• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEORI PENAFSIRAN HUKUM OLEH HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN AKTA OTENTIK YANG DILAKUKAN NOTARIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEORI PENAFSIRAN HUKUM OLEH HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN AKTA OTENTIK YANG DILAKUKAN NOTARIS."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Pertanggungjawaban Notaris Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Atas Pembuatan Akta Otentik (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 1873/K/Pdt/2012). Program Kenotariatan

Akibat hukum terhadap notaris yang dijatuhi sanksi pidana dalam pemalsuan akta otentik adalah Notaris yang bersangkutan diberhentikan secara tetap dengan tidak

S351308003, SANKSI PIDANA TERHADAP NOTARIS YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA TURUT SERTA MENYURUH MENEMPATKAN KETERANGAN PALSU KEDALAM AKTA OTENTIK (Analisis Putusan

bahwa notaris terbukti bersalah melakukan tindak pidana pemalsuan akta autentik dalam ketentuan Pasal 264 ayat (1) ke-1 KUHP,sehingga hakim menjatuhkan pidana

Tindak pidana yang sering terjadi adalah berkaitan dengan Pasal 263 KUHP (membuat surat palsu atau memalsukan surat), Pasal 264 KUHP (memalsukan akta-akta otentik), dan

Kedua, dasar pertimbangan hakim menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak pidana pemalsuan surat dalam Putusan Nomor 317/Pid.B/2019/PN.Mtr yakni dengan melihat pertimbangan

Terkait dengan kewenangan notaris dalam pembuatan akta sebagaimana dalam putusan pengadilan mahkamah agung No 3124 K/ Pdt/ 2013, melalui putusannya, hakim menyatakan batal dan

Tinjauan Yuridis Pasal 264 KUHP dalam Perbuatan Pidana Pemalsuan Akta Jual Beli Tanah dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 1161