• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PERTEMUAN 6 ENGLISH CURRICULUM DEVELOPMENT

N/A
N/A
NADIA HAVIZA

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS PERTEMUAN 6 ENGLISH CURRICULUM DEVELOPMENT "

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PERTEMUAN 6

ENGLISH CURRICULUM DEVELOPMENT

“Konsep, Rangkuman Materi, Pengelompokan Materi, Model Pembelajaran, Penilaian dan media pembelajaran”

Dosen Pengampu: Marhamah, S.Pd., M.Ed.

Disusun oleh:

NADIA HAVIZA 206310338

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2022

(2)

1.1 DEFINISI DARI 3 KONSEP KEGIATAN PENDIDIKAN

a. INTRAKULIKULER

Kegiatan Intrakurikuler merupakan kegiatan utama sekolah yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program. Kegiatan ini dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam jam-jam pelajaran setiap hari.

kegiatan intrakurikuler diselenggaraakan melalui kegiatan terstruktur dan terjadwal sesuai dengan cakupan dan tingkat kompetensi muatan atau mata pelajaran dengan tujuan untuk menumbuhkan kemampuan akademik siswa. Kegiatan intrakurikuler menekankan pada pendidikan akademik yang di dalamnya terjadi proses belajar mengajar yang sesuai atau sejalan dengan kegiatan kurikulum.

b. KONSEP KOKULIKULER

Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan penunjang yang berfungsi untuk memperdalam pemahaman siswa seperti penugasan.

Kegiatan ini dilaksanakan melalaui penugasan terstruktur terkait satu atau lebih dari muatan atau mata pelajaran. Bertujuan untuk lebih memahami materi pengajaran yang telah dipelajari pada kegiatan intrakurikuler di kelas.

Kegiatan terakhir ini bertujuan untuk lebih memperdalam dan menghayati mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakulikuler. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri ataupun kelompok.

Dalam hal ini, perlu diperhatikan ialah menghindari terjadinya pengulangan dan ketumpah tindihan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain.

Selain itu, perlu dijaga agar para siswa tidak "berlebihan" karena semua guru memberi tugas dalam waktu bersamaan, sehingga siswa mendapat beban yang cukup berat. Oleh karena itu, koordinasi dan kerja sama antar guru merupakan hal yang harus diperhatikan.

(3)

Dari pokok-pokok landasan kegiatan kokurikuler, hal-hal yang harus diperhatikan guru untuk merancang dan melaksanakan kegiatan kokurikuler adalah sebagai berikut:

1. Tidak menimbulkan beban berlebihan bagi siswa

2. Tidak menimbulkan tambahan beban biaya-biaya yang dapat memberatkan siswa dan orang tua

3. Kegiatan ini berkaitan langsung dengan kegiatan intrakurikuler.

Tujuannya sendiri untuk memberikan kesempatan kepada siswa mendalami dan menghayati materai pelajaran

4. Penanganan kegiatan kokurikuler dilakukan dengan sistem administrasi yang teratur, penilaian dan pemantauan.

c. EKSTRAKULIKULER

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

Kegiatan ekstrakurikuler yang sering juga disebut ekskul ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar akademik. Kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai universitas (Susanti, 2012).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan pembinaan kesiswaan memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat dan kreativitas.

2. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.

(4)

3. Mengaktualisasi potensi siswa dalam pencapaian potensi unggulan sesuai bakat dan minat.

4. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat mandiri (civil society).

Rusdi (2010) mengatakan kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka. Selain itu, membantu peserta didik untuk mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta mengaplikasikan teori dan praktik yang telah diperoleh dari proses pembelajaran.

2.1 RANGKUMAN MATERI SMP, SMAU, SMA PEMINATAN.

(Teks interpersonal, transaksional, monolog dan khusus serta lagu)

SMP SMA UMUM SMA PEMINATAN

KELAS 7

-Teks Interpersonal :

KD 3.1 dan 4.1 menyapa, berpamitan, mengucapkan terimakasih, dan meminta maaf, serta menanggapinya

-Teks Transaksional :

KD 3.2 & 4.2 melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri, pendek dan sederhana

KD 3.3 & 4.3 melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk

KELAS X:

-Teks Interpersonal

KD 3.2 dan 4.2

memberika n ucapan selamat dan memuji bersayap (extended), serta menanggap inya,

-Teks

Transaksional

KD 3.1 dan 4.1

memberi dan meminta

KELAS 10

-Teks Interpersonal :

-Teks Transaksional :

KD 3.2 dan 4.2 memberi dan meminta informasi terkait keharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan pada waktu yang akan datang, saat ini, atau waktu lampau

KD 3.3 dan 4.3 memberi dan meminta informasi terkait

tindakan/kegiatan/kejadia n yang akan, sedang, dan telah dilakukan/terjadi di waktu yang akan datang

(5)

angka,tanggal, dan tahun.

KD 3.4 & 4.4 melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama dan jumlah binatang, benda, dan bangunan publik yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari.

KD 3.5 & 4.5 melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait dengan sifat orang, binatang, benda.

KD 3.6 & 4.6 melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait dengan tingkah laku/tindakan/fungsi orang, binatang, benda,

-Teks Khusus :

KD 3.8 & 4.8 menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam lirik lagu terkait kehidupan remaja SMP/MTs

-Teks Monolog:

KD 3.7 & 4.7 beberapa teks deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait dengan deskripsi orang, binatang, dan benda, sangat pendek dan sederhana,

informasi terkait jati diri dan hubungan keluarga

KD 3.3 dan 4.3

memberi dan meminta informasi terkait niat melakukan suatu tindakan/ke giatan,

KD 3.6 dan 4.6

memberi dan meminta informasi terkait keadaan/tin dakan/

kegiatan/

kejadian yang dilakukan/t erjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dan kesudahann ya

-Teks Khusus

KD 3.5 dan 4.5

memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah,

KD 3.4 dan 4.3 memberi dan meminta informasi terkait hubungan setara antara dua benda/tindakan

KD 3.6 dan 4.6 memberi dan meminta informasi terkait kecukupan untuk dapat/tidak dapat melakukan/menjadi sesuatu

-Teks Khusus :

KD 3.1 dan 4.1 teks khusus dalam bentuk formulir isian yang digunakan di

perusahaan/bank/instansi lain, dengan memberi dan meminta informasi terkait jati diri dan informasi yang relevan

KD 3.7 dan 4.7 teks khusus dalam bentuk iklan dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan (event)

KD 3.9 dan 4.9 bentuk proverb dan riddle, dengan memberi dan meminta informasi terkait kehidupan remaja

KD 3.10 dan 3.11

menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu

-Teks Monolog:

KD 3.5 dan 4.5 teks recount lisan dan tulis dalam bentuk biografi dengan memberi dan meminta informasi terkait tokoh terkenal

KD 3.8 dan 4.8 teks report lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait teknologi yang tercakup dalam mata pelajaran lain

(6)

sesuai dengan konteks penggunaa nnya.

Pemberitah uan (announce ment)

KD 3.9 dan KD 4.9 menafsirka n fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA/

SMK/MA K

-Teks Monolog

KD. 3.4 dan 4.4 Memberi,m enangkap, menyusun dan meminta informasi terkait tempat wisata dan bangunan bersejarah terkenal,tek s

(deskriptiv e)

KD 3.7 dan 4.7

memberi dan meminta informasi terkait peristiwa bersejarah sesuai

(7)

dengan konteks penggunaa nnya

KD 3.8 dan 4.8

memberi dan meminta informasi terkait legenda rakyat, sederhana, sesuai dengan konteks penggunaa nnya fungsi sosial,

KELAS 8

-Teks Interpersonal :

KD 3.1 Dan 4.1 meminta perhatian, mengecek pemahaman, menghargai kinerja, meminta dan mengungkapkan pendapat, serta menanggapinya

KD 3.4 dan 4.4 menyuruh, mengajak, meminta ijin, serta menanggapinya

-Teks Transaksional :

KD 3.2 dan 4.2 memberi dan meminta informasi terkait kemampuan dan kemauan

KD 3.3 dan 4.3 memberi dan meminta informasi terkait keharusan, larangan, dan himbauan

KD 3.6 dan 4.6 memberi dan meminta informasi terkait keberadaan orang, benda, binatang

KD 3.7 dan 4.7 memberi dan meminta informasi

KELAS XI

-Teks Interpersonal

3.4 Dan 4.4 membedak an fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks eksposisi analitis lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait isu aktual, sesuai dengan konteks penggunaa nnya

KELAS 11

-Teks Interpersonal :

KD 3.1

&4.1menyarankan, penjelasan, meresponsnya

-Teks Transaksional :

KD 3.1& 4.1memberi dan meminta informasi jati diri, menangkap makna

KD 3.2 & 4.2 memberi dan meminta informasi masa lampau

KD 3.3 & 4.3 memberi dan meminta informasi waktu akan datang,

KD 3.4 & 4.4 memberi dan meminta informasi, memperhatikan

KD 3.5 &4.5 memberi dan meminta informasi terkait tokoh terkenal, memberi dan meminta informasi terkait cerita pendek, menangkap makna, menyusun teks

(8)

terkait

keadaan/tindakan/kegiatan/

kejadian yang

dilakukan/terjadi secara rutin atau merupakan kebenaran umum

KD 3.8 dan 4.8 memberi dan meminta informasi terkait keadaan/tindakan/

kegiatan/ kejadian yang sedang

dilakukan/berlangsung saat diucapkan

KD 3.9 dan 4.9 memberi dan meminta informasi terkait perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda

KD 3.10 dan 4.10 memberi dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/kegiatan/

kejadian yang

dilakukan/terjadi, rutin maupun tidak rutin, atau menjadi kebenaran umum di waktu lampau

-Teks Khusus :

KD 3.5 dan 4.5 memberi dan meminta informasi terkait dengan hari-hari spesial

3.12 dan 4.12 pesan singkat dan pengumuman/

pemberitahuan (notice), dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah

KD 3.13 dan 4.13

menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik

-Teks Monolog:

KD 3.11 dan 4.11 teks personal recount lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait pengalaman pribadi di waktu lampau

KD 3.8 dan 4.8

( Teks Explanatio ns) membedak an fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks dengan memberi dan meminta informasi terkait gejala alam atau sosial yang tercakup dalam mata pelajaran Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks explanation lisan dan tulis, terkait gejala alam atau sosial yang tercakup dalam mata pelajaran.

-Teks

Transaksional

KD 3.1 dan 4.1

KD 3.6 & 4.6 memberi dan meminta informasi, menyusun teks

KD 3.7 & 4.7.1, 4.7.2 menangkap makna, memperhatikan, menyusun teks

KD 3.8& 4.8 memberi dan meminta informasi, menangkap makna, menyusun teks

KD 3.9& 4.9, 4.9.1, 4.9.2 menangkap makna KD 3.10& 4.10 menangkap makna

-Teks Khusus :

KD 3.1 & 4.1 teks khusus dalam bentuk formulir isian yang digunakan di perusahaan/bank/instansil ain, terkait jati diri dan informasi yang relevan

KD 3.4 &4.4 teks khusus dalam bentuk poem

KD 3.5 &4.5 teksrecount dalam bentukbiografi

KD 3.7 & 4.7.1, 4.7.2 brosur, leaflet, banner, dan pamphlet, iklan kegiatan(event)

KD 3.8 &4.8 teks report

KD 3.9 & 4.9, 4.9.1, 4.9.2 proverb dan riddle

KD 3.10 & 4.10 lagu -Teks Monolog:

KD 3.5 &4.5 teks naratif

(9)

memberi dan meminta informasi terkait saran dan tawaran, sesuai dengan konteks penggunaa nnya.

(Perhatikan unsur kebahasaan should, can)

KD 3.2 dan 4.2

memberi dan meminta informasi terkait saran dan tawaran, sesuai dengan konteks penggunaa nnya. (I think, I suppose, in my

opinion)

KD 3.5 dan 4.5

memberi dan meminta informasi terkait keadaan /tindakan/

kegiatan/

kejadian tanpa perlu menyebutk an

pelakunya dalam

(10)

teks ilmiah, sesuai dengan konteks

KD 3.7 dan 4.7

memberi dan meminta informasi terkait hubungan sebab akibat, sesuai dengan konteks penggunaa nnya.

(Perhatikan unsur kebahasaan because of ..., due to ..., thanks to ...) -Teks Khusus

KD 3.3 dan 4.3

menyusun teks khusus dalam bentuk undangan resmi lisan dan tulis, terkait kegiatan sekolah/te mpat kerja, dengan memperhat ikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan , secara benar dan

(11)

sesuai konteks.

KD 3.6 dan 4.6

memberi dan menerima informasi terkait kegiatan diri sendiri dan orang sekitarnya, sesuai dengan konteks penggunaa nnya

KD 3.9 Dan 4.9 (Song)

Menafsirka n fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja dan menangkap makna terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan secara kontekstual lirik lagu terkait kehidupan remajaSM A/MA/SM K/MAK.

-Teks Monolog

KELAS 9

-Teks Interpersonal :

KELAS XII -Teks Interpersonal

KELAS XII -Teks Interpersonal

(12)

• KD 3.1 & 4.1

menyatakan harapan, doa, dan ucapan selamat,atas suatu kebahagiaan dan prestasi, serta menanggapinya.

-Teks Transaksional :

• KD 3.2 & 4.2 memberi dan meminta informasi terkait maksud, tujuan, persetujuan melakukan suatu tindakan/kegiatan.

• KD 3.5 & 4.5 memberi dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/keg iatan/kejadian yang sedang

dilakukan/terjadi pada saat ini, waktu lampau, dan waktu yang akan dating.

• KD 3.6 & 4.6 memberi dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/keg iatan/ kejadian yang sudah/telah

dilakukan/terjadi di waktu lampau dikaitkan dengan keadaan sekarang, tanpa menyebutkan waktu terjadinya secara spesifik.

• KD 3.8 & 4.8 memberi dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/keg iatan/ kejadian tanpa

KD 3.1 dan 4.1

menawarka n jasa, serta menanggap inya, sesuai dengan konteks penggunaa nnya.

(Perhatikan unsur kebahasaan May I help you?, What can I do for you? What if ...?) -Teks

Transaksional

KD 3.5 dan 4.5

memberi dan meminta informasi terkait pengandaian diikuti oleh perintah/sar an, sesuai dengan konteks penggunaan nya.

-Teks Khusus

KD 3.2 dan 4.2

memberi dan meminta informasi terkait jati diri, latar belakang pendidikan/

pengalaman kerja, sesuai dengan konteks

KD 3.6 dan 4.6 memberi dan meminta informasi terkait pembahasan isu kontrovesial dan aktual dari beberapa (minimal dua) sudut pandang

KD 3.8 dan 4.8 memberi dan meminta penilaian terkait film/buku/cerita -Teks Transaksional

KD 3.1 dan 4.1memberi dan meminta informasi terkait hubungan sebab akibat, sesuai dengan konteks penggunaannya

KD 3.2 dan 4.2 memberi dan meminta informasi terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian

KD 3.3 dan 4.3 memberi dan meminta informasi terkait keterangan (circumstance), sesuai dengan konteks penggunaannya

KD 3.4 dan 4.4 memberi dan meminta informasi terkait pengandaian terjadinya/dilakukannya sesuatu yang tidak nyata pada saat ini dan pada waktu lampau

KD 3.5 dan 4.5 memberi dan meminta informasi terkait hubungan pertentangan dan kebalikan

KD 3.7 dan 4.7 memberi dan meminta informasi terkait konsesi

(Perhatikan unsur kebahasaan even though, although)

-Teks Khususus

KD 3.9 dan 4.9 fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan -Teks Monolog

(13)

perlu menyebutkan pelakunya

-Teks Khusus :

• KD 3.3 & 4.3 teks khusus dalam bentuk label, dengan

meminta dan member informasi terkait obat/makanan/minum an.

• KD 3.10 & 4.10 teks khusus dalam bentuk iklan dengan

memberi dan meminta informasi terkait produk dan jasa,

• KD 3.11 & 4.11 menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait

kehidupan remaja SMP/MTs

-Teks Monolog:

• KD 3.4 & 4.4 teks prosedur lisan dan tulis dengan memberi dan meminta

informasi terkait resep

makanan/minuman dan manual, pendek dan sederhana,

• KD 3.7 & 4.7 teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait fairy tales, pendek dan sederhana,

• KD 3.9 & 4.9, 4.9.1, 4.9.2 teks

information report lisan dan tulis dengan memberi dan

penggunaan nya

KD 3.3 dan 4.3

memberi dan meminta informasi terkait gambar /foto /tabel/grafi k/ bagan, sesuai dengan konteks penggunaa nnya

KD 3.4 dan 4.4

memberi dan meminta informasi terkait berita sederhana dari koran/radio /TV, sesuai dengan konteks penggunaa nnya.

KD 3.7 dan 4.7

menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu.

-Teks Monolog

KD 3.6 dan 4.6

memberi dan meminta informasi

(14)

meminta informasi terkait mata pelajaran lain di Kelas IX, pendek dan sederhana,

terkait manual penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaan nya(procedu re).

3.1 PENGELOMPOKAN MATERI SMA KELAS X SMA UMUM 1. INTERPERSONAL TEKS

- Congratulating to develop interactional communication with others (page 20-26)

- complimenting to develop interactional communication with others (page 32-36)

- Telling and asking about intentions of doing something to develop interactional communication with others (page 40)

2. TRANSAKSIONAL TEKS

- Let me introduce myself (page 1) Introducing oneself, parents, siblings

- Retelling a series of past events, usually in the order they occurred - Niagara Falls (page 69) Describing or presenting information about a

particular place and a historical building

- Describing a Tourism destination and historical place - Giving announcement (page 81)

3. MONOLOG

(15)

- Issumboshi: Entertaining, introducing moral values, and appreciating (page 143) cultural values (folktales)

- Malin kundang (page 157) monolog - Strong wind (page 183) monolog 4. KHUSUS

- My idol; Retelling a series of past events (page 96) - B.J. Habibie (page 120)

- Cut Nyak Dien page (131)

- The Wight Brothers; develop interactional communication with others (page 52)

5. LAGU

- You’ve got a friend (page 195)

Entertaining, introducing moral values, and appreciating cultural values through songs

4.1 MODEL PEMBELAJARAN a.

DISCOVERY LEARNING

Discovery Learning adalah salah satu metode dalam pengajaran teori kognitif dengan mengutamakan peran guru dalam menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa belajar secara aktif dan mandiri.

Metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.

1. Karakteristik Discovery Learning

Ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang

(16)

sudah ada.Ada sejumlah ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat ditekankan oleh teori konstruktivisme, yaitu :

- Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar - Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada

siswa.

- Memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin dicapai.

- Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekan pada hasil.

- Mendorong siswa untuk mampu melakukan penyelidikan.

- Menghargai peranan pengalaman kritis dalam belajar.

- Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada siswa.

- Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman siswa.

2. Tujuan Pengunaan Discovery Learning

Salah satu metode belajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery. Hal ini disebabkan karena metode ini:

a) merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif;

b) dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa;

c) pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-Betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain;

d) dengan menggunakan strategi discovery anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri;

e) siswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.

(17)

3. Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning

Penggunaan tekhnik discovery ini adalah guru berusaha meningkatkabn aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Roestiyah(1998,20).Maka teknik ini memiliki kelebihan sebagai berikut :

a) Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam psroses kognitif/pengenalan siswa

b) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut

c) Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa

d) Mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan masing-masing

e) Mampu mengarahkan cara siswa belajar,sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat

f) Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri

g) Strategi itu berpusat pada siswa,tidak pada guru.Guru hanya sebagai teman belajar saja,membantu bila diperlukan

Walau demikian, masih ada pula kelemahan yg perlu diperhatikan ialah:

- Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik

- Bila kelas terlalu besar penguunaan teknik ini akan kurang berhasil

- Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sempat kecewa bila diganti dengan teknik ini

- Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini trelalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa

- Tidak memberika kesempatan berpikir secara kreatif.

(18)

b.

INQUIRY LEARNING

Inquiry learning adalah model pembelajaran yang mendorong pelajar untuk mencari informasi dengan observasi dan eksperimen, pelajar akan mencari jawaban secara mandiri dengan analisis, penyelidikan, menanyakan pertanyaan, meneliti, dan menerjemahkan informasi. Metode ini mendorong pelajar menjadi lebih mandiri, kreatif, kritis, dan analitis.

Model pembelajaran ini membantu bentuk kegiatan yang mengharuskan para peserta didik untuk melakukan penyelidikan atau pencarian, eksperimen hingga penelitian secara mandiri untuk mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan. Dalam model ini, peserta didik diarahkan agar dapat mencari tahu sendiri materi yang disajikan dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan dan investigasi mandiri.

1. Karakteristik Inquiry Learning

Berikut adalah karakteristik pembelajaran inquiry menurut Anam, Khoirul (2017, hlm. 13).

a) Menekankan pada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan yang artinya menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.

b) Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu hal yang dipertanyakan, sehingga hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri dan menempatkan guru sebagai fasilitator dan motivator belajar peserta didik.

c) Mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses perkembangan mental. Dengan demikian, peserta didik tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi lebih pada bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya untuk lebih mengembangkan pemahamannya terhadap materi pelajaran tertentu.

2. Tujuan dan Manfaat Inquiry Learning

(19)

Misi dari Inquiry Based Learning adalah meningkatkan kapabilitas siswa untuk berpikir secara kreatif, logis, analitis, sistematis dan kritis. Selain itu penerapan model inquiry juga bisa mendorong siswa menuju ke tingkat intelektual yang lebih tinggi.

Dari tujuan model pembelajaran inquiry tersebut bisa disimpulkan bahwa pembelajaran ini tidak hanya mengharuskan siswa untuk memahami materi saja, namun siswa dikembangkan untuk bisa memakai dan mengenali potensi yang ada pada dirinya secara maksimal.(Sanjaya, 2006:195)

3. Kelebihan dan Kekurangan model Inquiry Learning

kelebihan dari model pembelajaran ini yang berlandaskan pada Sanjaya (2006):

a) Pembelajaran inquiry sangat berfaedah bagi siswa karena model pembelajaran ini memacu ranah psikomotor, afektif, kognitif yang bisa mempengaruhi perkembangan dan tumbuh siswa secara proporsional.

b) Model inquiry bisa membuka kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan cara dan sistem belajar mereka sendiri.

c) Model pembelajaran inquiry diciptakan untuk manusia modern, karena pengembangan psikologi anak dianggap sebagai sarana belajar yang baik untuk perubahan perilaku berdasar pada pengalaman.

d) Siswa yang mempunyai prestasi bagus akan terfasilitasi dengan baik dengan model pembelajaran inquiry. Begitupun dengan siswa yang memiliki kemampuan biasa saja. Bahkan inquiry juga sangat mengakomodasi untuk pendidikan pendidikan inklusif.

Selain mempunyai kelebihan, perangkat pembelajaran inquiry ini juga terdapat kekruangan. Ini berlandaskan temuan Sanjaya (2006), yakni:

(20)

a) Pembelajaran inquiry dalam prosesnya akan sulit dikontrol dalam menilai aktivitas dan kesuksesan siswa.

b) Terkadang pengaplikasian model inquiry membutuhkan waktu yang tidak sedikit, jadi guru harus pandai dalam mengatur waktu.

c) Selama parameter kesuksesan belajar siswa berlandaskan pada kecakapan siswa dalam memahami materi, maka model pembelajaran inquiry akan susah dilaksanakan.

c.

PROBLEM BASED LEARNING

Problem based learning adalah jenis model pembelajaran yang menuntut siswa untuk belajar, bekerja sama mencari solusi dari permasalahan di dunia nyata. Di mana masalah tersebut yang akan membuat rasa ingin tahu siswa semakin besar pada pembelajaran.

Menurut Nurhadi, problem based learning merupakan kegiatan interaksi antara dua hubungan arah belajar yakni stimulus dan respons.

Lingkungan akan memberikan dorongan kepada siswa berupa bantuan serta masalah sementara sistem saraf otak memiliki fungsi untuk menafsirkan hal tersebut dengan jalan diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari akar permasalahannya.

Sedangkan menurut Kamdi, problem based learning adalah jenis kurikulum yang memiliki keterkaitan dengan dunia nyata siswa.

Masalah yang diseleksi mempunyai dua ciri-ciri penting yakni masalah tersebut harus autentik dan berhubungan dengan konteks sosial siswa.

Sementara itu, masalah kedua harus berkaitan pada materi yang ada di kurikulum.

Maka, dapat disimpulkan bahwa problembased learning merupakan pembelajaran yang berkaitan erat dengan

(21)

permasalahan pada dunia nyata, yang di mana permasalahan tersebut akan diselidiki, dicari, dianalisis dan dinilai oleh siswa.

1. Karakteristik Problem Based Learning

Menurut Rusman (2010), model pembelajaran Problem Based Learning memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Permasalahan menjadi poin awal dalam pembelajaran.

b) Permasalahan yang diambil merupakan permasalahan yang ada di dunia nyata.

c) Permasalahan yang diangkat memerlukan perspektif ganda (multiple perspective).

d) Permasalahan yang diambil menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, serta kompetensi. Kemudian hal tersebut memerlukan identifikasi.

e) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.

f) Memanfaatkan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, serta evaluasi sumber informasi adalah proses yang esensial dalam problem based learning.

g) Belajar merupakan hal yang kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.

h) Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi.

2. Tujuan Problem Based Learning

Model pembelajaran problem based learning atau PBl memiliki tujuan yang sebagaimana dikemukakan oleh Rohman (2011). Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut.

a) Untuk mendorong siswa agar melakukan kerja sama dalam menyelesaikan tugas. Kerja sama merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh siswa. Maka, dari itu, pembelajaran seharusnya dapat menghasilkan atau menanamkan sikap tersebut pada diri siswa. Dengan model PBL ini, siswa didorong agar melakukan kerja sama saat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

b) Mendorong tingkah laku siswa untuk melakukan pengamatan dan kegiatan ilmiah lainnya. Di dalam model PBL ini siswa diajarkan untuk melakukan kegiatan ilmiah seperti mencari, meneliti, menganalisis dan lainnya.

(22)

c) Kemungkinan siswa untuk memahami dan menjelaskan fenomena yang terjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan siswa diajak terlibat langsung untuk menyelidiki fenomena tersebut.

d) Model pembelajaran ini melibatkan seluruh aspek atau ranah seperti kognitif, afektif serta psikomotorik yang ada dalam diri siswa. Ketiga aspek tersebut dilibatkan secara seimbang sehingga hasil belajar akan meresap lebih lama dalam ingatan siswa

e) Membangun rasa optimisme yang ada dalam diri siswa. Dengan melibatkan siswa dalam penyelidikan masalah, akan membuat siswa yakni bahwa setiap masalah adalah hal menarik yang harus dipecahkan atau ditemukan solusinya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning

Menurut Sudrajat, model pembelajaran problem based learning memiliki kelebihan yang di antaranya adalah sebagai berikut:

a) Siswa lebih paham mengenai konsep yang dipelajari sebab mereka sendiri yang mencari dan menemukan pengetahuan tersebut.

b) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa dituntut terlibat aktif dalam memecahkan masalah serta tingkat keterampilan berpikir siswa akan lebih tinggi.

c) Pengetahuan yang tertanam berdasarkan atas skema yang dipunyai siswa sehingga proses pembelajaran akan lebih makna.

d) Hasil pembelajaran jauh lebih dirasakan manfaatnya oleh siswa. Hal ini dikarenakan setiap masalah yang dipecahkan memiliki kaitannya dengan kehidupan nyata. Selain itu, pemecahan masalah juga dapat meningkat motivasi dan ketertarikan siswa dalam memahami bahan ajar yang sedang dipelajarinya.

e) Mengajarkan siswa untuk bersikap mandiri. Sebab, setiap proses pembelajaran dilakukan sendiri. Selain itu, siswa diajarkan untuk dewasa, dapat menerima pendapat dan memberikan saran.

(23)

f) Model pembelajaran ini diyakini dapat mengembangkan kreativitas yang ada dalam diri siswa.

Sementara itu, menurut Endriani (2011), problem based learning ini memiliki kekurangan sebagai berikut:

a) Persiapan pembelajaran seperti alat, konsep dan problem dinilai kompleks sehingga menyulitkan tahap persiapan.

b) Kesulitan untuk menemukan permasalahan yang relevan dengan materi yang diajarkan.

c) Sering terjadi mis konsepsi/ mis komunikasi.

d) Model pembelajaran ini memerlukan waktu yang cukup banyak.

Sehingga, pembelajaran dinilai tidak efektif.

d.

PROJECT BASED LEARNING

Menurut Fathurrohman (2016, hlm. 119) pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Sementara itu Saefudin (2014, hlm. 58) berpendapat bahwa project based learning merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

menurut Isriani dan Puspitasari (2015, hlm. 5) pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan pada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pendapat ini secara implisit menyatakan bahwa project based learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) yang menetapkan guru sebagai fasilitator.

(24)

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran project based learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berangkat dari suatu latar belakang masalah untuk mengerjakan suatu proyek atau aktivitas nyata yang akan membuat siswa mengalami berbagai kendala-kendala kontekstual sehingga harus melakukan investigasi/inkuiri dan pemecahan masalah untuk dapat menyelesaikan proyeknya sehingga dapat mencapai kompetensi sikap, pengetahuan serta keterampilan.

1. Karakteristik Project Based Learning

Model pembelajaran project based learning mempunyai karakteristik yang membuat guru menjadi fasilitator untuk memberikan permasalahan berupa proyek yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Hal ini kemudian membuat peserta didik harus merancang proses dan kerangka kerja untuk membuat solusi dari permasalahan tersebut. Karakteristik project based learning menurut Daryanto dan Rahardjo (2012, hlm. 162) adalah sebagai berikut.

a) Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.

b) Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.

c) Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.

d) Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan.

e) Proses evaluasi dijalankan secara kontinu.

f) Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan.

g) Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.

h) Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning

(25)

Menurut Daryanto dan Rahardjo (2012, hlm. 162) model pembelajaran project based learning mempunyai kelebihan sebagai berikut.

a) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.

b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

c) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem kompleks.

d) Meningkatkan kolaborasi.

e) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.

f) Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.

g) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

h) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dengan dunia nyata.

i) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Menurut Widiasworo (2016, hlm. 189) project based learning memiliki kelemahan sebagai berikut.

a) Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks

b) Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan karena menambah biaya untuk memasuki sistem baru.

c) Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas. Ini merupakan tradisi yang sulit, terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak menguasai teknologi.

d) Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan team teaching dalam pembelajaran.

e) Peserta didik memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

f) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.

(26)

g) Apabila topik yang diberikan pada masing masing kelompok berbeda, dikhatirkan peserta didik tidak memahami topik secara keseluruhan.

5.1 PENILAIAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Penilaian

Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik perlu dijelaskan pengertian yang terkait dengan penilaian di SD sebagai berikut.

1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajarpeserta didik.

2. Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber beljaar pada suatu lingkungan belajar.

3. Penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

4. PenilaianHarian (PH) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

5. PenilaianTengah Semester (PTS) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester meliput seluruh indikator yang merepresantasikan seluruh KD pada periode tersebut.

6. Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.

Cakupan akhir semester meliput seluruh indikator yang merepresantasikan seluruh KD pada periode tersebut.

(27)

7. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didiksebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.

8. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

9. Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi mengenai perilaku peserta didik. di dalam dan di luar pembelajaran. Penilaian sikap dilakukan oleh pendidik.

10. Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.Penilaian pengetahuan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan Pemerintah.

11. Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengaplikasikan menerapkan pengetahuan untuk dalam melakukan tugas tertentu. di dalam konteks tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.

12. Prinsip penilaian adalah azas yang mendasari penilaian dalam pembelajaran.

13. Mekanisme penilaian adalah prosedur dan metode penilaian yang dilakukan oleh pendidik.

14. Prosedur penilaian adalah langkah-langkah penilaian yang dilakukan oleh pendidik.

15. Metode atau teknik penilaian adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk melakukan penilaian dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen penilaian.

16. Instrumen penilaian adalah alat yang disusun oleh pendidik untuk mendapatkan informasi pencapaian hasil belajar peserta didik, meliputi instrumen tes, lisan, penugasan, kinerja, proyek, portofolio.

(28)

17. Penilaian otentik adalah pendekatan penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam situasi yang sesungguhnya (dunia nyata).

18. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

a. Prinsip-prinsip Penilaian

Penilaian dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

(29)

9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

b. Kompetensi dan Teknik Penilaian

Penilaian di SD untuk semua kompetensi dasar yang mencakup sikap spiritual, sosial.

1) Penilaian Sikap

Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda.

Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan untuk membina perilaku sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan proses pembelajaran.

a) Sikap spiritual

Penilaian sikap spiritual (KI-1), antara lain: (1) ketaatan beribadah;

(2) berperilaku syukur; (3) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan (4) toleransi dalam beribadah. Sikap spiritual tersebut dapat ditambah sesuai karakteristik satuan pendidikan.

b) Sikap Sosial

Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (1) jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan;

(2) disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; (3) tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku peserta didik untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha

Esa; (4)

santunyaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik; (5) peduli yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

(30)

bantuan kepada orang lain atau masyarakat yang membutuhkan;

dan (6) percaya diri yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Sikap sosial tersebut dapat ditambah oleh satuan pendidikan sesuai kebutuhan.

2. Media Pembelajaran

Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman penerima pesan.

Penggunaan media sebagai penghubung antara pendidik dan peserta didik disebut dengan pembelajaran. Dengan kata lain, aktivitas belajar yang aktif memerlukan dukungan media untuk menghantarkan materi yang akan dipelajari.

Mengutip Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo dalam buku Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik secara terencana, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Media pembelajaran adalah suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran, dan juga merupakan sarana fisik dan komunikasi untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran digunakan dengan tujuan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan.

1) Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yang adalah:

a) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi pada pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

(31)

b) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari kenikmatan peserta didik ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.

c) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Fungsi media pembelajaran dapat membantu memudahkan belajar bagi peserta didik dan pendidik, memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkret), menarik perhatian dan minat belajar peserta didik, dan dapat membangkitkan menyamakan antara teori dengan realitanya.

Sementara itu, Encyclopedia of Educational Research merincikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut:

a. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.

b. Memperbesar perhatian peserta didik.

c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan peserta didik.

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur terutama melalui gambar hidup.

f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.

(32)

g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Referensi

Dokumen terkait

kelompok dengan benar. 4) Mengidentifikasi struktur teks interaksi transaksional tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama dan jumlah

PKM dan PKP, dan refleksi pembelajaran dan masalah yang dihadapi mahasiswa Konsep PKP Mahasiswa dapat menjelaskan konsep PKP 1 8 7 6 5 4 3 2 1 Daftar Pustaka Estimasi Waktu Model

177 ปฏิสัมพันธ์ระหว่างผู้เรียนกับผู้สอน และผู้เรียนกับผู้เรียน มากกว่าการแข่งขัน 3 กิจกรรมเน้นให้ ผู้เรียนได้เรียนรู้ร่วมกัน แบ่งหน้าที่รับผิดชอบ มีวินัยในการท างาน 4

Content descriptions Communicating Socialising Unit 1 Unit 2 Unit 3 Unit 4 Unit 5 Unit 6 Unit 7 Unit 8 Interact using descriptive and expressive language to share ideas, relate

Content descriptions for Years 5–6 Health and Physical Education Personal, social and community health Year 5 Year 6 Units 1 2 3 4 1 2 3 4 Being healthy, safe and active Explore

Pendidikan 1 Pengetahuan ttg Psi Pendidikan 2 Hereditas 3 Lingkungan fisik 4 Perkembangan siswa 5 Proses tingkah laku 6 Hakikat dan ruang lingkup belajar 7 Faktor yang mempengaruhi

4.5 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait sifat orang, binatang, dan benda,

menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait pengandaian diikuti oleh perintah/saran, dengan memperhatikan