• Tidak ada hasil yang ditemukan

wilayah penelitian, unit analisis, populasi dan sampel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "wilayah penelitian, unit analisis, populasi dan sampel"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

WILAYAH PENELITIAN, UNIT ANALISIS,

POPULASI DAN SAMPEL

(2)

Menentukan wilayah penelitian

Lokasi penelitian pada umumnya sudah tertulis di judul penelitian.

Sedangkan wilayah penelitian adalah cakupan area yang menjadi fokus penelitian

Wilayah penelitian dapat berupa wilayah administratif atau wilayah geografis

Wilayah administratif adalah wilayah penelitian di kawasan administrasi tertentu, misalnya Kabupaten, Kecamatan, Desa

Wilayah geografis adalah wilayah penelitian di satuan wilayah geografis tertentu, misalnya DAS, pesisir, lereng atas, bantaran sungai, dll

(3)

CONTOH

JUDUL

Analisis Daya Dukung Lahan dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun 2019

Wilayah penelitian : wilayah administrasi yi Kecamatan Sumberlawang

JUDUL

Arahan Tata Ruang Kawasan Permukiman Berbasis Mitigasi Bencana Tsunami di Pesisir Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen

Wilayah Penelitian: wilayah geografis, yi kawasan pesisir Kecamatan Puring

(4)

UNIT ANALISIS

Unit analisis adalah bagian dari wilayah penelitian yang merupakan satuan wilayah yang lebih kecil yang akan menjadi fokus penelitian dan fokus analisis

JUDUL

Analisis Daya Dukung Lahan dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun 2019

Wilayah penelitian adalah satu kecamatan, unit analisisnya adalah Desa JUDUL

Arahan Tata Ruang Kawasan Permukiman Berbasis Mitigasi Bencana Tsunami di Pesisir Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen

Wilayah penelitianya adalah kawasan pesisir, unit analisisnya adalah satuan lahan

(5)

POPULASI DAN SAMPEL

 Apakah populasi?

 Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis.

 Populasi: Himpunan semua hal yang ingin diketahui.

 Dapat berupa kumpulan semua kota,

semua penduduk, semua satuan lahan.

(6)

 Populasi dalam penelitian

dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis

yang ciri-cirinya akan diduga.

Unit analisis adalah

unit/satuan yang akan diteliti

atau dianalisis

(7)

CONTOH

JUDUL

Analisis Daya Dukung Lahan dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun 2019

Populasi nya ada dua, yi

Seluruh lahan pertanian di Kec Sumberlawang

Seluruh keluarga Petani di Kec. Sumberlawang JUDUL

Arahan Tata Ruang Kawasan Permukiman Berbasis Mitigasi Bencana Tsunami di Pesisir Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen Polupasi adalah semua satuan lahan pesisir yang telah dibuat

(8)

Menentuan populasi dibantu oleh 4 faktor :

 Isi

 Satuan

 Cakupan (scope)

 Waktu

(9)

Contoh:

 Suatu penelitian tentang pendapatan

keluarga petani di Kabupaten Jombang tahun 2018,

  maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tsb:

 Isi  Semua keluarga petani

 Satuan  Petani penggarap/pemilik tanah

 Cakupan (scope) Kabupaten Jombang

 Waktu  tahun 2018

(10)

TEHNIK PENGAMBILAN

SAMPEL PENELITIAN

(11)

MENGAPA SAMPLING?

 populasi besar, tidak mungkin seluruh elemen diteliti

 keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia

 Penelitian terhadap sampel bisa lebih reliabel

daripada terhadap populasi, misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan

kelelahan fisik dan mental para pencacahnya

sehingga banyak terjadikekeliruan. (UmaSekaran, 1992);

 populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal

 Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak

(12)

Populasi dapat dibedakan

 Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan permasalahan penelitian, dan hasil

penelitian dari populasi tersebut ingin disimpulkan.

 Populasi survei merupakan populasi

yang terliput dalam penelitian yang

dilakukan

.
(13)

Idealnya populasi target dan populasi survei sama, tapi karena berbagai sebab maka populasi target dan survei menjadi tidak sama.

Populasi target Populasi Survei

(14)

Apakah sampel?

Sampel adalah unsur-unsur yang diambil

dari populasi

(15)

Cara menentukan sample, agar memenuhi syarat

Teknik (metode) penentuan sample yang ideal memiliki ciri-ciri:

 Dapat memberikan gambaran yang akurat tentang populasi

 Dapat menentukan presisi

 Sederhana sehingga mudah dilaksanakan

 Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya murah.

Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi

dikurangi nilai rata-rata sampel

(16)

Berapa besar sampel = representatif?

Besar sample perlu mempertimbangkan hal-hal sbb:

Derajat keseragaman (degree of homogenity) dari populasi  completely heterogeneous Presisi yang dikehendaki dari penelitian

Rencana analisis

Tenaga, biaya dan waktu Besar populasi

 SEMAKIN BESAR SAMPEL SEMAKIN TINGI TINGKAT PRESISI YANG DIDAPATKAN

(17)

Teknik penarikan/pengambilan sample

1. Probability Sampling (random sampling)

2. Non Probability Sampling

(non random sampling)

(18)

Probability Sampling

Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsur atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam sample.

Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar

unsur/elemen populasi (kerangka sample/sampling frame).

(19)

Beberapa Teknik Probability Sampling:

1. Simple Random Sampling ( Penarikan sample secara Random/Acak

Sederhana) Caranya :

 Dengan mengundi elemen/anggota populasi

 Dengan menggunakan tabel angka

random

(20)

Syarat Acak Sederhana

1. Tersedia kerangka sampling 2. Sifat populasi homogen

3. Populasi tidak terlalu tersebar secara

geografis

(21)

2. Systematic Random Sampling

(Penarikan sample secara sistematik)

Caranya:

1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi) 2. Menetapkan jarak/interval

N

I = --- n

I = Interval (5)

N = Jumlah anggota populasi (100) n = Jumlah anggota sampel (20)

3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung (penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random) 1, 2, 3, 4 dan 5

4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan interval pada nomor pertama dan seterusnya

(22)

3. Stratified Random Sampling (Penarikan Sampel Startifikasi)

Caranya:

1. Menetapkan kriteria yang jelas yang akan

digunakan sebagai dasar penetuan strata (lapisan).

2. Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam sub-subpopulasi (setiap subpopulasi

diasumsikan homogen)

3. Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi bisa proporsional bisa pula tidak.

4. Penentuan usnsur bisa simple

random/systematic

(23)

Syarat Stratified Random Sampling

1. Kriteria yang jelas untuk menstratifikasi

2. Ada data pendahuluan mengenai kriteria

3. Diketahui jumlah tiap lapisan

(24)

4. Cluster Sampling

(Penarikan Sampel Berkelompok)

Teknik ini digunakan karena mengalami dua permasalahan, yaitu:

1) peneliti kekurangan kerangka sampling yang baik, suatu populasi yang menyebar;

2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka sampling dan menjangkau setiap elemen

sample.

(25)

Caranya:

1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini

populasi. Mini populasi memiliki karakteristik yang sama dengan populasi

2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan pada pengelompokan secara administrasi.

3. Setelah itu menentukan cluster secara random (bisa dilakukan secara bertingkat misal dari desa menjadi dukuh-dukuh atau dusun dst)

4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen sample final

(26)

5. Multistage Sampling

(Penarikan Sampel Secara Bertahap)

Hampir sama dengan cluster,

dengan tahap lebih dari satu kali (misal propinsi, kabupaten,

kecamatan, kelurahan/desa dan

seterusnya)

(27)

6. Area Sampling

( Penarikan Sampel Wilayah)

 Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat kerangka sampling.

 Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui blok-blok yang ada seperti

perumahan, pertokoan.

 Teknik penarikan sample sama seperti

penarikan sampel secara bertahap.

(28)

II. Non Probability Sampling (Non random sampling)

Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang lengkap dari populasi penelitian,

sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama pada anggota populasi.

Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis hanya berlaku untuk anggota populasi yang diteliti.

Dengan penarikan sample non probability, peneliti tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.

(29)

Beberapa Teknik Non Probability Sampling

1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara Sengaja)

Cara ini membutuhkan kemampuan dan

pengetahuan yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian.

Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample, maka peneliti harus benar-benar

mengetahui dan beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang

diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian.

(30)

2. Quota Sampling

(Penarikan Sampel Jatah)

 Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu dengan membagi populasi ke

dalam sub-sub populasi sesuai dengan fokus penelitian.

 Penarikan sample jatah dilakukan bila

peneliti tidak dapat mengetahui jumlah

yang rinci dari setiap strata populasinya.

(31)

3. Snow-ball Sampling

(Penarikan Sampel Bola Salju)

 Cara penarikan sampel ini dimulai dengan

jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan beberapa tahap.

 Pertama, menentukan satu atau beberapa orang untuk diwawancarai.

 Selanjutnya orang-orang tersebut akan

berperan sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya.

Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.

(32)

4. Sequential Sampling

Penarikan sample ini dimulai dengan

pengambilan sample dalam jumlah kecil, kemudian data dianalisis.

Jika hasilnya masih diragukan, maka

sample diambil yang lebih besar dan

seterusnya.

(33)

5. Accidental/Haphazard Sampling (Penarikan Sampel Secara Kebetulan)

Penarikan sample ini dilakukan

dengan cara memilih orang yang

kebetulan ditemui.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan judul “Analisis Data Panel Pengaruh Investasi, Belanja Daerah dan Unit Usaha

Pada penelitian ini didapat bahwa nilai pengaruh secara langsung partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial lebih besar daripada melalui variabel

Penelitian ini merupakan penelitian murni ( basic research ) karena memiliki fokus utama untuk memahami perilaku dan proses mental dari fenomena sosial (Shaughnessy,

Keluarga contoh (FAMILY2) adalah keluarga yang menjadi fokus analisis utama penelitian ini, yaitu keluarga generasi kedua dari unit analisis yang memiliki anak

Populasi adalah suatu kelompok besar yang menjadi objek penelitian yang di dalamnya terdapat manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Selain itu, wilayah Jawa dan Sumatera tetap bersifat komplementer, yaitu menjadi pendorong perekonomian wilayah lain, namun pada magnitude yang lebih kecil

Pada teknik sampling ini, penentuan sampel penelitian tanpa kurang atau tidak memberikan kemungkinan probability yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel terpilih..

POPULASI SAMPEL 1111 o Populasi Target Populasi target merupakan populasi yang jauh lebih luas dari populasi sampel, untuk hasilgeneralisasi berdasarkan sebuah sampel diharapkan