Gejala serangan penyakit antraknosa pada buah cabai
Pengaruh konsentrasi trichoderma harzianum terhadap penyakit antraknosa pada buah cabai
9
PENGARUH INTENSITAS SERANGAN ANTRAKNOSA PADA BUAH CABAI (Capsicum annuuM L.) TERHADAP TERSERANGNYA BIBIT DI PERSEMAIAN.
10
EFEKTIVITAS SENYAWA NONATSIRI DARI Curcuma spp. TERHADAP PENEKANAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABAI
10
Ketahanan Penyakit Antraknosa terhadap Cabai Lokal dan Cabai Introduksi
6
PENGARUH TINGKAT KERUSAKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABAI TERHADAP BENIH YANG TERINFEKSI Colletotrichum capsici.
10
Uji Ketahanan Beberapa Varietas Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Terhadap Serangan Penyakit Antraknosa Dengan Pemakaian Mulsa Plastik
121
Beberapa Genotipe Cabai dan Ketahanannya terhadap Penyakit Antraknosa yang Disebabkan oleh Colletotrichum acutatum.
69
Seleksi Khamir Epifit sebagai Agens Antagonis Penyakit Antraknosa pada Cabai
8
Pendugaan Parameter Genetik Ketahanan Tanaman Cabai terhadap Penyakit Antraknosa
8
Minyak Nilam sebagai Biofungisida untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa Cabai
5
Persilangan Cabai Merah Tahan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum Acutatum)
7
Persilangan Cabai Merah Tahan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum acutatum)
7
Pengaruh Nanokitosan-Ag/Cu pada Perkembangan Penyakit Antraknosa pada Cabai
8
Minyak Nilam sebagai Biofungisida untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa Cabai
5
Pendugaan Parameter Genetika Ketahanan Tanaman Cabai terhadap Penyakit Antraknosa
8
Minyak Nilam sebagai Biofungisida untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici (Syd.) Butler & Bisby) pada Buah Cabai
37
Keefektifan Ekstrak Daun Sirih dan Daun Babadotan Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Buah Cabai (Capsicum Annum L.)
5
Pengaruh Penggunaan Beberapa Mulsa Plastik Dan Varietas Terhadap Serangan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum Capsicii Sydow.) Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.) Di Lapangan
14
Mikobiota pada buah cabai: pengaruhnya terhadap colletotrichum capsici, cendawan penyebab antraknosa
37
Pendugaan Parameter Genetik Ketahanan terhadap Penyakit Antraknosa dan Beberapa Karakter Kuantitatif pada Cabai
35