• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada BMT Surya Asa Artha Pada Tahun 2015-2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada BMT Surya Asa Artha Pada Tahun 2015-2016)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-Undang No.25 tahun 1992 tentang

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH (KSPPS)... Update

Dasar hukum keberadaan Koperasi di Indonesia adalah Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Pasal 33 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Pada Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa koperasi diklasifikasikan menjadi 5 (lima) jenis yaitu koperasi produsen,

Penjelasan dari pasal 1 Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian di atas, koperasi dalam memberikan kredit atau pinjaman menerapkan prinsip kehati-hatian,

Koperasi simpan pinjam RAMA adalah lembaga keuamgan mikro dengan badan hukum koperasi simpanpinjam syariah yang beroperasi dengan prinsip syariah secara operasional

Berdasarkan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, menyatakan bahwa “Pembentukan Koperasi sebagaiman yang dimaksud Pasal 6 dilakukan dengan kata

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang PERKOPERASIAN, pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 bagian kesatu, dinyatakan bahwa Koperasi adalah badan usaha