• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Nazhir Terhadap Tanah Wakaf yang Beralih Fungsi Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentangwakaf (Studi di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggung Jawab Nazhir Terhadap Tanah Wakaf yang Beralih Fungsi Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentangwakaf (Studi di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keabsahan dari tanah wakaf tanpa akta ikrar wakaf serta untuk mengetahui dan memahami bentuk perlindungan hukum

Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pendaftaran tanah wakaf khususnya dalam pengawasan kinerja PPAIW terhadap pendaftaran tanah wakaf dirasa masih sangat kurang

Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitis yaitu suatu penelitian tentang hukum yang memberi gambaran dan pengetahuan tentang wakaf, pembatalan akta ikrar wakaf,

Hasil penelitian ini bahwa harta benda (tanah) wakaf harus dapat diambil manfaatnya dengan tetap utuhnya barang ( tahbisul ashli ) dan barang tersebut

Hasil pengkajian skripsi memperoleh simpulan, perubahan fungsi objek wakaf yang dilakukan Nadzhir diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan ikrar wakaf

seoarang jika ingin diangkat menjadi nazir agar harta wakaf terkelola secara optimal dan bisa dikembangkan sampai kearah yang lebih produktif, namun hal tersebut

Dalam pasal 225 Kompilasi Hukum Islam (KHI) ditentukan, bahwa benda yang telah diwakafkan tidak dapat dilakukan perubahan atau penggunaan lain dari pada yang dimaksud dalam

” setelah akta ikrar wakaf dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 223 Ayat 3 dan 4, maka Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan atas nama Nazhir yang bersangkutan diharuskan