• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asfiksia Neonatorum Pada Ibu yang Mengalami Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Umum Dr. Pringadi Medan Tahun 2010 -2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Asfiksia Neonatorum Pada Ibu yang Mengalami Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Umum Dr. Pringadi Medan Tahun 2010 -2012"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 3.2 Definisi Operasional
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan  Usia Kehamilan di Rumah Sakit
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan  Afiksia Neonatorumdi Rumah Sakit
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi  Afiksia NeonatorumBerdasarkan Lama KPD

Referensi

Dokumen terkait

kehamilan pada usia remaja sebagai faktor risiko terjadinya ketuban pecah dini.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kehamilan pada usia remaja sebagai faktor risiko terjadinya KPD.. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kasus

Nilai rasio prevalens ketuban pecah dini terhadap Asfiksia Neonatorum adalah 4,890 (95% CI : 2,567- 9,314) atau RP>I artinya ketuban pecah dini merupakan faktor risiko

Ilmu kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Rukiyah, S.Si.T,

Tahun 2012 – 2013 : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Huda (2013), menunjukkan bahwa survey yang dilakukan pada 125 responden terkait faktor resiko yang mempengaruhi KPD ditemukan memiliki

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasanuddin Damrah

Terdapat hubungan bermakna antara bayi dengan riwayat ketuban pecah dini ( KPD ) dengan terjadinya sepsis neonatorum, dimana bayi dengan riwayat KPD mempunyai risiko 2.809