• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Study on Shallow Groundwater Quality in the Areas of Human Settlements at PasirJambak Beach of Pasie Nan Tigo KotoTangah SubDistrict Padang,

By:

Yunike*Erna Juita**Farida***

GeographyEducationStudentsSTKIPPGRIWest Sumatra*

Lecturer inGeographyEducationSTKIPPGRIWest Sumatra**

ABSTRACT

This research aimed to obtain data and information regarding the Study on Quality Groundwater Shallow in the Areas of Human Settlements at Pasir Jambak Beach Pasie Nan Tigo Koto Tangah Sub DistrictPadang, from: 1) the physical properties of the shallow groundwater, 2) chemical properties of shallow groundwater, 3) the factors that cause people are still using ground water for their daily needs.

This type of research is quantitative descriptive. The study population are people in Sub Pasie Nan Tigo Koto Tangah SubDistrict Padang. These samples included 67 families and water sampling are 4 points.

The results of this study found: 1) The physical condition of shallow groundwater in Pasir Jambak, at the point of sample I, II, IV color meets the standards, while at the sample point III color does not meet the standards. At the point of sample I-IV smell and taste have met the standard. At the point of sample I, II, IV turbidity has met the standard while at the sample point III turbidity does not meet the Drinking Water Quality Standards Of Health Ministerial Decree No. 492 / Menkes / Per / IV / 2010. 2) The condition of shallow groundwater chemistry at Pasir Jambak Beach of Pasie Nan Tigo Koto Tangah Sub District Padang, the pH of the sample point I-IV have met the standard. And the NaCl content of the sample point I, III, IV has met the standard, while NaCl at the point of sample II does not meet the Drinking Water Quality Standards Of Health Ministerial Decree No. 492 / Menkes / Per / IV / 2010. 3) Factors that cause the public at Pasir Jambak Beach of Pasie Nan Tigo Koto Tangah Sub District Padang are still using ground water for their daily life as the main source communities in Jambak sand beach is shallow ground water. 100% of the people in Pasir Jambak using shallow groundwater in everyday life.

Keyword: Shallow groundwater, water quality.

(3)

PENDAHULUAN

Kebutuhan air menyangkut dua hal yaitu : Pertama air untuk kehidupan kita sebagai makhluk hayati, misalnya air digunakan dalam pertanian sebagai sarana irigasi, air untuk keperluan industri, air sebagai tenaga pembangkit listrik ( PLTA), dan lain-lain. Kedua air untuk kehidupan kita sebagai makhluk yang berbudaya, misalnya air digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu : untuk kebutuhan rumah tangga, mandi, mencuci pakaian, dan lain-lain.

Penggunaan air yang berkualitas kurang baik untuk keperluan mandi maupun mencuci juga berakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit. Kuman, kudis, kurap dan borok dapat mudah disebarkan melalui air. Kulit dapat mengalami iritasi, kering, kusam dan kehitaman apabila menggunakan air dengan kandungan ion besi dan mangan yang tinggi. Makanan yang kita makan dapat terkontaminasi akibat peralatan dapur atau makanan yang dicuci dengan air yang tercemar.

Air minum yang memenuhi syarat kesehatan harus bebas dari mikroorganisme, phatogen bahan kimia yang membahayakan serta bebas dari warna, bau, rasa dan kekeruhan di dalam persyaratan air tersebut ditetapkan dan dijabarkan dalam Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor

:492/Menkes/Per/IV/2010.

Menurut Notodarmojo dalam Novi (2014) Kualitas air tanah menjadi sangat penting, karena air tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia. Semua orang tau bahwa tanpa air, maka tidak akan ada kehidupan. Sampai saat ini air tanah

masih merupakan sumber air yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah, air tanah ini terbagi atas air tanah dangkal karena proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini terdapat pada kedalaman15,00 m. Sebagai sumur air minum, air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Sedangkan air tanah dalam tidak semudah pada air tanah dangkal.Air tanah (groundwater) biasanya terdapat di aquifer, suatu daerah dibawah permukaan bumi yang terdiri dari bebatuan dan partikel tanah yang tidak terkonsolodasi (Indarto, 2010).

Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut), karena lapisan tanah mempunyai unsur- unsur kimia tertentu untuk masing- masing lapisan tanah. Lapis tanah disini berfungsi sebagai saringan. Disebut sebagai air tanah dangkal jika kedalaman maksimal mencapai 15 meter (Sutrisno, 2010).

Air tanah yang terintrusi air laut akan menjadi asin dan tidak layak dikonsumsi. Air laut tidak hanya memiliki kandungan NaCl terlarut, tetapi juga mengandung kation dan anion yang cukup tinggi. Intrusi air laut adalah masuknya air laut ke arah daratan. Intrusi air laut diakibatkan tekanan air tanah yang lebih kecil dibandingkan tekanan air laut pada kedalaman yang sama.

Perbedaan tekanan ini menyebabkan batas antara air tanah dan air laut naik ke daratan. Pengambilan air tanah yang tidak teratur menyebabkan berubahnya

(4)

kualitas air tanah yang disebabkan oleh penyusupan air laut (Sutrisno, 2010).

Pemukiman penduduk yang berada di sepanjang pantai pasir jambak menggunakan air tanah dangkal sebagai sumber utama dalam kehidupannya. Air tanah sangat penting bagi kehidupan manusia, jarak rumah masyarakat dekat pantai. Masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai pasir jambak pada umumnya menggunakan air tanah.

Berdasarkan masalah diatas penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian keadaan air tanah dengan judul

“Studi Tentang Kualitas Air Tanah Dangkal Di Daerah Pemukiman Penduduk Di Pantai PasirJambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang”

METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka penelitian ini dapat tergolong pada penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Tika dalam Kusumawati (2015) Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku di dalamnya, terdapat upaya mendeskripsikan, mecatat, menganalisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang terjadi. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau menggunakan hipotesa, melainkan mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai variabel yang diteliti, guna mengambil kebijaksanaan atau keputusan untuk tindakan yang dirasa perlu. Populasi dalam penelitia ini adalah kepala keluarga (KK). Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik proposive

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. maka, sampel diambil dengan menggunakan teknik proposive sampling proporsi20%

dengan jumlah sampel adalah 67. Titik sampel air dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 titik berdasarkan rentang jarak 25 m.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama; kondisi fisik air tanah dangkal yang uji di laboratorium menunjukkan pada titik sampel I, titik sampel II, titik sampel III, dan titik sampel IV (bau dan rasa) telah memenuhi standar. Pada penelitian warna yang dilakukan di laboratorium pada titik sampel I pengukuran warna <0,5 telah memenuhi standar, titik sampel II pengukuran warna 3,1 telah memenuhi standar, titik sampel III pengukuran warna 22,7 tidak memenuhi standar dan titik sampel IV pengukuran warna 3,1 telah memenuhi standar. Penelitian kekeruhan di laboratorium kadar kekeruhan 4,34 pada titik sampel I telah memenuhi standar, kadar kekeruhan pada titik sampel II 0,73 telah memenuhi standar, kadar kekeruhan titik sampel III 26,7 tidak memenuhi standar dan kadar kekeruhan pada titik sampel IV 1,77 telah memenuhi standar.

Berdasarkan penelitian pada titik sampel III warna tidak memenuhi Standar Kualitas Air Minum Dari Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

492/Menkes/Per/IV/2010. Karena kadar warnanya tinggi. Air yang keruh tidak layak untuk di pakai. Air yang keruh akan menyebabkan gatal-gatal dan iritasi pada kulit. Air yang keruh tidak bisa di komsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.

Pada titik sampel III tidak memenuhi

(5)

standar karena kadar kekeruhannya tinggi.

Penelitian Syefrina (2013) yang berjudul “kualitas air tanah dangkal di kenagarian alahan panjang kecamatan lembah gumanti kabupaten solok”

dimana ia menyimpulkan bahwa kondisi air tanah dangkal secara fisik di kenagarian alahan panjang kecamatan gumanti kabupaten solok belum sesuai dengan standar MenKes.

Sesuai dengan pernyataan Sutrisno (2010) air minum yang ideal harus jernih, tidak berasa, dan tidak berbau. Air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel- partikel kecil yang tersuspensi lainnya.

Kedua; kondisi kimia yang di uji di laboratorium menunjukkan bahwa kandungan pH yang terdapat pada titik sampel I 6,58, titik sampel II 7,5, titik sampel III 6,8 dan titik sampel IV 6,54 telah memenuhi standar. Dan kandungan NaCl yang terdapat pada titik sampel I 13 telah memenuhi standar, titik sampel II 2740 tidak memenuhi standar, titik sampel III 950 telah memenuhi standar dan titik sampel IV 283 telah memenuhi standar.

Penelitian Winata (2013) yang berjudul “kualitas air tanah di sepanjang kali gajah wongditinjau dari pola sebaran escherichia coli (studikasus kecamatan umbulharjo)” dimana ia menyimpulkan Nilai pH pengukuran in situ antara 5,3- 7,61. Menandakan pH air tanah telah mendekati kadar asam, karena batas nilai

pH normal untuk air tanah adalah 6,5 sampai dengan 8,5. Nilai pH tertinggi ada di titik 26 yaitu 7,61. Sedangkan untuk nilai pH terendah berada pada titik 46, yaitu 5,3.

Berdasarkan uji laboratorium pH air tanah dangkal di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang menandakan pH air tanah telah mendekati kadar asam. Nilai pH tertinggi ada pada titik sampel II yaitu 7,5, sedangkan nilai pH terendah berada pada titik sampel IV yaitu 6,54. Tinggi rendahnya pH pada air tanah tidak berpengaruh pada kesehatan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MenKes/Per/IV/2010 menyatakan nilai pH berada pada 6,5-8,5, pH air tanah dangkal pada titik sampel I- IV telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh MenKes.

Konsentrasi maksimum yang dibolehkan dalam air 1000 mg/l. Kadar garam yang berlebihan menyebabkan air asin rasanya. Rasa asin akan bertambah akibat adanya limbah yang mencemari air. Kadar garam yang melebihi ± 1000 mg/l akan menimbulkan karatan pada peralatan rumah tangga.

Air tanah dangkal pada titik sampel II tidak memenuhi standar kualitas air minum karena air tanah sudah tercampur dengan air laut. Air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam NaCl 3%. Jadi apabila air tanah dangkal yang di konsumsi tercampur dengan air laut maka air tanah tersebut akan terasa asin.

Penelitian Novi (2014) yang berjudul “intrusi airlaut terhadap kualitas air tanah dangkal di kota surabaya”

dimana ia menyimpulkan pada lokasi sampel 3, Tenggilis I yang berada di jarak 6 km terintrusi air laut sedangkan

(6)

untuk lokasi sampel yang lainnya sudah sesuai dengan standar air bersih.

Sesuai dengan pernyataan Sutrisno (2010) Air tanah yang terintrusi air laut akan menjadi asin dan tidak layak dikonsumsi. Air laut tidak hanya memiliki kandungan NaCl terlarut, tetapi juga mengandung kation dan anion yang cukup tinggi. Intrusi air laut adalah masuknya air laut ke arah daratan. Intrusi air laut diakibatkan tekanan air tanah yang lebih kecil dibandingkan tekanan air laut pada kedalaman yang sama.

Perbedaan tekanan ini menyebabkan batas antara air tanah dan air laut naik ke daratan. Pengambilan air tanah yang tidak teratur menyebabkan berubahnya kualitas air tanah yang disebabkan oleh penyusupan air laut.

Ketiga; faktor-faktor penyebab masyarakat di Pantai Pasir Jambak masih menggunakan air tanah dangkal dalam kehidupan sehari-hari. Sumber air masyarakat di Pantai Pasir Jambak ialah air tanah dangkal. 100% masyarakat di Pantai Pasir Jambak menggunakan air tanah dangkal untuk kebutuhan sehari- harinya. Baik untuk minum, mandi, mencuci dan sebagainya. Alasan masyarakat tidak menggunakan air selain air tanah dangkal ialah kurang mampu, karena tingkat pendapatan masyarakat yang rendah sehingga masyarakat memilih air tanah dangkal sebagai sumber airnya. Pendapatan mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Kalau mereka menggunakan air PDAM mereka harus mengeluarkan uang setiap bulannya.

Penelitian Pertiwi (2015) yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhipendapatan tenaga kerja di daerah istimewayogyakarta” dimana ia

menyimpulkan kebutuhan dan keinginan tidak terbatas jumlahnya, hanya saja kebutuhan dan keinginan tersebut dibatasi dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh seseorang. Pendapatan yang diterima oleh masyarakat tentu berbeda antar satu dengan yang lainnya, hal ini disebabkan berbedanya jenis pekerjaan yang dilakukannya. Perbedaan pekerjaan tersebut dilatarbelakangi oleh tingkat pendidikan, skill dan pengalaman dalam bekerja. Indikator tingkat kesejahteraan dalam masyarakat dapat diukur dengan pendapatan yang diterimanya.

Pendapatan merupakan suatu hasil yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga dari berusaha atau bekerja. Jenis masyarakat bermacam ragam, seperti bertani, nelayan, beternak, buruh, serta berdagang dan juga bekerja pada sektor pemerintah dan swasta. Tingkat pendapatan masyarakat yang rendah akan mempengaruhi penghasilannya, sehingga ia menggunakan air tanah dangkal sebagai sumber airnya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada deskripsi data dan pembahasan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Kondisi fisik air tanah dangkal di Pantai Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, pada titik sampel I, II, IV warna telah memenuhi standar kualitas air minum sedangkan pada titik sampel III warna tidak memenuhi standar kualitas air minum. Pada

(7)

titik sampel I-IV bau telah memenuhi standar kualitas air minum. Pada titik sampel I-IV rasa telah memenuhi standar kualitas air minum. Pada titik sampel I, II, IV kekeruhan telah memenuhi standar sedangkan pada titik sampel III kekeruhannya tidak memenuhi Standar Kualitas Air Minum Dari Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

2. Kondisi kimia air tanah dangkal di Pantai Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, pH titik sampel I-IV telah memenuhi standar. Dan kadar NaCl titik sampel I, III, IV telah memenuhi standar, sedangkan NaCl titik sampel II tidak memenuhi Standar Kualitas Air Minum Dari Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

3. Faktor-faktor penyebab masyarakat di Pantai Pasir Jambak Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang masih menggunakan air tanah dangkal untuk kehidupan sehari-harinya.

Sumber utama masyakat di Pantai Pasir Jambak adalah air tanah dangkal. 100% masyarakat di Pantai Pasir Jambak menggunakan air tanah dangkal dalam kehidupan sehari-hari.

Karena tingkat pendapatannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan di atas

maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Masyarakat diharapkan melakukan penyaringan air terlebih dahulu sebelum air dikonsumsi, sehingga air dapat bersih dikonsumsi oleh masyarakat di Kelurahan Pasie Nan Tigo.

2. Pada setiap rumah sebaiknya sumur dangkal berada pada ruang tertutup agar air hujan tidak langsung masuk kedalam sumur.

3. Diharapkan kepada pemerintah untuk melihat langsung keadaan sumur masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, untuk dapat segera mengambil kebijakan untuk penyediaan air bersih sehingga terpenuhi kebutuhan air yang sesuai dengan kualitas air minum Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia.

4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa dijadikan bahan rujukan dan pedoman yang bermanfaat dan menambah wawasan pembaca dan peneliti sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Beni Saebani. 2012. Pengantar Antropologi. Bandung: CV Pustaka Setia.

Arian, Defri. 2014. Kualitas Mata Air Bukit Pencuran Batu Untuk Konsumsi Air Minum Di Jorong Koto Ranah Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung.

(Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

(8)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asdak, Chay. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Busri, Nopi. 2015. Profil Masyarakat Yang Tinggal Di Wilayah Rawan Abrasi Pantai (Studi Kasus Masyarakat Di Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang). (Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Doni, Rahma. 2014. Studi Kualitas Air

Permukaan Di Areal

Pertambangan Batu Bara Jorong Kabun Nagari Muara Kabupaten Sijunjung. (Skripsi). Padang:

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Indarto. 2010. Hidrologi: Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jakarta: Bumi Aksara Koentjaraningrat. 2005. Pengantar

Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kurniawan, Ezri. 2012. Studi Intrusi Air Laut Pada Air Tanah Di Kecamatan PadangBarat Kota Padang. (Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Kusumawati, Ani. 2015. Studi Kualitas Air Sumur Dangkal di Jorong Koto Hilalang I Kenagarian Sungai Langkok Kecamatan Tiumang Kabupaten Dhamasraya. (Skripsi).

Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Mardani, Mela. 2014. Kondisi Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Masyarakat Dan Sesudah Pembangunan Pasar Di Nagari Talaok Kecamatan Bayang

Kabupaten Pesisir

Selatan.(Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Novi, Rendi Indriastoni. 2014. Intrusi Air Laut Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di Kota Surabaya.

(Skripsi). Bandung: Universitas Negeri Surabaya.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor492/Menkes/Per/IV/2010 Rahayu, Subekti, dkk. 2009. Monotoring

Air Di Daerah Aliran Sungai.

Bogor: ICRAF SEA

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: ALFABETA

Suhatlan, Gusnia. 2012. Studi Tentang kualitas Air Tanah Dangkal Berdasarkan Satuan Litologi Untuk Air Minum Di Kecamatan IV Jurai

Kabupaten Pesisir

Selatan.(Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sutrisno, totok, dkk. 2010. Teknologi Penyedian Air Bersih. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syefrina. 2013. Kualitas Air Tanah Dangkal Di Kenagarian Alahan Panjang Kecamatan Lembah

Gumanti Kabupaten

Solok.(Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Widyawati, Siska. 2013. Analisis Potensi Air Tanah Dangkal Untuk Kebutuhan Masyarakat Di Padang Aro Kabupaten Solok Selatan.(Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Persebaran Perumahan berdasarkan Kecamatan di Kawasan pinggir kota Padang Kecamatan Koto Tangah N o Kelurahan Jumlah Persentas e % 1 Padang Sarai 11 buah 22,92 2 Batipuh Panjang