Ukuran dispersi
Dosen:
Karyadi Hidayat
Pengertian dispersi
• Ukuran dispersi atau ukuran variasi atau ukuran penyimpangan adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai-nilai data yang berbeda
dengan nilai-nilai pusatnya
• Ukuran dispersi pada dasarnya merupakan pelengkap dari ukuran nilai pusat dalam
menggambarkan sekumpulan data. Jadi, dengan adanya ukuran dispersi maka penggambaran
sekumpulan data akan menjadi lebih jelas dan
tepat
Jenis-jenis ukuran dispersi
1. Dispersi mutlak
Jangkauan (Range)
Simpangan Rata-rata (Mean Deviation)
Varians (Variance)
Standar Deviasi (Standard Deviation)
Simpangan Kuartil (Quartile Deviation) 2. Dispersi relatif
Koefisien Variasi (Coeficient of Variation)
1. JANGKAUAN
Jangkauan atau ukuran jarak adalah selisih nilai terbesar dengan data dengan nilai terkecil data.
R= nilai maksimum – nilai minimum Semakin kecil nilai Rmaka kualitas data akan
semakin baik, sebaliknya semakin besar nilai R,
maka kualitas datanya semakin tidak baik.
2. Simpangan Rata-rata ( Mean Deviation )
Deviasi rata-rata atau simpangan rata-rata adalah nilai rata-rata hitung dari harga mutlak simpangan-
simpangannya.
• Deviasi rata-rata data tunggal:
DR =
∑ = ∑• Deviasi rata-rata data berkelompok:
DR =
∑ = ∑Contoh 01.
Tentukan deviasi rata-rata dan deviasi frekuensi dari data berikut ini:
Berat badan banyaknya mahasiswa (f)
60 – 62 10
63 – 65 25
66 – 68 32
69 – 71 15
72 – 74 18
penyelesaian
Berat badan
banyaknya mahasiswa
(f)
X f X X − X f X − X
60 – 62 10 61 610 6,18 61,8
63 – 65 25 64 1600 3,18 79,5
66 – 68 32 67 2144 0,18 5,76
69 – 71 15 70 1050 2,82 42,3
72 – 74 18 73 1314 5,82 104,76
100 6718 294,12
Dari t abel di at as didapat = ∑
∑
=
= 67,18DR = ∑
=
, = 29,4123. varians
Varians adalah nilai tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau simpangan rata-rata kuadrat. Untuk sampel, variansnya (varians sampel) disimbolkan dengan s2. Untuk populasi, variansnya (varians populasi) disimbolkan dengan 2 (baca: sigma).
a. Varians data tunggal 1) Metode biasa
Untuk sampel besar (n30): s2 =∑
Untuk sampel kecil (N30): s2 =∑ 2) Metode angka kasar
Untuk sampel besar (n30): s2 =∑ − ∑
Untuk sampel kecil (N30): s2 =∑ − ∑
Contoh 02.
Tentukan varians dari data 2, 3, 6 8, 11!
Penyelesaian:
n = 5
= = 6
s
2=
∑= =13,5
s
2=
∑−
∑= − = 13,5
X − − X2
2 -4 16 4
3 -3 9 9
6 0 0 36
8 2 4 64
11 5 25 121
30 54 234
b. Varians data berkelompok 1) Metode biasa
Untuk sampel besar (n30): s2 =∑
Untuk sampel kecil (N30): s2 =∑ 2) Metode angka kasar
Untuk sampel besar (n30): s2 =∑ − ∑
Untuk sampel kecil (N30): s2 =∑ − ∑ 3) Metode coding
Untuk sampel besar (n30): s2 = .∑ − ∑
Untuk sampel kecil (N30): s2 = .∑ − ∑
Keterangan:
C= panjang interval kelas u = =
M = rata-rata hitung sementara
Contoh 03.
Tentukan varian dari distribusi frekuensi Contoh 01 dengan metode biasa, angka kasar dan
coding!
Penyelesaian:
= 67,18
kelas f X f X X2 f X2 X − X (X − X)2 f (X − X)2 u u2 fu fu2
60 – 62 10 61 610 3721 37210 -6,18 38,1924 381,924 -2 4 -20 40 63 – 65 25 64 1600 4096 102400 -3,18 10,1124 252,81 -1 1 -25 25 66 – 68 32 67 2144 4489 143648 -0,18 0,0324 1,0368 0 0 0 0 69 – 71 15 70 1050 4900 73500 2,82 7,9524 119,286 1 1 15 15 72 – 74 18 73 1314 5329 95922 5,82 33,8724 609,7032 2 4 36 72
100 6718 22535 452680 90,162 1364,76 0 10 6 152
• Dengan metode biasa
s
2=
∑=
1364,76 100= 13,6476
• Dengan metode kasar
s
2=
∑−
∑=
452680 100 − 6718100
= 13,6476
• Dengan metode coding s
2= .
∑−
∑=
3 . − =. − = 13,6476
4. SIMPANGAN BAKU (STANDAR DEVIASI)
Simpangan baku adalah akar dari tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau akar rata-rata kuadrat (s = ). Untuk sampel, simpangan bakunya dilambangkan dengan s, sedangkan untuk simpangan baku populasi dilambangkan dengan .
a. Simpangan baku data tunggal 1) Metode biasa
Untuk sampel besar (n30): s = ∑
Untuk sampel kecil (N30): s = ∑ 2) Metode angka kasar
Untuk sampel besar (n30): s = ∑ − ∑
Untuk sampel kecil (N30): s = ∑ − ∑
b. Simpangan baku dat a ber kelompok 1) M et ode biasa
Unt uk sampel besar (n30): s = ∑
Unt uk sampel kecil (N30): s = ∑ 2) M et ode angka kasar
Unt uk sampel besar (n30): s = ∑ − ∑
Unt uk sampel kecil (N30): s = ∑ − ∑ 3) M et ode coding
Unt uk sampel besar (n30): s = . ∑ − ∑
Unt uk sampel kecil (N30): s = . ∑ − ∑ Keterangan:
C = panj ang int er val kelas u = =
M = rat a-rat a hit ung sement ara
5. Koefisien variasi (dispersi relatif)
Untuk melihat penyimpangan-penyimpangan nilai yang terdiri dari beberapa kumpulan data.
Bentuk umum :
Dispersi relatif = dispersi absolut rata−rata a. Koefisien Variasi, KV = × 100%
b. Variasi Jangkauan, VR = × 100%
c. Variasi simpangan rata-rata, VSR = × 100%
d. Variasi kuartil (VQ) = × 100%
= × 100%
Latihan 01 (wajib kumpul)
Dua perusahaan yakni “CV. Ngalor” dan “CV Ngidul”
memiliki karyawan sebanyak 100 orang. Untuk keperluan penelitian diambil sampel sebanyak 8 orang setiap perusahaan dengan gaji masing-masing (dalam ribuan rupiah): 300, 250, 350, 600, 650, 500, 550, 450 dan 200, 250, 300, 650, 550, 550, 600, 400.
A. Tentukan dispersi relatif perusahaan tersebut (gunakan ke-4 macam dispersi relatif.
B. Perusahaan mana yang memiliki variasi gaji yang lebih baik?
C. Dikumpul paling lambat sebelum perkuliahan
berikutnya !
6. kemencengan/ kecondongan
Kemencengan atau kecondongan (skewness) adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan dari sebuah distribusi.
Sebuah distribusi yang tidak simetris akan memiliki rata- rata, median, dan modus yang tidak sama sehingga
distrbusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan kurvanya akan menceng.
Jika distribusi memiliki ekor lebih panjang ke kanan
daripada ke kiri maka maka distribusi disebut menceng ke
kanan atau memiliki kemencengan positif. Sebaliknya, Jika
distribusi memiliki ekor lebih panjang ke kiri daripada ke
kanan maka maka distribusi disebut menceng ke kiri atau
memiliki kemencengan negatif.
GAMBAR 1. KEMENCENGAN DISTRIBUSI
Untuk mengetahui konsentrasi distrbusi menceng ke kanan atau ke kiri digunakan metode-metode:
Koefisien kemencengan pearson
Koefisien kemencengan bowley
Koefisien kemencengan persentil
Koefisien kemencengan momen
a. Koefisien kemencengan pearson
Rumus koefisien kemencengan:
sk =
Keterangan : sk = koefisien kemencengan pearson
Apabila secara empiris didapat hubungan antar nilai pusat sebagai:
− = 3 − Maka rumus kemencengan menjadi:
sk =
Jika sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka:
1) Sk = 0, berarti kurva berbentuk simetris
2) Sk > 0, berarti kurva menceng ke kanan (menceng positif) 3) Sk < 0, berarti kurva menceng ke kiri (menceng negatif)
b. Koefisien kemencengan bowley (Kuartil koefisien kemencengan)
Rumus koefisien kemencengan:
= Atau
= Keterangan:
skB= koefisien kemencengan bowley Q = kuartil
Jika skBdihubungkan dengan keadaan kurva maka:
1) − > − , berarti kurva menceng ke kanan (menceng positif).
2) − < − , berarti kurva menceng ke kanan (menceng positif).
3) skBpositif, berarti distribusi menceng ke kanan 4) skBnegatif, berarti distribusi menceng ke kiri
5) skB = ± 0,1 menggambarkan distribusi yang menceng tidak berarti dan skb
> 0,3 menggambarkan kurva yang menceng berarti.
c. Koefisien kemencengan persentil
Rumus koefisien kemencengan:
= Atau,
= Keterangan:
sk
P= koefisien kemencengan persentil
P = Persentil
d. Koefisien kemencengan momen (kemencengan relatif)
• Untuk data tunggal, rumus:
= =
∑• Untuk data berkelompok, rumus:
= =
∑Atau
= =
∑− 3
∑ ∑+ 2
∑7. Keruncingan (kurtosis)
Keruncingan atau kurtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Dapat dibedakan atas tiga macam:
1) Leptokurtik : distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi
2) Platikurtik : distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar
3) Mesokurtik : distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar GAMBAR 2. KERUNCINGAN KURVA
Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi, ukuran yang sering digunakan adalah koefisien keruncingan dan koefisien kurtosis persentil.
1. Koefisien Keruncingan Ketentuan:
Nilai < 3, distribusi plaktikurtik
Nilai > 3, distribusi leptokurtik
Nilai = 3, distribusi mesokurtik Data tunggal:
4=
∑Data berkelompok :
4=
∑Latihan
A. Buatlah tabel dengan ketentuan sbb:
1. Banyaknya data (N) 50 data
2. Jangkauan sesuaikan dengan 1 angka NPM terakhir.
Apabila genap R = 4. apabila ganjil R= 5 dan nol R = 6 3. Dari tabel yang telah dibuat, hitung :
Rata-rata hitung (dengan 3 metode), Median dan Quartil (Q
1,Q
2,Q
3)
Varians, Simpangan baku dan simpangan rata-rata 4. Tabel Data tidak boleh ada yang sama dengan teman
lain. Kalo ada yang sama, dianggap tidak mengerjakan.
5. Tugas dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah tugas
ini diberikan (pada saat pertemuan minggu berikutnya).
Latihan
B. Buatlah masing-masing satu contoh soal dan pembahasan mengenai :
Koefisien variasi
Kemencengan dengan 4 metode
Keruncingan dengan 2 metode Dengan Ketentuan:
Soal dapat berupa data tunggal atau data berkelompok.
Contoh soal tidak boleh ada yang sama dengan teman lain.
Kalo ada yang sama, dianggap tidak mengerjakan.
Apabila memungkinkan, disertai dengan gambar grafik.
Tugas dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah tugas ini diberikan (pada saat pertemuan minggu berikutnya).