sedangjkan upaya yang secara sadar dilakukan dengan mengandalkan proses

berfikir(penalaran) dengan langkah yang tertentu yakni dilakukan melalui penilitian,melalui uji coba,ini di kenal sebagi ilmu(science)

Dalam sejarah perkembangan ilmu,peran filsafaat sains dalam struktur bangunankeilmuan tidak bisa disanksikan.Sebagai landasan filosofis bagi tegaknya satu ilmu,mustahil para ilmuan menafikan peran filsafat ilmu dalam setiap kegiatan ilmuan.

Selama ini, bangunan keilmuan pada lingkungan akademik bukan sama sekali tidak memiliki landasan filosofis. Ilmu logika baik logika tradisonal, yang bercirikan bahasa dan pola pikir deduktif, maupun logika modern (yang juga dikenal dengan logika saintifika) dengan pola induktif dan simbol-simbolnya,

B.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan filsafat ? 2. Apa yang dimaksud dengan ilmu ? 3. Apa hakikat ilmu itu ?

4. Apa tujuan untuk mempelajari filsafat ilmu ?

(5)

C.Tujuan

Tujuan mempelajari filsafat dan ilmu antara lain;

1. Untuk mengetahui apa itu filsafat dan ilmu 2. Untuk mengetahui hakikat dari ilmu

3. Untuk mengetahui hubungan filsafat ilmu dengan ilmu lainnya.

(6)

BAB 11 PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat

Filsafat secara etimologis berasal dari bahasa Yunani . philosophia Philos berarti suka, cinta, atau kecenderungan pada sesuatu, sedangkan arti Sophia nya kebijaksanaan.

Dengan demikian, secara sederhana, filsafat dapat diartikan cinta atau kecenderungan pada kebijaksanaan.

Ada beberapa definisi filsafat yang telah diklasifikasikan berdasarkan watak dan fungsinya sebagai berikut:

a. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis (arti informal).

b. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi (arti formal).

c. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.

Artinya filsafat berusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam (erti spekulatif

Banyak pengertian-pengertian atau definisi-definisi tentang filsafat yang telah dikemukakan oleh para filsuf yaitu :

1. Menurut Merriam-Webster (dalam Soeparmo, 1984), secara harafiah filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Maksud sebenarnya adalah pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan yang paling umum dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti: logika, etika, estetika dan teori pengetahuan.

2. Menurut Surajiyo (2010:1) secara etimologi kata filsafat, yangg dalam bhs Arab dikenal denganistilah dan dalam Bahasa Inggris di kenal falsafah dengan istilah philoshophy adalah dari Bahasa Yunani terdiri philoshophia atas kata yang berarti cinta ( ) dan yang berarti philein love shopia kebijaksanaan ( ), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cint wisdom a kebijaksanaan ( ) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Dengan love of wisdom demikian, seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan

(7)

B.Pengertian Ilmu

Ilmu berasal dari bahasa Arab “alima” sama dengan kata dalam bahasa Inggris “ ” yang berasal dari bahasa La Science tin “Scio” atau “ ” yang kemudian di Indonesiakan menjadi Scire Sains. Jujun (2005: 93) mengatakan bahwa “Pengetahuan yang di proses menurut metode ilmiah dan memenuhi syarat-syarat keilmuan disebut pengetahuan ilmiah atau ilmu.”

➢ Struktur Ilmu

Struktur adalah perangkat unsur yang diantaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik, unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang bersifat intuitif, (Ahmad, 2008: 19).

Jadi, Struktur ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan pengetahuan sistematik terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar teoritis atau memberikan penjelasan termaksud, (Gie, 2000: 139)

➢ Objek Ilmu

Objek ilmu pengetahuan yaitu objek-objek yang empiris berdasarkan pada pengalaman.

menyatakan bahwa objek kajian sains Jujun (2005: 105) (ilmu pengetahuan) hanyalah objek yang berada dalam ruang lingkup pengalaman manusia. Yang dimaksud pengalaman disini adalah pengalaman indera. Objek kajian ini haruslah objek yang empiris, sebab bukti–bukti yang harus ditemukan adalah bukti-bukti yang empiris (berdasar pengalaman yang diperoleh dari percobaan-percobaan). Bukti empiris ini kemudian diperlukan untuk menguji bukti rasional yang telah dirumuskan dalam hipotesis (sesuatu/teori yang dianggap benar). Objek yang dapat diteliti dalam sains (ilmu pengetahuan) banyak sekali, seperti alam, tumbuhan, hewan, manusia, serta kejadian-kejadian di sekitarnya.

(8)

C. Hakikat Ilmu

Secara filosofis, semua kajian yang menelaah secara kritis dan analitis tentang dasar-dasar teoritis pengetahuan secara menyeluruh adalah epistemology atau teori pengetahuan (theory of knowledge; Erkentnistheorie). Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu yang berarti pengetahuan dan “episteme” “logos” yang berarti ilmu.

Secara harfiah episteme berarti pengetahuan sebagai upaya untuk “menempatkan sesuatu tepat pada kedudukannya”. Sebagai cabang ilmu filsafat, epistemologi pada hakikatnya merupakan suatu kajian Filosofis yang bermaksud mengkaji masalah umum secara menyeluruh dan mendasar untuk menemukan ciri-ciri umum dan hakiki dari pengetahuan manusia. Membahas Bagaimana pengetahuan itu pada dasarnya diperoleh dan dapat diuji kebenarannya?, manakah ruang lingkup dan batasanbatasan kemampuan manusia untuk mengetahui?, serta membahas pengandaianpengandaian dan syarat-syarat logis yang mendasari adanya pengetahuan dan memberi pertanggung jawaban secara rasional terhadap klaim kebenaran dan objektivitasnya.

Sehingga epistemologi merupakan disiplin ilmu yang bersifat :

1. Evaluative, yaitu menilai apakah teori yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan secara nalar atau tidak.

2. Normative, yaitu menentukan tolok ukur kebenaran atau norma dalam bernalar.

3. Kritis, yaitu menguji penalaran cara dan hasil dari pelbagai akal (kognitif) manusia untuk dapat ditarik kesimpulan.

Adapun cara kerja metode pendekatan epistemologi adalah dengan cara bagaimana objek kajian itu didekati atau dipelajari. Cirinya adalah dengan adanya berbagai macam pertanyaan yang diajukan secara umum dan mendasar dan upaya

(9)

D. Pengertian Filsafat Ilmu Dan Tujuan Mempelajari Filsafat Ilmu

Pengertian-pengertian tentang filsafat ilmu, telah banyak dijumpai dalam berbagai buku maupun karangan ilmiah lainnya. Menurut The Liang Gie (1999), filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.

Adapun tujuan mempelajari filsafat ilmu menurut Amsal Bakhtiar (2008:20) adalah:

1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakekat dan tujuan ilmu.

2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmudi berbagai bidang sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontemporermsecara historis.

3. Menjadi pedoman untuk membedakan studi ilmiah dan non ilmiah.

4. Mempertegas bahwa persoalan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.

➢ Bagi mahasiswa dan peneliti, tujuan mempelajari filsafat ilmu adalah

1. Seseorang (peneliti, mahasiswa) dapat memahami persoalan ilmiah dengan melihat ciri dan cara kerja setiap ilmu atau penelitian ilmiah dengan cermat dan kritis.

2. Seseorang (peneliti, mahasiswa) dapat melakukan pencarian kebenaran ilmiah dengan tepat dan benar dalam persoalan yang berkaitan dengan ilmunya (ilmu budaya, ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmu keperawatan, ilmu hukum, ilmu sosial, ilmu ekonomi dan sebagainya) tetapi juga persoalan yang menyangkut seluruh kehidupan manusia, seperti: lingkungan hidup, peristiwa sejarah, kehidupan sosial politik dan sebagainya.

(10)

BAB 111 PENUTUP

A.Kesimpulan

Banyak pengertian-pengertian atau definisi-definisi tentang filsafat yang telah dikemukakan oleh para filsuf yaitu :

1. Menurut Merriam-Webster (dalam Soeparmo, 1984), secara harafiah filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Maksud sebenarnya adalah pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan yang paling umum dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti: logika, etika, estetika dan teori pengetahuan.

2. Menurut Surajiyo (2010:1) secara etimologi kata filsafat, yangg dalam bhs Arab dikenal denganistilah dan dalam Bahasa Inggris di kenal falsafah dengan istilah philoshophy adalah dari Bahasa Yunani terdiri philoshophia atas kata yang berarti cinta ( ) dan yang berarti philein love shopia kebijaksanaan ( ), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cint wisdom a kebijaksanaan ( ) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Dengan love of wisdom demikian, seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan.

(11)

B.DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus, Mulyati, Tita, & Yunansah, Hana. (2021). Pembelajaran literasi: Strategi meningkatkan kemampuan literasi matematika, sains, membaca, dan menulis. Bumi Aksara.

Akbar, Mohammad Rizqy. (2018). Perancangan wisata edukasi sains di Bantaran Sungai Brantas Kota Kediri dengan pendekatan arsitektur fraktal. Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim. Arif, Rifda Mardian. (2017). Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sains. STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 2(1).

Arifin, Syamsul. (2019). Menunggu Sentuhan Nadiem. Arsip Publikasi Ilmiah Biro Administrasi Akademik.

Billah, Arif. (2016). Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam dan Implementasinya dalam Materi Sains. ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education, 1(2), 243–272.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Banyak kosa kata atau istilah dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari kosa kata atau istilah dari bahasa Inggris, dan beberapa dari bahasa Arab, Perancis, atau

Dari segi etimologi yaitu asal usul kata pengangkatan anak berasal dari bahasa Belanda “Adoptie” atau adoption (bahasa Inggris) yang berarti pengangkatan anak. Dalam bahasa

Bahasa Arab memiliki sistem pengembangan kata yang lebih dikenal dengan istilah istiqaq. Istiqaq memiliki peranan penting dalam pengembangan bahasa Arab sehingga

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab “giza” yang berarti zat makan; dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab “ giza ” yang berarti zat makan; dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau

Kedua, menerangkan bahwa Istilah studi Islam atau dikenal dengan sebutan Islamic Studies (dalam bahasa Inggris) atau dirasah Islamiyah (dalam bahasa Arab) secara

(Sebagai contoh, bayang kan kalau bahasa Inggris cat [ucapannya kat, =kucing] dipinjam untuk bahasa Indonesia kata, oleh karena suaranya dekat. Dan ke mu dian istilah kata

Dari segi Etimologi kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu”Systema” didalam bahasa Inggris juga dikenal dengan nama “System” yang dapat diartikan yaitu