• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR "

Copied!
86
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Besaran pajak jasa parkir di pinggir jalan umum dipengaruhi oleh jumlah pemilik kendaraan bermotor di wilayah Makassar. Sebab bertambahnya jumlah pemilik kendaraan bermotor akan mempengaruhi besaran retribusi yang diterima atas jasa parkir di pinggir jalan umum. Dengan dikenakannya retribusi parkir maka akan mempengaruhi besarnya penerimaan pajak parkir pada pinggir jalan umum Kota Makassar menurut jenis pajak dan jenis kepemilikan kendaraan.

Tabel 1.1 Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor di Kota  Makassar Tahun 2014 – 2018
Tabel 1.1 Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor di Kota Makassar Tahun 2014 – 2018

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Teori
    • Penerimaan Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum
    • Produk Domestik Regional Bruto
    • Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor
    • Tarif Parkir Tepi Jalan Umum
  • Tinjaun Empiris
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis

Sedangkan subjek dan objek parkir tepi jalan umum di Kota Makassar, subjek retribusi parkir tepi jalan umum adalah perorangan atau badan swasta yang menggunakan tempat parkir di sepanjang jalan umum. Upaya peningkatan penerimaan retribusi daerah khususnya penerimaan retribusi pelayanan parkir umum pinggir jalan adalah: Yang berwenang menetapkan tarif parkir umum pinggir jalan di Kota Makassar adalah Walikota Kota Makassar selaku kepala daerah yang mempunyai kewenangan.

Dengan demikian, penetapan harga parkir umum pinggir jalan yang berlaku di Kota Makassar ditentukan oleh direksi. Tarif parkir di jalan umum adalah pelayanan parkir di pinggir jalan umum atau penyediaan jasa parkir di pinggir jalan umum yang ditetapkan oleh pemerintah kota. Menurut teori dan berdasarkan penelitian terdahulu PDB per kapita, jumlah pemilik kendaraan bermotor dan pemberlakuan retribusi parkir dapat mempengaruhi penerimaan retribusi parkir jalan umum di Kota Makassar.

Semakin banyak kendaraan bermotor di Kota Makassar maka akan semakin mempengaruhi penerimaan retribusi parkir jalan umum. Akibat banyaknya kendaraan bermotor, pengenaan tarif parkir mobil di Kota Makassar diduga mempengaruhi besarnya pendapatan yang diterima dari retribusi jasa parkir jalan umum. Dihipotesiskan bahwa jumlah pemilik kendaraan bermotor berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan retribusi pelayanan parkir jalan umum di Kota Makassar.

Diduga retribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak pada jasa parkir umum pinggir jalan di Kota Makassar.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No  Penulisan
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penulisan

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
  • Jenis dan Sumber Data
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa pemungutan pajak atas jasa parkir umum pinggir jalan di Kota Makassar berada dalam rentang waktu. Sehingga peningkatan pendapatan retribusi jasa parkir pinggir jalan umum terus meningkat hingga tahun 2018 yaitu sebesar Rp. Penelitian ini memuat tiga variabel independen yaitu PDB per kapita, jumlah kendaraan bermotor, dan tarif parkir serta variabel dependen yaitu pendapatan retribusi parkir jalan umum.

Pengaruh PDRB per kapita terhadap penerimaan remunerasi jasa parkir umum pinggir jalan. Pengaruh Jumlah Kendaraan Bermotor pada Retribusi Pelayanan Parkir Jalan Umum Retribusi terhadap retribusi pelayanan parkir jalan umum. Pengaruh pengenaan retribusi parkir terhadap penerimaan imbalan jasa parkir umum pinggir jalan.

PDRB Per Kapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap Retribusi Pelayanan Parkir Umum Pinggir Jalan di Kota Makassar. tabel (61.931 > 2.032), dibuktikan juga dengan nilai signifikansi dibawah lt; 0,05). Pengenaan retribusi parkir berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan retribusi parkir jalan umum di Kota Makassar, hal ini dibuktikan dari hasil pengolahan data dimana koefisien variabel pengenaan retribusi parkir sebesar 0,023 dengan perhitungan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (27,113 > 2,023), dibuktikan juga dengan nilai signifikansi dibawah lt; 0,05). Roy Valiant Solomon “analisis pengaruh retribusi jasa parkir di pinggir jalan umum Kota Tangerang.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reimbursement Pelayanan Parkir Umum Pinggir Jalan Kota Bandar Lampung.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kota Makassar

Kota Makassar merupakan salah satu pemerintahan kota di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi, sebagaimana tercantum dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822. Kota Makassar menjadi ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1965, (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 94), dan selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 Kota Makassar Tingkat II Wilayahnya diubah menjadi Wilayah Kotamadya Tingkat II Makassar. Kota Makassar yang pada tanggal 31 Agustus 1971 berganti nama menjadi Ujung Pandang diperluas dari 21 menjadi 175,77 km2 dengan mengadopsi sebagian wilayah kabupaten lain yaitu Kepulauan Gowa, Maros dan Pangkajene, hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah. Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan Batas – batas wilayah Kotamadya Makassar dan Kabupaten serta Pulau Gowa, Maro dan Pangkajene, dalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam perkembangannya, nama Kota Makassar kembali dikembalikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kotamadya Ujung Pandang di Kota Makassar, hal ini berdasarkan keinginan masyarakat yang didukung oleh Tk DPRD. Kota Makassar mempunyai iklim sedang hingga tropis dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 26°C hingga 29°C. Kota Makassar merupakan kota yang dekat dengan pantai yang membentang di sepanjang Koridor Barat dan Utara dan dikenal juga dengan sebutan.

Kota Makassar merupakan hamparan dataran rendah yang terletak pada ketinggian antara 0-25 meter di atas permukaan laut. Kondisi ini menyebabkan Kota Makassar sering mengalami banjir pada musim hujan, terutama saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air laut. Bagian baratnya adalah Kecamatan Wajo, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Makassar, Kecamatan Mamajang dan Kecamatan Mariso.

Sedangkan persentase luas wilayah Kota Makassar terbesar diwakili oleh Kecamatan Biringkanaya sebesar 27,43, sedangkan yang terkecil diwakili oleh Kecamatan Mariso sebesar 1,04.

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Variabel
  • Hasil Analisis Data

Perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Kota Makassar Cukup tingginya mobilitas kendaraan roda dua dan empat di berbagai wilayah khususnya di Kota Makassar tentunya memerlukan fasilitas parkir yang memadai, baik tempat yang disediakan khusus untuk tempat parkir, maupun lokasi parkir yang sesuai di pinggiran jalan umum. Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah kendaraan bermotor di Kota Makassar tampak mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Penerimaan imbalan jasa parkir di pinggir jalan umum yang merupakan salah satu jenis retribusi pelayanan umum adalah pembayaran atas jasa penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh pemerintah daerah. . sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Munawir Muhammad Djafar Saidi Penerimaan retribusi jasa parkir jalan umum yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas jasa penyediaan tempat parkir bagi kendaraan angkutan penumpang, bus dan kendaraan angkutan barang, tempat kegiatan usaha, fasilitas lain di lingkungan jalan umum. dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah menjadi Tarif parkir adalah sama yang berarti nilai konstanta mempunyai arah koefisien regresi positif sehingga menunjukkan bahwa jika meningkat sebesar Rp 1 maka variabel Pendapatan Retribusi Pelayanan Parkir Jalan Umum akan meningkat sebesar Rp. Uji simultan untuk mengetahui apakah variabel independen PDRB Per Kapita, Jumlah Kendaraan Bermotor dan Pengenaan Retribusi Parkir Secara Bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Penerimaan Retribusi Pelayanan Parkir Jalan Umum dari hasil pengujian secara simultan dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah.

Uji t merupakan uji parsial yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh parsial variabel independen PDRB Per Kapita, Jumlah Kendaraan Bermotor dan pengenaan retribusi parkir terhadap variabel dependen Penerimaan Retribusi Pelayanan Parkir Umum Pinggir Jalan. Variabel independen PDRB Per Kapita, Jumlah Kendaraan Bermotor dan Pengenaan Retribusi Parkir mempunyai tingkat signifikansi < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen PDRB Per Kapita, Jumlah Kendaraan Bermotor dan Pengenaan Retribusi Parkir mempunyai pengaruh yang signifikan. berpengaruh terhadap variabel terikat Penerimaan Remunerasi Pelayanan Parkir Jalan Umum. Variabel PDRB Per Kapita mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,010. Karena nilai Sig sebesar 0,010 < dengan probabilitas 0,05, dan mempunyai perbandingan nilai t-score > t-tabel sebesar 61,931 > 2,032 maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel PDRB Per Kapita berpengaruh signifikan terhadap Tol. kuitansi.Layanan Parkir Jalan Dapat Diperbolehkan.

Karena nilai Sig sebesar 0,023 < dengan probabilitas 0,05 dan nilai thitung perbandingan > ttabel mempunyai 27,113 > 2,032 maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Pengenalan tarif parkir berpengaruh signifikan terhadap penerimaan kompensasi jasa parkir umum pinggir jalan. .

Tabel  4.7  Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi

Pembahasan

  • Pengaruh PDRB Perkapita Terhadap Penerimaan Retribusi
  • Pengaruh Jumlah Kendaraan Bermotor Terhadap Penerimaan
  • Pengaruh Pengenaan Tarif Parkir Terhadap Penerimaan

Kendaraan bermotor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Retribusi Pelayanan Parkir Umum di Jalan Umum. c) Pengaruh pengenaan retribusi parkir (Terhadap denda denda jasa parkir pinggir jalan umum (Y). Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Andardi Achadiputra Roy Valiant Salomo (2013), dalam judulnya Analisis Penelitian Pengaruh Retribusi Parkir Reward Pelayanan Parkir Umum Pinggir Jalan Kota Tangerang Selatan dengan metode penelitian menggunakan metode kuantitatif, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa PPBB per kapita berpengaruh signifikan terhadap Pengumpulan Reward Pelayanan Parkir Umum Jalan Umum di Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil pengujian data, Tabel koefisien menunjukkan bahwa koefisien regresi Jumlah Kendaraan Bermotor berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan Imbalan Pelayanan Parkir Jalan Umum di Kota Makassar dibuktikan dengan hasil pengolahan data dimana koefisien variabel Jumlah Kendaraan Bermotor sebesar 0,005 dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (140,170 > 2,032), juga dibuktikan dengan nilai signifikan dibawah lt; 0,05).

Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian Ekalia Yuniza (2016) dengan judul penelitian Efektivitas Penerimaan Retribusi Pelayanan Parkir Umum Pinggir Jalan Kota Bandar Lampung dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan daerah mempunyai pengaruh positif atau positif. berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Remunerasi Pelayanan Parkir Jalan Umum. Berdasarkan hasil pengujian data, tabel koefisien menunjukkan bahwa koefisien regresi Pengenaan Tarif Parkir berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan Remunerasi Pelayanan Parkir Jalan Umum Kota Makassar. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data dimana koefisien variabel Pengenaan Tarif Parkir sebesar 0,023 dengan nilai t hitung lebih besar dari ukuran t tabel (27,113 > 2,023), juga dibuktikan dengan signifikan nilai di bawah lt; 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika pengenaan tarif parkir meningkatkan pendapatan setiap tahunnya dan membuktikan bahwa pelayanan dalam pengenaan tarif parkir terhadap konsumen akan mempengaruhi penerimaan tarif pelayanan parkir jalan umum di Kota Makassar.

Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian Syaffa Rahmah (2016), dalam judul penelitiannya Evaluasi Pengelolaan Parkir Umum Pinggir Jalan di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang dengan metode penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, dimana hasilnya adalah Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengenaan retribusi parkir berpengaruh signifikan terhadap retribusi pelayanan parkir umum pinggir jalan. Jumlah kendaraan bermotor berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan retribusi parkir umum di Kota Makassar. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data dimana koefisien variabel Jumlah Kendaraan Bermotor sebesar 0,005 dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (140,170 > 2,032), dibuktikan juga dengan nilai signifikan dibawah lt; 0,05). Undang-Undang Nomor 17 Pasal 5 Ayat (1) Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2006 tentang Pengelolaan Tempat Parkir Umum Pinggir Jalan mengatur.

Nurfatwa Bahar.2017 Pengenaan retribusi parkir umum pinggir jalan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Parkir Umum Pinggir Jalan Kota Makassar.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Kepemilikan Kendaraan Bermotor di Kota  Makassar Tahun 2014 – 2018
Tabel  1.2  menyajikan  data  PDRB  Kota  Makassar  berdasarkan  atas  dasar  harga  konstan  dengan  tahun  dasar  2014-2018,  jumlah  penduduk  Kota  Makassar dan PDRB Perkapita
Tabel 1.3  Tarif Jasa Parkir yang ditetapkan oleh Direksi  Perusahaan Daerah Parkir Makassar  Tahun 2014 – 2018
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No  Penulisan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun tujuan tersebut tidak disebutkan dengan jelas dan eksplisit dalam butir-butir pasal perundang-undangan, namun hal itu terlihat pada materi hukum yang dirumuskan merupakan