• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hasil analisis, hasil belajar siswa kelas V MI Miftahul Ulum Tulungjaya tahun ajaran 2011/2012 memiliki hasil yang rendah, hal ini dikatakan karena strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Miftahul Ulum Tulungjaya dengan menggunakan alat peraga yaitu melipat kertas. Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan sarjana jurusan Tarbiyah STAIN Jurai Siwo Metro untuk memperoleh gelar S.Pd.I.

Kuryani, M.Pd dan Siti Annisah, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga dalam membimbing dan memberikan motivasi. 1 Daftar Persentase Matematika Kelas V Semester Genap MI Miftahul Ulum Tulungjaya Sukadana Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. 4 Data Tenaga Pengajar MI Miftahul Ulum Tulungjaya 48 5 Data Jumlah Siswa MI Miftahul Ulum Tulungjaya 48 6 Data Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I 56 7 Data Persentase Ketuntasan Hasil Belajar pembelajaran pada siklus II 61 8 Data ketuntasan poin siswa setelah dilakukan tes pada siklus I & II 62 9 Persentase observasi guru dan siswa 64.

Latar Belakang Masalah

Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa bukan hanya disebabkan oleh pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, tetapi juga karena terbatasnya alat peraga yang tersedia. Media pembelajaran seperti alat peraga sangat berperan penting dalam mengoptimalkan fungsi seluruh panca indera siswa untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar (KKM), maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (CSRC) untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika. , kelas V MI Miftahul Ulum Tulung Jaya Sukadana Lampung Timur menggunakan alat peraga melipat kertas.

Salah satu cara penyajian materi dalam pendidikan matematika adalah dengan menggunakan kertas lipat. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga ini dilatarbelakangi oleh strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara aktif dengan mengubah metode pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa (learner oriented) dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Alat pembelajaran lipat kertas ini dibuat untuk menarik perhatian siswa dengan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran matematika.

Tabel   1.   Daftar   persentase   nilai   Matematika   kelas   V   semester genap MI Miftahul Ulum Tulungjaya Sukadana Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/2012
Tabel 1. Daftar persentase nilai Matematika kelas V semester genap MI Miftahul Ulum Tulungjaya Sukadana Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/2012

Identifikasi Masalah

Ketika pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tersebut dirasa lebih efektif dan berhasil serta memiliki keasyikan tersendiri dalam belajar, sehingga siswa akan tertarik dan mudah untuk menerima, memahami dan memahami pelajaran yang akan dipelajari.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi siswa, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam usahanya untuk meningkatkan hasil belajar sehingga kompetensi matematika dapat tercapai secara optimal. Bagi guru diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran khususnya matematika di MI Miftahul Ulum Tulungjaya.

KAJIAN PUSTAKA

Kerangka Konseptual

  • Alat Peraga
  • Hasil Belajar Matematika
  • Pembelajaran Matematika
  • Materi Pelajaran Matematika Kelas V

Hipotesis Tindakan

METODE PENELITIAN

Objek Tindakan

  • Prosedur Tindakan
  • Tahap-Tahap Penelitian
  • Indikator Keberhasilan

Diharapkan dengan penggunaan sumber belajar ini akan membantu siswa lebih mudah menguasai materi, mengingat dan memahami materi yang diajarkan oleh guru serta meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pretest yang dicapai sebelum dilakukan tindakan dan hasil belajar posttest yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran matematika dengan menggunakan sumber belajar yang ditunjukkan dengan nilai siswa setelah diberikan ujian. pada akhir setiap siklus. Alat ini dimaksudkan untuk merekam data kemajuan hasil belajar terkait topik pembahasan dengan menggunakan sumber belajar pada kertas lipat.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan 1, pertemuan 2 dan pertemuan 3 dengan menggunakan alat peraga. Kemudian guru menugaskan salah satu siswa untuk ikut serta menggunakan alat peraga dengan soal yang lain. Suasana pembelajaran cukup baik, siswa sudah mulai terlibat dalam penggunaan alat peraga yang digunakan guru.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan 4, pertemuan 5 dan pertemuan 6 dengan menggunakan alat peraga. Guru memberikan pengetahuan awal dengan alat peraga yang digunakan. dengan contoh soal seperti di bawah ini atau dengan kata lain jumlah keputusan 1. adalah sebanyak 4 keputusan hasil demonstrasi dapat digambarkan seperti di bawah ini. Guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba mendemonstrasikan alat peraga melipat kertas dengan menggunakan soal yang berbeda.

Banyak siswa yang terlibat dalam penggunaan alat peraga/alat peraga yang digunakan oleh guru. Apalagi ketika siswa dilibatkan dalam penggunaan alat peraga, antusiasme siswa sangat baik, karena mereka jarang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Ini adalah peningkatan yang bagus setelah belajar menggunakan alat pembelajaran lipat kertas.

Pembahasan yang diuraikan disini lebih didasarkan pada hasil observasi pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga lipat kertas dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Adanya perubahan pola pembelajaran dengan penyediaan alat peraga dan penggunaannya yang melibatkan siswa agar siswa lebih tertarik dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi pembelajaran bagi guru MI Miftahul Ulum Tulungjaya khususnya guru matematika yaitu dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Setting Lokasi dan Subjek Tindakan

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data berdasarkan instrumen penelitian, setelah itu data diberi kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Observasi merupakan metode yang digunakan peneliti untuk mengamati secara langsung kegiatan belajar mengajar, setelah itu hasil penelitian ini digunakan untuk kegiatan penelitian. Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperlukan melalui catatan tertulis.

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data jumlah guru MI Miftahul Ulum, jumlah siswa, sejarah MI Miftahul Ulum dan arsip terkait prestasi siswa MI Miftahul Ulum. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan dua bentuk analisis, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Peneliti mengumpulkan poin yang diperoleh siswa kemudian membaginya dengan jumlah siswa di kelas tersebut, sehingga diperoleh nilai rata-rata.

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Pelaksanaan Siklus I
  • Pelaksanaan Siklus II

Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Tulungjaya Sukadana menerima 116 siswa pada tahun pelajaran 2012/2013, yang terdiri dari 64 laki-laki dan 52 perempuan. Topik bahasan pada pertemuan ini adalah perkalian dan pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Ketika guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya, banyak siswa yang masih malu dan tidak berani angkat bicara karena belum terbiasa.

Pada pertemuan 2 dilaksanakan pembelajaran pada tanggal 13 Maret 2013 dengan materi perkalian dan pembagian pecahan biasa dengan bilangan bulat. Pada pertemuan ini, guru mengingatkan kembali materi yang telah dibahas sebelumnya kepada siswa yang dilanjutkan dengan menjelaskan materi selanjutnya. kemudian guru menanyakan berapa hasil dari soal tersebut. Ketika guru memberikan pengertian dan memberikan umpan balik, banyak siswa yang tidak berani bertanya atau memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan baik oleh guru maupun oleh guru.

Pada pertemuan ke-3, pembelajaran ini dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2013 dengan topik perkalian dan pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan sebaliknya. Guru memulai pembelajaran dengan kegiatan yang sama seperti pada pertemuan sebelumnya dan menanyakan kabar siswa hari itu. Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran kelas yang dilakukan dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3, kemudian dilakukan analisis refleksi dan diperoleh hasil sebagai berikut.

Pada pertemuan 1 masih ada beberapa anggota kelompok yang belum berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Persentase kegiatan belajar yang diperoleh pada pertemuan pertama 35%, pertemuan kedua 40%, dan pertemuan ketiga 45%. Pada pertemuan 4, pembelajaran berlangsung pada tanggal 20/03/2013 dengan materi perkalian dan pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal.

Pada pertemuan 5 pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013 dengan topik yang diberikan pada pertemuan ini yaitu perkalian dan pembagian pecahan biasa dengan persentase. Pada pertemuan 6 pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2013 dengan materi yang akan dibahas adalah perkalian dan pembagian tiga pecahan berurutan. Pada siklus II, setelah mengamati tindakan pembelajaran pada pertemuan 4 sampai pertemuan 6, dilakukan analisis refleksi dan diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 2 Sarana Madrasah
Tabel 2 Sarana Madrasah

Pembahasan

Berdasarkan analisis refleksi siklus II baik sesi 4, sesi 5 maupun sesi 6 yang mencapai ketuntasan hasil belajar pretes sebesar 22,7%, sedangkan persentase ketuntasan hasil belajar postes mencapai 81,8%. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I terdapat 11 siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan grafik yang dibuat terlihat bahwa hanya 11 siswa yang mencapai keberhasilan akademik pada siklus 1 yang masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase keaktifan siswa yang dicapai pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan dan masih jauh dari standar yang ditetapkan. Tidak ada peningkatan persentase pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas pada Siklus I.

Namun pada siklus II mulai terlihat peningkatan yang sangat baik pada pertemuan berikutnya hingga persentase yang diperoleh mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa aktivitas siswa dan pengelolaan kelas oleh guru dalam pembelajaran meningkat setiap siklusnya. Dari hasil analisis di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga melipat kertas secara keseluruhan berhasil, karena alat peraga merupakan metode yang menyajikan dengan menggunakan benda-benda yang mudah ditemukan, sekaligus membantu siswa untuk lebih memahami dan memahami. konsep abstrak dalam pembelajaran matematika, agar siswa mengikuti proses pembelajaran dengan penuh minat dan antusias.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Miftahul Ulum Tulungjaya Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi pecahan. Dengan capaian hasil belajar sebagai berikut yaitu persentase ketuntasan belajar pada post test siklus I dan siklus II 50% dengan 11 siswa, naik menjadi 75% dengan 18 siswa. Siswa harus berusaha untuk dapat menggunakan fasilitas atau kenyamanan waktu yang disediakan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil belajar.

Mohammad Soleh, Prinsip Pengajaran Matematika Sekolah, Jakarta: Depdikbud, 1998 Muhammad Zainal Abidin, “Memahami Hasil Belajar”, ​​v.

Tabel 9 Persentase Hasil Pengamatan Terhadap Guru Dan Siswa
Tabel 9 Persentase Hasil Pengamatan Terhadap Guru Dan Siswa

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Sukayati, Fraksi, Yogyakarta: Depdiknas, 2003 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,.

Gambar

Tabel   1.   Daftar   persentase   nilai   Matematika   kelas   V   semester genap MI Miftahul Ulum Tulungjaya Sukadana Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/2012
Gambar 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Tabel 2 Sarana Madrasah
Tabel 3 Prasarana Madrasah
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak siswa belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang sudah ditetapkan sekolah, bisa dilihat dari