UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Sejarah UKS
UKS adalah singkatan dari Unit Kesehatan Sekolah. Ini adalah program kesehatan yang
beroperasi di sekolah-sekolah di Indonesia. Program UKS didirikan untuk mempromosikan dan menjaga kesehatan siswa, serta memberikan pelayanan kesehatan dasar di lingkungan sekolah.
Sejarah UKS dimulai pada tahun 1973 ketika Departemen Kesehatan RI mendirikan program ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan siswa di sekolah.
Program ini diperkenalkan dengan tujuan utama untuk mencegah penyakit menular, meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, dan melarang siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri.
Pada awalnya, UKS difungsikan sebagai pusat kesehatan kecil di sekolah yang menyediakan pelayanan dasar seperti pengecekan kesehatan rutin, pengobatan, pemberian obat-obatan sederhana, dan penyuluhan kesehatan. Program ini juga melibatkan promosi siswa secara aktif dalam kegiatan kesehatan seperti pemeriksaan gizi, penyuluhan kebersihan diri, dan kegiatan kesehatan lainnya.
Seiring berjalannya waktu, UKS mengalami perkembangan dan peningkatan dalam cakupan dan layanan yang disediakan. Banyak sekolah sekarang memiliki ruangan UKS yang dilengkapi dengan peralatan medis dasar dan sumber daya kesehatan lainnya. Tenaga medis seperti perawat atau bidan sering ditugaskan untuk bekerja di UKS.
Sebagai bagian dari program UKS, biasanya ada komite atau tim kesehatan sekolah yang terdiri dari guru, siswa, dan tenaga medis yang bekerja sama untuk mengelola dan mengawasi
kegiatan UKS di sekolah. Komite ini bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan program-program kesehatan serta memastikan bahwa siswa mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang tepat.
UKS telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di Indonesia, dan program ini terus berkembang seiring dengan perubahan pemahaman tentang kesehatan dan kebutuhan siswa.
Tujuan utama UKS tetap sama, yaitu meningkatkan kesehatan siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman bagi semua orang.
Tujuan UKS
Tujuan diselenggarakannya program UKS, secara umum untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang serasi dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Sedangkan tujuan khusus untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup :
1. Penurunan angka kesakitan anak sekolah.
2. Peningkatan kesehatan peserta didik (fisik, mental, sosial)
3. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah.
4. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah.
5. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk Narkotika, rokok, alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya.
Pengertian UKS
UKS merupakan singkatan dari "Usaha Kesehatan Sekolah." UKS adalah program atau kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk mempromosikan dan meningkatkan kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung proses belajar-mengajar.
Tujuan utama UKS adalah meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa terkait kesehatan, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. UKS juga
bertujuan untuk mencegah penyakit, mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan kualitas hidup siswa.
Dalam pelaksanaannya, UKS melibatkan berbagai komponen, seperti penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin, pemantauan sanitasi sekolah, pengaturan kantin sehat,
penanganan kecelakaan, pembinaan kesehatan lingkungan sekolah, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan siswa.
UKS juga melibatkan kerjasama antara sekolah, siswa, orang tua, tenaga medis, dan pihak terkait lainnya. Program ini diperlukan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan mendukung perkembangan fisik, mental, dan sosial siswa.
Makna Logo UKS
Logo UKS (Unit Kebajikan Sekolah) adalah simbol yang mewakili program kesehatan dan kebajikan di sekolah-sekolah di Malaysia. Logo ini memiliki beberapa elemen yang
mencerminkan makna dan tujuan dari program UKS. Berikut adalah penjelasan tentang makna logo UKS:
1. Siluet Anak: Logo UKS seringkali menampilkan siluet seorang anak, yang melambangkan peserta didik di sekolah. Anak tersebut melambangkan fokus utama dari program UKS, yaitu kesehatan dan kebajikan siswa.
2. Hati: Logo UKS juga seringkali mencakup gambar hati di dalamnya. Hati melambangkan kasih sayang, perhatian, dan kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa program UKS bertujuan untuk memberikan perhatian dan peduli terhadap kesehatan siswa.
3. Salib Merah: Beberapa versi logo UKS memiliki salib merah, yang merupakan simbol internasional dari pertolongan pertama dan bantuan kesehatan. Salib merah melambangkan peran UKS dalam memberikan layanan kesehatan dasar, pertolongan pertama, dan pemulihan di sekolah.
4. Buku: Beberapa versi logo UKS juga menampilkan gambar buku. Buku ini melambangkan pendidikan dan pengetahuan yang penting dalam mengedukasi siswa tentang kesehatan dan kebajikan. Logo tersebut menggambarkan bahwa program UKS bukan hanya tentang pelayanan kesehatan, tetapi juga tentang pembelajaran dan peningkatan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat.
Logo UKS menggabungkan elemen-elemen ini untuk mencerminkan peran dan tujuan program UKS, yaitu memberikan perhatian kesehatan dan kebajikan kepada siswa melalui pendidikan, pelayanan kesehatan dasar, dan pertolongan pertama di sekolah.
Undang- undang Yang Mengatur UKS
Undang-undang yang mengatur UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di Indonesia adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Undang-undang ini mencakup berbagai aspek pendidikan di Indonesia, termasuk kesehatan sekolah. Pasal 32 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap sekolah wajib menyelenggarakan UKS.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 tentang Pusat Kesehatan Sekolah: Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan UKS di tingkat sekolah. Di dalamnya dijelaskan mengenai komponen-komponen UKS, tugas dan tanggung jawab guru UKS, perlengkapan yang harus ada di UKS, serta prosedur penanganan masalah kesehatan siswa.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat: Peraturan ini menyebutkan bahwa Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) bertanggung jawab dalam memberikan dukungan teknis dan supervisi terhadap UKS di sekolah.
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah: Surat keputusan ini memberikan panduan teknis bagi penyelenggaraan UKS di tingkat sekolah.
Selain undang-undang tersebut, terdapat juga kebijakan dan pedoman lain yang dapat mengatur aspek-aspek spesifik terkait UKS di tingkat sekolah, seperti kebijakan dari
kementerian pendidikan, kementerian kesehatan, atau dinas pendidikan dan dinas kesehatan di daerah masing-masing.
Sasaran UKS
UKS (Unit Kesehatan Sekolah) adalah suatu unit atau program yang ada di sekolah yang bertujuan untuk mempromosikan dan menjaga kesehatan serta keselamatan siswa. Sasaran UKS meliputi beberapa hal berikut:
1. Kesehatan Fisik: Sasaran UKS adalah meningkatkan kesehatan fisik siswa melalui
pemeriksaan kesehatan rutin, vaksinasi, dan pengawasan terhadap gizi siswa. Program ini juga mencakup promosi olahraga dan kegiatan fisik lainnya untuk menjaga kebugaran dan
kesehatan jasmani siswa.
2. Kesehatan Mental dan Emosional: UKS juga bertujuan untuk memperhatikan kesehatan mental dan emosional siswa. Sasaran ini melibatkan penyuluhan dan dukungan terkait masalah kesehatan mental, stres, kecemasan, dan depresi. UKS dapat memberikan bimbingan dan konseling bagi siswa yang membutuhkan.
3. Pencegahan Penyakit dan Cacat: UKS berperan dalam melakukan tindakan preventif untuk mencegah penularan penyakit di lingkungan sekolah. Ini meliputi penyuluhan tentang
kebersihan, cuci tangan yang baik, dan promosi perilaku hidup sehat. UKS juga berperan dalam mendeteksi dini dan mengatasi penyakit menular di sekolah.
4. Keamanan dan Keselamatan: Sasaran UKS mencakup upaya untuk menjaga keamanan dan keselamatan siswa di lingkungan sekolah. Ini meliputi penyuluhan tentang kecelakaan, pemadaman kebakaran, evakuasi darurat, serta pengawasan dan pengendalian kebersihan lingkungan sekolah.
5. Pendidikan Seksual: UKS juga berperan dalam memberikan informasi yang benar dan sehat tentang pendidikan seksual kepada siswa. Sasaran ini meliputi penyuluhan tentang reproduksi, penggunaan alat kontrasepsi, dan pencegahan penyakit menular seksual.
Setiap sekolah dapat memiliki sasaran UKS yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan mereka. Tujuan utama dari UKS adalah memastikan kesehatan dan keselamatan siswa agar mereka dapat berkembang secara optimal dalam proses pembelajaran.
Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan Lingkungan
Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia danlingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitashidup manusia yang sehat dan bahagia.
Tujuan Kesehatan Lingkungan
1. Mencegah dan mengurangi risiko penyakit: Kesehatan lingkungan bertujuan untukmengurangi paparan manusia terhadap zat-zat pencemar yang dapat
menyebabkanpenyakit, seperti polusi udara, air dan tanah, serta paparan terhadap bahan kimia dan radiasi.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan: Kesehatan lingkungan bertujuan untuk memastikan bahwa lingkungan yang dihuni manusia bersih, sehat, dan aman untuk ditinggali.
3. Menjaga keberlanjutan lingkungan: Kesehatan lingkungan juga bertujuan untuk
memastikanbahwa sugenerasi yang akan datang sumber daya alam yang tersedia saat ini dapat dijaga agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
4. Memperbaiki kualitas hidup manusia: Kesehatan lingkungan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang dapat mendukung kesehatan, kesejahteraan, dan produktivitas manusia.
5. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat: Kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang sehat, serta
mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Komponen Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan merujuk pada faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa komponen kesehatan lingkungan:
1. Udara bersih: Udara yang bersih sangat penting untuk kesehatan manusia. Polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti asma, gangguan pernapasan, dan bahkan kanker.
2. Air bersih: Air yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, kolera, dan infeksi saluran kemih. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa air yang dikonsumsi atau digunakan sehari-hari bersih dan aman.
3. Tanah yang sehat: Tanah yang tercemar dapat menghasilkan tanaman yang tidak sehat dan merusak kesehatan manusia. Tanah juga dapat menyimpan racun dan zat kimia berbahaya yang dapat mencemari air tanah dan mempengaruhi kesehatan manusia.
4. Tempat tinggal yang aman: Tempat tinggal yang sehat dan aman sangat penting untuk kesehatan manusia. Kondisi lingkungan yang buruk, seperti kelembaban yang tinggi dan paparan asap rokok, dapat meningkatkan risiko terkena asma, alergi, dan masalah kesehatan lainnya.
5. Sanitasi yang baik: Sanitasi yang baik dapat membantu mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan infeksi saluran kemih. Hal ini termasuk pengelolaan limbah yang baik, penggunaan toilet yang tepat, dan kebersihan lingkungan sekitar.
6. Keberlanjutan lingkungan: Upaya untuk menjaga lingkungan yang sehat dan lestari sangat penting untuk kesehatan manusia di masa depan. Upaya-upaya seperti pengelolaan sampah yang tepat, penghematan energi, dan penggunaan sumber daya yang lebih berkelanjutan dapat membantu menjaga kesehatan manusia dan lingkungan.
Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah suatu upaya untuk mengadopsi perilaku yang dapat memelihara kesehatan, baik secara individu maupun lingkungan. PHBS memiliki beberapa prinsip dasar, yaitu:
1. Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan dengan sabun adalah cara yang efektif untuk mencegah penyebaran kuman dan penyakit. Hal ini dapat dilakukan setiap saat, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah beraktivitas di luar rumah.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuang sampah pada tempatnya, membersihkan rumah secara teratur, serta menjaga kebersihan air dan sanitasi.
3. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Aman
Mengonsumsi makanan sehat dan aman juga sangat penting untuk menjaga kesehatan. Hindari mengonsumsi makanan yang tidak jelas asal-usulnya atau tidak terjamin keamanannya. Selain itu, pilihlah makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein yang rendah lemak.
4. Aktif Berolahraga
Olahraga secara teratur juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Lakukan olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan tubuh Anda. Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga dapat membantu mengurangi stres dan
meningkatkan kesehatan mental.
5. Menjaga Kebersihan Diri
Menjaga kebersihan diri juga merupakan bagian dari PHBS. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mandi secara teratur, mengganti pakaian yang bersih, serta menjaga kebersihan gigi dan kuku.
Dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan sekitar. Selain itu, PHBS juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi kita semua.
Cara mencuci tangan yang baik dan benar
Cara mencuci tangan yang baik dan benar adalah sebagai berikut:
1. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih.
2. Tuangkan sabun secukupnya pada telapak tangan.
3. Gosokkan kedua tangan secara merata, termasuk jari-jari, punggung tangan, dan kuselama minimal 20 detik. Pastikan semua permukaan tangan tercuci dengan baik.
4. Bilas tangan dengan air mengalir yang bersih.
5. Keringkan tangan dengan handuk bersih atau tisu kering yang sekali pakai. Hindari menggunakan handuk yang sudah digunakan oleh orang lain.
6. Jika memungkinkan, hindari menyentuh permukaan yang sering disentuh oleh orang lain seperti gagang pintu setelah mencuci tangan.
Penting untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas seperti makan, setelah menggunakan toilet, batuk atau bersin, atau setelah menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi. Dengan mencuci tangan yang baik dan benar, Anda dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan Anda dan orang lain di sekitar Anda.
Cara Mengelola Sampah Organik dan Anorganik
Sampah organik berasal dari bahan makanan yang kita konsumsi, seperti kulit sayur dan buah, cangkang telur, tulang ikan, tulang ayam, dan sebagainya. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah seperti plastik, kartus, kertas, hingga barang elektronik
1. Pisahkan tempat sampah untuk organik & anorganik 2. Ganti Alas Plastik Sampah menjadi Koran atau Kardus 3. Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos
4. Mendaur ulang sampah anorganik kering
5. Memberikan sisa minyak jelantah ke instansi pengolahan minyak 6. Mengelola sampah berbahaya
7. Minimalisir konsumsi plastik atau sampah lainnya Cara Memilah Sampah
1. Siapkan tempat sampah terpisah
2. Pisahkan sampah organik dan nonorganik 3.Tempatkan label
4. Jangan mencampur sampah 5. Buang sampah pada tempatnya
Dengan memilah sampah secara benar, kita dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan sampah. Selain itu, memilah sampah juga merupakan langkah penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan.
Gejala Linkungan Tidak Sehat Dampak dari lingkungan tidak sehat 1.Gangguan kesehatan
2.Pencemaran lingkungan 3.Kerusakan lingkungan 4.Penurunan kualitas hidup
Upaya Agar Lingkungan Menjadi Sehat
* Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahayasi
* Mengelola sampah dengan baik
* Menghemat sumber daya alam logo
* Menjaga kebersihan lingkungan
* Menerapkan gaya hidup sehat
Ilmu Gizi atau Nutrition Science adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan kaitannya dengan kesehatan tubuh. Menurut WHO, ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut meliputi pengolahan zat-zat gizi yang diperoleh melalui makanan untuk pertumbuhan, menghasilkan energi, dan memelihara jaringan.
Ilmu Gizi di Indonesia dirintis sejak tahun 1950 oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo
Soedarmo (1904 – 2003). Istilah Gizi dan Ilmu Gizi dikenal di Indonesia sekitar awal tahun 1950- an, sebagai terjemahan kata “Nutrition” dan “Nutrition Science“. Atas petunjuk tersebut Prof.
Poerwo Soedarmo memilih kata GIZI sebagai terjemahan resmi kata nutrition, yang sejak tahun 1952 kata GIZI itu sudah dipakai dikalangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Unsur Nutrisi Yang Terdapat Dalam Makanan 1. Karbohidrat
2. Protein 3. Lemak
4. Vitamin
Pedoman Gisi Seimbang
1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok 2. Batasi mengonsumsi makanan manis, asin dan berlemak
3. Lakukan aktifitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal 4.Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi 5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
6. Biasakan sarapan pagi
7.Biasakan minum air putih yang cukup dan aman 8. Banyak makan buah dan sayur
Masalah Gizi
Masalah gizi merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan dengan kebutuhan tubuh.
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi dan Mulut adalah upaya pencegahan agar seseorang tidak terserang penyakit melalui gigi dan mulut dengan cara membersihkan secara teratur.
Gigi yaitu salah satu unsur yang keras terdapat dalam mulut manusia dan hewan Vetebrata dengan strukturnya yang bervariasi memungkinkan gigi melakukan banyak fungsi utamanya ialah mengunyah dan merobek makanan sedangkan mulut adalah jalan utama menuju sistem pencernaan, mulut berfungsi untuk memudahkan dalam berbicara.
Bagian- bagian Mulut 1. Bibir
2. Lidah 3. Gusi
4. Gigi dan langit-langit ( Kelenjar lida) Macam-macam Gigi
Ada 3 macam gigi yaitu:
1.Gigi seri yang bertugas untuk memotong makanan 2.Gigi taring untuk merobek-robek makanan
3. Gigi geraham bertugas untuk mengunyah dan menggiling makanan P3K
Pengertian
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan upaya pertama yang diberikan kepada korban kecelakaan untuk menyelamatkan nyawanya. Tindakan P3K juga diartikan sebagai usaha meringankan cedera agar tidak parah.
Tujuan P3K
1. Menyelamatkan korban
2. Mencegah situasi yang lebih buruk 3. Untuk mempertahankan imunitas tubuh 4. Menunjang penyembuhan
Prinsip P3K
1. Bersikap tenang dan jangan panik 2. Jangan langsung memindahkan korban 3. Cepat dan tepat
4. Menjaga kebersihan sebagi penolong
5. Jangan melakukan tindakan yang meragukan Tindakan P3K
* Luka kecil
1. Mensterilkan luka
2. Di pastikan darah telah berhenti keluar 3. Obat
4. Membalut
* Kecelakaan
1. Mengamankan lokasi 2. Menggunakan APD
3. Memeriksa keadaan korban 4. Sikap menolong
5 . Menghubungi yang lebih ahli - Penilaian dini
1. Cek respon korban 2. Cek jalan nafas 3. Cek denyut nadi 4. Cek fisik
BHD
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian pertolongan pertama yang dilakukan dalam situasi darurat ketika seseorang telah mengalami kegagalan organ vital yang dapat mengancam nyawa mereka. Dalam situasi genting tersebut, bantuan hidup dasar akan sangat berguna untuk menyelamatkan nyawa seseorang jika dilakukan secara cepat dan tepat.
1. Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Jika Anda sering menyaksikan film atau acara TV yang membawa tema kedokteran, maka istilah Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) pasti tidak asing lagi di telinga Anda. Bantuan resusitasi ini adalah tindakan yang dilakukan kepada orang yang
mengalami henti nafas dan henti jantung akibat kecelakaan, syok, serangan jantung, dan lain- lain.
2. Pertolongan pertama korban tersedak
Tersedak atau choking merupakan situasi di mana seseorang mengalami penyumbatan tenggorokan akibat benda atau makanan yang masuk ke dalam mulut. Seseorang biasanya dapat tersedak karena terlalu sering berbicara saat makan atau tidak mengunyah makanan dengan benar sehingga makanan tidak bisa tertelan dengan benar. Kita harus dapat
memberikan pertolongan dengan cepat karena kondisi tersedak juga dapat mengancam nyawa seseorang.
Imunisasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) imunisasi adalah pengimunan atau pengebalan (terhadap penyakit). Sedangkan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang, sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Berdasarkan pengertian imunisasi dari KBBI dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, maka dapat dikatakan bahwa imunisasi adalah suatu cara pemberian kuman dengan tujuan untuk membuat imun tubuh menjadi kebal dan tidak mudah terkena penyakit terutama penyakit-penyakit yang menular.
Tujuan Imunisasi
1. Mencegah seseorang terhindar dari penyakit-penyakit yang menular dan membahayakan tubuh.
2. Menambah kekebalan tubuh terutama bagi para balita yang imun tubuhnya belum terbentuk dengan baik.
3. Membuat pertumbuhan seorang anak menjadi maksimal yang dapat membuat keluarga menjadi senang.
4. Memberikan rasa aman kepada masyarakat terutama anak-anak dengan sistem imunitas tubuh yang baik.
Jenis-jenis Imunisasi 1. Imunisasi Wajib
* Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerrine)
* Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
* Imunisasi Hepatitis B
* Imunisasi Campak
* Imunisasi Polio
2. Imunisasai Tambahan
* Imunisasi MMR
* Imunisasi Varisella
* Imunisasi HiB
* Imunisasi Influenza
* Imunisasi Tifoid Mata
Pengertian
Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia yang secara konstan menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera di hantarkan pada otak.
Bagian-bagian Mata
Organ bagian luar mata terdiri dari kelopak mata, alis, dan bulu mata. Sementara itu, organ bagian dalam mata terdiri dari kornea, iris, pupil, aqueous humor, lensa, vitreous humor, sklera, koroid, retina, bintik kuning, saraf optik, dan bintik buta.
Macam-Macam Penyakit Mata 1. Katarak
2.Glaukoma 3. Konjungtivitis 4.Kelainan refraksi 5. Gangguan Retina 6. Kelainan kornea 7.Amblyopia 8. Buta warna Bencana Bencana Pengertian
Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat baik yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Jenis-jenis Bencana
1. Bencana alam Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam. Bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
2. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia. Bencana sosial meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat dan teror.
Napza
Pengertian
NAPZA adalah zat adiktif yang dapat mengakibatkankan kecanduan. Apabila masuk ke dalam tubuh, NAPZA dapat mengakibatkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosial karena mempengaruhi kerja otak dan saraf pusat.
NAPZA terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, baik zat alami maupun sintetis. Contoh dari narkotika adalah codein, opium, dan LSD. Sedangkan contoh psikotropika diantaranya adalah sabu-sabu, ekstasi, dan demerol. Terakhir, contoh dari zat adiktif adalah kafein, nikotin, dan alkohol.
Meski dapat mengakibatkan kecanduan, NAPZA sebenarnya banyak digunakan dalam keperluan medis. NAPZA adalah bahan utama anestetik (obat bius) lokal yang digunakan selama operasi mata, hidung, dan juga tenggorokan.
Jenis-jenis NAPZA 1. Narkotika
Terdapat 3 golongan narkotika, yakni sebagai berikut.
Golongan I
Narkotika golongan I adalah narkotika yang biasa digunakan dalam ilmu pengetahuan dan tidak boleh digunakan dalam terapi. Narkotika jenis ini memiliki potensi ketergantungan yang sangat tinggi. Beberapa contoh narkotika golongan I adalah kokain, heroin, dan ganja.
Golongan II
Narkotika golongan II adalah narkotika yang digunakan dalam bidang medis sebagai obat dan terapi. Selain itu, narkotika jenis ini juga dipakai dengan tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan.
Sama seperti golongan I, golongan II juga memiliki potensi ketergantungan sangat tinggi.
Beberapa contoh narkotika golongan II adalah morfin dan petidin.
Golongan III
Narkotika golongan III adalah narkotika yang biasa digunakan sebagai obat dan untuk terapi.
Narkotika ini juga sering digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Berbeda dengan golongan II, golongan III ini memiliki potensi ketergantungan yang rendah.
Contoh narkotika golongan III adalah kodein.
2. Psikotropika
Terdapat beberapa golongan psikotropika, yakni sebagai berikut.
Golongan I
Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang biasa digunakan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi. Psikotropika golongan I ini memiliki
ketergantungan yang cukup kuat. Contoh psikotropika golongan I adalah ekstasi.
Golongan II
Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang banyak digunakan untuk pengobatan dan terapi. Psikotropika jenis ini cenderung memiliki sifat ketergantungan kuat. Contoh dari psikotropika golongan II adalah amphetamine.
Golongan III
Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang digunakan sebagai obat dan terapi. Berbeda dengan golongan lainnya, psikotropika golongan III memiliki sindrom ketergantungan
menengah, Contoh psikotropika golongan III adalah phenobarbital.
Golongan IV
Psikotropika golongan IV adalah yaitu psikotropika yang biasanya digunakan dalam dunia medis dan pengembangan ilmu pengetahuan. Psikotropika jenis ini memiliki sifat ketergantungan yang rendah. Contoh dari psikotropika golongan IV adalah Diazepam dan Nitrazepam.
3. Zat Adiktif
Jenis terakhir dari NAPZA adalah zat adiktif. Zat adiktif adalah zat yang berpengaruh secara psikoaktif diluar zat narkotika dan psikotropika. Zat adiktif meliputi hal-hal berikut.
Alkohol
Alkohol adalah salah satu zat adiktif. Alkohol mengandung etanol etil alkohol yang mampu menekan susunan saraf pusat. Terdapat tiga jenis minuman beralkohol, yakni sebagai berikut.
* Golongan A dengan kadar etanol 1-5%
* Golongan B dengan kadar etanol 5-20%
* Golongan C dengan kadar etanol 20-45%
Inhalasi
Inhalasi merupakan zat berwujud gas atau solven (zat pelarut) yang mudah menguap. Inhalasi terdapat terdapat pada benda-benda yang dipakai sehari-hari di rumah, kantor dan sebagainya.
Gejala Penyalahgunaan NAPZA
1. Gejala Pasien Pengguna Zat Sedatif Hipnotik
Gejala pasien pengguna zat sedatif hipnotik adalah sebagai berikut.
Menurunnya sifat menahan diri
* Jalan tidak stabil
* Koordinasi motorik menurun
* Bicara menjadi cadel
* Kurang perhatian
* Sangat gembira dan tiba-tiba menjadi depresi
* Meningkatnya rasa kepercayaan diri berlebihan 2. Gejala Pasien Pengguna Ganja
Gejala pasien pengguna ganja adalah sebagai berikut.
* Kontrol diri menghilang
* Euforia ringan
* Menurunnya motivasi diri 3. Gejala Pasien Pengguna Alkohol
Gejala pasien pengguna alkohol adalah sebagai berikut.
* Sering murung dan pendiam
* Kontrol diri menurun
* Agresif
* Koordinasi motorik terganggu
* Partisipasi dalam dunia sosial menurun
* Bicara menjadi kacau dan cadel 4. Gejala Pasien Pengguna Opioid
Gejala pasien pengguna opioid adalah sebagai berikut.
*Mengantuk
* Bicara cadel
* Koordinasi motorik terganggu
* Acuh terhadap lingkungan
* Menjadi manipulatif
5. Gejala Pasien Pengguna Kokain
Gejala pasien pengguna kokain adalah sebagai berikut.
* Hiperaktif
* iritabilitas
* Halusinasi
* Sangat tegang
* Insomnia
* Sering membesar-besarkan sesuatu
* Kejang dan paranoid apabila dalam keadaan overdosis
Efek Penyalahgunaan NAPZA
1. Terganggunya sistem neurotransmitter pada susunan saraf di otak yang mengakibatkan gangguan mental dan perilaku penderita.
2. Terganggunya fungsi kognitif (pikiran), afektif (perasaan dan emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
3. Kerusakan organ dalam tubuh 4. Kematian
Pengobatan Penyalahgunaan NAPZA 1. Rebalitasi
2. Terapi
Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA adalah sebagai berikut.
1. Jangan tergoda untuk menggunakan NAPZA, sekalipun diajak oleh orang-orang terdekat.
2. Pelajari lebih dalam mengenai efek samping dan bahaya negatif penyalahgunaan NAPZA.
3. Jaga pergaulan, jangan sampai jatuh ke dalam pergaulan bebas.
4. Ikuti kegiatan yang bersifat positif bagi tubuh, seperti berolahraga.
5. Ingat bahwa ada hukum keras yang menjerat pengguna dan pengedar narkoba.
6. Jangan gunakan narkoba sebagai jalan keluar permasalahan.
7. Jalin komunikasi yang baik dengan keluarga dan sahabat.