• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

1

PENDAHULUAN

Kepulauan mentawai adalah kepulauan yang terletak sekitar 100 km di sebelah barat pantai Pulau Sumatera Barat, yang terdiri dari 1 pulau terbesar. Di antaranya ada empat pulau yaitu, pulau Siberut merupakan pulau terbesar terletak di bagian Utara, pulau Sipora bagian tengah, Pagai Utara dan Pagai Selatan terletak di bagian Selatan. Semunya berada pada posisi 100 derajat Bujur Timur Greenwich dan 5 derajat Lintang Selatan di bawah khatulistiwa, dengan luas wilayahnya .700 km.1

Wilayah kepulauan mentawai, pembangunan yang dilaksanakan di kabupaten kepulauan mentawai mengalami kerlambatan dibandingkan dengan daerah lain yang ada di provinsi Sumatera Barat. Namun untuk mengatasi ketertinggalan tersebut pemerintah telah menjalankan berbagai program khusus ditujukan bagi percepatan pembangunan di wilayah kabupaten kepulauan mentawai yang ditujukan pada pembangunan berbagai infrastruktur dan pembinaan bagi masyarakat tertinggal.

Salah satu sasaran pembangunan bagi pembinaan masyarakat tertinggal yang dilaksanakan di provinsi Sumatera Barat adalah masyarakat suku mentawai yang berada di wilayah Sikakap Pagai Utara.

Pembangunan wilayah di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kondisi sosial yag lebih baik dan terciptanya kehidupan masyarakat yang sejahtera. Namun demikian usaha untuk mencapai kearah yang dimaksud pegangan hidup sebagian besar masyarakat tradisional atau masyarakat budaya di Indonesia. Hal tersebut juga dialami oleh masyarakat suku mentawai yaitu di Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara.

Salah satu masalah pengembangan masyarakat suku mentawai seperti masyarakat di Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara, yaitu proses pengembangan yang semula menyendiri dan terisolir dalam segala aspek akhirnya beralih ke dalam unit-unit politis, kebudayaan, dan sosial ekonomi serta

1 Bappeda. Kecamatan Sikakap Utara dalam angka.

BPS Kecamatan Sikakap Utara. 2012

kepercayaan (agama) yang lebih kompleks.2 Kelompok kesukuan itu kehilangan otonomi dan kemandirian dalam segala aspek kehidupannya, dalam hal sumber alam yang telah mereka miliki institusi-institusi baru masuk melalui berbagai media pembangunan yang menimbulkan bahwa semua peristiwa sejarah adalah hasil perjuangan ekonomi yang terus menerus diantara berbagai kelas kelompok dalam masyarakat.

Masing-masing faktor penentu produktifitas dapat diaplikasikan terhadap perekonomian yang lebih kompleks dan realities yaitu sebagai berikut:

a. Modal fisik

Peralatan dan infrastruktur yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa atau barang modal, contoh pada saat pengrajin kayu membuat perabotan, mereka menggunakan gergaji, mesin bubut dan bor.

b. Modal manusia

Pengetahuan manusia dan keahlian- keahlian yang meliputi yang diperoleh selama TK, SD, SMU, Perkuliahan, dan Pelatihan-pelatihan kerja

c. Sumber daya alam

Sumber daya alam merupakan input- input produksi yang disediakan oleh alam seperti tanah, sungai, dan kekayaan alam yang lainnya.

Sebagian dari masyarakat yang tidak bekerja sebagai petani bukanlah disebabkan oleh faktor lain, karena ketersediaan tempat kerja memang sudah tidak memadai.

Sehubungan dengan usaha perkembangan segala aspek yang merata di seluruh Indonesia, termasuk juga masalah perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara Kabupaten kepulauan mentawai. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji hal itu lebih jauh lagi dan menulisnya dalam karya ilmiah dengan judul “Kehidupan Sosial Ekonomi

2 Zulkarimein Nasution. Komunikasi Pembangunan.

Jakarta: Rajawali Pers 1996.

(3)

2

Masyarakat Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2000-2012”.

Batasan Dan Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan di Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai karena disinilah terdapatnya sebuah perkembangan sosial ekonomi masyarakat Desa Silabu setempat. Sedangkan batasan temporal dalam penelitian ini yaitu dari tahun 2000-2012. Batasan awal pada tahun 2000 merupakan awal meningkatnya perekonomian di Desa Silabu, dan tahun 2012 merupakan batasan akhir karena pada tahun ini terjadinya perkembangan perekonomian masyarakat Desa Silabu.

Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

a. Bagai kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa silabu kecamatan pagai utara kabupaten kepulauan mentawai sebelum tahun 2000?

b. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat desa silabu kecamatan pagai utara kabupaten kepulauan mentawai tahun 2000-2012?

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berhubungan dengan pembatasan masalah yang ingin diteliti, maka penelitian yang akan penulis lakukan bertujuan untuk:

a. Mendeskripsikan kondisi kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa silabu kecamatan pagai utara kabupaten kepulauan mentawai sebelum tahun 2000.

b. Mendeskripsikan bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa silabu 2000-2012.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

a. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis sendiri mengenai Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Silabu Kecamatan pagai utara Kabupaten Kepulauan Mentawai

b. Secara akademik, dapat menambah perbendaharaan dan khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara Kabupaten Kepulauan mentawai tahun 2000-2012.

Kerangka konseptual

Secara umum tulisan ini termasuk dalam sejarah sosial ekonomi. Kajian sejarah sosial meliputi seluruh lingkup kehidupan dan kebudayaan dalam masyarakat. Sejarah ekonomi mengkaji tentang bagaimana cara manusia memuaskan kehidupan materialnya dimasa lampaunya, sambil memperhatikan bahwa sarana-sarana yang dapat mereka pergunakan memaksa mereka mengadakan suatu pilihan.

Perubahan sosial menurut Pudjiwati Sajogya adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, dapat menyangkut struktur sosial, pola nilai dan norma serta peranan.3 Adapun tujuan program kehidupan sosial ekonomi oleh pemerintah adalah pertama, meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi didalam memenuhi kebutuhan hidup para penduduk baik diri sendiri maupun keluarganya. Kedua dalam rangka meratakan pembangunan daerah dan perpindahan penduduk dasarnya untuk memperdaya gunakan tenaga kerja untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA).

Ketiga, perpindahan penduduk akan dapat mempertemukan budaya, tatanilai dan manfaat interaksi masyarakat sehingga menjadi Indonesa lebih kokoh rasa kebangsaan dan persatuannya.

Studi relevan

Studi yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Syaflison yang berjudul tentang Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Tanah

3 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta : Gramedia Pustaka UTama 1993

(4)

3

Datar Pada Masa PRRI (1958-1961).4 Selain itu juga ada penelitian yang relevan yang diteliti oleh Marni dengan judul Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Transmigran di Muara Timpeh Kabupaten Sawahlunto (1990-2004).5

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara 4 tahap yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi.

Pertama, heuristik yaitu mengumpulkan data atau sumber baik data primer maupun data sekunder yang dianggap relevan dan berhubungan dengan Kehidupan Sosial Ekonomi.

Langkah kedua dari metode sejarah yang harus diakukan setelah pengumpulan sumber adalah kritik sumber. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan kebenaran dari sumber- sumber yang telah ada, sehingga melahirkan suatu fakta. Kritik ini dilakukan melalui dua cara yaitu kritik eksternal dan kritik internal.

Kritik eksternal ditujukan untuk melihat atau meneliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapan kata- katanya, huruf dan semua penampilan luarnya.

Kritik internal dilakukan untuk menguji kesahihan isi informasi sejarah yang terkandung di dalamnya.6

Langkah ketiga setelah dilakukan kritik adalah interpretasi yaitu fakta yang diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan cara menghubungkan dan membandingkan fakta-fakta yang diteliti terhadap fakta yang disajikan. Dalam proses interpretasi penelitian ini didukung oleh wawasan teoritis sebagaimana terdapat dalam kerangka analisis. Ditahap interpretasi ini, seorang penulis atau sejarawan yang baik

4 Syaflison. (2008). Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Tanah Datar Pada Masa PRRI (1958-1961).

5 Marni. (2008). Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Transmigrasi di Muara Timpeh Kabupaten Sawh Lunto

6 Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar.

(Jakarta: Rajawali, 1990)

harus bisa subjektif dalam menentukan permasalahan.

Langkah keempat, historiografi yaitu penulisan dalam bentuk karya tulis ilmiah setelah diperoleh data dan fakta yang benar- benar akurat dan valid, barulah ditulis dalam bentuk skripsi.

Hasil Penelitian

Kecamatan Sikakap Utara dengan ibu kota Tuapejat merupakan Kecamatan baru yang telah di pecah dari Kecamatan Sikakap.

Sebagai Kecamatan baru, di Kecamatan ini telah ada penyediaan fasilitas, seperti fasilitas pelayanan, serta fasilitas sosial ekonomi masyarakat, Kecamatan ini relatif berkembang, khususnya di daerah Sikakap.

Sedangkan lima Desa lainnya adalah Desa Betumonga, Desa Silabu, Desa Muara Taikako, Desa Saumanganyak. Desa Silabu ini terletak jauh dari ibu kota Kabupaten yang terletak di Tuapejat.

Kecamatan Sikakap Pagai Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai secara geografis terletak pada 2030’00”-2051’36”LS (lintang selatan) dan 99057’00”- 100009’36”BT. Berbatasan sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sipora, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sikakap, di sebelah Barat berbatasan dengan samudra Hindia dan sebelah timur berbatasan dengan Mentawai.

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Silabu Sebelum Tahun 2000

Keadaan sosial ekonomi masyarakat desa silabu sebelum tahun 2000 penduduk masyarakat desa silabu mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, yang mayoritasnya masyarakat desa silabu itu sebagai petani, sebagai buruh bangunan, bahkan tidak bekerja sama sekali, keadaan inilah yang mendorong para penduduk untuk keluar dari pulaunya masing-masing dengan tujuan agar dapat merubah kehidupan sosial ekonominya berkembang dan maju.

Pada tahun sebelum 2000 banyak masyarakat penduduk yang tidak mampu bertahan, dan mereka memutuskan untuk kembali ke daerah asal mereka, namun sebagian dari mereka memilih untuk bertahan

(5)

4

dan sampai sekarang, masyarakat penduduk masih bertahan samapi sekarang dan mereka berhasil meningkatkan kehidupan sosial ekonominya.

Pada tahun 2000-2012 kondisi ekonomi masyarakat desa silabu mengalami perkembangan seiring dengan adanya kebun yang mereka kelola dan tanam yang mereka tanam seperti tanaman pisang, sawah, coklat, yang mereka tanam. Disamping itu pula didukung oleh transportasi yang sudah ada, jadi mereka bisa mengojek dan tidak menyulitkan mereka untuk menjual hasil kebun mereka ke daerah-daerah lainnya.7

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Silabu Tahun 2000-2012

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat merupakan suatu kehidupan dimana individu tidak bisa melangsungkan hidupnya tanpa hubungan dengan orang lain. Dalam kehidupan sosial, manusia saling membutuhkan orang lain dalam arti hidup secara individualis. Walaupun berbeda agama, suku dan derajat, karena manusia diciptakan sebagi mahkluk sosial.8

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa silabu yang asalnya belum begitu berkembang, karena dulunya mereka tergolong masyarakat yang kurang mampu, sehingga dari segi pelayanan terhadap kesehatan, pendidikan, perumahan, dan lapangan pekerjaan yang tidak layak mereka dapatkan namun setelah mereka ikut dalam program bersosial ekonomi, masyarakat desa silabu diberikan fasilitas yang memadai. Seiring berjalannya waktu, banyak terjadi perubahan- perubahan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa silabu.9

KESIMPULAN

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Silabu dengan adanya para pendatang luar yang mempunyai latar belakang yang

7 Wawancara dengan Ardiansyah 38 Tahun, di Desa Silabu. Pada tanggal 28 Maret 2015

8 Wawancara dengan Slamet 30 Tahun, Petani di Desa Silabu. Pada tanggal 26 Maret 2015

9 Wawancara dengan Urbanus 57 Tahun, Tokoh Masyarakat di Desa Silabu. Pada tanggal 27 Maret 2015

berbeda-beda, ada yang bekerja sebagai buruh tani, buruh bangunan, pedagang, pengrajin, bahkan ada yang tidak mempunyai pekerjaan sama sekali. Pemerintah diberikan pelayanan penyediaan areal tanah untuk pemukiman dan lahan pertanian.

Pemerintah juga memberikan kemudahan dan mempercepat ketergantungan para pendatang luar dalam usaha meningkatkan kehidupannya, dalam bentuk pemberian jaminan hidup. Bantuan jaminan hidup yang diberikan kepada pendatang luar ini berupa pangan, sandang dan pertanian.

Dengan adanya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Silabu seperti, perubahan dan pekerjaan yang layak bagi masyarakat pendatang, dimana pemerintah daerah menyediakan pelayanan kesehatan seperti; Puskesmas, Posyandu, Polindes, dan penyediaan air bersih bagi masyarakat pendatang. Pendidikan pemerintah juga membangun sekolah-sekolah mulai SD, SMP, SMA, sebagai prasarana masyarakat pendatang agar bisa menyekolahkan anak-anaknya. Mereka juga mendapatkan tanah seluas 2 hektar sehingga mereka mendapatkan pekerjaan yang layak.

DAFTAR PUSTAKA A. Arsip

Badan Pusat Statistik, Kabupaten Kepulauan Mentawai Kecamatan Pagai Utara.

B. Buku

Helius Sjamsuddin. 2007. Metodologi Sejarah.

Yogyakarta: Ombak

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah.

Yogyakarta: Tiara Wacana

Louis Gottschalk. 2006. Mengerti Sejarah.

Jakarta: UI-Press

Pujiwati Sajogyo. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Rajawali

Soerjono, Soekanto. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

C. Skripsi

Imer Ajaria. 2008. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Cengkeh Di Desa Taikako (1976-1988). Padang STKIP PGRI

(6)

5

Marni. 2008. Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat Transmigrasi Di Muara Timpeh Kabupaten Sawahlunto (1990- 2004). Padang STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Syaflison. 2008. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Tanah Datar (1958-1961). Padang STKIP PGRI

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi Layanan Penempatan dan Penyaluran oleh Guru BK dalam Meningkatkan Peserta Didik untuk Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler di Kelas XI Dilihat dari Tahap Evaluasi