HIDROLOGI HUTAN TUGAS 02
Disusun oleh:
Kelompok Nunukan, Kalimantan Utara.
Abdul Rahim Idris 2204016018
Rayhan Alfin Darmawan 2204016046
Astia Diah Ratnadi 2204016123
Jennyfer Dewilisva Simanjutak 2204016239
LABORATORIUM KONSERVASI TANAH AIR DAN IKLIM FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
2025
Variabel 1: Hujan
1. Apa yang dimaksud dengan Curah Hujan Jawab:
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan dalam suatu periode waktu tertentu. Curah hujan diukur dalam satuan milimeter (mm) atau liter per meter persegi (L/m²). Curah hujan dapat berupa hujan, salju, atau bentuk presipitasi lainnya yang terbentuk akibat perubahan kondisi atmosfer, seperti perbedaan suhu, tekanan, dan kelembapan. Curah hujan sangat penting dalam studi klimatologi, pertanian, dan sumber daya air. Di daerah tropis seperti Indonesia, curah hujan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap variabilitas iklim. Karakterisktik iklim suatu daerah dapat dilihat dari variasi curah hujannya.
2. Pengertian Hujan Jawab:
Hujan adalah sebuah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di permukaan. Hujan biasanya terjadi karena pendinginan suhu udara atau penambahan uap air ke udara. Hal tersebut tidak lepas dari kemungkinan akan terjadi bersamaan. Turunnya hujan biasanya tidak lepas dari pengaruh kelembaban udara yang memacu jumlah titik-titik air yang terdapat pada udara. Indonesia memiliki daerah yang dilalui garis khatulistiwa dan sebagian besar daerah di Indonesia merupakan daerah tropis, walaupun demikian beberapa daerah di Indonesia memiliki intensitas hujan yang cukup besar.
3. Jenis- jenis hujan Jawab:
Hujan dapat diklasifikasikan berdasarkan proses terbentuknya, antara lain 1. Hujan Konvektif (Zenithal)
Terjadi akibat pemanasan matahari yang menyebabkan udara panas naik, mendingin, dan membentuk awan hujan.Umumnya terjadi di daerah tropis dan berlangsung singkat dengan intensitas tinggi.
2. Hujan Orografis
Terjadi ketika angin yang membawa uap air bertemu dengan pegunungan, naik ke atas, lalu mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan di sisi
gunung yang menghadap angin. Sisi sebaliknya sering mengalami kondisi kering (bayangan hujan).
3. Hujan Frontal
Terjadi akibat pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin, di mana udara panas yang lebih ringan naik ke atas, mengalami kondensasi, dan membentuk hujan. Umumnya terjadi di daerah beriklim sedang.
4. Hujan Siklonal
Terjadi karena pergerakan udara yang berputar akibat tekanan rendah dalam sistem siklon, menyebabkan udara naik dan membentuk awan hujan. Sering terjadi pada badai tropis atau siklon.
Sejumlah penelitian memaparkan bahwa proses interaksi laut- atmosfer oleh IOD mempengaruhi pola anomali curah hujan di daerah tropis dan di beberapa wilayah lintang menengah melalui teleko-neksi
4. Apa arti Curah Hujan Jawab:
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu, biasanya diukur dalam milimeter (mm). Curah hujan menunjukkan seberapa banyak air yang turun di suatu wilayah dan digunakan untuk menganalisis iklim, cuaca,serta ketersediaan air di suatu daerah.
Curah hujan di Indonesia umumnya dipengaruhi oleh fenomena signifikan seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Dipole Mode (DM)
5. Alat Pengukur Hujan Jawab:
Alat yang digunakan untuk mengukur hujan disebut penakar hujan (rain gauge). Penakar hujan terbagi 2 yaitu :
1.Penakar Hujan Manual
a. Penakar Hujan Observatorium (Ombrometer)
Alat sederhana yang terdiri dari corong penampung dan tabung ukur. Hujan yang tertampung diukur secara manual dalam satuan milimeter (mm).
b. Penakar Hujan Hellmann
Salah satu jenis penakar hujan standar dengan diameter corong 200 mm dan
banyak digunakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
2.Penakar Hujan Otomatis a. Tipping Bucket Rain Gauge
Menggunakan dua ember kecil yang bergoyang ketika terisi air, lalu menghitung jumlah hujan berdasarkan jumlah goyangan. Dapat mengirim data secara otomatis ke pusat pemantauan cuaca.
b. Weighing Rain Gauge
Menggunakan timbangan untuk mengukur berat air hujan yang jatuh. Lebih akurat dibandingkan tipping bucket.
c. Optical Rain Gauge
Menggunakan sensor optik untuk mendeteksi jumlah dan kecepatan butiran hujan yang jatuh. Sering digunakan di stasiun cuaca modern.
d. Radar Hujan
Menggunakan gelombang radar untuk mendeteksi intensitas dan distribusi hujan di suatu wilayah. Digunakan untuk prakiraan cuaca dan deteksi badai.
Penggabungan semua sumber data yang memungkinkan seperti penakar hujan, radar, dan lain-lain dapat memberikan perkiraan curah hujan yang lebih baik.
6. Apa itu Penakar Hujan jenis Hellman Jawab:
Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument/alat untuk mengukur curah hujan. Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis recording atau dapat mencatat sendiri. Alat ini dipakai di stasiunstasiun pengamatan udara permukaan. Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu meskipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah. Alat ini mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertikal yang tercatat pada kertas pias. Alat ini memerlukan perawatan yang cukup intensif untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada alat ini. Penakar huajn tipe Hellman termasuk penakar hujan otomatis atau penakar hujan yang dapat mencatat sendiri secara otomatis, badannya berbentuk silinder dengan tinggi 115cm, denganberat ±14 kg. Pada
umumnya yang dipakai BMKG diimpor dari Jerman .
Variabel 2: Suhu Udara (Temperatur)
1. Pengertian Suhu Udara Jawab:
Suhu udara adalah ukuran tingkat panas atau dinginnya udara di atmosfer yang disebabkan oleh energi panas dari radiasi matahari. Suhu udara diukur dalam satuan derajat Celsius (°C), Fahrenheit (°F), atau Kelvin (K). Menurut Tanudidjaa, (1993) Keadaan suhu udara pada suatu tempat di permukaan bumi akan ditentukan oleh faktor- faktor berikut :
a. Lamanya Penyinaran Matahari b. Kemiringan Sinar Matahari c. Keadaan Awan
d. Keadaan Permukaan Bumi
2. Apa alat untuk mengukur temperatur Jawab:
Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur suhu disebut dengan termometer. Secara fisika suhu dianggap sama dengan temperatur. Sedangkan secara bahasa keduanya dianggap sedikit berbeda. suhu adalah ukuran kuantitatif terhadap panas dinginnya sesuatu yang diukur dengan termometer, sedangkan temperatur adalah panas dinginnya badan atau hawa. Termometer merupakan alat yang sering digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu. Salah satu jenis termometer adalah termometer ruang. Termometer ruang adalah termometer yang berfungsi untuk mengukur suhu pada suatu ruangan, baik ruang penyimpanan maupun suhu kamar. Pengukuran suhu ruang merupakan salah satu bagian terpenting dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya bidang perternakan dan pertanian, yaitu dalam mengukur suhu penetasan telur dan pembibitan tanaman.
3. Variasi Harian Suhu Permukaan Jawab:
Variasi harian suhu permukaan adalah perubahan suhu yang terjadi dalam satu hari (24 jam) akibat faktor-faktor lingkungan, terutama radiasi matahari dan sifat termal permukaan bumi. Faktor yang Mempengaruhi Variasi Harian Suhu permukaan Radiasi Matahari – Intensitas dan durasi penyinaran mempengaruhi suhu maksimum dan minimum. Jenis Permukaan – Tanah lebih cepat menyerap dan melepaskan panas dibanding air, sehingga daerah daratan mengalami perubahan suhu yang lebih ekstrem. Kelembapan Udara – Udara lembap cenderung memperlambat perubahan suhu karena uap air menyerap dan menyimpan panas. Awan dan Cuaca – Awan dapat mengurangi pemanasan di siang hari dan menjaga suhu tetap hangat di malam hari dengan memantulkan kembali radiasi panas. Angin dan Sirkulasi Udara – Angin dapat menyebarkan panas, sehingga mengurangi perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam.
4. Apa itu skala Suhu Jawab :
Skala suhu adalah sistem pengukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat panas atau dinginnya suatu benda atau lingkungan berdasarkan nilai numerik. Skala suhu ini dibuat berdasarkan titik referensi tertentu, seperti titik beku dan titik didih air. Jenis-Jenis Skala Suhu antara lain:
a. Skala Celsius (°C) yang memiliki titik beku air: 0°C, titik didih air: 100°C pada tekanan atmosfer standar (1 atm)
b. Skala Fahrenheit (°F) yang memiliki titik beku air: 32°F, titik didih air:
212°F pada tekanan atmosfer standar.
c. Skala Kelvin (K) yang memiliki titik beku air: 273,15 K, titik didih air: 373,15 K.
d. Skala Réaumur (°Ré) yang memilki titik beku air: 0°Ré, titik didih air: 80°Ré.
e. Skala Rankine (°R) Mirip dengan Kelvin tetapi menggunakan satuan Fahrenheit: 0°R = -459,67°F.
Variabel 3: Penyinaran Matahari
1. Pengertian Lama Penyinaran Jawab:
Lama penyinaran matahari (Sunshine duration) adalah lamanya matahari bersinar sampai permukaan bumi dalam periode satu hari, diukur dalam jam.
Periode satu hari lebih tepat disebut panjang hari yakni jangka waktu matahari berada diatas horizon. Faktor yang mempengaruhi lama penyinaran matahari antara lain letak geografis, musim, kondisi cuaca, ketinggian tempat, dan waktu dala sehari.
2. Apa Alat Pengukur Penyinaran Matahari?
Jawab:
Pengukuran lama penyinaran matahari di Indonesia dilakukan dengan menggunakan alat yaitu campbell stokes dan kartu pias.
Variabel 4: Kelembaban Udara
1. Pengertian Kelembaban Udara Jawab:
Kelembaban udara adalah kondisi yang menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Ketika udara mengandung banyak air, kelembaban dapat dikatakan tinggi.
Tingginya jumlah air di udara terjadi karena uap air. Jumlah uap air yang ditampung di udara tersebut sangat dipengaruhi oleh temperatur. Ketika temperatur udara rendah, uap air yang dibutuhkan untuk menjenuhkan udara sedikit. Kondisi tersebut terjadi ketika udara mulai jenuh. Pergerakan angin mempengaruhi temperatur ruangan dikarenakan adanya perbedaan tekanan. Udara yang dingin yang menyusut ketika malam hari dan memuai pada siang hari sehingga udara yang lebih ringan akan naik dan tergantikan dengan udara yang lebih dingin.