• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

N/A
N/A
diki arif hidayatullah

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

“MODEL-MODEL PEMBELAJARAN”

Dosen Pengampu : Bu Mamlakhah, M.Pd

Disusun Oleh : Hafsatun Nabila (3210055)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYYAH (STIT) PEMALANG

Jl. Di panjhaithan No.KM.3, Paduraksa. kec. pemalang, kab. Pemalang prov. Jawatengah kode pos 52319, tlp. (0284)3291929

TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan kita tentang model- model pembelajaran, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan mengulas tentang model-model pembelajaran. Semoga dapat membantu memberi pandangan yang keliru juga memperjelas makna-makna yang terkadung dalam penjabaran materi ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 3

A. Latar Belakang ... 3

A. Rumusan Masalah ... 4

B. Tujuan Penulisan ... 4

BAB II PEMBAHASAN ... 5

A. Pengertian Model pembelajaran... 5

A. Dasar dalam pemilihan model pembelajaran ... 6

B. Macam-Macam Model Pembelajaran ... 6

C. Tujuan Model Pembelajaran ... 8

BAB III PENUTUP ...10

Kesimpulan ...10

Saran ...11

DAFTAR PUSTAKA ...11

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebgai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas1

Model pembelajaran sangat penting dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Menjadi bagian penting dalam pembelajaran tentunya pemilihan model pembelajaran dapat menentukan tersampaikannya tujuan dari sebuah pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan desain yang dibuat untuk mendukung kelancaraan proses pembelajaran.

Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru di sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar. Guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan diguanakan dalam proses pembelajaran. Karena dengan menguasai model pembelajaran, guru akan merasakan adanya kemudahan dalam pentransferan ilmu berupa sikap, pengetahauan, dan keterampilan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan tepat.

Banyak model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah Discovery learning merupakan cara untuk menemukan sesuatu yang bermakna dalam bembelajaran

Kegiatan belajar ditekankan pada upaya mengembangkan kemampuan peserta didik agar memiliki kecakapan untuk berhubungan dengan orang lain. Fokus model pembelajaran interaksi sosial ditekankan pada peningkatan hubungan antar peserta didik, bersikap demokratis dan bekerja secara produktif dalam masyarakat. Hal ini dilakukan untuk membangun sikap peserta didik yang demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dan realitas sosial. Interaksi antara guru dengan peserta didik daninteraksi antar peserta didik sangat diperhatikan dalam model pembelajaran ini yaitu dalam model pembelajaran kooperatif2.

Model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar

1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strtegi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hal. 51

2 Ibid., hal. 99

(5)

mengajar yang berpusat pada peserta didik (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan peserta didik, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, peserta didik yang agresif dan tidak peduli pada yang lain.3

A. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang tercantum diatas disini rumusan maslah yang akan di bahas sebagai berikut:

a. Apa itu model-model pembelajaran?

b. Apa dasar pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran?

c. Macam-macam moodel pembelajaran?

d. Tujuan Model Pembelajaran B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah model-model pembelajaran ini sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengertian atau maksud dari model-model pembelajaran b. Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar dalam pemilihan model pembelajaran c. Untuk mengetahui macam-macam model pembelajaran

d. Untuk mengetahui tujuan dari model pembelajaran

3 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung, Alfabera, 2011), hal 16

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Model pembelajaran

Model pembelajaran merupakan kerangka yang terkonsep dan prosedur yang sistematis dalam mengelompokkan pengalaman belajar agar tercapai tujuan dari suatu pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran setra para guru dalam melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian adanya model pembelajaran ini agar kegiatan dalam belajar mengajar tersusun secara sistematis dan dapat tercapai pada tujuan.4 Fungsi dari model pembelajaran ini adalah sebagai pegangan atau pedoman bagi para pegajar amupun perancang pembelajaran pada hal perencanaan atau pelaksanaan kegiatan pembelajaran.5

Ada beberapa pendapat mengenai arti dari model pembelajaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya:

a. Menurut Agus Suprijino menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan pola yang dipakai sebagai patokan dalam merencanakan pembelajatran didalam kelas.

b. Menurut Trianto, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat digunakan untuk mendisain pola-pola. Mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukanmaterial atau perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program- program media komputer, dan kurikulum.6

c. Pendapat lain dari Saefudin mengemukakan model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang menggambarkan rangkaian sistematis untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran tertentu dan memiliki fugsi sebagai pedoman bagi pendidik atau perancang Pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.7

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model

4 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran ( Rosdakarya, Bandung, 2013), 13

5 Thamrin Tayeb,“Analisis Dan Manfaat Model Pembelajaran”, Alauduna :Vol.4 No. 2 (2017), 48.

6 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (PT Bumi Aksara, Jakarta, 2011), 52

7 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013), 28.

(7)

pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

A. Dasar dalam pemilihan model pembelajaran

Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu:8

➢ Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai

➢ Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran

➢ Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa

➢ Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis

Setiap model pembelajaran memiliki alasan mengapa suatu model diciptakan.

Model yang dipilih dilakukan , setelah disempurnakan melalui ujicoba di kelas, sehingga bisa digunakandengan nyaman dan efisien.

B. Macam-Macam Model Pembelajaran

Banyak model pembelajara yang telah dikembangkan oleh guru yang pada dasarnya untuk memberi kemudahan bagi siswa memahami atau menguasai suatu pembelajaran. Berikut beberapa model pembelajaran inovatif yang dipakai dalam melaksanakan pembelajaran.9

1. Discovery Learning

Discovery Learning merupakan strategi pembelajaran yang di dalam prosesnya tidak disajikan suatu konsep dalam bentuk jadi (final), tetapi peserta didik dituntut untuk mengorganisasi sendiri cara belajarnya dalam menemukan konsep. Bruner mengemukakan, bahwa: "Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it himself." Bruner mengemukakan pendapatnya berdasarkan pendapat Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas. siswa didorong untuk belajar aktif melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa

8 Rusman, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 133.

9 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2014)

(8)

untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsipprinsip untuk diri mereka sendiri.10

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa discovery learning adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa berusaha sendiri dalam mencari, menyelidiki, mengolah dan menemukan konsep pengetahuan baru dalam pemecahan masalah, sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

2. Cooperatif Learning

Coooperatif learning merupakan suatu mudoel pembelajaran yang mana siswa belajar dalam kelomok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.

Sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa terlepas dari namanya bantuan orang lain atau saling membutuhkan. Mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas. Secara cooperative itu akan melatih siswa untuk salng berbagi pengetahuan, pengalaman dan tanggung jawab bersama.

Dari sini mereka akan dapa melihat kekurangan dan kelebihan dari masing-masing.

Pada intinya model pembelajaran ini itu sebuah bentuk kerja sama dalam pembelajaran dengan cara berkelompok untuk menyelesaikan persoalan. Kelebihan dari cooperatif learning ini adalah penerimaan terhadap perbedaan individu, menambah motivasi dan percaya diri, meningkatkan kemajuan belajar.

3. Direct Instruction (Pembelajaran Langsung)

Model pembelajaran langsung ini dirancang untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan procedural dan terstruktur dengan baik yang diajarkan dengan bertahap. Kelebihan dari model ini itu guru dapat menegndalikan isi materi dan informasi yang diterima oleh siswa, menegakkan kegiatan mendengar siswa dapat tau jelas tujuan dari pembelajaran setelah diterangkan, kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.

4. Habit Forming (Pembiasaan)

Model ini adalah model pembelajaran yang konsisten dan terprogrram.

Terprogram dalam menjalankan suatu pembelajaran atau pengorganisasian, pembinaan secara periodik dan rutin. Pembiasaan ini akan menjadi contoh atau teladan yang baik nantinya, guru dapat mengajak dan melakkukan bersama-sama degan peserta didik.

10 M.Pd.Si. Jamil Suprihatiningrum, Op.Cit., hal. 141-142

(9)

5. Creative Problem Solving

Menurut Bakharuddin CPS ini merupakan variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui tematik dan megorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permaslaahan. Ketika dihhadapkan dengan suatu permasalahan siswa dapat terampil untuk memilih dan mengembangkan gagasannya. Siswa dapat mengembangkan ide dan pemikirannya. Siswa mampu menyatakan urutan dala m penyelesaian masalah. Sebelum mereka mengemukakan ide atau gagasannya mereka bisa mengklarifikasikan sebuah masalah dimana dijelaskan masalah apa yang dihadapkan, kemudian diunkapkan apa yang menjadi pendapat para siswa tentang persoalan yang ada. Kemusian evaluasi dan implementasi siswa menentukan strategi yang dapat diambil untuuk menyelesaikan masalah. Keleihan dari model ini dapat melatih siswa berfikir dan bertindak kreatif, mengidentifikasi suatu permasalahan, merangsang perkembangan pikiran siswa, dapat memecahkan masalah yang dihadap.

C. Tujuan Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan bagian penting dalam perencanaan dan penyampaian instruksional. Model digunakan guna membantu memperjelas prosedur pada saat guru mengajar, untuk menciptakan hubungan serta keadaan keseluruhan dari apa yang didesain dalam pembelajaran. Hal ini berarti fleksibilitas perlu dikembangkan. Apalagi peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator. Perlu kiranya dalam melukiskan suatu model sebaiknya dimungkinkan adanya perubahan-perubahan dalam mengadakan penyesuaian terhadap kebutuhan yang ada.

Model pembelajarn dirancang untuk tujuan tertentu, bisa terkait konsep informasi, cara berpikir, kajian nilai-nilai sosial dan sebagainya, dengan melibatkan siswa dalam tugas kognitif dan sosial tertentu. Beberapa model berpusat pada pengiriman pesan guru, siswa dianggap sebagai mitra dalam pembelajaran, dan perkembangan peserta didik dilihat dari cara siswa merespons tugas. Cara siswa merespon menghasilkan berbagai tanggap perilaku.

Tujuan suatu model pembelajaran menurut Joyce danWei1,( 1997: 39) adalah sebagai berikut:

1. Membantu siswa belajar membangun pengetahuan, belajar bagaimana belajar, termasuk belajar dari suatu sumber, belajar dari ceramah, film, tugas membaca, dan semacamnya.

2. Model Pembajaran dirancanguntuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memproses informasi lebih baik. Termasuk metodeuntuk menyajikan informasi, agar siswa dapat belajar

(10)

dan mempertahankannya dengan lebih efektif, mengoperasikannya lebih konseptual, sistem yang membantu menghafal dan mengajar siswa mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi secara konseptual, dan untuk mengajarkan siswa menggunakan metode dengan disiplin, untuk terlibat dalam penalaran kausalitas dan menguasai konsep.

Tujuan pengembangan model pembelajaran disampaikan oleh Wilson, Learning Outcome diantaranya adalah:

1. Mengembangkan kemampuan instruksional yang fleksibel dan lebih bervariasi.

2. Memungkinkan dihasilkannya dampak pembelajaran yang lebih besar, dan belajar siswa yang lebih efektif.

3. Terlaksananya kegiatan instruksional yang dapat diduplikasi, efektif, ada buku panduan untuk subyek, konten, atau proses yang ditargetkan.

4. Memahami pembelajaran yang lebih baik, karena suatu model diadopsi telah disesuaikan dengan hasil belajar yang ditargetkan, dan populasi pembelajaran yang ditargetkan.

(11)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar oleh guru di sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar. Guru harus memahami betul pelaksanaan model pembelajaran yang akan diguanakan dalam proses pembelajaran.

Karena dengan menguasai model pembelajaran, guru akan merasakan adanya kemudahan dalam pentransferan ilmu berupa sikap, pengetahauan, dan keterampilan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan tepat. Adapun macam-macam model pembelajaran. Misalnya cooperatif learning, discovery learning, creative problem solving dan masih banyak lagi. Tentunya dalam memilih model pembalajaran harus memenuhi dasar dalam pemilihan model pembelajaran agar dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran ( Rosdakarya, Bandung, 2013), 13

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013), 28.

Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2014)

Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung, Alfabera, 2011), hal 16

M.Pd.Si. Jamil Suprihatiningrum, Op.Cit., hal. 141-142

Rusman, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), hlm. 133.

Thamrin Tayeb,“Analisis Dan Manfaat Model Pembelajaran”, Alauduna :Vol.4 No. 2 (2017), 48.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (PT Bumi Aksara, Jakarta, 2011), 52

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar yang digunakan dalam pembelajaran yang dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah

Dalam kegiatan pembelajaran PKn sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan model pembelajaran,

Dapat digunakan sebagai masukan bagi guru sekolah dasar untuk memperoleh pendekatan atau model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial

Dimana dalam pelaksanaan pembelajaran, seorang guru harus mampu menentukan jenis pendekatan, strategi mauoun model apa yang harus digunakan agar tujuan pembelajaran

Dari pemaparan makalah diatas mengenai manajemen kelas, dapat diambil intisari bahwa manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar

Kunci pokok pembelajaran ada pada guru (pengajar), tetapi bukan berarti hanya guru yang aktif sedang murid pasif. Pembelajaran menuntut keaktifan kedua belah pihak

Latuheru sebagaimana dikutip oleh Arsyad mengatakan bahwa media pendidikan adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan

Mendampingi kelas yang guru mata pelajaran bersangkutan tidak hadir, namun meninggalkan tugas dengan memanfaatkan platform online, lembar kegiatan siswa, buku pelajaran, atau media