• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Universitas Udayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Universitas Udayana"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebenarnya mengamanatkan pelestarian lahan pertanian untuk selamanya. Konversi lahan pertanian subur selama ini belum diimbangi dengan upaya terpadu pengembangan lahan pertanian melalui penciptaan lahan pertanian baru yang potensial.

Maksud dan Tujuan

  • Maksud
  • Tujuan

Menganalisis data produksi tanaman pangan pada lahan pertanian pada kawasan pertanian pangan berkelanjutan di kecamatan Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati kabupaten Gianyar. Merumuskan strategi dan kebijakan dalam penerapan pertanian pangan berkelanjutan di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati Kabupaten Gianyar.

Target/Sasaran

Analisis Keadaan Lahan Pertanian Tanaman Pangan, Kondisi Curah Hujan Dan Ketinggian Permukaan Tanah Dari Permukaan Laut Di Kabupaten Gianyar Pada Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kecamatan Gianyar, Kecamatan Blahbatuh Dan Sukawati Kabupaten Gianyar. Penataan ketersediaan lahan pertanian pangan yang luas berdasarkan pertimbangan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan penduduk akan konsumsi pangan, pertumbuhan produktivitas dan kebutuhan pangan nasional melalui diskusi dengan para petani di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati Kabupaten Gianyar.

Keluaran

Analisis Data/Informasi Produksi Komoditas Tanaman Pangan Pada Lahan Pertanian Pada Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kecamatan Gianyar, Kecamatan Blahbatuh dan Sukawati Kabupaten Gianyar. Perumusan strategi dan kebijakan dalam penerapan produksi pangan berkelanjutan di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati Kabupaten Gianyar.

Ruang Lingkup

Analisis Produksi Komoditas Tanaman Pangan Pada Lahan Pertanian Pada Zona Pertanian Pangan Berkelanjutan Di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh Dan Sukawati Kabupaten Gianyar. Menyusun rumusan strategi dan kebijakan dalam penerapan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati Kabupaten Gianyar.

Lokasi

Analisis kebutuhan dan ketersediaan lahan pertanian pangan dengan mempertimbangkan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan konsumsi pangan, pertumbuhan produktivitas dan kebutuhan pangan nasional melalui diskusi dengan petani di Kecamatan Gianyar, Kecamatan Blahbatuh dan Sukawati, di Kabupaten Gianyar.

Tahapan Kegiatan

Melakukan penelitian lapangan dan diskusi kelompok terfokus dengan petani untuk mendapatkan wawasan mengenai kondisi dan merumuskan strategi dan kebijakan dalam penerapan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi rencana kegiatan penyiapan kebutuhan kawasan pertanian pangan berkelanjutan di wilayah Gianyar kepada masyarakat atau kelompok sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan sosialisasi akhir untuk memperoleh masukan dan saran dari seluruh pemangku kepentingan (pemerintah, masyarakat dan akademisi) dalam upaya penerapan kebijakan gizi lahan pertanian berkelanjutan di wilayah Gianyar.

Jenis dan Sumber Data

Rumusan strategi ini akan disusun dalam rangka penguatan program LP2B dengan memperkuat institusi terkait (subak, PPL dan masyarakat). Data dasar jenis komoditas tertentu yang merupakan pangan pokok dan berasal dari kawasan pertanian pangan berkelanjutan, meliputi data: jenis komoditas, produktivitas komoditas, dan pola tanam komoditas.

Dasar Hukum

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Insentif Perlindungan Pangan Berkelanjutan Lahan Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5279); Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2012 Tentang Pembiayaan Perlindungan Pangan Berkelanjutan Lahan Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5288);

KARAKTERISTIK WILAYAH KAJIAN

Keadaan Geografis

  • Letak dan Luas Wilayah
  • Klimatologi, Hidrologi, dan Hidrogeologi

Luas lahan menurut peruntukannya terdiri dari luas lahan persawahan di Kabupaten Gianyar pada tahun 2015 sebesar 14.420 ha, sedangkan luas lahan non sawah seluas 12.542 ha dan lahan non pertanian seluas 9.838 ha. Berdasarkan data perkembangan pertanian di Kabupaten Gianyar, rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan kisaran 2.390,0 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 248,4 mm.

Tabel 2.2. Luas Wilayah Daerah Kabupaten GianyarPer Kecamatan Tahun 2015
Tabel 2.2. Luas Wilayah Daerah Kabupaten GianyarPer Kecamatan Tahun 2015

Pemerintahan

Penduduk dan Tenaga Kerja

Pendidikan

Pertanian

Rata-rata produktivitas padi di Kabupaten Gianyar stabil selama lima tahun terakhir, berkisar antara 5,5 ton/ha hingga 7,0 ton/ha, dan rata-rata produktivitas pada tahun 2015 sebesar 6.112 ton/ha. Produktivitas tertinggi pada tahun 2015 terdapat di Kabupaten Ubud sebesar 7.100 ton/ha, disusul Kabupaten Blahbatuh dan Gianyar masing-masing sebesar 6.796 ton/ha dan 6.327 ton/ha.

Tabel  2.11.Perkiraan  RumahTangga  Tani  Pengguna LahanMenurut  Golongan  Luas  Lahan  yang Dikuasai  PerKecamatan  di  Kabupaten  Gianyar, Tahun 2015
Tabel 2.11.Perkiraan RumahTangga Tani Pengguna LahanMenurut Golongan Luas Lahan yang Dikuasai PerKecamatan di Kabupaten Gianyar, Tahun 2015

Potensi Pengembangan Wilayah

Wilayah ini berkembang sangat baik untuk pertanian lahan basah, industri, pemukiman dan pengembangan pariwisata. Luas wilayah ini mencakup 24% dari total luas wilayah Kabupaten Gianyar. Sebarannya meliputi wilayah Tulikup, Ubud, Tegallalang, Kedewatan, Bakbakan dan Sayan.

Wilayah Rawan Bencana

Kawasan budidaya meliputi: pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, pemukiman, industri, pariwisata, kawasan pertahanan dan keamanan negara serta kawasan peruntukan lainnya. Pengembangan kawasan pertanian meliputi kawasan yang diperuntukkan bagi pertanian lahan basah, lahan kering dan hortikultura serta kawasan yang diperuntukkan bagi peternakan.

Gambaran Umum Kecamatan Gianyar

Tanaman buah-buahan di Kabupaten Gianyar umumnya jambu biji, pepaya, pisang, sukun dan durian seperti disajikan pada tabel berikut. Sektor peternakan khususnya unggas sangat berkembang di Kabupaten Gianyar, antara lain ayam kampung, ayam pedaging, itik, angsa, dan merpati.

Tabel 2.16. Luas Desa Di Kecamatan Gianyar Tahun 2015
Tabel 2.16. Luas Desa Di Kecamatan Gianyar Tahun 2015

Gambaran Umum Kecamatan Blahbatuh

Perkembangan budidaya tanaman pangan di Kabupaten Blahbatuh didukung oleh adanya sumber daya penduduk yang cukup besar sebagai buruh di sektor pertanian. Jumlah penduduk Kecamatan Blahbatuh disajikan pada tabel berikut. Tanaman perkebunan dari segi buah-buahan di Kecamatan Blahbatuh antara lain : jambu biji, jambu air, sawo, nangka, pisang, alpukat, durian dan lain-lain. Sektor peternakan khususnya unggas yang banyak dikembangkan di Kabupaten Blahbatuh antara lain: ayam kampung (ayam kampung), ayam pedaging, itik dan merpati.

Tabel 2.30. Jumlah  Penduduk  dan  Kepadatan  Penduduk  Kec. Blahbatuh, 2015
Tabel 2.30. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kec. Blahbatuh, 2015

Gambaran Umum Kecamatan Sukawati

Pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan (padi) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk.Produktivitas tanaman padi di kabupaten Sukawati rata-rata mencapai 58,69 kw/ha dengan angka produksi seperti tersaji pada tabel di bawah ini. Tanaman kedelai di kecamatan Sukawati dengan luas tanam 598 ha dan luas panen 598 ha. Tanaman (buah-buahan) yang dominan pada perkebunan di Kabupaten Sukawati adalah: jambu biji, jambu air, pepaya, pisang, rambutan dan beberapa buah semangka.

Tabel 2.44. Luas  Wilayah  Kecamatan Sukawati Menurut  Penggunaan Lahannya,2015
Tabel 2.44. Luas Wilayah Kecamatan Sukawati Menurut Penggunaan Lahannya,2015

KEBIJAKAN PERTANIAN DI KABUPATEN GIANYAR

Penetapan Kawasan Pertanian dalam Rencana Pola Ruang Wilayah

Selanjutnya, lahan ini ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan di kabupaten tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Lahan mempunyai potensi teknis dan kesesuaian lahan untuk usaha pertanian pangan dengan memperhatikan kemiringan lereng, iklim, sifat fisik, kimia dan biologi lahan tersebut cocok untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian pangan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan. Lahan tersebut dimanfaatkan sebagai lahan pertanian pangan dengan mempertimbangkan produktivitas, intensitas tanaman, ketersediaan air, konservasi, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Gambar 3.1 Rencana Pola Ruang Kabupaten Gianyar
Gambar 3.1 Rencana Pola Ruang Kabupaten Gianyar

Pembangunan Pertanian di Kabupaten Gianyar

Produksi Jagung di Kabupaten Gianyar mengalami fluktuasi pada tahun 2006 hingga tahun 2012 dan terus mengalami penurunan pada tahun 2013 hingga tahun 2015. Di antara beberapa tanaman buah-buahan, tanaman jeruk merupakan produk terpenting di Kabupaten Gianyar dan produksinya terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Mengembalikan pola konsumsi pada pangan lokal melalui diversifikasi konsumsi merupakan pilihan strategis untuk meningkatkan pemanfaatan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap beras, sehingga secara bertahap dapat menciptakan kemandirian pangan di Kabupaten Gianyar.

Gambar 3.3 Areal Persawahan di Wilayah Kabupaten Gianyar
Gambar 3.3 Areal Persawahan di Wilayah Kabupaten Gianyar

Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Gianyar

Dengan cara ini, konversi lahan pertanian semakin berdampak pada petani miskin dan menambah kelompok masyarakat miskin baru. Oleh karena itu, perlahan terjadi alih fungsi lahan pertanian ke lahan non pertanian. Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dilaksanakan dengan tujuan: (a) melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, (b) menjamin ketersediaan lahan pangan secara berkelanjutan, (c) kemandirian, keamanan, dan kedaulatan pangan. , (d) melindungi kepemilikan petani atas lahan pangan, (e) meningkatkan kesejahteraan dan kesejahteraan petani dan masyarakat, (f) meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani, (g) meningkatkan penyediaan kesempatan kerja untuk kehidupan yang layak , (H).

Gambar 3.8. Alih Fungsi Lahan Untuk Pemukiman
Gambar 3.8. Alih Fungsi Lahan Untuk Pemukiman

Tata Guna Lahan

Apabila hal ini dapat dilaksanakan secara efektif, maka konversi lahan di wilayah tersebut dipastikan tidak akan terjadi dan akan tersedia cukup lahan untuk bercocok tanam tanaman pangan.

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Pemberian insentif perlindungan LP2B diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaan pangan berkelanjutan, perlindungan lahan pertanian, diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 30 Tahun 2012. Nomor 41 Tahun 2009 benar-benar dapat dilaksanakan dengan tertib dan benar, sehingga merupakan langkah strategis dalam rangka mencoba memperlambat langkahnya. terjadinya konversi lahan pertanian produktif.

Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan

Undang-undang nomor 41 tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan yang memuat tentang asas, tujuan, ruang lingkup, perencanaan dan penetapan, pengembangan, penelitian, pemanfaatan, pembinaan, pengendalian, pengawasan, sistem informasi, perlindungan dan pemberdayaan petani, pembiayaan. , sanksi administratif, serta ketentuan pidana. Mempercepat penyiapan dan pelaksanaan berbagai kebijakan dan peraturan/lembaga, seperti reformasi pertanian untuk mempercepat perluasan wilayah pertanian, pemberdayaan masyarakat pedesaan, serta implementasi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 dan Menteri Pertanian. Menghindari alih fungsi lahan dari pertanian produktif ke non pertanian dan dari lahan tanaman pangan ke non tanaman pangan (perkebunan) dengan memperbaiki sistem insentif dan subsidi bagi petani tanaman pangan serta menerapkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 secara tegas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Perlindungan Lahan

Proyeksi situasi keseimbangan pangan di Kabupaten Gianyar pada tahun jika produktivitas lahan dapat meningkat sekitar 10% dan laju konversi lahan tidak meningkat. Proyeksi keseimbangan pangan di Kabupaten Sukawati jika penanganan ditujukan untuk mencegah perubahan lahan, meningkatkan produktivitas dan penyorotan. Subak mempunyai potensi untuk mempertahankan lahannya sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati pada tahun 2016.

93KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN LUAS LAHAN

Ketersediaan Lahan Pangan di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh, dan

Namun berdasarkan kompilasi data tiap kecamatan selama lima belas tahun terakhir, rata-rata produktivitas lahan sawah adalah sebagai berikut: Kabupaten Gianyar 5.806 ton/ha, Kecamatan Blahbatuh 6.796 ton/ha dan Kabupaten Sukawati 6.193 ton/ha. . Sedangkan dari analisis data yang dikumpulkan pada periode tahun yang sama diperoleh rata-rata tingkat penyusutan lahan sawah pada ketiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Gianyar sebesar 0,297%/tahun; Kecamatan Blahbatuh 0,770%/tahun;. Kasus ini terjadi karena adanya kasus penyusutan sawah secara ekstrim di objek penelitian, khususnya pada satu tahun terakhir di Kabupaten Gianyar.

Tabel  4.1.Proyeksi  Potensi  Lahan Sawahpada  Kecamatan  Gianyar, Kecamatan Blahbatuh, dan Kecamatan Sukawati
Tabel 4.1.Proyeksi Potensi Lahan Sawahpada Kecamatan Gianyar, Kecamatan Blahbatuh, dan Kecamatan Sukawati

Perkembangan Penduduk di Kecamatan Gianyar, Kecamatan

Perhitungan Kebutuhan Lahan Pertanian

Mengingat kondisi ketiga kecamatan yang menjadi objek analisis, kurang dari 5% yang melakukan kegiatan budidaya sumber kalori non-beras, serta perilaku masyarakat yang mengandalkan beras sebagai makanan pokoknya seperti diuraikan di atas. . , pendekatan metode analisis yang digunakan mengacu pada tingkat kebutuhan beras/kapita/tahun. Jumlah kebutuhan beras penduduk per tahun dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan tingkat kebutuhan beras penduduk per tahun. Perkiraan jumlah penduduk di masa depan dihitung berdasarkan jumlah penduduk tahun ini dan laju pertumbuhan tahunan.

Tabel 4.5.Proyeksi Kebutuhan Lahan Panen Padi Sawah di Kecamatan Gianyar, Kecamatan Blahbatuh, dan Kecamatan Sukawati.
Tabel 4.5.Proyeksi Kebutuhan Lahan Panen Padi Sawah di Kecamatan Gianyar, Kecamatan Blahbatuh, dan Kecamatan Sukawati.

Perhitungan Imbangan Pangan

  • Perhitungan Imbangan Pangan di Kecamatan Gianyar
  • Perhitungan Imbangan Pangan di Kecamatan Blahbatuh
  • Perhitungan Imbangan Pangan di Kecamatan Sukawati

Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada Tabel 4.8, dengan laju konversi lahan dan tingkat produktivitas lahan saat ini, diperkirakan akan terjadi kekurangan/kerawanan pangan di Kecamatan Blahbatuh dalam tiga belas tahun mendatang atau pada tahun 2028. Serupa dengan analisis yang dilakukan di Kabupaten Gianyar dan Blahbatuh, maka alternatif yang perlu dilakukan untuk mewujudkan ketersediaan pangan di Kabupaten Sukawati adalah dengan mencegah peningkatan konversi lahan dan meningkatkan produktivitas lahan. Proyeksi keseimbangan pangan di Kabupaten Sukawati periode 2015-2035, apabila produktivitas dapat ditingkatkan sekitar 25%, laju penduduk dapat diturunkan menjadi 1%/tahun, dan konversi lahan sekitar 0,35%/tahun.

Gambar  4.1.  Proyeksi  Kondisi  Imbangan  Pangan    di  Kecamatan    ianyar tahun 2015 - 2035
Gambar 4.1. Proyeksi Kondisi Imbangan Pangan di Kecamatan ianyar tahun 2015 - 2035

Potensi Pengembangan LP2B di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh,

Terdapat awig-awig di berbagai lembaga desa adat atau di tingkat lembaga subak yang melarang alih fungsi lahan sawah. HAK KEWAJIBAN SUBAK PROGRAM RENCANA KEGIATAN PEMBATASAN MANFAAT SUBAK. Subak.. pengembangan agrowisata di kawasan Subak. Berdasarkan hasil pembahasan penetapan kebutuhan luas lahan pertanian untuk pangan berkelanjutan di Kabupaten Gianyar khususnya di Kabupaten Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Tabel  4.12.  Subak  yang  berpotensi  untuk  mempertahankan  lahannya sebagai  Lahan  Pertanian  Pangan  Berkelanjutan  (LP2B)  di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh, dan Sukawati, tahun 2016.
Tabel 4.12. Subak yang berpotensi untuk mempertahankan lahannya sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh, dan Sukawati, tahun 2016.

RUMUSAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Analisis SWOT

Sedangkan Quinn (1999) mengatakan bahwa strategi adalah suatu bentuk rencana yang mengintegrasikan tujuan utama, kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi satu kesatuan yang utuh. Strategi adalah tindakan adaptif untuk merespons situasi lingkungan tertentu yang mungkin dianggap signifikan. Sawah (lahan pertanian pangan) dengan produktivitas cukup tinggi masih tersedia di wilayah kecamatan.

Strategi dan Kebijakan

Rencana aksi pelaksanaan strategi dan kebijakan dari penetapan

Luas lahan persawahan penunjang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan pangan (LP2B) di Kabupaten Gianyar seluas 2.457 ha dengan jumlah subak 90 subak, Kecamatan Blahbatuh seluas 2.171 ha dengan 83 subak dan Kecamatan Sukawati seluas 2.647 ha dengan 107 subak. Lahan pertanian di Kecamatan Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati mempunyai potensi teknis dan kesesuaian lahan untuk produksi pangan dengan memperhatikan kemiringan lereng, iklim, sifat fisik, kimia dan biologi tanah cocok untuk dikembangkan menjadi produksi pangan berkelanjutan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan. , seperti mis. ketersediaan air, irigasi, prasarana irigasi, jalan pertanian, produktivitas, intensitas tanam dan pelestarian lingkungan berkelanjutan. Produktivitas lahan pertanian tanaman pangan khususnya padi di Kabupaten Gianyar sekitar 6,3 ton/ha, Kabupaten Blahbatuh 6,8 ton/ha dan Kabupaten Sukawati 5,9 ton/ha dan berpotensi meningkat menjadi 7,5 – 8,0 ton/ha.

PENUTUP

Kesimpulan

Beberapa subak dari tiga kecamatan tersebut telah menyatakan komitmennya untuk menjaga lahan subaknya untuk mencegah alih fungsi. Berdasarkan analisis keseimbangan pangan antara ketersediaan dan kebutuhan masa depan dengan mempertimbangkan variabel pertumbuhan penduduk, kebutuhan konsumsi pangan penduduk, produktivitas lahan dan laju alih fungsi lahan, Kabupaten mempunyai.

Rekomendasi

Gambar

Tabel 2.4. Rata-rata Curah Hujan di Kabupaten Gianyar pada Tahun 2009 - 2013 (dalam Milimeter)
Tabel  2.7. Jumlah  Penduduk  Kabupaten  Gianyar,  Kepadatan  Dan Sex  Ratio  Menurut  Hasil  Sensus  Penduduk danSurvei Penduduk Antar Sensus (Supas)
Tabel 2.9. Banyaknya Sekolah Negeri dan Swasta Menurut Jenisnya di Kabupaten Gianyar Tahun 2015
Tabel 2.10. Luas Lahan sawahdan bukan sawah PerKecamatan di Kabupaten Gianyar, Tahun 2015 (Ha)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Trong đó, một số chỉ tiêu nhằm đánh giá và mô tả sự phát triển về việc ứng dụng Airbnb trong kinh doanh dịch vụ lưu trú homestay tại thành phố Huế bao gồm: 1 Danh sách hoạt động của các