pengaruh kualitas daging sapi brahman cross terhadap keuntungan usaha pedagang pengecer hasil produk rumah pemotongan hewan panoongan kota tasikmalaya.
Teks penuh
Dokumen terkait
Memberikan gambaran kualitas fisik daging khususnya nilai pH, daya ikat air (nilai cooking loss dan drip loss ) serta nilai keempukan daging postmortem dari pemotongan
Penulis melakukan penelitian di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Mambal Kabupaten Badung, dengan judul “Penilaian Penerapan Animal Welfare Pada Proses Pemotongan Sapi Di
Selanjutnya penulis melakukan penelitian tentang “Rasio Pemotongan Sapi Bali di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Populasi dalam penelitian adalah semua daging sapi dari tempat pemotongan hewan yang ada di Kota Gorontalo sebanyak 10 tempat dan sampel masing-masing sebanyak ¼
Kontaminasi mikroba pada daging sapi dapat berasal dari peternakan dan rumah potong hewan yang tidak higienis, begitu juga sumber air dan lingkungan tempat diolahnya
Selanjutnya jenis sapi yang biasa dibeli oleh pedagang pemotong/pengecer di wilayah Bogor dan DKI Jakarta adalah sapi Brahman Cross (jantan atau pejantan afkir). Standar
Nilai pH yang lebih rendah dari normal pada jam-jam pertama setelah pemotongan pada daging yang berasal dari sapi yang dipingsankan dengan menggunakan Cash Magnum Knocker dapat
Evaluasi Proses Pemotongan Sapi di Rumah Potong Hewan Berdasarkan Profil Molekul