Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan interferensi bahasa Makassar tingkat sintaksis terhadap bahasa Indonesia siswa VII. kelas di SMP Negeri 1 Takalar. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yang memberikan gambaran fenomena di lapangan terkait interferensi bahasa Makassar tingkat sintaksis dengan bahasa Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya penyimpangan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan ejaan yang halus.
Bahasa Indonesia dan bahasa daerah hidup berdampingan, sehingga sebagian siswa menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu (B1). Adanya interferensi bahasa menyebabkan kesalahan bahasa Indonesia dalam konteks ini akibat pengaruh bahasa Makassar yang sering terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh atau interferensi bahasa Makassar terhadap penggunaan bahasa Indonesia siswa.
Ketika siswa SMP Negeri 1 Takalar menggunakan bahasa Indonesia di sekolah, sering ditemukan penyimpangan yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa dll.
Rumusan Masalah
Penyimpangan yang diakibatkan oleh pengaruh bahasa daerah yang dikuasai merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji jika ingin menciptakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tujuan Penelitian
Penelitian tentang interferensi bahasa di Makassar pada tataran sintaksis dengan bahasa Indonesia telah banyak dilakukan pada penelitian disertasi sebelumnya. Salah satunya Rostina (2010) yang meneliti interferensi bahasa Bima dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi siswa SMP Negeri 4 Woha kecamatan Woha kabupaten Bima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk interferensi bahasa Bima dari tingkatan yang mempengaruhi terjadinya interferensi bahasa Bima dalam penggunaan bahasa Indonesia di kalangan siswa SMP Negeri 4 Woha Kecamatan Woha Kabupaten.
Penelitian ini berkaitan dengan penelitian pada proposal ini yaitu sama-sama menggunakan intervensi bahasa. Selanjutnya Ernawati (2012) dengan judul penelitian Intervensi Sintaksis Bahasa Makassar dalam Penulisan Esai Naratif di Kelas XII SMA Gunung Sari Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan intervensi sintaksis bahasa Makassar dalam penggunaan bahasa dalam esai narasi di kelas.
Kajian Pustaka
Dikatakan bahwa terjadi kontak timbal balik antara satu bahasa dengan bahasa lain (Language Contact) dalam suatu peristiwa komunikasi. Senada dengan hal tersebut, Mackey 1968 (dalam Rahardi) juga mengatakan bahwa kontak bahasa adalah peristiwa saling mempengaruhi antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kefasihan berbahasa apapun menentukan kemauan untuk menggunakan bahasa yang dikuasainya secara bergantian.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan para ahli bahasa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bilingual adalah orang yang dapat menggunakan dua bahasa secara bergantian. Parera (1993:63) menyatakan interferensi adalah gangguan komunikasi akibat perbedaan penggunaan kaidah antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain. Kridalaksana (1980:5) mengartikan interferensi sebagai penyimpangan kaidah suatu bahasa yang terjadi pada orang bilingual akibat penggunaan dua bahasa.
Sedangkan Ramlan (1987:19) mengatakan morfologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari seluk beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan bentuk kata terhadap frasa dan makna. Lebih lanjut Ramlan (2001:18) menyatakan bahwa sintaksis adalah cabang atau cabang ilmu linguistik yang membahas seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa. Sihombing dan Kentjono (Rahayu 2008:11) memberikan wawasan tentang sintaksis, yaitu cabang ilmu linguistik yang mengkaji struktur satuan kebahasaan yang lebih besar dari kata, mulai dari frasa hingga kalimat.
Sintaksis merupakan suatu bagian atau bagian dari cabang ilmu linguistik yang membahas tentang hakikat wacana, kalimat, klausa, dan frasa. Sintaksis Chaer (2009:3) merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang membahas tentang susunan dan pengurutan kata menjadi satuan yang lebih besar, yang disebut satuan sintaksis, yaitu kata, frasa kalimat, kalimat, dan wacana. Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar, jika dalam kehidupan sehari-hari lingkungan keluarga terutama menggunakan bahasa makassar dalam berkomunikasi, maka anak yang baru belajar bahasa kedua akan mengalami kendala karena adanya gangguan dari bahasa pertama. bahasa. .
Adanya faktor-faktor semacam ini akan menimbulkan variasi penggunaan bahasa yang berbeda-beda, baik variasi yang masih sejalan dengan kaidah bahasa yang bersangkutan maupun varian yang menyimpang dari kaidah bahasa yang bersangkutan. Interferensi bahasa Makassar pada tataran sintaksis dengan penggunaan bahasa Indonesia berarti percampuran bunyi-bunyi bahasa Makassar ke dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa daerah Makassar, kata (i' dan na) diartikan sebagai bahasa yang memperhalus bahasa itu sendiri.
Terkadang kalimat-kalimat yang diucapkan siswa yang digunakan sehari-hari di lingkungan rumah tangga menggunakan bahasa Makassar seringkali tercampur aduk yang akhirnya menimbulkan bunyi bahasa yang membingungkan misalnya.
Kerangka Pikir
Hipotesis Penelitian
Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode lapangan yang disajikan dalam bentuk deskriptif, meliputi variabel dan desain penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Desain penelitian ini disebut metode atau strategi penelitian, dirancang untuk mengumpulkan dan mengolah data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu deskripsi interferensi bahasa Makassar yang dilakukan siswa kelas VII. kelas di SMP Negeri 1 Takalar.
Data Penelitian dan Instrumen Penelitian 1. Data Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Populasi dan Sampel 1) Populasi
Sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tugas menulis esai berbentuk dialog.
Teknik Analisis Data
Data 01 merupakan interferensi penggunaan kata depan atau preposition, karena dalam tata bahasa Indonesia terdapat preposisi yang menunjukkan arah yaitu ke, dan preposisi yang menunjukkan kata tempat yaitu di. Oleh karena itu, pengisian data 01 yang benar adalah benar, karena tim evaluasi datang sebentar ke sekolah. Data 02 merupakan interferensi penggunaan kata depan atau preposition, karena dalam tata bahasa Indonesia terdapat preposisi yang menunjukkan arah yaitu ke, dan preposisi yang menunjukkan kata tempat yaitu di.
Data 03 merupakan interferensi penggunaan kata depan atau preposition, karena dalam tata bahasa Indonesia terdapat preposisi yang menunjukkan arah yaitu ke, dan preposisi yang menunjukkan kata tempat yaitu di. Data 04 merupakan interferensi penggunaan kata depan atau preposition, karena dalam tata bahasa Indonesia terdapat preposisi yang menunjukkan arah yaitu ke, dan preposisi yang menunjukkan kata tempat yaitu di. Pada data 07 dianggap adanya interferensi bahasa Makassar ke dalam bahasa Indonesia, karena dalam bahasa Indonesia baku, kata setelahnya merupakan kata dasar dari kata sudah, dan kata se merupakan awalan yang berarti a.
Pada data 08 dianggap terdapat interferensi bahasa Makassar dalam bahasa Indonesia karena kata na dalam bahasa Indonesia baku sudah menjadi kata dasar dan kata se merupakan awalan yang berarti a. Pada data 09 dianggap terdapat interferensi bahasa Makassar ke dalam bahasa Indonesia karena kata na dalam bahasa Indonesia baku sudah menjadi kata dasar dan kata se merupakan awalan yang berarti a. Jadi kalimat yang benar pada data 09 adalah setelah kita mendapat umpan barulah kita pergi ke sungai.
Pada data 10 dianggap terdapat interferensi bahasa Makassar dalam bahasa Indonesia karena kata na dalam bahasa Indonesia baku sudah menjadi kata dasar dan kata se merupakan awalan yang berarti a. Jadi kalimat yang benar pada data 16 adalah saya juga ingin pulang karena hari sudah sore. Jadi, tulislah kata demonstratif yang benar pada data 19. Mengapa kita tidak mulai bekerja sama hari ini?
Jadi menulis kata demonstratif yang benar pada data 20 hari tidak mungkin karena kita sudah dekat. Jadi tidak mungkin menuliskan kata demonstratif yang benar pada data 21 hari karena kita hampir sampai. Jadi tulislah kata penunjuk yang benar pada data 22. Oh, ada cerita menarik di buku itu.
Kemudian tuliskan kalimat yang benar pada data 25 Nir Benar, agar besok kita dan teman kita harus cepat datang.
Pembahasan
Satu-satunya partikel yang memiliki arti yang sama atau dikenal di Makassar adalah partikel “siagang” yang mengakibatkan bilingualisme. Makassar-Indonesia cenderung menggunakan partikel yang sama dalam bahasa Indonesia ketika bilingualnya berbicara bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Fakta ini menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 1 Takalar menggunakan partikel yang sama sebagai sinonim partikel yang merupakan interferensi dari partikel Siangang.
Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat faktor penghambat atau faktor lain yang berkaitan dengan interferensi sintaksis.Untuk memperoleh data mengenai faktor tersebut tentu diperlukan penelitian lebih lanjut, namun karena penulis memiliki keterbatasan waktu, kesempatan, tenaga dan sumber daya, maka penulis dapat mengungkapkan hanya sebagian saja. sebagian kecil dari sekian banyak permasalahan intervensi bahasa Makassar dengan bahasa Indonesia khususnya dalam bidang sintaksis dari hasil penelitian ini. Hasil penelitian yang dibahas yaitu (1) penggunaan kata pada (2) penggunaan kata setelah (3) penggunaan kata dan sebagai dasar kalimat (4) penggunaan kata demonstratif sebelum kata benda. atau kata yang berfungsi sebagai kata benda (5) urutan kata (6) menggunakan partikel yang sama untuk menyatakan bersama. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Takalar dalam penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan sekolah masih sangat dipengaruhi oleh bahasa ibu (bahasa Makasar) .
Data di atas dapat dijadikan tolak ukur untuk memastikan bahwa penggunaan bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Takalar umumnya terjadi karena bahasa (penyimpangan) yang mempengaruhi kaidah baku bahasa Indonesia, dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh bahasa Makassar bahasa pada tingkat sintaksis pada penggunaan bahasa Indonesia siswa di SMP Negeri 1 Takalar diasumsikan. Pada dasarnya banyak sekali faktor yang mempengaruhi siswa dalam menggunakan bahasa indonesia mengalami interferensi bahasa makassar, faktor utamanya adalah orang tua dan siswa sendiri yang kurang latihan dan kurang tertarik untuk membiasakan penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
Saran
Siswa terbiasa menggunakan waktu luangnya baik di sekolah maupun di rumah dengan bahasa Indonesia sesuai kaidah bahasa Indonesia, tanpa kehilangan bahasa ibunya. Guru bidang studi bahasa Indonesia memberikan pelatihan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, guru selalu membiarkan siswa berlatih menulis esai bahasa Indonesia untuk menghindari gangguan, terutama sintaksis, pada esai siswa.
Interferensi Fonologi Bahasa Makassar dengan Bahasa Arab dalam Ranah Keagamaan di Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto. Tesis.