• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE “MAKE A MATCH” KELAS V SDN 2 BUMI JAWA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan " UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE “MAKE A MATCH” KELAS V SDN 2 BUMI JAWA "

Copied!
154
0
0

Teks penuh

Apakah metode Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Bumi Jawa bidang pendidikan agama Islam TP? Merujuk pada permasalahan tersebut di atas, penulis mencoba untuk meningkatkan pembelajaran siswa dengan menggunakan metode Make A Match. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan metode Make A Match untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur'an pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Bumi Tingkat Jawa. di Pendidikan Agama Islam TP.

Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi tindakan kelas yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran dengan metode Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Bumi Jawa pada mata pelajaran TP Pendidikan Agama Islam.

Latar belakang

Pada saat survey pendahuluan hanya sedikit siswa yang memperhatikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, ada yang hanya berbicara, dan ada yang ribut sehingga proses pembelajaran kurang kondusif. Pengajaran yang dilakukan selama ini belum mampu memberikan hasil yang optimal bagi pencapaian hasil belajar siswa mata pelajaran PAI kelas IV, sehingga hasil belajar PAI kelas IV belum tercapai. Sumber: Hasil Belajar Semester UTS Kelas IV SD Negeri 2 Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban Tahun Pelajaran Berdasarkan KKM 75).

Terdapat siswa kelas IV SD N 2 Bumi Jawa yang belum lancar menulis dan membaca Al Quran.

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Make A Match dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an pada siswa PAI kelas V SD N 2 Bumi Jawa Lampung Timur tahun ajaran.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Make A Match dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an pada siswa kelas V PAI SD N 2 Bumi Jawa Lampung Timur tahun pelajaran 2018/2019. Hal tersebut dapat dijadikan masukan bagi pimpinan sekolah untuk memfasilitasi guru mengembangkan model pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan mutu sekolah.

Penelitian yang Relevan

Kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang disusun oleh Hanafiyah adalah bahwa model atau metode yang digunakan sama dengan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Sedangkan perbedaannya terletak pada mata pelajaran, penelitian yang dilakukan Hanafiyah menggunakan penelitian pada mata pelajaran IPA sedangkan penelitian yang dilakukan oleh ulama pada mata pelajaran pendidikan Islam. Kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang dikemukakan oleh Sri Utami yaitu dari model atau metode yang digunakan sama dengan Pembelajaran Kooperatif “Make A Match”.

Persamaan lainnya adalah sama-sama meneliti kelas IV sedangkan perbedaannya pada mata pelajaran, penelitian yang dilakukan oleh Sri Utami menggunakan penelitian IPS sedangkan penelitian dilakukan oleh peneliti pada mata pelajaran PAI.

Konsep Teori Variabel Penelitian

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha sedar untuk mempersiapkan peserta didik agar beriman kepada pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama Islam melalui kegiatan pengajaran, pengajaran atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan yang harmonis antara penganut agama dalam masyarakat untuk mewujudkan perpaduan nasional. 7. Berdasarkan pemahaman di atas, maka Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendidik dan mengarahkan peserta didik baik jasmani maupun rohani kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Sesuai dengan ajaran Islam agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan seharian.

Mata pelajaran pendidikan agama Islam khususnya di sekolah rendah bertujuan membentuk pelajar yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.

Metode Cooperative Learning

Hal yang perlu dipersiapkan saat mengembangkan pembelajaran dengan metode Make A Match adalah penggunaan kartu. Membuat model jodoh atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada siswa. Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Make A Match untuk mencapai kompetensi yang diharapkan harus diperhatikan langkah-langkahnya.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (CRA) ini, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “Penggunaan metode pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas V semester genap SD Negeri 2 Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban. pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam TP 2018/2019”.

Prosedur Penelitian

Siklus I

Setelah mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil latihan yang dikerjakan. h) Guru dan siswa menyelesaikan soal dan jawaban serta mengevaluasi pembelajaran yang telah diselesaikan. SAYA). Guru membuat tes prestasi belajar untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi a) Guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I yaitu.

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan tindakan pada siklus I, namun ada upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang optimal.

Teknik Pengumpulan Data

Lembar Observasi Guru 2. Lembar Observasi Siswa

Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kemampuan belajar siswa dalam hal pemahaman materi selama proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Make A Match.

Indikator Keberhasilan

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

  • Sejarah Singkat Berdirinya SDN 2 Bumi Jawa
  • Keadaan Siswa dan Guru SDN 2 Bumi Jawa a. Keadaan Siswa
  • Denah Lokasi SDN 2 Bumi Jawa
  • Kondisi Awal Sebelum Dilaksanakan Penelitian
  • Pelaksanaan Siklus I
  • Pertemuan 1 (Pertama)
  • Pertemuan 2 (Kedua)
  • Hasil Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa siklus I
  • Hasil Belajar Siswa Siklus I
  • Pelaksanaan Siklus II
  • Pertemuan 2 (kedua)
  • Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa siklus II
  • Hasil Belajar Siswa Siklus II

Pada kegiatan dasar guru menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu membaca surat al-Ma'aun, guru menuliskan surat al-Ma'aun di papan tulis, kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar. Guru membacakan Surat al-Ma'aun dengan keras dan jelas agar siswa dapat mendengar dan mengikutinya. Materi yang dipelajari terkait dengan cara membaca, menghafal surat al-ma'un dengan makruj disertai dengan tajwid yang baik dan benar.

Tidak hanya mengingat berulang-ulang, guru kemudian memberikan permainan kartu kepada siswa agar siswa lebih mudah dan senang dalam menghafal surat-surat al-ma'un. Siswa yang datang lebih dulu diberi hadiah oleh guru berupa jajanan agar lebih semangat menghafal surat al-Ma'aun. Setiap siswa dapat berjalan dengan efektif, namun masih ada beberapa siswa yang belum berani tampil ke depan untuk menghafalkan surat al-Ma'un, kata guru tersebut.

42. memberi nasihat dan tunjuk ajar kepada murid-murid agar mereka lebih maju dalam menghafal surat al-ma’un. Materi yang dipelajari tentang cara membaca, menghafaz surah dengan makhroj disertai tajwid yang baik dan betul beserta kandungan surah al-ma’un. Petunjuk: Dapat menulis surat al-ma'un dengan betul dan memahami maksud surat al-ma'un.

Guru menjelaskan isi surat al-ma'un kepada siswa, kemudian siswa mendengarkan penjelasan guru. Dengan standar kompetensi: Memahami makna surat al-ma'un dan indikator: Dapat menjelaskan isi kandungan surat al-ma'un.

Pembahasan

Berdasarkan tabel 13 rata-rata persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 72,00% dan pada siklus II sebesar 88,50%. Keaktifan siswa saat memperhatikan penjelasan guru yang menjelaskan pelajaran, yang memperhatikan guru pada siklus I sebesar 64,00%. Pada siklus II aktivitas memperhatikan penjelasan guru saat penjelasan materi mencapai 89,5% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan yaitu mencapai 25,5%.

Hal ini terlihat dari siswa bernama Arjuna Wafia yang memperoleh skor total 5 pada pertemuan pertama dan skor 14 pada pertemuan kedua, sehingga total skor yang diperoleh pada siklus I adalah 19. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan poin 35, masing-masing 17 poin pada pertemuan pertama dan 18 poin pada pertemuan kedua. Aulia dan Manha Sanika Pak yang memperoleh skor total 24 dan 20 pada siklus I dan meningkat menjadi 38 dan 36 pada siklus II. c. Bekerja sama dengan teman sebaya.

Pada siklus II kegiatan ini mencapai 93,5%, kegiatan ini mengalami peningkatan yang signifikan dan mencapai 32%. Hal ini terlihat dari siswa berinisial Asep Saputra dan Khalid Komarudin yang memperoleh nilai keseluruhan 21 dan 26 pada siklus I dan meningkat menjadi 36 dan 35 pada siklus II. Contoh lain siswa yang mengalami peningkatan adalah siswa berinisial Faiz Basuki Rahmat yang mengalami perubahan sikap menjadi lebih aktif, hal ini terlihat dari perolehan hasil aktivitas siswa yang memperoleh skor keseluruhan 27 pada siklus I dan meningkat menjadi 43 pada siklus II. d) Pelaksanaan tugas/soal.

Hal ini terlihat dari siswa berinisial Iwan Kurniawan, Rusdiansyah dan Syafira Dwi Cahyani yang memperoleh skor total 23, 20 dan 27 pada siklus I dan meningkat menjadi 34, 36 dan 34 pada siklus II. e) Partisipasi dan aktivasi siswa dalam proses pembelajaran. Pada siklus II kegiatan ini mencapai 99%, kegiatan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu mencapai 40,5%.

Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa berlatih, selama proses latihan masih banyak siswa yang hanya diam saja, dan tidak mau ketika diminta maju ke depan untuk mempresentasikan hasil latihan kelompoknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru memberikan reward kepada siswa yang mau maju atau berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.

I Pretest Postest Pretest Postest

Kesimpulan

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bumi Jawa Tahun Pelajaran 2018/2019 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat disimpulkan bahwa. Bagi siswa SD Negeri 2 Bumi Jawa diharapkan lebih aktif dalam proses belajar mengajar karena jika siswa aktif mengikuti pembelajaran maka akan lebih membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar. . Perancangan model pembelajaran progresif inovatif Konsep Landasan dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (UTC).

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kompetensi Inti (KI)

Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahunya tentang diri sendiri, makhluk ciptaan Tuhan dan aktivitasnya serta benda-benda yang ditemui di rumah, di sekolah, dan di tempat bermain. Representasi pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya estetis, dalam gerakan yang mencerminkan kesehatan anak, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku iman dan moralitas anak.

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tujuan Pembelajaran

Media Pembelajaran Media/Alat

Sumber Belajar

  • Penerapan metode Make A Match

Siswa yang diminta untuk membaca doa adalah siswa yang datang lebih dulu pada hari itu (menghormati kedisiplinan siswa). Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan kedisiplinan setiap saat dan manfaatnya untuk pencapaian tujuan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya kedisiplinan, kerjasama dan kemandirian yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.

Kaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya. Materi: Mari Belajar Al-Qur'an Surah al-Mā'ūn Pertemuan/Siklus: II (Dua) / I (Satu).

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tujuan Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Media Pembelajaran Media/Alat

Sumber Belajar

Instrumen Penilaian

  • Penerapan metode Make A Match

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tujuan Pembelajaran

  • Media Pembelajaran Media/Alat

Sumber Belajar

Langkah-langkah Pembelajaran

  • Penerapan metode Make A Match
  • Langkah-langkah Pembelajaran
    • Penerapan metode Make A Match

Materi: Mari Belajar Al-Qur'an Surah al-Mā'ūn Pertemuan/Siklus: IV (Empat)/ II (Dua). Kalian tahu orang-orang yang mendustakan agama 2. Jadi itulah orang-orang yang menegur anak yatim 3. dan tidak memberi makan fakir miskin.

LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Gambar

Tabel 2                                                                                                                                    KISI-KISI SOAL PRETES DAN POSTES SIKLUS I
Tabel 3                                                                                                                            KISI-KISI SOAL PRETES DAN POSTES SIKLUS II

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar fiqih siswa kelas IV Madrasah Ibtida’iyah Wali Songo