YULIANA FENA KALIGIS 2024210003/AK41
TUGAS PER 6 PEMERIKSAAN AKUNTANSI
1. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri bukti yang kompenten Jawab :
Bukti yang kompeten yaitu bukti yang valid dan relevan, bukti yang valid dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Indepedensi dan kualifikasi sumber diperolehnya bukti, bukti yang diperoleh dari sumber eksternal (misalnya konfirmasi) memiliki validitas lebih tinggi
dibandingkan bukti yang diperoleh dari sumber internal. Meskipun sumber informasi independen, bukti tidak valid jika orang yang menyediakan informasi tidak mempunyai kualifikasi untuk melakukan hal tersebut. Sebagai contoh, penyedia informasi yang dapat diakui adalah DJBC, Bapepam, dan lain-lain.
Kondisi di mana bukti diperoleh, bukti yang dihasilkan oleh entitas yang memiliki system pengendalian internal kuat memiliki validitas lebih tinggi dibandingkan bukti yang dihasilkan oleh entitas yang memiliki sistem pengendalian internal lemah.
Cara bukti diperoleh, bukti yang diperoleh secara langsung oleh auditor (misalnya observasi persediaan) lebih handal dibandingkan bukti yang diperoleh secara tidak langsung (misalnya hasil wawancara dengan klien).
2. Mengapa Bukti audit yang diperoleh Teknik pengamatan/obsesrvasi kurang diandalkan.
Jawab :
Bukti audit yang didapat dari teknik observasi kurang dapat diandalkan karena terdapatrisiko bahwa karyawan klien yang terlibat aktivitas-aktivitas yang sedang diobservasitelah menyadari kehadiran auditor sehingga pada saat dilakukan observasi, karyawanklien akan mengubah perilakunya dengan melaksanakan tanggungjawabnya sesuaidengan kebijakan perusahaan.
3. Sebutkan dan jelaskan jenis bukti yang dapat dihassilkan dengan tehnik tanya jawab/wawamcara
Jawab :
Alat bukti yang dapat dihasilkan dari teknik tanya jawab/wawancara diantaranya:
Bukti Kesaksian adalah bukti peyakin yang didapat dari pihak lain karena diminta oleh auditor. Peyakin maksudnya adalah untuk mendukung bukti-bukti lain yang telah didapatkan oleh auditor. Biasanya bukti pengujian fisik, bukti dokumen,
bukti analisis, atau bukti lisan telah diperoleh, baru kemudian dilengkapi dengan bukti kesaksian.
Bukti Lisan adalah bukti yang didapat oleh auditor dari orang lain melalui pembicaraan secara lisan. Orang lain tersebut mungkin berasal dari luar auditi maupun dari pihak auditi sendiri. Dalam hal memperoleh bukti lisan, auditor harus mencatat (menuangkan dalam kertas kerja) dengan seksama termasuk nara sumbernya.
Bukti Spesialis adalah bukti yang didapat dari tenaga ahli, baik seorang pribadi maupun instansi atau institusi yang memiliki keahlian yang kompeten dalam bidangnya. Tenaga spesialis yang dapat digunakan adalah semua profesi seperti ahli pertambangan, dokter, ahli purbakala, ahli pertanian, ahli hukum, ahli
perbankan, dll. Untuk memenuhi syarat kompetensi bukti audit, maka kompetensi tenaga spesialis tersebut harus terjamin. Dalam hal ini, jika diputuskan untuk menggunakan tenaga ahli (spesialis), maka auditor harus mengusahakan ahli yang diakui oleh umum.
4. Jelaskan kelemahan serta keunggulan dari prosedur analisis dalam tehnik pengumpulan bukti audit! Berikan contoh penerapan tehnik ini dalam memperolah bukti audit
Jawab :
Hubungan antara tingkat keyakinan auditor dengan risiko audit adalah berbalik. Dimana semakin besar atau tinggi tingkat keyakinan/kepastian (confidence level) dari sang auditor terhadap perusahaan/entitas klien, maka semakin kecil atau rendah risiko audit terhadap perusahaan/entitas klien tersebut. Begitu juga saat tingkat keyakinan auditor terhadap satu perusahaan/entitas rendah, maka risiko auditnya akan tinggi. Sebab auditor berdasarkan pertimbangan profesionalnya merasa ada banyak ketidakberesan dalam entitas/perusahaan tersebut.