Tindak Pidana Bersama-Sama Dab Berkleanjutan Dalam Tindak Pidana Korupsi ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 996 K/Pid//2006)
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Implikasi Teoritis penulisan hukum ini adalah sebagai sarana untuk dapat memberikan ide atau pemikiran dalam perkembangan Ilmu Hukum Pidana pada umumnya dan Hukum Pidana
Pasal 55 ayat (1) KUHP karena didasarkan pada adanya asas hukum “lex specialist derogat legi generali” yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus (lex specialis)
Dalam kasus ini hakim menjatuhkan pidana kepada terdakwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Ayat (1) Undang- Undang Tipikor dan juga memperhatikan unsur-unsur tindak
Membuktikan bersalah tidaknya seorang terdakwa haruslah melalui pemeriksaan didepan sidang pengadilan. Dalam hal pembuktian ini, Hakim perlu memperhatikan kepentingan
Mengenai Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam menjatuhkan Putusan terhadap tindak pidana korupsi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan secara bersama-sama ke
Jika dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sudah mengatur tentang korporasi sebagai subjek hukum pidana namun yang dapat dimintai pertanggungjawaban
Mengenai Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam menjatuhkan Putusan terhadap tindak pidana korupsi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan secara bersama-sama ke
Kerugian yang ditimbulkan oleh pelaku tindak pidana korupsi berbeda beda satu sama yang lainnya walaupun pasal yang dikenakan sama tetapi ada perbedaan kerugian yang