• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Kebendaan Pembeli Efek Beragun Aset Pada Pembiayaan Sekunder Perumahan

N/A
N/A
Info
Unduh - Bebas
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Kebendaan Pembeli Efek Beragun Aset Pada Pembiayaan Sekunder Perumahan"

Copied!
169
0
0

Memuat.... (Lihat teks lengkap sekarang)

Unduh sekarang ( 169 Halaman )

Teks penuh

Loading

Referensi

Unduh sekarang ( PDF - 169 Halaman - 1.94 MB )

Garis besar

Pengertian Pembiayaan Sekunder Perumahan Mekanisme Peralihan Hak Kebendaan Pada Efek Beragun Aset Pada Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Kebendaan Pembeli Efek Beragun Aset Pada Pembiayaan Sekunder Perumahan

Dokumen terkait

BAB II KETERBUKAAN DI DALAM PASAR MODAL A. Prinsip Keterbukaan di Dalam Pasar Modal 1. Ketentuan Prinsip Keterbukaan Dalam Hukum Pasar Modal - Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Keterbukaan Dalam Prinsip Akuntabilitas Pada Pasar Modal Ditinjau Dari UU No

“Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan

BAB II PENENTUAN FAKTA MATERIAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL A. Instrumen Utama dan Para Pelaku Terkait di Pasar Modal 1. Saham Sebagai Instrumen Utama yang Diperdagangkan di Pasar Modal - Analisis Hukum Terhadap Investor I

Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menentukan apa yang dimaksud dengan informasi atau fakta material yaitu informasi atau fakta penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Makna investor tentu tidak sama artinya antara di pasar modal dengan

Berpedoman pada Pasal 1 angka 7 UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menentukan bahwa fakta material sama dengan informasi, yaitu: “Informasi atau fakta material adalah

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI HAK-HAK KONSUMEN DALAM KLAIM GARANSI KENDARAAN BERMOTOR (STUDI DI PT.ALFA SCORPII MEDAN)

21 pembuat, distributor, eksportir atau importir dan pengecer baik yang berbentuk badan hukum maupun yang tidak berbentuk badan hukum.43 Dalam pasal 1 angka 3 UU No.8 Tahun 1999