Tinjauan Yuridis terhadap Kekuatan Pembuktian pada Visum et repertum dalam proses Penyidikan Tindak Pidana Perkosaan di Wilayah Hukum Polrestabes Makassar. - Repositori UIN Alauddin Makassar
Teks penuh
Gambar
Garis besar
Dokumen terkait
(2) Apabila Visum Et Repertum tidak sepenuhanya mencantumkan tanda kekerasan pada korban, maka penyidik dari kepolisian akan meminta keterangan/melakukan pemanggilan tersangka
Salah satu bantuan itu dapat diperoleh dari keterangan saksi dan keterangan ahli yaitu visum et repertum .permasalahan pada penelitian ini adalaha bagaimana fungsi visum et
Hambatan yang dialami Majelis Hakim dalam menggunakan Visum et Repertum sebagai alat bukti dalam sidang perkara tindak pidana perkosaan2. adalah belum adanya keseragaman bentuk
Peranan Visum et repertum dalam pembuktian tindak pidana pembunuhan dengan racun yaitu bahwa visum memili peranan yang sangat penting karena merupakan suatu alat bukti yang sah..
Oleh karena visum et repertum adalah keterangan ahli mengenai pidana yang berkaitan dengan kesehatan jiwa manusia, maka penyidik pegawai negeri sipil tidak berwenang meminta visum
Mengenai penggunaannya dalam suatu Tindak Pidana Pembunuhan Berencana, Visum et Repertum bertugas sebagai suatu alat penerangan bagi Hakim dalam menyimpulkan bahwa
Peranan Visum Et Repertum dalam Proses Penyidikan Kasus Pemerkosaan Visum Et Repertum turut berperan dalam proses penyidikan sebagai suatu keterangan tertulis yang berisi
baru dilakukan setelah tindak pidana perkosaan berlangsung lama sehingga tidak lagi ditemukan tanda- tanda kekerasan pada diri korban, hasil pemeriksaan yang tercantum dalam visum