Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digu[r]
Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut:
Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut:
Menanya Melakukan diskusi tentang aneka karya yang berkaitan dengan bahan dasar, alat, teknik, dan prosedur pembuatan produk pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan kh[r]
Melakukan pengamatan dengan cara membaca dan menyimak dari kajian literatur/media tentang pengetahuan jenis bahan dasar, alat, teknik, dan prosedur pembuatan produk pengolahan dari bahannabati dan hewanimenjadimakanan khas daerah yang dimodifikasi agar terbangun rasa ingin tahu dan menunjukkan motivasi internal.
Aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah menganalisis produk olahan bahannabati dan hewanimenjadimakanan khas daerah dengan membeli salah satu produk makanan khas daerah yang ada disekitarnya. Dalam kegiatan ini peserta didik mengidenti fi kasi bahan yang digunakan, kandungan nutrisi dan manfaat makanan khas daerah dengan cara mewawancarai penjual makanan dan melakukan studi pustaka. Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut: (1) peserta didik membeli salah satu produk makanan khas daerah (2) membuat da ft ar petanyaan. Guru dapat memeriksa sa ft ar pertanyaan yang telah dibuat oleh peserta didik dan memberikan arahan seperlunya, (3) mewawancarai pedagang atau penjual makanan (4) menganalisis makanan khas daerah tersebut, kemudian mengidenti fi kasi bahan yang diguna- kan, kandungan nutrisi dan manfaat makanan khas daerah baik bagi yang meng- konsumsinya maupun bagi lingkungan sekitarnya. (5) Terakhir peserta didik membuat laporan dari hasil analisis yang telah di peroleh baik berupa makalah, atau media presentasi lainnya.
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah 3.3 Menganalisis proses produksi pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah di wilayah setempat melalui[r]
Peta konsep atau peta materi adalah sebuah rancangan cakupan materi pokok yang merupakan penjabaran dari kompetensi dari pembahasan pokok pikiran yang terkandung dalam buku untuk aspek pengolahan. Pokok pikiran ini merupakan KI-KD yang tercantum dalam Kurikulum 2013 sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Pokok pikiran pada bagian ini adalah pengolahan dan kewirausahaan bahannabati dan hewanimenjadimakanan khas daerah. Pembahasan pengolahan dan kewirausahaan bahannabati dan hewanimenjadimakanan khas daerah adalah: A. Perencanaan Usaha Makanan Khas Daerah, B. Penerapan Sistem Produksi Makanan Khas Daerah Berdasarkan Daya Dukung Daerah, C. Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Makanan Khas Daerah, D. Promosi Produk Hasil Usaha Makanan Khas Daerah, dan E. Laporan kegiatan Usaha Makanan Khas Daerah. Guru dapat menyampaikan apa, mengapa, dan bagaimana tentang makanan khas daerah yang ada di daerah setempat dan di nusantara sebagai kekayaan budaya bangsa. Kompetensi akhir yang diharapkan pada bab ini adalah peserta didik dapat melakukan kegiatan berwirausaha dengan makanan khas daerah sebagai objek peluang usahanya.
Aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah menganalisis produk olahan bahannabati dan hewanimenjadimakanan khas daerah dengan membeli salah satu produk makanan khas daerah yang ada disekitarnya. Dalam kegiatan ini peserta didik mengidentiikasi bahan yang digunakan, kandungan nutrisi dan manfaat makanan khas daerah dengan cara mewawancarai penjual makanan dan melakukan studi pustaka. Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut: (1) peserta didik membeli salah satu produk makanan khas daerah (2) membuat datar petanyaan. Guru dapat memeriksa satar pertanyaan yang telah dibuat oleh peserta didik dan memberikan arahan seperlunya, (3) mewawancarai pedagang atau penjual makanan (4) menganalisis makanan khas daerah tersebut, kemudian mengidentiikasi bahan yang diguna- kan, kandungan nutrisi dan manfaat makanan khas daerah baik bagi yang meng- konsumsinya maupun bagi lingkungan sekitarnya. (5) Terakhir peserta didik membuat laporan dari hasil analisis yang telah di peroleh baik berupa makalah, atau media presentasi lainnya.
Aktivitas yang dilakukan peserta didik adalah menganalisis produk olahan bahannabati dan hewanimenjadimakanan khas daerah dengan membeli salah satu produk makanan khas daerah yang ada disekitarnya. Dalam kegiatan ini peserta didik mengidentiikasi bahan yang digunakan, kandungan nutrisi dan manfaat makanan khas daerah dengan cara mewawancarai penjual makanan dan melakukan studi pustaka. Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan peserta didik adalah sebagai berikut: (1) peserta didik membeli salah satu produk makanan khas daerah (2) membuat datar petanyaan. Guru dapat memeriksa satar pertanyaan yang telah dibuat oleh peserta didik dan memberikan arahan seperlunya, (3) mewawancarai pedagang atau penjual makanan (4) menganalisis makanan khas daerah tersebut, kemudian mengidentiikasi bahan yang diguna- kan, kandungan nutrisi dan manfaat makanan khas daerah baik bagi yang meng- konsumsinya maupun bagi lingkungan sekitarnya. (5) Terakhir peserta didik membuat laporan dari hasil analisis yang telah di peroleh baik berupa makalah, atau media presentasi lainnya.
Ikan merupakan salah satu jenis bahan pangan yang memiliki kandungan gizi tinggi dan banyak dikonsumsi masyarakat sebagai salah satu sumber protein hewani. Namun pemanfaatan ikan dalam bentuk segar memiliki keterbatasan, yaitu umur simpan yang relatif pendek. Ikan sangat mudah mengalami kerusakan, baik berupa kerusakan fisikawi, kimiawi, maupun mikrobiologis. Hal ini disebabkan karena ikan memiliki kadar air tinggi, pH netral, dan kandungan gizi yang lengkap (khususnya protein) sehingga sangat disukai oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembangbiak. Aktivitas mikroorganisme, terutama dari golongan bakteri akan menyebabkan kebusukan sehingga kualitas produk ini akan mengalami penurunan, baik dari segi mutu maupun penerimaan konsumen. Salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan keawetan ikan adalah pengolahan menjadi ikan asin melalui kombinasi proses penggaraman dan pengeringan. Penggaraman dan pengeringan merupakan metode pengawetan tradisional yang telah banyak diterapkan oleh nelayan di wilayah pesisir pantai sejak dulu.
Makanan khas daerah adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat. Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat,dengan resep turun temurun dari nenek moyang menggunakan rempah rempah asli Indonesia.. Karena disamping khasiat, makanan tradisional Indonesia juga mengandung segi positip yang lain seperti: Bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan aman, murah dan mudah didapat, sesuai dengan selera masyarakat sehingga diyakini punya potensi yang baik sebagai makanan.
Hewan seperti serangga, parasit dan tikus juga dapat menyebabkan keru- sakan pada bahanmakanan. Serangga terutama dapat merusak buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan umbi-umbian. Yang menjadi masalah bukan hanya jumlah bahan pangan yang dimakan oleh serangga tersebut, tetapi serangga tersebut akan melukai permukaan bahan pangan sehingga dapat menyebabkan kontaminasi oleh bakteri, khamir, dan kapang. Parasit yang banyak ditemukan misalnya di dalam daging babi adalah cacing pita (Trichinella spiralis). Cacing pita tersebut masuk ke dalam tubuh babi melalui sisa-sisa makanan yang mereka makan. Daging babi yang tidak dimasak dapat menjadi sumber kontaminasi bagi manusia. Cacing-cacing dalam bahan pangan mungkin dapat dimatikan dengan pembekuan. Tikus merupakan persoalan yang pent- ing di Indonesia, khususnya merupakan ancaman yang berbahaya baik terha- dap hasil biji-bijian sebelum dipanen maupun terhadap bahan yang disimpan di dalam gudang. Tikus bukan hanya merugikan karena makan bahan, tetapi juga karena kotorannya, rambutnya atau air kencingnya dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan dapat menimbulkan bau yang tidak enak.
Bahan pangan merupakan semua jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahanmakanan yang bersifat aman, memiliki palatabilitas dan menyehatkan bagi manusia. Namun, walaupun sifat dasar dari pangan itu baik, jika penanganannya kurang baik maka akan menyebabkan terjadinya suatu penyimpangan yang mungkin dapat membahayakan bagi yang
3.3 mengevaluasi kegiatan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani 4.3 menyusun rencana pengembangan usaha pengolahan makanan khas daer[r]
Ada banyak cerita seputar sejarah kosmetik dan wanita. Konon, manusia mulai mengenal manfaat warna- warni pada hewan dan tumbuhan bisa memberikan efek positif bagi kecantikan berawal dari coba-coba dan karena ketidaksengajaan. Misalnya perona pipi (pemerah pipi) pertama kali ditemukan karena kebetulan. Ceritanya, seorang wanita tanpa sengaja menumpahkan minuman anggurnya hingga mengenai daerah pipi. Tumpahan anggur yang mengenai pipi tersebut menyebabkan pipinya berwarna kemerah-merahan. Ternyata efek semu merah tersebut justru membuat kedua pipi kanan dan kiri tersapu warna lembut dari bahan-bahan alam yang mereka ketahui.
Kenari hanya memberikan kenikmatan ketika dikonsumsi, melainkan juga sumber nutrisi yang kaya lemak tak jenuh tunggal. Jenis makanan ini telah direkomendasikan untuk mereka yang memiliki masalah kardiovaskular dan bermanfaat sebagai sifat anti-kanker, efek anti- inflamasi, serta sifat kesehatan otak. Untuk memperoleh manfaat dari kenari, Anda bisa mengonsumsinya dalam salad atau hidangan sayuran dan buah-buahan.
Resep Cara Membuat Spaghetti Carbonara Enak Praktis berasal dari italia Bahan Membuat Spaghetti Carbonara : Pasta spaghetti sejumlah 300 gram Minyak zaitun, bisa pula memakai miny[r]
1. Rumah tangga tahan pangan adalah rumah tangga yang memiliki kualitas atau keamanan pangan baik (mengkonsumsi bahanmakanan berupa protein hewani dan nabati atau protein hewani saja), memiliki aksesibilitas atau keterjangkauan terhadap pangan baik (lokasi pasar berada di dalam kecamatan atau berjarak 2 km, jumlah anggota rumah tangga kurang dari 7 orang, tingkat pendidikan kepala rumah tangga minimal SD dan cara memperoleh makanan pokok tidak berhutang), memiliki ketersediaan pangan stabil yaitu memiliki ketersediaan makan pokok cukup (beras 20 hari dan jagung 30 hari) dan frekuensi makan anggota rumah tangga dapat 3 kali dalam sehari.
luhur kepada peserta didiknya. Selain itu guru juga harus menjadi sosok yang kreatif, inspiratif dan kritis dalam menyikapi permasalahan yang terjadi dalam dunia kependidikan, khususnya pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Selain mengemban amanat yang cukup berat yang harus disertai dedikasi yang tinggi, menjadi serorang guru merupakan hal yang paling menarik dan menyenangkan karena senantiasa berhubungan dengan makhluk hidup yang tidak akan pernah membosankan. Selain itu menjadi guru memiliki tantangan tersendiri yaitu pada waktu memahamkan ilmu dan “nilai” pada peserta didiknya. Diperlukan metode yang tepat agar semua peserta didik dapat memahami setiap hal yang disampaikan oleh guru. Dengan adaya kegiatan PPL ini dapat memberikan suatu pembelajaran dan pengalaman tersediri bagi praktikan untuk mengasah dan mendewasakan pemikiran sebagai seorang calon tenaga pengajar.