• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini semoga bermanfaat bagi ustadz atau pendidik dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik mengenai permasalahan pendidikan multikultural. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan multikultural.

Sistematika Penulisan

Dimana penulis akan memaparkan strategi manajemen pondok pesantren dalam membangun nilai-nilai pendidikan multikultural di pondok pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan. Oleh karena itu, guru memegang peranan penting dalam pendidikan di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, penulis melakukan wawancara langsung.

Begitu pula dengan apa yang dilakukan pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi di Bengkulu Selatan untuk menanamkan nilai-nilai multikultural kepada para santri. Pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan menggunakan strategi keteladanan dan konvensional dalam menanamkan nilai-nilai moral pada santri. Nilai-nilai pendidikan multikultural yang ditanamkan di pesantren adalah nilai-nilai demokrasi, keadilan dan toleransi.

Nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan yaitu nilai demokrasi, nilai keadilan dan nilai toleransi. Strategi yang dilakukan pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan adalah dengan menggunakan strategi keteladanan dan pembiasaan.

Kajian Teori

  • Strategi Pengurus Pondok
  • Pondok Pesantren
  • Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Subjek dan Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Peneliti yang diwawancarai dalam penelitian ini antara lain pengurus dan santri Pondok Pesantren, santriwati di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Kota Manna, Bengkulu Selatan. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumen resmi Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Kota Manna Bengkulu Selatan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi Pengurus Pondok Pesantren dalam penanaman nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Kota Manna Bengkulu Selatan.

Letak Geografis Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi di Bengkulu Selatan Secara Geografis Pondok Pesantren ini terletak di Desa Gunung Ayu, Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Seperti yang diungkapkan Ustad Ahmad Bahauddin, selaku pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan yang mengatakan terdapat nilai-nilai demokrasi, keadilan dan toleransi. Menurut peneliti, nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan merupakan nilai-nilai yang harus ditanamkan pada diri para santri.

4 wawancara dengan Kyi Syaiful Imron, selaku salah satu pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, 10 September 2021. Dimana nilai-nilai pendidikan multikultural di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan menurut peneliti , nilai-nilai itulah yang harus ditanamkan dalam diri siswa. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Kyai Abdullah Munir, selaku pengasuh Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan juga membenarkan bahwa kami memberikan nasehat di pesantren ini, dan memberi.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, para pengurus pondok pesantren menanamkan nilai-nilai multikultural; nilai demokrasi, nilai keadilan dan nilai toleransi. Strategi yang kami gunakan sebagai pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi adalah strategi tradisional, kebiasaan dan keteladanan. Seperti yang dijelaskan oleh Ustad Ahmad Bahauddin dan Ustad Mochamad Luthfan Sofa selaku salah satu pendidik di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan.

Wawancara 13 dengan Kyi Syaiful Imron, selaku salah satu pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, 15 September 2021. Berbicara tentang nilai-nilai yang ditanamkan di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi sama saja dengan pesantren lain pada umumnya. . 14 Wawancara Ustad Ahmad Bahauddin, A.M, M.H yang mengajar di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, 15 September 2021.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dengan nilai-nilai yang ditanamkan tersebut dapat membimbing para santri di pesantren sebagai pola hidup yang baik. Ya, kami sebagai pengurus pesantren menanamkan nilai-nilai multikultural, demokrasi, keadilan dan toleransi kepada para santri agar para santri nantinya benar-benar memahami nilai-nilai multikultural yang coba kami tanamkan kepada para santri di sini.” Senada dengan yang disampaikan Kyai Abdullah Munir, Kyai KH Syaiful Imron selaku pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan menegaskan bahwa kami sebagai pengurus di pondok pesantren ini menanamkan nilai-nilai multikultural yaitu nilai-nilai demokrasi, keadilan. dan toleransi yang diterapkan dalam kehidupan siswa.

Kalau bicara nilai berarti ada didalamnya, dimana saya sebagai pengurus pesantren sendiri selalu ingin santrinya menjadi orang-orang yang selalu berperilaku baik, mempunyai karakter dalam diri santri, terutama saling menghormati, yang tidak ada perbedaan di antara mereka. Oleh karena itu saya sebagai pengurus menanamkan nilai-nilai multikultural berupa demokrasi, keadilan dan toleransi.” Menciptakan nilai-nilai multikultural bagi peserta didik sangat penting karena multikulturalisme itu sendiri berarti menghargai perbedaan. nilai-nilai multikultural di lingkungan Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, pengurus akan memberikan hukuman mulai dari yang ringan hingga berat, namun sebelum itu pengurus akan memberikan penyuluhan terlebih dahulu kepada santri yang melakukan pelanggaran.

Nilai-nilai multikultural yang ada di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan yang digunakan dan ditanamkan kepada para santri merupakan suatu nilai yang mengacu pada nilai-nilai yang akan sangat bermanfaat suatu saat nanti tidak hanya pada saat santri berada di lingkungan pesantren. Sekolah Berasrama. lingkungan sekolah, tetapi juga ketika siswa berada di masyarakat. Untuk itu perlu adanya penanaman nilai-nilai multikultural di pesantren agar tidak terjadi perpecahan antar santri karena saling menghalalkan budaya masing-masing. Strategi dapat diartikan sebagai pola umum kegiatan antara pengurus pondok pesantren dengan santri untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Strategi keteladanan yang dilakukan pengelola dengan mencontohkan diri dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai multikultural; nilai demokrasi, nilai keadilan dan nilai toleransi. Penerapan penggunaan bahasa Indonesia bagi santri juga dilakukan di pesantren sebagai bentuk multikulturalisme. Strategi yang digunakan pada Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan merupakan strategi yang akan atau ingin dicapai oleh pengurus dan guru di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, dimana para pengurus dengan strategi tersebut dapat menyampaikan nilai-nilai yang akan nantinya akan tertanam dalam diri siswa.

Sesuai yang diungkapkan Kyai Abdullah Munir, selaku pengurus Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, mengungkapkan bahwa strategi yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai multikultural pada santri adalah dengan menggunakan pembiasaan dan keteladanan. Cara menanamkan nilai-nilai multikultural; Nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai keadilan, dan nilai-nilai toleransi yang dijalankan oleh pimpinan dituangkan dalam bentuk kegiatan. Dimana nilai-nilai yang ditanamkan dalam diri penting dan masuk dalam diri siswa.

Pembahasan

Seperti nilai demokrasi melalui kegiatan berbagi yaitu kepedulian, nilai keadilan bagi peserta didik berupa aturan, dan nilai toleransi dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan pada hari besar keagamaan Islam. Di lingkungan Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, seluruh santri diajarkan demokrasi, baik dalam kegiatan sekolah formal yang tertuang dalam beberapa mata pelajaran, melalui pengajian yang dilaksanakan setiap selesai sholat subuh dan magrib. Sedangkan untuk strategi pembiasaan, pengelola menerapkan beberapa aturan, seperti membiasakan santri menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari saat berkomunikasi di lingkungan pesantren.

Seperti nilai demokrasi melalui berbagi merupakan kegiatan kepedulian yang dilakukan setelah rangkaian kegiatan sholat subuh, dimana melalui kegiatan tersebut siswa saling mendukung. berbagi pengalaman yang dapat memotivasi dan menghargai setiap pengalaman yang dimiliki dan dapat dipelajari oleh siswa lain. Langkah awal yang dilakukan dalam penerapan strategi pembentukan kepribadian santri berakhlak mulia adalah dengan mencari solusi agar santri di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan selalu akrab dengan Al-Quran. Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut, komitmen pendidik mengajak peserta didik untuk rutin membaca Al-Qur’an yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai dengan membaca ayat-ayat pendek.

Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Bengkulu Selatan, seperti halnya kondisi kemajemukan santri dengan berbagai jenjang santri baik RA, MI, MTS, MA hingga STIT, maka melalui penanaman nilai-nilai multikultural perlu adanya penataan pada santri. agar mereka bisa rukun secara sehat dan saling menghormati. Dalam proses pelaksanaannya dalam bentuk kegiatan sehari-hari karena dalam satu pesantren terdapat beberapa bagian tingkat pendidikan para santri baik dari RA, MI, MTS, MA hingga STIT, hal tersebut harus dibiasakan dalam komunikasi dan perilaku. karena tidak ada hambatan diantara mereka ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu strategi membentuk kepribadian mulia santri di Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi Benggala Selatan adalah. melalui nasihat.

Tampaknya bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai ajaran agama pada diri siswa, baik disiplin waktu, berpakaian, beribadah dan lain sebagainya. Hal yang penting pada tahap ini adalah mendapatkan gambaran tentang keadaan hubungan siswa dengan orang tuanya serta hubungannya dengan lingkungan. Penerapan nilai-nilai multikultural dilakukan dengan berbagai cara, kegiatan ekstrakurikuler selain pengembangan bakat dan minat, namun bila tidak dikelola dengan baik maka timbul permasalahan yang cukup kompleks.

Kegiatan orientasi merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru baik di dalam maupun di luar kelas, dan guru yang mempunyai fungsi ganda dalam tugas pokoknya tidak hanya melaksanakan kegiatan pembelajaran saja, tetapi lebih dari itu yaitu sebagai fasilitator, instruktur, konsultan, media, dan sumber belajar.. Menanamkan nilai keadilan pada santri berupa aturan-aturan yang dirancang oleh pengurus pondok pesantren, seperti kewajiban mengenakan seragam yang sama dengan santri lainnya, tidak mengenakan pakaian levis, pakaian ketat dan larangan membawa benda-benda elektronik ke dalam lingkungan pesantren. Sedangkan nilai toleransi dapat ditanamkan dengan menyelenggarakan kegiatan pada hari besar keagamaan Islam, siswa diliburkan dari kegiatan sekolah namun wajib mengikuti hari besar keagamaan Islam.

KESIMPULAN

Saran

Agama Republik Indonesia Kementerian 2010, Tilawah dan Terjemah Al-Qur'an dilengkapi Asbabun Nuzul dan Hadits Sahih, Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema. Khodijah, penyanyi yang berperan sebagai guru Madrasah dan guru pendidikan agama Islam setelah mendapat sertifikat di Sumsel,” No. 1:91.

Gambar 1. Dokumentasi di Pesantren mMakrifatul Ilmi Bengkulu Selatan
Gambar 1. Dokumentasi di Pesantren mMakrifatul Ilmi Bengkulu Selatan

Gambar

Tabel Penelitian Terdahulu
Gambar I. Kerangka Berfikir
Gambar 1. Dokumentasi di Pesantren mMakrifatul Ilmi Bengkulu Selatan
Gambar 2. Kegiatan Santri
+4

Referensi

Dokumen terkait

Ellyana Pendekatan dan Metode Pembinaan Akhlak Santri pada Pondok. Pesantren di Kota Bengkulu (Studi pada