• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis nilai tambah dan pemasaran minyak gaharu (Studi kasus di CV Aromindo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis nilai tambah dan pemasaran minyak gaharu (Studi kasus di CV Aromindo)"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN  ...................................
Tabel 1.  Kontribusi Sektor Kehutanan dan Hasil-Hasilnya dalam Pembentukan
Tabel 4.  Perkembangan Kuota dan Realisasi Ekspor Gaharu Indonesia
Tabel 5.  Harga Kayu Gaharu Sesuai Grade Tahun 2010 di Pulau Jawa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai tambah terbesar ada pada jenis keripik pisang rasa keju, yakni sebesar Rp 8.370,75 per kilogram bahan baku, kemudian diikuti oleh jenis keripik pisang rasa cokelat

(2) Rata-rata nilai tambah yang didapat dari pengolahan kedelai menjadi tempe dari kelurahan Plaju Ulu kecamatan Plaju sebesar Rp.4,513.79 /kg dengan hasil produksi

Berdasarkan Tabel 10. dapat diketahui bahwa rata-rata nilai tambah netto pada agroindustri keripik belut di Kabupaten Klatenbulan Desember 2015 sebesar Rp

Nilai tambah per bahan baku keripik ubi kayu pada agroindustry di Desa Lamahu, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango yaitu sebesar Rp.37.555,55/Kg,

Nilai tambah per bahan baku dodol rumput laut pada industri Cita Rasa Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi yaitu sebesar Rp 24.445/kg, artinya untuk setiap satu

Nilai tambah per bahan baku yang dihasilkan pada Kelompok usaha Cipta Lestari sebesar Rp 13.243/kg artinya setiap satu kilogram marning jagung mampu memberikan nilai tambah

Pada tabel terlihat dari 500 kg ikan Patin segar setelah diolah menjadi 150 kg ikan salai Patin, dengan faktor konversi 0,3diperoleh nilai tambah ekonomi sebesar Rp 2.926,00 tiap

dapat diketahui bahwa besarnilai tambah per bahan baku kelapa pada industri minyak kelapa adalah sebesar Rp 173,-/kg.Artinya untuk setiap satu kilogram bahan baku