ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA DINAS
SOSIAL KOTA SIBOLGA Usulan Penelitian Skripsi
OLEH:
NAMA : TIKA IRAWANA HUTAGALUNG NPM : 2161201200
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERUSAHAAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AL WASHLIYAH SIBOLGA/TAPANULI TENGAH
TAHUN 2025
ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA DINAS
SOSIAL KOTA SIBOLGA
Usulan Penelitian Skripsi Program Studi Manajemen Perusahaan
Diajukan Oleh :
TIKA IRAWANA HUTAGALUNG NPM : 2161201200
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AL WASHLIYAH SIBOLGA/TAPANULI TENGAH
TAHUN 2025
Telah Disetujui Dosen Pembimbing Pada Tanggal 2025
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dr.Hj. Nelly A. Sinaga,SH.MBA,Sp.N,M.M, M.Kn Muhammad Iqbal Batubara S.Kom,M.Kom
NIDN: 0120126401 NIDN :
Diketahui Oleh :
Kaprodi Manajemen Perusahaan
Yenni Sofiana Tambunan, S.Pd.,M.Si NIDN: 01112128404
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
AL WASHLIYAH SIBOLGA/TAPANULI TENGAH
JL. Padangsidempuan Km.5 Sarudik Telp/Fax(0631) 7000330 Sibolga- Tap. Tengah
TANDA PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN SKRIPSI
Nama : TIKA IRAWANA HUTAGALUNG
NIM : 2161201200
Program Studi : Manajemen Perusahaan
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Jenjang Pendidikan : Strata Satu ( S.1)
Judul Skripsi : Analisis Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Dinas Sosial Kota Sibolga
Diketahui Oleh:
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Dr.Hj. Nelly A. Sinaga,SH.MBA,Sp.N,M.M, M.Kn Muhammad Iqbal Batubara S.Kom,M.Kom
NIDN: 0120126401 NIDN :
Tanggal : Panitia Ujian
Ketua Tim Sekretaris
Dr. Mansur Tanjung, S.E., M.M. Drs. H. Kaharuddin Simamora, S.E.,M.A,M.M NIDN : 0104107804 NIP: 196309152000031001
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
NAMA : TIKA IRAWANA HUTAGALUNG
NPM : 2161201200
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA DINAS SOSIAL KOTA SIBOLGA
Diajukan pada tanggal adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat pemikiran dari penulis lain , yang saya akui seolah – olah sebagai tulisan saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan STIE Al Washliyah Sibolga/Tapanuli Tengah batal saya terima.
Sibolga 2025 Yang membuat pernyataan
TIKA IRAWANA HUTAGALUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan Rahmat Nya, sehingga Penulis dapat Menyelesaikan skripsi yang berjudul
"Analisis Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja Pegawai pada Dinas Sosial Kota Sibolga" ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Perusahaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al washliyah Sibolga/Tapanuli Tengah.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari selama proses penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi Penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Mansur Tanjung, S.E.,M.M. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al – Washliyah
2. Bapak Drs H.Kaharuddin, S.E.,M.A,.M.M Selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al – Washliyah
3. Bapak Mhd.Shafwan Koto, S.E.,M.M Selaku Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al – Washliyah
4. Bapak Safriadi Pohan, S.E.,M.M Selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al – Washliyah
5. Ibu Yenni Sofiana Tambunan, S.Pd.,M.Si. Selaku Ketua Program Studi Manajemen
6. Ibu Dr. Hj. Nelly Azwarni Sinaga, SH. MBA.Sp.N.,M.M,M.Kn Selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan, arahan, masukan, serta motivasi dengan penuh kesabaran dan dedikasi tinggi, sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin.
7. Bapak Muhammad Iqbal Batubara S.Kom,M.Kom, Selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan
8. Superhero dan Panutanku, Ayahanda Masri Hutagalung, Terimah Kasih selalu berjuang untuk kehidupan penulis, beliau memang tidak sempat merasakan pendidikan sampai perkuliahan, Namun beliau mampu mendidik penulis, memotivasi, memberikan dukungan hingga penulis mampu menyelesaikan studinya sampai sarjana.
9. Pintu surgaku, Ibunda Riani Lase, yang tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang dengan penuh cinta dan selalu memberikan motivasi serta do’a hingga penulis mampu menyelesaikan studinya sampai sarjana.
10. Kepada seseorang yang tak kalah penting kehadirannya, 11.
Sibolga 2025
Tika Irawana Hutagalung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan modernisasi saat ini, instansi pemerintah dituntut untuk meningkatkan kinerjanya demi mewujudkan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien. Kinerja aparatur sipil negara (ASN) sangat dipengaruhi oleh semangat kerja yang mereka miliki dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Semangat kerja yang tinggi menjadi salah satu indikator penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif serta mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi semangat kerja pegawai adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan sangat menentukan suasana kerja dan hubungan antarpegawai. Seorang pemimpin yang mampu mengarahkan, membimbing, dan memberi contoh positif akan menciptakan suasana kerja yang harmonis dan memotivasi bawahannya untuk bekerja dengan optimal. Berbagai gaya kepemimpinan seperti transformasional, transaksional, demokratis, dan otoriter memberikan dampak yang berbeda terhadap psikologis dan semangat kerja pegawai.
Selain gaya kepemimpinan, motivasi kerja juga memegang peranan penting dalam mendorong pegawai untuk bekerja dengan antusias dan penuh tanggung jawab. Motivasi kerja mencakup dorongan internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan keinginan pegawai untuk bekerja lebih giat, seperti penghargaan, pengakuan, insentif, jenjang karier, serta kepuasan
kerja. Pegawai yang memiliki motivasi tinggi cenderung menunjukkan semangat kerja yang kuat, disiplin, serta loyal terhadap instansi tempat mereka bekerja.
Dinas Sosial Kota Sibolga sebagai salah satu instansi pemerintah daerah yang bergerak di bidang pelayanan kesejahteraan masyarakat memiliki tantangan besar dalam menjalankan program-program sosial. Untuk itu, dibutuhkan pegawai yang memiliki semangat kerja tinggi agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan efektif. Namun, dalam observasi awal ditemukan bahwa beberapa pegawai menunjukkan penurunan antusiasme dalam bekerja, yang berpotensi berdampak pada kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Sejauh ini, belum banyak penelitian yang secara khusus mengkaji hubungan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap semangat kerja pegawai di Dinas Sosial Kota Sibolga. Penelitian sebelumnya oleh Hutahuruk (2015) di Dinas Kesehatan Kota Sibolga menyatakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi dan kinerja pegawai. Temuan serupa juga diperoleh dari studi Meilianna et al.
(2023) yang meneliti semangat kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Sibolga, menunjukkan adanya pengaruh nyata dari faktor kepemimpinan dan disiplin kerja.
Melihat pentingnya peran gaya kepemimpinan dan motivasi kerja dalam meningkatkan semangat kerja, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan fokus pada Dinas Sosial Kota Sibolga. Penelitian ini akan
menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis secara empiris seberapa besar pengaruh kedua variabel tersebut terhadap semangat kerja pegawai. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan manajerial guna meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan semangat kerja pegawai.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diindentifikasikan masalah antara lain :
1. Semangat kerja pegawai di Dinas Sosial Kota Sibolga belum optimal, terlihat dari adanya pegawai yang kurang antusias, minim inisiatif, serta kurang disiplin dalam melaksanakan tugas.
2. Gaya kepemimpinan yang diterapkan pimpinan dinilai belum sepenuhnya efektif dalam membangkitkan semangat kerja pegawai, sehingga diperlukan pemahaman lebih mendalam mengenai pola kepemimpinan yang dirasakan pegawai.
3. Motivasi kerja sebagian pegawai masih rendah, yang berdampak pada rendahnya keterlibatan mereka dalam menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab.
1.3 Batasan masalah
1. Penelitian ini hanya dilakukan di lingkungan Dinas Sosial Kota Sibolga, dengan fokus pada pegawai yang aktif bekerja di instansi tersebut.
2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai Dinas Sosial Kota Sibolga sebagai responden.
3. Aspek gaya kepemimpinan yang diteliti meliputi kepemimpinan transformasional dan transaksional, berdasarkan persepsi pegawai terhadap pola perilaku atasan mereka serta Motivasi kerja dibatasi pada motivasi intrinsik dan ekstrinsik, yaitu faktor pendorong dari dalam diri pegawai maupun dari luar, seperti penghargaan, pengakuan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Sosial Kota Sibolga ?
2. Bagaimana motivasi kerja pegawai berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Sosial Kota Sibolga?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Sosial Kota Sibolga?
1.5 Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap semangat kerja pegawai di Dinas Sosial Kota Sibolga.
Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semanga kerja pada Dinas Sosial Kota Sibolga.
2. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Sosial Kota Sibolga.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh secara bersama- sama terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Sosial Kota Sibolga.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua orang. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis, Penelitian bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis dalam melihat fenomena yang terjadi didalam masyarakat
2. Secara Teoritis Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia, terutama mengenai hubungan antara gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, dan semangat kerja pegawai dan Menjadi referensi atau bahan pustaka bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang membahas topik serupa, terutama dengan pendekatan kuantitatif.
3. Secara Praktisi, Memberikan masukan kepada pimpinan Dinas Sosial Kota Sibolga tentang pentingnya penerapan gaya kepemimpinan yang efektif dan strategi peningkatan motivasi kerja untuk meningkatkan semangat kerja pegawai serta Menjadi dasar pertimbangan bagi Dinas Sosial Kota Sibolga dalam merancang program-program pengembangan pegawai, baik dalam bentuk pelatihan kepemimpinan, peningkatan motivasi, maupun upaya peningkatan kinerja pegawai.
4. Secara Akademis, Penelitian ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan Strata Satu ( S1 ) pada Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Sekolah Tinggi Ekonomi ( STIE ) AL WASHLIYAH Sibolga/Tapanuli Tengah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Gaya Kepemimpinan
A. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku seorang pemimpin dalam mempengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Robbins dan Judge (2017:436), gaya kepemimpinan merupakan metode atau strategi yang diterapkan pemimpin untuk mempengaruhi anggota tim dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Menurut (Busro, 2018: 226), Gaya kepemimpinan adalah suatu cara bagaimana seorang pemimpin mampu dalam mempengaruhi para bawahan agar dengan sukarela mau melakukan berbagai tindakan bersama yang diperintahkan oleh pimpinan tanpa merasa dirinya terbebani atau tertekan dalam mencapai tujuan di dalam organisasi.
Hasibuan (2017:170) mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai cara seorang pemimpin berinteraksi dengan bawahannya dalam memberikan arahan dan motivasi untuk mencapai kinerja yang diinginkan.
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Apriyanto (2020:33)
mengatakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif dapat berhasil jika seorang pemimpin mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang situasional dan mau mendengarkan mauskan bawahannya dengan selektif berdasarkan pengetahuan yang baik dan kajian yang dapat dipertanggung jawabkan.
B. Jenis-jenis Gaya Kepemimpinan
Menurut Farida dan Hartono (2016), terdapat empat tipe gaya kepemimpinan path goal yaitu:
1. Gaya Kepemimpinan Direktif
Memberikan definisi bahwa pemimpin memiliki sifat otokratis yaitu segala keputusan ada ditangan pemimpin, pemimpin tidak melibatkan pihak lain sehingga dalam mengambil suatu keputusan tidak ada keterlibatan bawahan.
Pemimpin sering memberi tugas atau perintah khusus (otokrasi), lebih sering memberi perintah dan suka memberi kritik kepada bawahan.
2. Gaya Kepemimpinan Suportif
Memberikan definisi bahwa pemimpin mudah untuk menjalin persahabatan, adanya perhatian terhadap bawahannya dan mudah didekati. Gaya kepemimpinan suportif diterapkan untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang kondusif agar anggota kelompok melakukan pekerjaan dengan benar, saling kerjasama dan menunjukan kemampuan masing-
masing. Gaya kepemimpinan ini paling mudah diterapkan dan banyak disukai oleh karyawan, karena pemimpin memberikan arahan kepada karyawan dan mau bekerja sama dengan karyawan.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Memberikan definisi bahwa seorang pemimpin melibatkan bawahannya dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan. Saran dari bawahan dibutuhkan sebelum keputusan diambil. Bawahan diberi kesempatan dalam menetapkan tujuan, membuat keputusan dan mendeskripsikan perintah. Namun banyak pemimpin yang tidak melibatkan karyawan dalam masalah pekerjaan dan cenderung mengambil keputusan sendiri.
4. Gaya Kepemimpinan Berorientasi Prestasi
Memberikan definisi bahwa seorang pemimpin memberikan tantangan kepada bawahan untuk berpartisipasi dan memberikan keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan tantangan dengan baik. Suatu tantangan diajukan oleh pemimpin untuk memberikan rangsangan agar bawahan dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tujuan tercapai.
Menurut House dalam Thoha (2012), gaya kepemimpinan ini merumuskan seperangkat tujuan yang memberikan tantangan kepada bawahannya agar dapat terlibat dan yakin
memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas dengan baik. Gaya kepemimpinan ini mengajak bawahan untuk berlomba–lomba menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pemimpin dengan yakin mereka dapat menyelesaikannya.
C. Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan
Menurut H.Josph Reitz dalam Rahayu dkk (2017 : 11) dalam melaksanakan aktivitas pemimpin ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan, yaitu :
1. Kepribadian (personality), yaitu pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2. Harapan dan perilaku atasan para bawahan atau karyawannya.
3. Karakteristik, yaitu harapan dan perilaku bawahan yang mempengaruhi pimpinan terhadap bentuk seperti apa gaya kepemimpinan yang dipakai.
4. Kebutuhan tugas, yaitu setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seorang pimpinan
5. Iklim dan kebijakan organisasi akan dapat mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
2.1.2 Motivasi Kerja
A. Pengertian Motivasi Kerja
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan cara memberikan motivasi kepada karyawan. Perusahaan harus dapat memotivasi karyawannya dalam bekerja, mengingat pentingnya peran sumber daya manusia dalam perusahaan itu sendiri.
Menurut Hasibuan (2012:141) motivasi penting artinya karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Motivasi kerja menurut Nawawi (2006:328) berarti dorongan atau kehendak seseorang untuk melaksanakan tindakan atau kegiatan dalam lingkup tugas-tugas yang merupakan pekerjaan/jabatannya di lingkungan sebuah organisasi.Dorongan tersebut dapat bekembang menjadi motivasi berprestasi apabila dalam bekerja seorang karyawan/anggota organisasi berusaha mencapai hasil secara maksimal sebagai prestasi terbaiknya. Motivasi juga dapat berubah dan berkembang menjadi motivasi persaingan apabila seorang karyawan/anggota organisasi berusaha mencapai hasil maksimal yang lebih baik dari hasil atau prestasi orang/anggota organisasi lainnya di dalam organisasi yang sama.
Hasibuan (2012:143) menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan keinginan kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan. Motivasi perlu dilakukan karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku karyawan agar bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting karyawan mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
Tujuan motivasi kerja menurut Hasibuan (2012:146) antara lain:
a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan, c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan, d. Meningkatkan kedisiplinan karyawan,
e. Mengefektifkan pengadaan karyawan
f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik,
g. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan,
h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan,
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya, dan Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Motivasi kerja adalah dorongan yang menyebabkan seseorang bertindak atau bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mangkunegara (2017:93), motivasi kerja adalah kondisi yang mempengaruhi, membangkitkan, dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bekerja dengan semangat dan mencapai prestasi yang tinggi.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Menurut Hasibuan (2017:92), faktor-faktor tersebut meliputi:
Kompensasi dan insentif.
Hubungan interpersonal di tempat kerja.
Kesempatan untuk berkembang dan berkarier.
Kepuasan terhadap pekerjaan.
2.1.3 Semangat Kerja
A. Pengertian Semangat Kerja
Semangat kerja menggambarkan sikap antusiasme, keinginan, dan komitmen individu dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Menurut Mangkunegara (2017:94), semangat kerja adalah kondisi psikologis seseorang yang menunjukkan tingkat antusiasme, kegembiraan, dan keuletan dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
B. Ciri-ciri Semangat Kerja Tinggi
Menurut Sutrisno (2010:87), pegawai yang memiliki semangat kerja tinggi akan menunjukkan:
Antusiasme terhadap tugas-tugas yang diberikan.
Tingkat disiplin dan ketekunan yang tinggi.
Kemauan untuk bekerja sama dalam tim.
Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovasi.
2.1.4 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja
Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja merupakan dua faktor penting yang berkontribusi terhadap semangat kerja pegawai. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat akan mampu meningkatkan motivasi kerja bawahannya, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan semangat kerja.
Menurut Robbins dan Judge (2017:440), seorang pemimpin yang mampu memahami kebutuhan bawahannya dan memberikan motivasi yang sesuai akan menciptakan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan kepuasan kerja, dan membangkitkan semangat kerja.
Selain itu, motivasi kerja yang kuat menjadi penggerak utama semangat pegawai untuk melaksanakan tugas secara maksimal. Tanpa adanya motivasi yang kuat, gaya kepemimpinan yang diterapkan mungkin tidak efektif dalam membangkitkan semangat kerja.
2.2 Penelitian Terdahulu
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis meninjau beberapa penelitian sebelumnya yang relevan untuk memperkaya landasan teori dan memberikan gambaran tentang hubungan antara gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan semangat kerja pegawai, yaitu:
1. Penelitian oleh Sari, Novita (2020)
Dalam penelitiannya yang berjudul "Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Johor", ditemukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi intrinsik berpengaruh positif terhadap peningkatan semangat kerja pegawai.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda.
Sumber : Sari, Novita. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Johor. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
2. Penelitian oleh Nurhalimah (2021)
Dalam penelitian berjudul "Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Semangat Kerja Pegawai di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung", ditemukan bahwa motivasi kerja memiliki korelasi kuat dengan semangat kerja pegawai, dan bahwa faktor kepemimpinan mendukung terbentuknya motivasi tersebut.
Sumber : Nurhalimah. (2021). Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Semangat Kerja Pegawai di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 12(1), 45–56.
3. Penelitian oleh Pramudya, Indra (2019)
Penelitian berjudul "Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi dan Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman" menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif lebih efektif dalam meningkatkan motivasi kerja yang kemudian berdampak pada semangat dan kinerja pegawai.
Sumber : Pramudya, Indra. (2019). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi dan Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta
4. Penelitian oleh Wijaya, Aditya (2022)
Dalam artikel "Peran Gaya Kepemimpinan dalam Meningkatkan Motivasi dan Semangat Kerja Pegawai di Sektor Publik", Wijaya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis berperan besar dalam menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi, sehingga meningkatkan semangat kerja pegawai sektor pemerintahan.
Sumber : Wijaya, Aditya. (2022). Peran Gaya Kepemimpinan dalam Meningkatkan Motivasi dan Semangat Kerja Pegawai di Sektor Publik. Jurnal Administrasi Publik, 9(2), 120–133.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi kerja dan semangat kerja pegawai.
Motivasi kerja menjadi faktor penting sebagai mediator antara gaya kepemimpinan dan semangat kerja.
Gaya kepemimpinan yang transformasional, demokratis, dan partisipatif cenderung lebih efektif dalam meningkatkan semangat kerja pegawai.
Oleh karena itu, penelitian ini akan memperdalam analisis bagaimana hubungan tersebut terjadi dalam konteks Dinas Sosial Kota Sibolga menggunakan pendekatan kualitatif.