• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Suplementasi Mineral Esensial ( Ca, P, Na dan Cl ) Dalam Ransum Terhadap Fertilitas, Daya Tetas dan Mortalitas Pada Telur Burung Puyuh ( Coturnix – coturnix japonica )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengujian Suplementasi Mineral Esensial ( Ca, P, Na dan Cl ) Dalam Ransum Terhadap Fertilitas, Daya Tetas dan Mortalitas Pada Telur Burung Puyuh ( Coturnix – coturnix japonica )"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 6 berikut ini :
Tabel 7. Rataan pengaruh suplementasi mineral esensial dalam ransum                              terhadap fetilitas telur burung puyuh selama penelitian (%)
Tabel 8. Rataan pengaruh suplementasi mineral esensial dalam ransum terhadap daya tetas telur burung puyuh selama penelitian (%)
Tabel 9. Rataan pengaruh suplementasi mineral esensial dalam ransum terhadap mortalitas telur burung puyuh selama penelitian (%)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan pemanfaatan pemberian tepung cangkang telur ayam ras terhadap berat telur burung puyuh maka dilakukan Uji Jarak Duncan (UJD) yang

Pengaruh suplementasi betain dalam ransum rendah metionin terhadap. kecernaan nutrien pada puyuh

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi betain dan aras betain yang optimal dalam ransum terhadap kualitas telur puyuh. Penelitian ini dilaksanakan

Perlakuan yang diberikan yaitu tingkat penggunaan limbah penetasan telur puyuh:. T0 :

Berdasarkan kualitas telur pertama burung puyuh pemberian tepung daun pepaya (Carica papaya) dalam ransum terhadap telur burung puyuh (Coturnix coturnix javonica) ,

Pemberian tingkat protein dalam ransum memperlihatkan berat telur puyuh yang berbeda pada setiap perlakuan, puyuh yang mendapatkan protein sesuai kebutuhan

Berdasarkan hasil keragaman pengaruh pemberian tepung biji karet dalam ransum burung puyuh tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, hal ini disebabkan pemberian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi minyak ikan dan L-karnitin dalam ransum basal terhadap kecernaan ransum burung puyuh betina dengan mengukur