• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Kampus terhadap Motivasi Belajar pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Lingkungan Kampus terhadap Motivasi Belajar pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Produce a good human resources, not have been achieved without the presence of educational institutions. The higher level of education a person take, the greater chance of quality human resources which impact on the progess of a country. Therefore, both of the State Universities or Private Colleges are required to actually have the ability to improve the quality of graduate students to compete in the world of work. For a realizing, should be coupled with high motivation in learning from

students selves.Students are an important part in the achievement of the university,

because the success of a university one of which can be measured by the quality of graduate students produced. College party should really pay attention and know the things that drives student motivation, especially with regard to learning, so that,

students can reach study achievements and can be completed on time. This study

aims to determine the effect of the campus environment on students learning motivation. Campus environment variables that used are non-physical environment

and physical environment. Researchers conducted a preliminary survey first, and

then deploy the survey questionnaire. This study aims to examine influences of campus environmental on motivation to learn on campus senate, set, and units

activity of Maranatha Christian University students. Consisted of 81 students who

were respondents in this study. The amount is capable of representing the university

to be a part in this survey. Simple linear regression analysis method used in this

study. The results indicate that the campus environment in this study had a significant effect of 25.1% on motivation to learn and the rest influenced by other factors not observed.

Keywords :Students, Campus Environment, Learning Motivation, Maranatha

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak mungkin tercapai tanpa kehadiran institusi pendidikan. Semakin tinggi seseorang menempuh jenjang pendidikan maka semakin besar pula peluang terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang berimbas pada kemajuan suatu negara. Oleh sebab itu, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dituntut harus benar-benar memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas lulusan mahasiswanya agar kelak mampu berkompetisi di dunia kerja. Untuk merealisasikan hal tersebut tentu saja harus dibarengi dengan motivasi tinggi dalam belajar yang berasal dari mahasiswa. Mahasiswa merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan Perguruan Tinggi, karena, keberhasilan suatu Perguruan Tinggi salah satunya dapat diukur dari kualitas lulusan mahasiswa yang dihasilkannya. Pihak Perguruan Tinggi harus benar-benar memperhatikan dan mengetahui hal-hal yang menjadi pendorong motivasi mahasiswa terutama yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga, mahasiswa dapat mencetak prestasi dan studinya dapat selesai tepat pada waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa. Variabel lingkungan kampus yang dipergunakan yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Peneliti melakukan survei pendahuluan terlebih dahulu, lalu kemudian menyebarkan survei kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar pada senat, himpunan, dan unit kegiatan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Terdiri dari 81 mahasiswa yang menjadi responden pada penelitian ini. Jumlah tersebut mampu mewakili dari satu universitas yang menjadi bagian dalam survei ini. Metode analisis regresi linier sederhana digunakan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa lingkungan kampus dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 25,1% terhadap motivasi belajar dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 11

(4)

x Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 12

2.1. LINGKUNGAN KAMPUS ... 12

2.1.1.Pengertian ... 12

2.1.2.Jenis-Jenis ... 15

2.1.3.Manfaat ... 21

2.2. MOTIVASI ... 22

2.2.1 Pengertian ... 22

2.2.2 Motif-Motif ... 34

2.2.3 Fungsi-Fungsi ... 36

2.2.4 Jenis-Jenis ... 38

2.2.5 Motivasi Belajar ... 40

2.2.6 Indikator-Indikator ... 43

2.2.7.Teori-Teori ... 46

2.3. HUBUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... 56

2.3.1. Penelitian Terdahulu ... 57

2.3.2. Kerangka Penelitian ... 61

2.33. Hipotesis ... 62

BAB III METODE PENELITIAN... 63

3.1. Lokasi Penelitian ... 63

3.2. Waktu Penelitian ... 63

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 64

3.5. Sumber Data dan Jenis Data ... 64

3.6. Populasi dan Sampel ... 65

3.6.1. Populasi ... 65

3.6.2.Sampel ... 66

3.7. Skala Pengukuran Penelitian ... 66

3.8. Metode Analisis Data ... 67

3.9. Alat Analisis Data ... 68

3.10. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 78

4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 78

4.1.1. Uji Validitas ... 78

4.1.2. Uji Reliabilitas ... 81

4.2. Analisis Deskriptif Responden ... 82

4.2.1 Jenis Kelamin ... 82

4.2.2 Usia ... 83

4.2.3 Fakultas dan Jurusan ... 84

4.2.4 Angkatan ... 86

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 87

4.3.1 Lingkungan Kampus (X) ... 88

4.3.2. Motivasi Belajar (Y) ... 92

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 98

4.4.1. Uji Normalitas Data ... 98

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.5. Pengaruh Lingkungan Kampus (X) Terhadap Motivasi Belajar (Y) ... 100

4.5.1.. Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 100

4.5.2. Analisi Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 101

4.5.3. Analisis Koefisien Determinasi... 102

4.5.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 103

4.6. Pembahasan ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

5.1. Kesimpulan ... 106

5.2. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 48

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ... 61

Gambar 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 83

Gambar 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 84

Gambar 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Fakultas / Jurusan... 86

Gambar 4.6 Gambaran Responden Berdasarkan Angkatan ... 87

Gambar 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 99

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ... 72

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X ... 78

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 79

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 81

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Usia... 83

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Fakultas / Jurusan ... 84

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Angkatan ... 86

Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden pada Variabel X ... 88

Tabel 4.9 Sebaran Jawaban Responden Pada Variabel X ... 90

Tabel 4.10 Skor Jawaban Responden pada Variabel Y ... 92

Tabel 4.11 Sebaran Jawaban Responden Pada Variabel Y ... 95

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 98

Tabel 4.13 Nilai Koefisien Korelasi... 100

Tabel 4.14 Nilai Analisi Regresei Sederhana ... 101

Tabel 4.15 Nilai Koefisien Determinasi... 102

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 113

Lampiran B Survey Pendahuluan ... 117

Lampiran C Responden Penelitian ... 119

Lampiran D Output SPSS ... 123

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan suatu negara modern yang sangat pesat, tentu saja tidak lepas dari

peran sumber daya manusia yang memiliki kualitas. Menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas, tidak mungkin tercapai tanpa kehadiran institusi

pendidikan. Peran institusi pendidikan yang bertujuan mengolah sumber daya

manusia menjadi berkualitas sangat penting dalam memajukan negara dan kelak

mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, usaha peningkatan kualitas sumber

daya manusia lewat pendidikan harus mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Pembentukan sumber daya manusia melalui institusi pendidikan di Indonesia

pada umumnya terbagi ke dalam tiga tahap, yakni pendidikan dasar (Sekolah Dasar),

pendidikan menengah (Sekolah Menengah Pertama / Umum) dan pendidikan tinggi

(Perguruan Tinggi). Semakin tinggi seseorang menempuh jenjang pendidikan maka

semakin besar pula peluang terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang

berimbas pada kemajuan suatu negara. Oleh sebab itu, baik Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dituntut harus benar-benar memiliki

kemampuan untuk meningkatkan kualitas lulusan mahasiswanya agar kelak mampu

berkompetisi di dunia kerja. Untuk merealisasikan hal tersebut tentu saja harus

(11)

2 Universitas Kristen Maranatha Sukses atau tidaknya suatu Lembaga Pendidikan dalam mencetak mahasiswa

yang berprestasi tergantung seberapa besar motivasi mahasiswa dalam menjalani

proses belajar. Motivasi merupakan dorongan yang dapat membantu seseorang

melakukan dan mencapai sesuatu yang diinginkannya. Motivasi yang tinggi dapat

membantu mahasiswa dalam mencapai dan melakukan atas apa yang diinginkannya

seperti memperoleh prestasi yang tinggi dalam proses belajar dan lulus tepat waktu.

Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki motivasi rendah akan berdampak pada

turunnya prestasi belajar.

Mahasiswa merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan Perguruan

Tinggi, karena, keberhasilan suatu Perguruan Tinggi salah satunya dapat diukur dari

kualitas lulusan mahasiswa yang dihasilkannya. Pihak Perguruan Tinggi harus

benar-benar memperhatikan dan mengetahui hal-hal yang menjadi pendorong motivasi

mahasiswa terutama yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga, mahasiswa

dapat mencetak prestasi yang diharapkan kemudian studinya pun dapat selesai tepat

pada waktunya. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya

terhadap prestasi belajar, karena, dengan adanya motivasi tinggi tersebut mampu

menumbuhkan minat belajar mahasiswa. Motivasi memainkan peran yang sangat

penting dan memiliki dampak yang besar. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi cenderung akan mempunyai sikap positif dan optimisme dalam belajarnya.

Motivasi tinggi dalam belajar yang dimiliki mahasiswa merupakan hal yang penting

bagi mahasiswa dalam meraih prestasi belajar. Perguruan Tinggi pun bisa turut

(12)

3 Universitas Kristen Maranatha kualitas Perguruan Tinggi karena berhasil melahirkan lulusan yang berkualitas dan

berkompetensi.

Secara umum, setiap mahasiswa memiliki perbedaan bakat, kemampuan,

minat, motivasi dan lain sebagainya. Dengan menilik beberapa perbedaan tersebut

tentu saja prestasi yang dihasilkan setiap mahasiswa tidak akan semua sama, karena

melalui prestasi belajar yang diraih mahasiswa dapat mengindikasikan sejauh mana

mahasiswa memahami dan menguasai semua mata kuliah yang ditempuh.

Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mudah beradaptasi dengan

orang-orang dan lingkungan sekitar yang dapat mendukung proses belajarnya. Secara

psikis, motivasi belajar mempunyai peranan khusus dalam hal menumbuhkan hasrat

belajar, membuat suasana hati merasa senang dan semangat untuk belajar. Semakin

tinggi motivasi belajar mahasiswa, semakin besar pula energi yang dihasilkan

mahasiswa dalam belajar. Sebaliknya mahasiswa yang tidak memiliki motivasi tinggi

kemungkinan besar akan mengalami kegagalan dalam belajar. Mahasiswa yang

memiliki tingkat kecerdasan yang baik akan terasa sia-sia apabila tidak diimbangi

dengan motivasi belajar yang tinggi. Hasil belajar akan menjadi optimal jika

kecerdasan yang dimiliki ditunjang dengan motivasi belajar yang tinggi dan prestasi

akan mudah diraih oleh mahasiswa.

Ada beberapa hal yang juga memegang peranan penting dalam

mempengaruhi motivasi belajar yang menentukan prestasi belajar seseorang, yaitu

latar belakang keluarga. Ketika masih menginjak tingkat pendidikan dasar, tentu

peran dari keluarga sangat berperan besar bagi pendidikan anak nya, terutama peran

(13)

4 Universitas Kristen Maranatha memperhatikan pendidikan anaknya ini misalnya tidak memperhatikan kepentingan

dan kebutuhan anaknya dalam belajar dan tidak mengatur waktu belajarnya. Dengan

memperhatikan hal-hal tersebut tentu saja akan berpengaruh sekali ketika anak

tersebut tumbuh menjadi dewasa dan menginjak Perguruan Tinggi. Hal ini berkaitan

erat dengan motivasi dan prestasi belajar seorang anak tersebut.

Universitas Kristen Maranatha merupakan salah satu PTS yang diminati oleh

masyarakat kota Bandung dan sudah berdiri cukup lama, yakni lebih dari 40 tahun.

Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha tidak terlepas dari keinginan untuk

meningkatkan prestasi belajar. Fakta membuktikan bahwa motivasi belajar

mahasiswa Universitas Kristen Maranatha masih belum bisa dikatakan tinggi secara

menyeluruh karena pada kenyataannya masih saja ada mahasiswa yang mendapatkan

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah, masih jauh dari harapan. Pada saat aktivitas

perkuliahan berlangusng, masih sering dijumpai mahasiswa yang sibuk mencari buku

presensi untuk menandatangani rekan nya yang tidak hadir. Ketidakhadiran tersebut

hampir dapat dipastikan karena mahasiswa yang bersangkutan datang ke kampus

telambat atau memang malas. Untuk masalah ketepatan waktu masuk kelas, masih

ada mahasiswa yang datang terlambat dan pelaku keterlambatan tersebut cenderung

tidak berganti wajah. Tak jarang melihat mahasiswa yang datang ke kampus namun

tidak masuk kuliah, sekedar ingin bermain dan bersosialisasi saja. Beberapa hal

tersebut mampu menggambarkan mengenai tingkat motivasi belajar mahasiswa di

Universitas kristen Maranatha yang masih jauh dari harapan. Tentu saja fenomena ini

(14)

5 Universitas Kristen Maranatha berpengaruh pada kualitas lulusan yang dihasilkan kelak dan akan berdampak buruk

terhadap identitas Perguruan Tinggi di mata masyarakat.

Prestasi belajar mahasiswa dapat diukur berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan Perguruan Tinggi. Seorang mahasiswa dapat dikatakan berhasil dan

berprestasi apabila sudah mampu memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Perguruan

Tinggi. Untuk menghasilkan mahasiswa berprestasi sesuai kriteria yang ditetapkan

Perguruan Tinggi tersebut maka pihak Perguruan Tinggi perlu memperhatikan

berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, dalam hal ini

diperlukan adanya perhatian khusus dari Perguruan Tinggi dalam rangka

meningkatkan motivasi belajar dan menciptakan lingkungan kampus yang kondusif

guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang positif dari mahasiswa

terutama dalam proses penyelesaian studinya.

Proses belajar mengajar di Perguruang Tinggi dengan di Sekolah

Dasar/Menengah/Umum tentu saja berbeda. Di Perguruan Tinggi, dosen hanya

memberikan pengantar pengetahuan dan cara-cara pengerjaannya saja. Dalam hal

tanggung jawab belajar, dosen tidak seperti guru di Sekolah yang setiap harinya

memantau anak didiknya belajar, di Perguruan Tinggi tanggung jawab belajar

sepenuh nya diserahkan kepada mahasiswa. Mahasiswa pun dituntut lebih mandiri

dan lebih dewasa. Proses belajar mengajar di perkuliahan di Universitas lain pada

umumnya sama seperti di Universitas Kristen Maranatha pula. Namun yang menjadi

perbedaan adalah setiap lingkungan kampus yang dimiliki suatu Universitas

(15)

6 Universitas Kristen Maranatha Prestasi belajar merupakan hasil yang diraih melalui usaha, ketekunan dan

keuletan seseorang dalam belajar. Prestasi belajar yang baik merupakan ekspektasi

yang ingin dicapai setiap mahasiswa. Keberhasilan prestasi belajar mahasiswa

tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa itu bisa datang dari luar maupun dari

dalam diri individu mahasiswa itu sendiri. Faktor yang mempengaruih prestasi

belajar mahasiswa yang datang dari luar salah satunya bisa berasal dari lingkungan

kampus. Faktor lingkungan kampus, tempat mahasiswa menimba ilmu tentu tidak

kalah pentingnya dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. Aspek lingkungan

tentunya akan berpengaruh terhadap proses belajar mahasiswa di lingkungan kampus.

Keberhasilan proses belajar melalui motivasi yang dimiliki mahasiswa tentu saja

harus diimbangi dengan lingkungan kampus yang memadai. Pihak Perguruan Tinggi

harus menyediakan lingkungan kampus yang memadai dan membuat suasana

senyaman mungkin untuk mahasiswanya. Lingkungan kampus yang baik dapat

mendukung pelaksanaan belajar sehingga mahasiswa memiliki semangat belajar dan

meningkatnya prestasi belajar.

Lingkungan kampus memliki pengaruh yang sangat penting dalam

mendukung proses belajar mahasiswa. Sarana dan prasarana yang terdapat di kampus

sangat diperlukan guna menunjang proses perkuliahan. Sarana dan prasarana yang

tidak lengkap dan dianggap kurang layak akan menghambat dan menganggu proses

(16)

7 Universitas Kristen Maranatha Lingkungan kampus memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kelangsungan

proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

Proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang penting karena melalui proses ini

tujuan pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan prilaku. Belajar merupakan

suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang berkat adanya pengalaman dan latihan

yang dilakukan secara terus-menerus. Dengan adanya kegiatan belajar, maka setiap

individu memiliki tingkat motivasi belajar yang berbeda-beda. Rendahnya motivasi

yang ada di dalam diri Mahasiswa akan memiliki dampak yang negatif bagi sebuah

Perguruan Tinggi.

Lingkungan kampus juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

sikap dan perilaku mahasiswa di kampus. Lingkungan kampus yang kondusif dapat

terlihat melalui lingkungan fisik seperti ukuran kelas, suhu udara diruangan kelas,

kebersihan kampus, fasilitas internet, fasilitas perpustakaan dan lain-lain.

Lingkungan yang tidak sehat akan membuat mahasiswa merasa tidak nyaman bahkan

stres sehingga motivasi belajar mahasiswa akan menurun yang di ikuti pula dengan

menurunya prestasi belajar mahasiswa. Sehingga tujuan suatu Perguruan Tinggi

untuk menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkualitas akan sulit tercapai.

Lingkungan kampus yang kondusif tidak selalu berbicara mengenai

fasilitas-fasilitas yang ada di kampus saja. Ada beberapa faktor yang berpengaruh lain nya,

yaitu hubungan yang baik antara sesama mahasiswa serta hubungan yang baik antara

dosen dan mahasiswa. Faktor yang berbicara mengenai hubungan antar individu

(17)

8 Universitas Kristen Maranatha kenyamanan mahasiswa. Mahasiswa akan merasa betah jika hubungan antar individu

terjalin akrab.

Jenis-jenis lingkungan fisik di Universitas Kristen Maranatha seperti

penerangan, suhu udara, sirkulasi udara, ukuran ruang kelas, kebersihan dan lain-lain

secara keseluruhan dapat dikatakan baik walaupun ada beberapa jenis lingkungan

fisik yang masih harus dibenahi. Lingkungan non fisik seperti hubungan yang baik

antara sesama mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha secara keseluruhan

terlihat baik-baik saja, namun hubungan antara dosen dan mahasiswa di Universitas

Kristen Marantha yang sedikit bermasalah. Hal ini terbukti dengan masih adanya

mahasiswa yang mengeluh, merasa tidak cocok dengan dosen yang menjadi pengajar

mereka. Ketidakcocokan itu seperti cara mengajarnya yang kurang enak, cara

penyampaian materi yang sulit dimengerti dan lain-lain. Dalam menanggapi hal

tersebut, maka pihak Perguruan Tinggi harus perlu memperhatikan berbagai faktor

tersebut demi terciptanya lingkungan kampus yang kondusif karena akan sangat

berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Mahasiswa yang memilih untuk bergabung menjadi aktivis kampus seperti

Senat, Himpunan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Universitas Kristen Maranatha,

selain harus mengikuti proses belajar di perkuliahan seperti mahasiswa pada

umumnya, mahasiswa tersebut diharuskan pula menjalani kegiatan kemahasiswaan.

Para aktivis tersebut dapat dipastikan sering menghabiskan waktu mereka di area

kampus dibandingkan mahasiswa biasa yang tidak terikat dengan kegiatan-kegiatan

kemahasiswaan. Mahasiswa yang menjadi pengurus inti struktural dalam kegiatan

(18)

9 Universitas Kristen Maranatha yang hanya menjadi anggota biasa, sehingga para pengurus inti struktural tersebut

akan lebih sering lagi menghabiskan waktu di kampus. Pengurus inti struktural

tersebut seperti ketua, wakil, sekretaris, dan bendahara. Di beberapa organisasi

kemahasiswaan, ada tambahan seperti wakil eksternal dan wakil internal.

Menilik kegiatan aktivis kampus yang lebih banyak menghabiskan waktu di

kampus, tentu saja mereka mengenal lebih dalam dengan keadaan dan kondisi

lingkungan kampus di Universitas Kristen Maranatha, baik itu lingkungan fisik

maupun lingkungan non fisik. Para aktivis kampus lebih mengetahui lingkungan di

Universitas Kristen Maranatha dibandingkan mahasiswa yang bukan aktivis. Para

aktivis tentu lebih mengenal dan menjiwai keadaan-keadaan lingkungan fisik kampus

karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di kampus dan sering

menggunakan fasilitas-fasilitas kampus sehingga mereka tahu betul seluk beluk

lingkungan fisik di Universitas Kristen Maranatha. Lingkungan non fisik seperti

hubungan antar individu, tentu mahasiswa aktivis lebih mengetahui. Selain menjalin

hubungan baik antar mahasiswa yang bukan aktivis, para aktivis juga harus menjalin

hubungan yang baik dengan rekan-rekannya di kegiatan kemahasiswaannya karena

memang dalam suatu organisasi dituntut memilik tim yang solid untuk mencapai

tujuan organisasi dan setiap aktivis pasti harus selalu berhubungan dengan

dosen-dosen di Universitas Kristen Maranatha guna menunjang perkuliahan dan

mendukung setiap aktifitas-aktifitas kegiatan kemahasiswaan mereka.

Dari alasan dan pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

lingkungan kampus dikenali dengan baik oleh aktivis kampus sehingga mereka dapat

(19)

10 Universitas Kristen Maranatha Selain dianggap dapat mewakili seluruh mahasiswa, penelitian yang

dilakukan pada aktivis ini memang diperlukan untuk Universitas Kristen Maranatha

sendiri untuk kebutuhan akreditasi. Salah satu upaya meningkatkan akreditasi suatu

Universitas memang diperlukan penelitian terhadap aktivis yang ada di suatu

Universitas. Menilik alasan-alasan tersebut tentu saja melalui aktivis dapat diketahui

korelasi antara lingkungan kampus terhadap motivasi belajar di Universitas Kristen

Maranatha.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, peneliti ingin menggali dan menelaah

perihal hubungan lingkungan kampus dengan motivasi belajar melalui penelitian

dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi Belajar Pada

SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pemaparan pada latar belakang masalah, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana lingkungan kampus pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan

mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha?

2. Bagaimana motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan

mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha?

3. Bagaimana pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa

pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen

(20)

11 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis beberapa

hal.

1. Lingkungan kampus pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di

Universitas Kristen Maranatha.

2. Motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di

Universitas Kristen Maranatha.

3. Pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa pada SEMA,

HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat bagi universitas

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan masukan bagi universitas yang

bersangkutan untuk mempelajari sampai sejauh mana kecenderungan lingkungan

kampus dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa.

Manfaat bagi pembaca

Dari penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah

wawasan dan ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan

(21)

106 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh

Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi Belajar Pada SEMA, HIMA dan Unit

Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha” yang terletak di Jalan Prof drg

Suria Sumantri no 65, Bandung, Jawa Barat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut ini.

1. Hasil data lapangan yang diperoleh dari 81 responden menunjukan sebagian

besar menyatakan setuju terhadap pernyataan-pernyataan variabel lingkungan

kampus dan dapat disimpulkan bahwa lingkungan kampus pada SEMA,

HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha

termasuk dalam kategori “Baik”;

2. Hasil data lapangan yang diperoleh dari 81 responden menunjukan sebagian

besar menyatakan setuju terhadap pernyataan-pernyataan variabel motivasi

belajar dan dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa pada

SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen

Maranatha termasuk dalam kategori “Tinggi”.

3. Pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa pada

SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen dapat

(22)

107 Universitas Kristen Maranatha bahwa lingkungan kampus (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi belajar (Y) sebesar 25,1%, sedangkan sisanya sebesar 74,9%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti. Faktor lainya

tersebut adalah faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi motivasi belajar.

Purwanto (1999) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

kedalam 2 golongan, yaitu fakor individual (meliputi kematangan atau

pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi) dan faktor

sosial (seperti faktor keluarga atau keadaan rumah, cara penyampaian dosen

dan motivasi sosial).

5.1 Saran

Menilik dari kesimpulan yang sudah dipaparkan, peneliti ingin memberikan

beberapa saran. Berikut saran yang ingin disampaikan oleh peneliti dan semoga

bermanfaat.

1. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga,

bagi pembaca yang ingin menjadikan skripsi ini sebagai sumber referensi,

hendaknya dikaji kembali secara seksama.

2. Untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama, peneliti menyarankan

untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang berbeda dan tentunya

lebih banyak guna mendapatkan hasil temuan yang lebih baik lagi, berhubung

keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, maka, dalam penelitian ini

(23)

108 Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian ini hanya membahas yang berkaitan dengan aspek lingkungan kampus

yang dihubungkan dengan motivasi belajar, untuk itu disarankan, perlu digali

dan diteliti lebih lanjut masalah-masalah lain diluar lingkungan kampus, baik itu

dalam penambahan atau pengurangan jumlah variabel dalam lingkungan kampus,

tentu saja tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil temuan yang lebih baik lagi,

namun, masih berkenaan dengan tujuan peningkatan motivasi belajar yang

belum dibahas didalam penelitian ini.

4. Bagi universitas, mengingat hanya aktifis kampus yang diteliti, peneliti

menyadari masih banyak mahasiswa dengan beragam motivasi belajar yang

berbeda-beda didalam suatu kampus. Dengan demikian, lingkungan kampus,

baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan kampus non fisik perlu mendapat

perhatian. Alangkah lebih baik lagi jika ditingkatan oleh pihak kampus secara

(24)

109 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alfreder, CP , Existence,Relatedness and Growth. New York: Collier Macmillan, 1972

Arep Ishak & Tanjung Hendri, 2003, Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Arko Pujadi (2007), Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia.

Atkinson, R. L., Atkinson, R.C. 1997.Pengantar Psikologi 1 judul asli Introduction to Psychology eighth edition. Jakarta, Penerbit Erlangga.

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung.

Bilson Simamora, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Surabaya: Pustaka Utama.

Brophy, Jere E. 2004. Motivating Student to Learn, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Campbell, D. 1990. The Force of Prejudice. The Gurdian

Chauhan, S. S. 1979. Advance Educational Psychology. Bombay : Vicas Publishing House.

Cherniss, Cary and Daniel Goleman (ed). (2001). The Emotionally Intelligent Workplace: How to Select for, Measure and Improve Emotional Intelligence in individuals, Groups and Organizations, San Fransisco: Jossey Bass.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djiwandono, S., (2002), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

(25)

110 Universitas Kristen Maranatha Gujarati, N.D. 2003. Basic Econometrics. 4thed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Handoko, M. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku.Yogyakarta: Kanisius.

Hardjana, M. Agus, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, Kanisius, Yogyakarta, 2003.

Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu, S.P. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : PT Toko Gunung Agung

Hastuti Naibaho (2009) Pengaruh Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi Belajar. Universitas Pelita Harapan tahun ajaran

Heidjrachman, Suad Husnan, (1993), Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta.

Herzberg, F. (1966). Work and The Nature of Man. New York: World Publishing.

Husaini, Usman. (2008). Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta : Pustaka Amani

Komaruddin .(2002). Manjemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Lezita. (2010) , Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan. PT Sinar Sosro Penjualan Bogor.

Mardiana. (2005). Manajemen Produksi. Jakarta: IPWI.

Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.

Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Nasution ,S . (1999) Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

(26)

111 Universitas Kristen Maranatha Nitisemito, Alex S. 2002. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia, Jakarta

Purwanto, Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Reksohadiprodjo S, Handoko TH, 1996. Organisasi Perusahaan: Teori dan Perilaku. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Riduwan.(2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P, dan Judge, Timothy A, 2008. Perilaku Organisasi Buku 1, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Santrock, J. W.. 2008. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Sardiman A.M. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schultz, D. & Schultz, S. E. (2006). Psychology & Work Today . (9th ed). New Jersey,

Pearson Education. Inc

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju.

Sigmund, Freud, The Basic Writing of Sigmund Freud, 1856-1989

Sihombing,Umberto,(2004),Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja. http://www.depdiknas.go.id

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, Robert E. (1994).Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Simamora. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi kedua. PT.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.Cetakan kelima. Bandung: Rineka Cipta.

Stoner, J. A. F dan Freeman. 1999. Manajemen. Terjemaahan. Prentice Hall inc. London. England.

(27)

112 Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suliyanto (2006) ,Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Swasta Basu dan Sukatjo, Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern) Ed. III, Yogyakarta; Liberty, 1993

Thursan, Hakim. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Uno, Hamzah, B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Victor H. Vroom., Work and Motivation,(New York : John Wiley & Son, Inc., (1964), dikutip tidak langsung oleh Malayu S.P. Hasibuan., Organisasi dan Motivasi, Jakarta : Bumu Aksara, 2007

Willy Susilo. 2002. Audit SDM. PT. Vorqistatama Binamega, Jakarta.

Widyastuti, Sri Wahyuni. 2004, Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII, Denpasar Bali, 2-3 Desember.

Winkel 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Woodworth, R.S. and Marquis D.G. (1957).Psychology. New Yok: Holt

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PEMBERIAN TAYANGAN VIDEO MOTIVASI TERHADAP MOTIVASI BERTANDING PADA ATLET UNIT KEGIATAN MAHASISWA SOFTBALL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.. Unipersitas Pendidikan

Motivasi dalam mengikuti organisasi pada mahasiswa Unit Kegiatan. Mahasiswa tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dalam hal ini Growth Needs merupakan variabel yang berpengaruh besar dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, dengan demikian perguruan tinggi perlu

Dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik kepada pihak-pihak yang berkepentingan akan pengaruh persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja auditor

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh tanggung jawab mahasiswa terhadap motivasi belajar, 2) Pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh tanggung jawab mahasiswa terhadap motivasi belajar, 2) Pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi

pada calon mahasiswa terhadap faktor-faktor yang dipentingkan mengenai sebuah perguruan tinggi, pihak universitas belum mampu memenuhi kebutuhan calon mahasiswa terhadap

Berkaitan dengan hal tersebut, kami Komunitas Mahasiswa Kreatif Universitas Muria Kudus telah mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional yang bernama “Muria