• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN MEDIA PEMBELAJARAN dan PROSES BELAJAR MENGAJAR Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN MEDIA PEMBELAJARAN dan PROSES BELAJAR MENGAJAR Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN dan PROSES BELAJAR MENGAJAR Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu : Ahmad Rizky Nugrahawan M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 1 :

Alpan Widiyanto 1907035010 Azzah Indi Nur Hidayah 1907035014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH PROF.DR.HAMKA 2021

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab dengan judul “Media Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar”

Kami berterima kasih kepada Bapak Ahmad Rizky Nugrahawan, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab FAI UHAMKA yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pembelajaran media pembelajaran dan proses belajar mengajar.

Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami susun di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat mudah dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Jakarta, Oktober 2021

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... iii

BAB I... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 1

BAB II ... 2

PEMBAHASAN ... 2

A. Proses Belajar Mengajar ... 2

B. Media Pendidikan dan Pembelajaran ... 3

C. Media Pembelajaran ... 6

D. Karakteristis Media Pembelajaran ... 10

E. Perkembangan Media Pembelajaran ... 11

F. Proses Belajar Mengajar Sebagai Proses Komunikasi ... 12

G. Kegunaan Media Pembelajaran dalam KBM ... 13

BAB III ... 15

PENUTUP ... 15

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat berperan penting dalam sebuah proses belajar mengajar agar peserta didik menjadi perserta didik yang terdidik, baik dalam keagamaannya maupun dalam keilmuannya, Pendidikan itu sendiri merupakan sarana untuk membantu manusia agar mampu hidup dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat (Agus Mustofa, 2007: 16-19). Dalam sebuah proses belajar mengajar tidak terlepas dari sebuah media permbelajaran yang mana media berperan sebagai alat dalam proses belajar mengajar agar mempermudah dalam proses pembelajaran dan sebagai alat bantu seorang pendidik untuk menyampaikan sebuah ilmu dan materi. Semakin berkembangnya zaman teknologi yang semakin canggih, maka dengan demikian pemanfaatan teknologi pada hakikatnya adalah bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari, teknologi digital adalah salah satu contoh konkret betapa kita sebagai umat manusia saat ini tidak mungkin bisa terlepas dari cengkeramannya.

Perkembangan dunia digital dalam dunia pendidikan juga memiliki pengaruh yang signifikan pada pola interaksi guru dan siswa. Siswa yang rata-rata memiliki literasi teknologi yang baik cenderung lebih cepat bosan ketika pembelajaran berjalan secara konvensional

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara proses belajar mengajar?

2. Apa yang dimaksud media pendidikan dan media belajar?

3. Apa itu perkembangan media pembelajaran?

4. Bagaimana proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi?

5. Apa itu kegunaan media pembelajaran dalam KBM?

C. Tujuan

1. Untuk memberitahu bagaimana cara proses belajar mengajar

2. Untuk memberitahu penjelasan apa itu media pendidikan dan media belajar 3. Untuk memberitahu perkembangan media pembelajaran

4. Untuk memberitau bagaimana proses belajar mengajar dengan komunikasi 5. Untuk mengetahui kegunaan apa saja pada media pembelajaran dalam KBM.

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN

A. Proses Belajar Mengajar 1. Pengertian belajar

Belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri seseorang.

Perubahan belajar dapat dilihat dari segi aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989;28) “belajar mengajar ialah proses yang aktif, proses mereaksi terhadap situasi,proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui beberapa pengalaman.

Menurut Muhammad Ali, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara sengaja.dan tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil belajar. Hanya melakukan secara permanen yang dapat diulang- ulang dengan hasil yang sama.

2. Pengertian Mengajar

Menurut Nana Sudjana, mengajar pada hakekatnya ialah “suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar-mengajar.” Daripengertian ini, proses mengajar terbagi menjadi dua tahap, tahap pertama proses mengajar yang dilakukan oleh sumber untuk menciptakan kondisi belajar dengan memanfaatkan kondisi linkungan. Tahap kedua, kondisi belajar menciptakan instruktur dengan melakukan bimbingan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Proses Belajar Mengajar

Pengertian proses belajar – mengajar secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses diamana adanya perubahan tingkah laku pada siswa dari segi aspek pengetahuan,siakp,dan psikomotor. Proses belajar – mengajar merupakan interaksi antara komponen – komponen pembelajaran, sehingga tercipta situasi belajar – mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Adapun komponen – komponen pembelajaran terdiri dari tujuan, bahan, metode, dan medis evaluasi. (Moos, 1984)

(6)

3

Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara jelan dengan operasional. Kemudian ditentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Setelah itu, metode dan alat ditentukan atas dasar tujuan dan bahan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

4. Macam – macam Perilaku.

Perilaku pencapaian tujuam pembelajaran menurut Bloom yang diungkapkan oleh Nana Sudjana:

a. Bidang kognitif b. Bidang afektif

c. Bidang psikomotorik.

B. Media Pendidikan dan Pembelajaran

1. Media Pendidikan

1.1 Pengertian Media Pendidikan

Menurut Menurut Zakiah Daradjat, media pendidikan atau pembelajaran adalah suatu benda yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa

Latuheru sebagaimana dikutip oleh Arsyad mengatakan bahwa media pendidikan adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan maksud untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber, baik guru maupun yang lain kepada penerima atau siswa.

Sebagaimana dikutip oleh Abyan Amir mengemukakan bahwa media pendidikan adalah perangkat lunak (soft ware) yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan seperangkat keras (hard ware) adalah sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut(Sadiman, 2009).

1.2 Fungsi dan manfaat Media Pendidikan

Fungsi media pendidikan adalah menciptakan interaksi langsung dan tak langsung antara sumber pesan, guru, media dan siswa untuk membantu mengatasi

(7)

4

berbagai hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar, sehingga proses komunikasi akan berhasil.

Media tidak terpisahkan dari tujuan karena tujuan tidak mungkin tercapai tanpa media. Ini berarti bahwa media berfungsi mengantarkan penggunanya untuk mencapai tujuan.

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan kegunaan, sebagai berikut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: Objek yang terlalu besar, Objek yang kecil, Gerak terlalu lambat atau cepat, Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, Objek terlalu kompleks, Konsep terlalu luas.

c. Mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini media pendidikan berguna:

Menimbulkan kegairahan belajar; Memungkin interaksi lebih langsung antara anak didik dengan lingkunngan dan kenyataan

d. Mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dan guru, siswa dengan sesama mereka, serta siswa dengan lingkungannya.

e. Memungkinkan kegiatan belajar mengajar siswa berlangsung sesuai dengan pilihannya dan dengan kemampuan serta kesenangannya.

Encyclopedia of Educational Research (dalam Arsyad,2011:25) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:

a. Meletakkan dasar – dasar yang konkret untuk berpikir b. Memperbesar perhatian siswa

c. Meletakkan dasar – dasar yang penting untuk perkembangan belajar d. Memberikan pengalaman nyata

e. Menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa f. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu

g. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan berbahasa.

(8)

5

h. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain.

Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa dilihat dari fungsinya, alat-alat pendidikan terbagi 3 jenis, yaitu :

a. Alat sebagai perlengkapan. Namun keberadaan alat ini tidak mutlak. Artinya, tanpa perlengkapan inipun, tujuan masih bias tercapai. Seperti kursi, baju seragam, dll.

b. Alat sebagai pembantu mempermudah usaha tujuan. Pendidik hendaknya dapat memilih alat mana yang paling efektif dan efesien untuk mencapai tujuan.

c. Alat sebagai tujuan. Alat-alat berfungsi saling membantu. Suatu alat berfungsi sebagai alat dari alat-alat yang lain

1.3 Jenis – jenis Alat dan Media Pendidikan

Diungkapkan oleh Sadirman, bahwa media pendidikan dapat di klasifikasi menjadi beberapa macam kelompok, sebagai berikut:

a. Media Grafis

Merupakan media visual yang sangat sederhana dan mudah pembuatannya.

Media grafis sendiri terdiri dari berbagai jenis, yaitu:

 Gambar/ foto * Bagan * Poster

 Sketsa * Grafik * Peta

 Diagram * Kartun * Papan flanel b. Media Audio

Yang berkaitan dengan indera pendengaran. Ada beberapa jenis media yang dikelompokkan dalam jenis media audio, yaitu:

• Radio

• Alat perekam pita magnetik

• Laboratorium bahasa c. Media Proyeksi Diam.

Media proyeksi ini mempunyai kesamaan dengan media grafis dalam artinya menyajikan rangsangan – rangsangan visual. Perbedaannya, media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan media yang bersangkutan.

Sedangkan media proyeksi pesan tersebut harus diproyeksikan dengan

(9)

6

proyektor terlebih dahulu. Kemudian, media proyeksi diam ini, memilki beberapa bagian jenis:

• Film bangkai * Mikrofis * Video

• Film rantai * Film * permainan

• Media transpiransi * Film gelang

• Proyektor tak tembus pandang * Televisi

Menurut Madyo Ekosusilo sebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati membagi alat pendidikan menjadi dua jenis yaitu:

a. Alat pendidikan yang bersifat materiil yaitu alat-alat pengajaran yang berupa benda-benda yang nyata.

b. Alat pendidikan yang bersifat non materiil yaitu alat-alat pendidikan yang tidak bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam melaksanakan pendidikan.contohnya teladan, perintah/larangan, dan ganjaran/hukuman

C. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar.

Dalam bahasa Arab wasail yang berati perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media disebut wasail bentuk jamak dari

“wasilah” yakni sinonim al-wasth yang artinya “tengah”. Kata tengah dapat mempunyai dua arti sisi. Karna sebagai pengantar atau penghubung yang mengantarkan atau bisa disebut menyalurkan. (Dr. H. Muh. Arif, Eby Waskito Makalalag, & Dr. Hj. Munirah, 2020)

Nunu Mahnun (2012) menyebutkan bahwa “media” berasal dari bahasa Latin

“medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”.Lebih lanjut, media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi.(Tafonao, 2018)

(10)

7

Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology) yang dikutip oleh Basyaruddin (2002) “media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”.

Menurut Steffi Adam dan Muhammad Taufik Syastra (2015) bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu baik berupa fisik maupun teknis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu guru untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Perkembangan pendidikan yang sangat pesat, berpengaruh pada perkembangan psikologi belajar serta pada sistem pendidikan yang ada.Keadaan tersebut, mendorong dan berakibat juga pada kemajuan teknologi pembelajaran dan penambahan baru pada media pembelajaran.Seiring dengan kemajuan teknologi, maka perkembangan media pembelajaran begitu cepat, di mana masing-masing media yang ada punya ciri-ciri dan kemampuan sendiri. (Dr. M. Ilyas Ismail, 2020) Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam jenis, sebagai berikut:

a. Media cetak

Media berasal dari teks, gambar serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampain informasi belajar.

Media cetak memiliki tiga golongan:

 Media cetak lepas

 Media cetak dipajang

 Media cetak di proyeksikan.

b. Media audio

Media berbasis suara bunyi dan kesan non-verbal. Media pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori.

Contoh:

• Radio *Mp3

• Cd / DVD * Game interaktif

(11)

8 c. Media audio visual

Media yang menayangkan gambar dan audio dalam waktu bersamaan. Media ini adalah yang dapat didengar sekaligus dilihat

d. Multimedia interaksif

Media pembelajaran berbasis multimedia yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna, sehingga alat dapat memberi respon dan ada hubungan timbal balik antara alat dan pengguna.

e. E-learning

Media pembelajaran berbasis elektronik yang memanfaatkan komputer / laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Media modern ini sudah banyak diterapkan.karena dia sudah mencangkup pembelajaran berbasis website, mobile dan blended learning.

f. Media realia

Alat atau benda yang terdapat dalam kehidupan nyata. Seperti benda yang ada disekitarnya. Atau istilah lain, kehidupan sehari – hari.

Menurut AECT (dalam Ahmad Rohani, 1991), mengklasifikasikan tentang sumber belajar media menjadi enam macam, yaitu:

a. Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain yang dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik, dan sebagainya.

b. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya guru/dosen, tutor peserta didik dan sebaginya.

c. Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat perangkat keras atau pun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk media materials seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul, majalah, buku dan sebagainya.

d. Device (alat), yakni (suatu perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan, misalnya OHP, slide, video, tape recorder, dan sebagainya.

(12)

9

e. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan.

Misalnya pengajaran terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.

f. Setting (lingkungan), yaitu situasi atausuasana sekitar di mana pesan disampaikan. Baik lingkungan fisik ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan non fisik, misalnya suasana belajar itu sendiri, tenang, lelah, ramai dan sebagainya.

c. Fungsi danManfaat Media Pembelajaran

Berikut ini ada beberapa macam fungsi media pembelajaran:

a. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar b. Fungsi semantik

c. Fungsi manipulatif d. Fungsi psikologis e. Fungsi sosio-kultural

Sebagai alat komunikasi, media pembelajaran menurut (Oemar Hamalik, 1994) memiliki fungsi yang luas di antaranya:

a. Fungsi edukatif media komunikasi, yakni bahwa setiap kegiatan media komunikasi mengandung sifat mendidik karena di dalamnya memberikan pengaruh pendidikan.

b. Fungsi sosial media komunikasi, media komunikasi memberikan informasi aktual dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan sosial orang.

c. Fungsi ekonomis media komunikasi, media komunikasi dapat digunakan secara intensif pada bidang-bidang pedagang dan industri.

d. Fungsi politis media komunikasi, dalam bidang politik media komunikasi dapat berfungsi terutama politik pembangunan baik material maupun spiritual.

e. .Fungsi seni dan budaya media komunikasi, perkembangan ke bidang seni dan budaya dapat tersebar lewat media komunikasi.

Manfaat Media Pembelajaran menurut Kemp & Dayton 1985:

a. Penyeragaman penyampaian materi pelajaran

(13)

10

b. Proses belajar mengajar menajdi lebih menarik, jelas dan interaktif c. Efisein waktu dan tenaga

d. Meningkatkan kualitas hasil berlajar para murid e. Memungkinkan kegiatan mengajar yang flexibel f. Menumbuhkan sikap positif siswa

Adapun manfaat media pembelajaran bagi guru

a. Memudahkan guru dalam menjelaskan materi rumit b. Metode pembelajaran yang digunakan bisa lebih variasi c. Efisiensi dalam penggunaan waktu dan tenaga

d. Menata suasana kelas agar lebih hidup dan interaktif

e. Tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar secara afektif C. Karakteristis Media Pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya, sebagai berikut:

 Media Visual

Media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat unsur unsur berupa bentuk, garis, dan tekstur

 Media Audio

Media yang hanya dapat didengar. Berupa isi pesan media ini diterima melalui indra pendengar atau telinga.

 Media Audio Visual

Media kombinasi audio dan visual dapat menampilkan unsur verbal dan juga suara

 Multimedia

Media yang merangsang semua indra dalam satu kegiatan pembelajaran.

(14)

11 D. Perkembangan Media Pembelajaran

Seiring dengan kemajuan produk teknologi yang cenderung berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan di madrasah/sekolah, maka mengharuskan penggunaan media pembelajaran untuk senantiasa disesuaikan dengan kemajuan teknologi tersebut. pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai sebagai alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. (Rani, n.d.)

Dengan masuknya teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan proses pembelajaran maka dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio visual atau audio visual aids (AVA).

Bermacam peralatan dapat digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi jika hanya digunakan alat bantu visual semata.

Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak.

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu.

Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Sejak saat itu, alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga sebagai alat penyalur pesan atau media. Teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pembelajaran.

Pada tahun 1960-1965 orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) ajaran B. F. Skinner (1950: 9) mulai mempengaruhi penggunaan media dalam

(15)

12

kegiatan pembelajaran. Teori ini mendorong untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa Pada tahun 1965-1970, pendekatan sistem (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai integral dalam program pembelajaran.Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah-laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Awal nya guru guru langsung memulai tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah- laku siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai format media.

Dari pengalaman mereka, guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa itu berbedabeda, sebagian lebih cepat belajar melalui media visual, sebagian melalui media audio, sebagian lebih senang melalui media cetak, yang lain melalui media audio visual, dan sebagainya.

Dari situ lahirlah konsep penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran.

E. Proses Belajar Mengajar Sebagai Proses Komunikasi

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi.

Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media.

Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau guru.

Pesan berupa isi ajaran yamg ada di kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan ataupun tertulis) maupun symbol non-verbal atau visual. Proses penuangan pesan ke dalam simbol- simbol komunikasi itu disebut encoding. Selanjutnya penerima pesan (bisa siswa, peserta latihan ataupun guru dan pelatihnya sendiri) menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan. Proses penafsiran simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan tersebut disebut decoding.

Adakalanya penafsiran tersebut berhasil, adakalanya tidak. Penafsiran yang gagal atau kurang berhasil berarti kegagalan atau kekurangberhasilan dalam memahami apa-apa yang didengar, dibaca, atau dilihat dan diamatinya.

(16)

13

Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses komunikasi.

Penghambat tersebut bisa dikenal dengan istilah barriers, atau noises

Adanya hambatan psikologis, seperti minat, sikap, pendapat, kepercayaan, inteligensi, pengetahuan dan hambatan fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh. Siswa yang senang terhadap mata pelajaran, topik serta gurunya tentu lain hasil belajaranya dibandingkan dengan yang benci atau tidak menyukai pelajaran tersebut.

Dua jenis hambatan yang lain adalah hambatan kultural seperti perbedaan adat- istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan; dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar. Proses belajar mengajar di tempat yang tenang, sejuk dan nyaman tentu akan berbeda dengan proses yang dilakukan di kelas yang bising, panas dan kotor. Perbedaan adat-istiadat, norma sosial dan kepercayaan kadang-kadang bisa menjadi sumber salah paham. Karena adanya berbagai jenis hambatan tersebut baik dalam diri guru maupun siswa, baik sewaktu mengencode pesan maupun mendecodenya, proses komunikasi belajar mengajar sering kali berlangsung secara tidak efektif dan efisien.

Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, inteligensi, ketebatasan daya indera, cacat tumbuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu dan diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan.(Junaidi, 2019)

F. Kegunaan Media Pembelajaran dalam KBM

Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, memiliki dua unsur yang sangat penting ialah metode mengajar dan media pembelajara. Kedua unsur ini saling berkaitan.

Pemilihan terhadap salah satu metode mengajar ini sagat mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Disamping itu, ada beberapa aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media:

a. Tujuan pembelajaran,

b. Jenis tugas dan respon terhadap siswa saat menguasai pembelajaran berlangsung.

c. Konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.

(17)

14

Menurut Hamalik dikutip oleh Rusman yang berjudul “pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru” fungsi media pembelajaran, yaitu:

a. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.

b. Penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.

c. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

d. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran.

e. Membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas.

f. Mempertinggi mutu pendidikan.

Seiring dengan adanya perkembangan teknologi serta pengetahuan, maka media pengajar berfungsi sebagai berikut:

a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru

b. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret) c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalanya tidak membosankan) d. Semua indera murid dapat diaktifkan

e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Contohnya, guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui rekaman video atau menyampaikannya melalui sistem peredaran darah pada manusia dapat disajikan melalui video.(Mohamad Ramdan, 2021)

(18)

15 BAB III PENUTUP Kesimpulan

Sebagaimana yang telah kami paparkan dalam Peranan Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar. Bahwasanya media ini sangat membantu kegiatan pembelajaran terhadap siswa. Untuk meningkatkan keaktifan dalam belajar, dan menjadikan siswa dapat memahami fungsi media, dalam pembelajaran.

(19)

16 DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Muh. Arif, M. A., Eby Waskito Makalalag, S. P., & Dr. Hj. Munirah, M. P. (2020).

Pengembangan media pembelajaran bahasa Arab. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=SN8LEAAAQBAJ

Dr. M. Ilyas Ismail, M. P. M. S. (2020). Teknologi Pembelajaran Sebagai Media Pembelajaran.

Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=lPcOEAAAQBAJ

Junaidi, J. (2019). Peran Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar. Diklat Review : Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan, 3(1), 45–56.

https://doi.org/10.35446/diklatreview.v3i1.349

Mohamad Ramdan. (2021). Fungsi dan Peran Media dalam Kegiatan Belajar Mengajar.

Retrieved September 29, 2021, from Fungsi dan Peran Media Penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Buat Siswa Lebih Bergairah dan Memahami Pelajaran website:

https://almasoem.sch.id/fungsi-dan-peran-media-dalam-kegiatan-belajar-mengajar/

Moos. (1984). No Title Детская неврология. Ekp, 13(3), 576.

Rani, S. A. (n.d.). لاتكنولويج واملعلومات ولاإتصايل يطلب عىل مدرسني لالغة لاعربية أ� ن يقدر عىل تطوير مستخلص سية مع تطوير

� أهداف لاتعلميية واملادة ادلرا

� سبة ب

� ستخدم املدرس لاطريقة املنا

� لاعربية لافعاةل وي

واملعلومات ولاإتصايل . اكن منوذج تعلمي يتغري منوذج تعلمي لالغة .

163 –

177 .

Sadiman, A. S. dk. (2009). Media Pendidikan. Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban, V(1), 5.

Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103.

https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113

Referensi

Dokumen terkait

Akhir akhir ini berita dunia fokus pada virus Ebola di Guinea dan penculikan kurang lebih 300 anak anak gadis yang bersekolah di Nigeria, tetapi sebenarnya kita hanya sedikit

klien. Standar II: Perumusan Diagnose dan atau Masalah Kebidanan. Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,. menginterpretasikan secara akurat dan logis

Dari analisis data dan pengamatan histologis penelitian didapatkan hasil bahwa pemberian tepung cacing (Lumbricus rubellus) yang paling efektif dalam perbaikan

sirip dari roket ditambah akibat inter- ferensi antara badan dan sirip. Sedang- kan gaya hambat terjadi akibat adanya tekanan dan gesekan yang dialami oleh permukaan tiap

Selain itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Muaro Jambi 2006 - 2025 disebutkan bahwa salah satu misi pembangunan Kabupaten Muaro

Sementara pada kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu berturut-turut: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,45 persen; kelompok

Jika demikian maka ini adalah hakekat -yang tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang yang pembangkang yang terpedaya-, hekekat ini harus mengantarkan kita kepada

Hasil penelitian menunjukkan (1) Sebelum melakukan magang dosen perlu diuji dulu untuk mengetahui kesenjangan kompetensi yang dimiliki, training khususnya untuk